Claim Missing Document
Check
Articles

LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU (Studi Pada Madrasah Aliyah Swasta di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak) 11.52.02.0157, Farikhin
Jurnal Mahasiswa Pasca Sarjana 2013: PERIODE KEDUA 2013
Publisher : Jurnal Mahasiswa Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is explanatory (explanatory research), the research aimed to clarify the causal relationship between the study variables and test hypotheses about the influence of teacher competence on Teacher Performance, Work Environment influence on teacher performance, the influence of the principals leadership on teacher performance, the role of Work environment on the relationship of Teachers’ Competence and Performance, the role of the Principal Leadership on relationship of Teachers’ Competence and Teacher Performance in Madrasah Aliyah Private Sub Sayung Demak.Respondents in this study were all teachers of Madrasah Aliyah Private Sub Sayung Demak regency were 169 respondents from 8 Madrasah Aliyah. This study uses sampling with purposive sampling method, the sample taken based on the criteria that have been certified, a total of 55 respondents. To test the hypothesis, the empirical model of moderation quasi linear regression with the independent variables they are Teacher Competence, Work Environment, Principal Leadership, Relationship of Teacher Competence and Work Environment, Relationship of Principal Leadership and Teacher Competence and dependent variable is Teacher Performance.From the test results, the mean value of the regression variables and interactions for moderating variables obtained coefficient of determination (adjusted R square ) of 0.705, meaning that 70.5 % change in the dependent variable can be explained by the interaction of the independent variables. Results of data analysis showed that there were no significant effects between Teacher Competence and teachers’ Performance, there is a significant but negative influence between work Environmental with teachers Performance, there is a positive and significant effect between the Principal Leadership on Teacher performance, work environment and significantly weaken moderate relationship between teacher competence with teacher performance, and reinforce moderate the Principal Leadership of relationship between teacher competencies on teacher performance. Keywords : Teacher Competence, Work Environment, Principal Leadership and Teacher Performance  
Perbandingan Metode Perankingan Dalam Konteks Dea (Studi Kasus Model Perankingan Perusahaan Besar Di Indonesia) farikhin, farikhin
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami) Vol 1 No 1 (2017): Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami )
Publisher : Mathematics Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.071 KB)

Abstract

Evaluasi kinerja merupakan bagian penting dalam suatu organisasi. Hasil evaluasi kinerja pada sekelompok unit organisasi dapat ditampilkan dalam bentuk peringkat. Model evaluasi kinerja pada suatu organisasi adalah model Data envelopment analisis (DEA). Model DEA disusun berdasarkan konsep efisiensi frontir. Selanjutnya, model ini juga dapat menganalisis lebih lanjut hubungan antara DMU yang efisien. Analisis ini dapat berupa pembentukan himpunan referensi DMU yang diamati dengan DMU tak efisien, dan perankingan antara DMU efisien. Dalam makalah ini, dibahas pendekatan matematis beberapa metode perankingan DMU efisien. Pembahasan ini hanya pada beberapa metode perankingan yang disusun melalui konsep super efisien. Pada bagian akhir makalah ini, dipresentasikan hasil perankingan perusahaan besar Indonesia menggunakan beberapa metode perangkingan tersebut.
ANALISIS HUKUM PROGRESIF TERHADAP HUKUM INVESTASI DALAM UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2007 DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL Andraini, Fitika; Juwanda, Farikhin; Faozi, Safik
Proceeding SENDI_U 2016: SENDI_U
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.109 KB)

Abstract

Hukum investasi Indonesiayang berdasarkan Undang-undang No. 25Tahun 2007 tentang Penanaman Modaldirancang untuk menyesuaikan kebutuhan perdagangan dunia yang bersifat global dan liberal. Liberalisasi investasiyang didorong oleh kapitalisme internasional telah tertuang dalam Blue Print Economic Asean Community. Dalamperdagangan ekonomi global, liberalisasi investasi telah lama dirumuskan melalui perjanjian internasionalterbentuknya organisasi perdagangan dunia (WTO) dan GATT (General Agreement Trade and Tariffs), GATS(General Agreement Trade and Services), TRIPS (Trade Relates Aspect of Intelectual Property Rights), TRIMS(Trade Relates Aspect of Investment Measures). Ratifikasi Indonesia terhadap perjanjian WTO melalui UndangundangNomor 7 tahun 1994 secara yuridis formal Indonesia telah menundukkan diri pada persetuan PutaranUrugay dan ratifikasi perjanjian WTO telah masuk ke dalam sistem hukum nasional. Adanya norma-norma hukuminvestasi ini menyisakan persoalan terhadap perwujudan kesejahteraan masyarakat. Secara hukum progresif, hukummodern yang berwatak liberal dirancang tidak mewujudkan keadilan sosial, melainkan menjamin adanya kepastianliberalisai investasi dan perdagangan dunia. Permasalahan yang diajukan bagaimana Korelasi ide-ide dasar, doktrindoktrinHukum Invetasi dalam Undang-undang Nomor 25Tahun 2007 dengan Perjanjian Multilateral dalamKomunitas Ekonomi Asean di bidang Investasi? Bagaimana Analisis Hukum Progresif terhadap KeberadaanInvetasi dalam Undang-undang Nomor 25Tahun 2007 dengan Perjanjian Multilateral dalam Komunitas EkonomiAsean di bidang Investasi? Tujuan penelitian ini mendeskripsikan korelasi ide-ide dasar, doktrin-doktrin hukuminvetasi dalam Undang-undang Nomor 25Tahun 2007 dengan Perjanjian Multilateral dalam Komunitas EkonomiAsean di bidang Investasi, dan mendeskripsikan Analisis Hukum Progresif terhadap Keberadaan Invetasi dalamUndang-undang Nomor 25Tahun 2007 dengan Perjanjian Multilateral dalam Komunitas Ekonomi Asean di bidangInvestasi.Metode penelitian yuridis-normatif. Jenis data yang digunakan data sekunder yang berupa Undang-undangNo. 25 Tahun 2007 dan Perjanjian Internasional terkait investasi. Analisis datanya bersifa deskripif-kualitatif.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada korelasi ide, doktrin hukum, asas hukum investasi yangtermaktub dalam Undang-undang No.25 Tahun 2007 dengan doktrin-doktrin dan asas hukum dalam perjanjianinternasional yang termuat dalam Blueprint Asean Economic Community di bidang investasi. Di dalamnyaditentukan liberalisasi investasi yang terhubung dengan dokumen dalam WTO, GATT, GTS, dan TRIMS. AnalisisHukum Progresif mengungkapkan bahwa doktrin liberalisasi investasi dikonsruksi oleh hukum modern yangberwatak liberal. Tidak diancang untukmewujudkan keadilan rakyat melainkan hanya menjamin kepastian adanyaliberaliasi investasi di Indonesia dan kawasan ASEAN.Kata Kunci : Hukum Progresif, Invetasi, UU No. 25Tahun 2007, Perjanjian Internasional
POTENSI INDIKASI GEOGRAFIS BATIK SEMARANG Suliantoro, Adi; Andraini, Fitika; Juwanda, Farikhin
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.753 KB)

Abstract

Semarang mempunyai ikon yang berpotensi dapat meningkatkan keuntungan ekonomi, sosial dan budaya, yaitu dengan melakukan pendaftaran Indikasi Geografis untuk Batik dengan motif khas Kota Semarang, seperti Tugu Muda, Lawang Sewu, Sam poo Kong, Gereja Blendug, Warag Ngendog. Selain Hak Cipta, maka agar bermanfaat secara komunal dan dikenal secara meluas maka perlu diupayakan Hak Indikasi Geografis Batik Ikon Kota Semarang.Permasalahannya adalah bagaimanakah peluang Batik Semarang agar dapat diajukan sebagai Indikasi Geogrfais dan bagaimanakah syarat dan hambatannya. Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah Yuridis-Normatif. Diharapkan akan ada pijakan teori yang kuat untuk menemukan potensi Indikasi Geografis untuk Batik Semarang. Disimpulkan bahwa Kota Semarang mempunyai ikon khas yang tidak dimiliki oleh kota lain, bereputasi dan didukung komitmen Pemerintah Kota meningkatkan potensi daerah. Ikon tersebut adalah Tugu Muda, Lawang Sewu, Sam poo Kong, Gereja Blendug, Warag Ngendog. Dengan demikian maka Semarang mempunyaipeluang yang sangat besar untuk mendapatkan Indikasi Geografis. Kendala atau tantangan yang harus diantisipasi adalah sulitnya membentuk Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis / MPIG, kesulitan membuat penyusunanBuku Persyaratan, sosialisasi yang harus terus menerus dilakukan, dukungan masyarakat, validitas tim penyusun dan lamanya proses termasuk pemeriksaan substantif.
POTENSI INDIKASI GEOGRAFIS BATIK SEMARANG Suliantoro, Adi; Andraini, Fitika; Juwanda, Farikhin
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.753 KB)

Abstract

Semarang mempunyai ikon yang berpotensi dapat meningkatkan keuntungan ekonomi, sosial dan budaya, yaitu dengan melakukan pendaftaran Indikasi Geografis untuk Batik dengan motif khas Kota Semarang, seperti Tugu Muda, Lawang Sewu, Sam poo Kong, Gereja Blendug, Warag Ngendog. Selain Hak Cipta, maka agar bermanfaat secara komunal dan dikenal secara meluas maka perlu diupayakan Hak Indikasi Geografis Batik Ikon Kota Semarang.Permasalahannya adalah bagaimanakah peluang Batik Semarang agar dapat diajukan sebagai Indikasi Geogrfais dan bagaimanakah syarat dan hambatannya. Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah Yuridis-Normatif. Diharapkan akan ada pijakan teori yang kuat untuk menemukan potensi Indikasi Geografis untuk Batik Semarang. Disimpulkan bahwa Kota Semarang mempunyai ikon khas yang tidak dimiliki oleh kota lain, bereputasi dan didukung komitmen Pemerintah Kota meningkatkan potensi daerah. Ikon tersebut adalah Tugu Muda, Lawang Sewu, Sam poo Kong, Gereja Blendug, Warag Ngendog. Dengan demikian maka Semarang mempunyaipeluang yang sangat besar untuk mendapatkan Indikasi Geografis. Kendala atau tantangan yang harus diantisipasi adalah sulitnya membentuk Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis / MPIG, kesulitan membuat penyusunanBuku Persyaratan, sosialisasi yang harus terus menerus dilakukan, dukungan masyarakat, validitas tim penyusun dan lamanya proses termasuk pemeriksaan substantif.
PROGRAM PECAHAN LINEAR Endarwati, Erlin Dwi; Khabibah, Siti; ., Farikhin
MATEMATIKA Vol 17, No 1 (2014): Jurnal Matematika
Publisher : MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.924 KB)

Abstract

. Linear Fractional Programming (LFP) problem is general form of Linear Programming (LP) problem. LFP problem arise when there is requirement to optimalize the efficiency of some activity. The efficiency related to the most productive way to use the scarce resources. Many method have been published to solve LFP problem. In this final project explained two methods, Charnes-Cooper’s method and Hasan-Acharjee’s method. The both method use a transformation to change LFP problem become LP problem, then solved by simplex method. Finally, it is concluded that there is comparison that the Charnes-Cooper’s method can be applied in all of LFP form which the set of feasible solutions is non-empty and bounded, but the formed LP becoming more complex than Hasan-Acharjee’s method. Hasan-Acharjee’s method cannot be used when the constanta of denominator in objective function is zero.
PERBANDINGAN ANALISA IMAGE WAJAH DIGITAL MENGGUNAKAN METODE COSINUS PAKET (CPT) DAN METODE WAVELET (DWT) suparti, Suparti; Farikhin, Farikhin
MATEMATIKA Vol 6, No 3 (2003): Jurnal Matematika
Publisher : MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.783 KB)

Abstract

Dalam perkembangan IPTEK seringkali dilakukan pengiriman image melalui suatu media misalnya satelit. Dalam proses pengiriman image ini seringkali mengalami noise (gangguan) yang mengakibatkan image yang diterima menjadi tidak jelas (kabur). Untuk mendapatkan image yang mirip dengan aslinya maka ganguan ini harus dihilangkan (denoising). Dalam analisa image, dapat ditentukan image terbaik dengan menghilangkan gangguan. Analisa image ini dapat dilakukan dengan metode cosinus Fourier (DCT) yang kemudian dikembangkan dalam metode cosinus paket (CPT) maupun dengan metode wavelet (DWT) yang kemudian dikembangkan menjadi metode wavelet paket (WPT). Kebaikan dalam analisa dapat dilihat dari besar kecilnya penyimpangan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangannya semakin baik analisa imagenya. Salah satu ukuran untuk menentukan besar penyimpangan adalah dengan menentukan besar MSE (Mean Squared Error). Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan analisa image wajah digital menggunakan metode cosinus paket (CPT) dan metode wavelet (DWT) dengan tujuan menentukan image wajah terbaik menggunakan metode CPT dan DWT serta menentukan metode yang lebih efektif. Penelitian ini merupakan kajian literatur yang dikembangkan dengan simulasi menggunakan software S+Wavelets. Dalam analisa image wajah digital metode DWT lebih efektif dari metode CPT.  
BANACH LATTICE YANG MEMUAT cO Farikhin, Farikhin
MATEMATIKA Vol 10, No 2 (2007): JURNAL MATEMATIKA
Publisher : MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.984 KB)

Abstract

Let Banach lattices E and F. Lattice homomorphism T : E ® F is called lattice embedding if there exists positive numbers m and n such that  for all xÎE implies m.|||| £ ||T()|| £ n.||||. In others word, Banach lattice E is said to be lattice embeddable in F if there exist closed subspace F0 Í F such that F0 and E are lattice isomorphic. As well known that dual space of E is Levi-s, i.e.     sup{ / n = 1, 2,...} in E* exist for every increasing bounded (in the norm) sequences { / n = 1, 2,...} in E*. If sequences space c0 is lattice embeddable in E* then sequences space l¥ is lattice embeddable in E*, within E* is dual space of E. This theorem is proven by Groenewegen in [4]. For Levi-s Banach lattice E, we proof that sequences space c0 is lattice embeddable in E if only if sequences space l¥ is lattice embeddable in E.  
MODEL REDUKSI PADA PARAMETER MARKOV Farikhin, Farikhin
MATEMATIKA Vol 14, No 3 (2011): Jurnal Matematika
Publisher : MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.162 KB)

Abstract

As well known that the model reduction for large-scale linear dynamical systems based on Krylov subspace is called moments matching. In this method, one or more interpolation points is needed to construct  a certain Krylov subspace. In this paper, we propose the proof of theorem for moment matching at Markov parameter using the theorem which is obtained from standard block Arnoldi algorithm.
ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Rahmania, Laily; Farikhin, Farikhin; Surarso, Bayu
MATEMATIKA Vol 17, No 3 (2014): Jurnal Matematika
Publisher : MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.484 KB)

Abstract

Data envelopment analysis (DEA) is a non-parametric technique for performace evaluation. In DEA context, we know two model which are CCR model and BCC model. With these model we break all of decision making units (DMU) into two classess, efficiency DMU and inefficiency DMU. In this note, we discuss CCR model and its application to evaluate DMU’s on Kimia Farma Semarang. Further, we find that dual problem is better than primal problem to evaluate effiency DMU.
Co-Authors A. Haris A. Rusgiyono Acep Irham Gufroni Adi Ariyo Munandar Adi Suliantoro Ahmad Abdul Chamid Ahmad Lubis Ghozali Aprilia, Maita Aris Sugiharto Arnelli Arnelli B. Raharjo Bambang Irawanto Bambang Irawanto Bambang Subeno Bayu Surarso Bayu Surarso Beta Noranita Bibit Waluyo Aji Budi Warsito Carolin Carolin Catur Edi Widodo D. Ispriyanti Didik Setiyo Widodo Dinar Mutiara Kusumo Nugraheni Djuwandi Djuwandi DONNY IRAWAN MUSTABA Dwinta Rahmallah Pulukadang, Dwinta Rahmallah E. Setiawati Erikha Feriyanto Erlin Dwi Endarwati, Erlin Dwi Esti Wijayanti, Esti F. Ariyanto Faozi, Safik Fauzi, Irza Nur Feriyanto, Erikha Ferry Jie, Ferry Fitika Andraini H. Sutanto Heny Maslahah, Heny I. Marhaendrajaya Iswahyudi Joko Suprayitno J. E. Suseno Kartono . Keszya Wabang Kusworo Kusworo Laily Rahmania, Laily LM Fajar Israwan, LM Fajar M. Izzati M. Nur Madani, Faiq Mansur Mansur Meryta Febrilian Fatimah, Meryta Febrilian Mustafid Mustafid Neza Zhevira Septiani Nikken Prima Puspita Nikken Prima Puspita Nur Khasanah Oky Dwi Nurhayati Pangestika, Vidya Dwi Pradana, Fadli Dony Prantiastio Prastio, Wahyu Tedi Priyono Priyono Purwanto Purwanto R. Hariyati R. Hastuti Rachmat Gernowo Ratri Wulandari Retno Kusumaningrum Rezki Kurniati, Rezki Rinta Kridalukmana Robertus Heri Sulistyo Utomo S. Tana Safik Faozi, Safik Satriani, Rineka Brylian Akbar Siti Khabibah Siti Khabibah Sri Wahyuni Sugito Sugito Suhartono Suhartono Sunarsih . Suparti Suparti T. Windarti Titi Udjiani SRRM Toni Prahasto Udjiani , Titi Udjiani S.R.R.M, Titi Usman, Carissa Devina Uswatun Khasanah W. H. Rahmanto Wardani, Novita Koes Wardianto, Wardianto Warsito , Budi Wicaksono, Mahad Wyne Mumtaazah Putri Yosza Dasril Yully Estiningsih Z. Muhlisin