Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Level Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Open Ended pada Materi SPLTV Herman Shalahuddin; Hery Susanto; I Nengah Parta
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 2: FEBRUARI 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.991 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v4i2.11954

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to identify the level of students' creative thinking skills in solving open-ended story problems in SPLTV material. The study was conducted by giving open ended story matter problems to SPLTV material to 34 high school students in class X. The results of data analysis showed that the level of creative thinking of students at the very creative level was 3 students, the creative level was 14 students, the level was quite creative as many as 3 students, the level was less creative as many as 14 students.Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi level kemampuan berpikir kreatif siswa menyelesaikan soal cerita open ended pada materi SPLTV. Penelitian dilakukan dengan memberikan masalah soal cerita open ended pada materi SPLTV kepada 34 siswa kelas X SMA. Hasil analisis data yang diperoleh bahwa level berpikir kreatif siswa pada level sangat kreatif sebanyak 3 siswa, level kreatif sebanyak 14 siswa, level cukup kreatif sebanyak 3 siswa, level kurang kreatif sebanyak 14 siswa.
Koneksi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Open-Ended Nazila Naf’atu Fina; Cholis Sa'dijah; Hery Susanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 8: AGUSTUS 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i8.13940

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to describe the mathematical connection processes of Junior High School students in solving open-ended problems. The type of this research is descriptive qualitative. The data of this research were obtained through tests and interviews. The mathematical connections processes can be seen when students solve open ended mathematics story problems. The connection processes are based on three types of connections, namely concepts connections, procedures connection, and modelling connections. The research concluded that students can use all known information and connect the information so that they get the solution. The process of students’ mathematical connection is happened when the students were able to  change the mathematical story problem into mathematical model and to connect mathematical concepts and procedures. However, in general, students only solve one solution even the problem was open ended. The reason is that the students rarely have experience in solving open ended mathematics problem.Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan proses koneksi matematis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah open-ended. Sumber data penelitian ini dari hasil tes masalah open-ended dan hasil wawancara. Koneksi matematis dapat dilihat ketika siswa menyelesaikan soal cerita matematika yang open ended. Proses koneksi matematis siswa dianalisis berdasarkan tiga tipe koneksi, yaitu koneksi konsep, koneksi prosedur dan koneksi pemodelan matematika. Penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa dapat menggunakan informasi yang diketahui dan mengoneksikan informasi tersebut sehingga diperoleh penyelesaian. Proses koneksi matematis siswa terjadi ketika siswa mampu mengubah soal ke dalam model matematis dan siswa mampu menghubungkan konsep dan prosedur matematika. Tetapi umumnya siswa hanya menjawab satu penyelesaian walaupun soalnya open ended. Alasannya adalah karena siswa jarang memperoleh pengalaman menyelesaikan soal open-ended.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) Lely Grace Damayani Hutahaean; Akbar Sutawidjaja; Hery Susanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.4, April 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.459 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i4.6205

Abstract

The purpose of this study is to describe Think Pair Share (TPS) learning, which can improve students' ability in mathematic story problems probability material. According to the purpose of the research, the type of the research is descriptive qualitative. The subjects of the research is 30 students of SMK Telkom Malang. The learning phases in this research is (1) Think, (2) Pair, (3) Share. Student’s ability to solve story problems include (1) understanding the problem, (2) change the problem to mathematic model form, (3) making solution, (4) write the final answer accurately. The results of the research is the level of students have the ability to solve mathematic story problem at probability material is 80%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi peluang.Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun subyek penelitiannya adalah siswa SMK Malang dengan banyak siswa 30 orang. Tahap pembelajaran dalam penelitian ini adalah (1) Think, (2) Pair, (3) Share. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita meliputi (1) memahami soal, (2) mengubah soal ke bentuk model matematika, (3) membuat penyelesaian, (4) menulis jawaban akhir dengan tepat. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi Peluang adalah sebesar 80%.
Buku Ajar Siswa Berbasis Pemecahan Masalah pada Materi Luas Permukaan dan Volume Tabung Thoufina Kurniyati; Hery Susanto; Dwiyana Dwiyana
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 9: SEPTEMBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.095 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i9.11580

Abstract

Abstract: This development research aims to describe the process and results of student book development based on problem solving. This study uses the model of Plomp development and research subjects are students of class IXA MTs Attaraqqie Malang. The test results show that the validity of the students’ book is valid and the score obtained 3.37. The test results of practicality of the model teacher and two observers is pratical and the scores obtained respectively 3.84 and 3.32.Abstrak: Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan buku siswa berbasis pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp dan subjek penelitian adalah siswa kelas IXA MTs Attaraqqie Kota Malang. Hasil uji kevalidan menunjukkan bahwa buku siswa memenuhi kriteria valid yaitu skor yang diperoleh 3,37. Hasil uji kepraktisan dari guru model dan dua observer memenuhi kriteria praktis yaitu skor yang diperoleh berturut-turut 3,84 dan 3,32.
Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Tipe Higher Order Thinking Skills pada Materi SPLTV Yrbayanti Putri Zaekhah; Susiswo Susiswo; Hery Susanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 10: OKTOBER 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i10.15078

Abstract

Abstract: This research was aimed to analyze student’s errors in solving higher order thinking skills in SPLTV. Research subject was two students grade X. The type of this research was qualitative descriptive. The data techniques of this research was test and interviews. The outcome of research showed that student made errors in solving higher order thinking skills in SPLTV. The aspect of analyzing were the errors of reading, transformation, process skills, and encoding. Evaluation aspect was the errors of process skills and encoding. Creating aspect was the errors of understanding and the errors of encoding.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah tipe higher order thinking skills pada Materi SPLTV. Subjek penelitian adalah dua siswa kelas X. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik data dalam penelitian ini yaitu tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tersebut melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah tipe higher order thinking skills pada materi SPLTV. Kesalahan pada aspek menganalisis yaitu kesalahan membaca, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban akhir. Selanjutnya, pada aspek mengevaluasi yaitu kesalahan keterampilan proses dan penulisan jawaban akhir. Pada aspek mencipta yaitu kesalahan memahami dan kesalahan penulisan jawaban akhir.
Profil Berpikir Relasional Siswa Visual Berdasarkan Gender dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Nurrahmah Nurrahmah; Hery Susanto; Hendro Permadi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 11: NOVEMBER 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i11.13048

Abstract

Abstract: This study aimed to describe the relational thinking of male and female visual students in solving mathematical problems. The method used is descriptive analysis. Subjects in this study were 1 male student and 1 female student who had visual learning style. The instruments consists a learning style questionnaires, test questions and interview guidelines. The results showed that visual male students who were able to see equal to (=) as relation symbol, could focus on the expression structure and could provide rationality the problem solving strategy. However, male visual students have not been able to focus on structure because students make computational errors. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir relasional siswa visual laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan masalah matematika. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan yang memilki gaya belajar visual. Instrumen berupa angket gaya belajar, soal tes, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan siswa visual laki-laki maupun perempuan mampu melihat tanda sama dengan (=) sebagai simbol relasi, dapat fokus pada struktur ekspresi dan dapat memberikan rasionalitas penggunaan strategi penyelesaian masalah. Namun, siswa visual laki-laki belum mampu fokus pada struktur ekspresi karena siswa melakukan kesalahan komputasi.
Scaffolding untuk Mengatasi Hambatan Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Sudut pada Dimensi Tiga Dwita Tyasti Asri; Toto Nusantara; Hery Susanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 10: OKTOBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.5 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i10.11651

Abstract

Abstract: The pupose of this research is to describe the thinking barriers of high school students in solving angle problems in the three dimensions. This research is a qualitative descriptive study. Data obtained from student tes result in solving problems, interviews and scaffolding. Subjects in this study are high school students who have learned abaut the angle between the line with the plane in the three dimensions. The results showed that subjects 1 (S1) and subject 2 (S2) experienced obstacles in solving angle problems in the three dimensions. High-ability student thinking barriers occur at the stage of devising a plan implementing a carrying out plan and looking back due to lack of initial knowledge, lack of student analogy skills, and lack of connection ability students. While the low-ability student thinking impediment occurs in the stage of drafting a devising plan which continues in the step of carrying out the plan and looking back.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hambatan berpikir siswa SMA dalam menyelesaikan masalah sudut pada dimensi tiga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan masalah, wawancara, dan scaffolding. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang telah memperoleh materi sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tiga. Hasil penelitian menunjukkan subjek 1 (S1) dan subjek 2 (S2) mengalami hambatan dalam menyelesaikan masalah sudut pada dimensi tiga. Hambatan berpikir siswa kemampuan tinggi (S1) terjadi pada tahap menyusun rencana penyelesaian,  melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali yang dikarenakan kurangnya pengetahuan awal, kurangnya kemampuan analogi siswa, dan kurangnya kemampuan koneksi siswa. Hambatan berpikir siswa kemampuan rendah (S2) terjadi pada tahap menyusun rencana penyelesaian yang berlanjut pada langkah melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali
Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Pengajuan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa Maria Martini Aba; Hery Susanto; Hendro Permadi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 9: SEPTEMBER 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i9.12455

Abstract

Abstract: This study aims to describe the creative thinking process of junior high school students in submitting mathematical problems in the concept of flat wake in terms of high, medium, and low mathematical abilities based on Wallas' steps, namely preparation, incubation, illumination and verification. The research data was obtained through problem submission tests and interviews. The process of creative thinking in teaching problems, namely 1) the preparation stage, students try to understand the problem given. 2) Incubation, students stop for a moment, need time to think to arrive at the solution to a problem. At this stage ideas are built. 3) Illumination, students apply ideas found to solve problems. 4) Verification, students re-check the solution to the problem.Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa SMP dalam pengajuan masalah matematika konsep bangun datar ditinjau dari kemampuan matematika tinggi, sedang, rendah berdasarkan langkah Wallas, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Data penelitian diperoleh melalui tes pengajuan masalah dan wawancara. Proses berpikir kreatif dalam pengajan masalah, yaitu 1) tahap persiapan, siswa berusaha untuk memahami masalah yang diberikan. 2) Inkubasi, siswa berhenti sejenak, membutuhkan waktu untuk berpikir agar sampai pada solusi suatu permasalahan. Pada tahap ini ide-ide dibangun. 3)  Iluminasi, siswa mengaplikasikan ide yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah. 4) Verifikasi, siswa melakukan pengecekan kembali terhadap solusi dari permasalahan.
Proses Berpikir Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Matematika Rizki Virtaria Rahman; I Nengah Parta; Hery Susanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 5: MEI 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i5.13595

Abstract

Abstract: The purpose of this article is to describe the thinking process of junior high school students in solving mathematical problems. The thought process that will be disclosed in this study includes receiving, processing, storing, and calling information. In this research, it refers to problem solving according to Polya. This type of research is descriptive research and uses a qualitative approach. The subjects chosen consisted of one person from class VIII. The conclusion of this study is that the subject understands the problem by receiving information from repeatedly reading the problem so that it correctly mentions the thing that is known and asked. The subject makes a completion plan by linking the selected formulas. In completing the subject using the plan he has made by linking the known, asked, and the formula he has chosen. The subject also rechecked the problem solving stage.Abstrak: Tujuan dari artikel ini adalah mendeskripsikan proses berpikir siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika. Proses berpikir yang akan diungkapkan penelitian ini mencakup penerimaan, pengolahan, penyimpanan, dan pemanggilan suatu informasi. Dalam penelitian ini merujuk kepada pemecahan masalah menurut Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek yang dipilih berjumlah satu orang dari kelas VIII. Kesimpulan penelitian ini adalah subjek memahami masalah dengan menerima informasi dari membaca berulang kali soal sehingga dengan benar menyebutkan hal yang diketahui dan ditanyakan. Subjek membuat rencana penyelesaian dengan mengaitkan rumus-rumus yang dipilih. Dalam melakukan penyelesaian subjek menggunakan rencana yang telah ia buat dengan mengaitkan yang diketahui, ditanyakan, dan rumus yang telah ia pilih. Subjek juga melakukan pengecekan ulang pada tahap penyelesaian masalah.
IMPLEMENTASI DESAIN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Mitra Pramita; Sri Mulyati; Hery Susanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.3, Maret 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.893 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i3.6150

Abstract

This purpose of this research is to describe the process and the learning implementation on 2013 curriculum, social arithmetic lesson using contextual approach. The research used was descriptive qualitative research that had been done at Seventh grade students of SMPN 13 Banjarmasin. This research used contextual approach that had been designed on lesson plan and used student worksheet that had been arranged and was based on contextual approach. The result of this research showed that learning mathematic lesson social arithmetic with contextual approach which consist of seven components that are able to make students involve actively in teaching and learning process. This could be a guidance of one of alternative ways in learning mathematic activity by using contextual approach on junior high school in 2013 curriculum.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil implementasi desain pembelajaran pada kurikulum 2013 materi aritmetika sosial menggunakan pendekatan kontekstual. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di SMPN 13 Banjarmasin. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-B SMPN 13 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kontekstual yang dirancang pada rencana pembelajaran dan menggunakan LKS yang telah disusun berdasarkan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika materi aritmetika sosial dengan pendekatan kontekstual yang memuat 7 komponen didalamnya mampu membuat siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini bisa dijadikan pedoman sebagai salah satu alternatif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual di SMP pada kurikulum 2013.