Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Makassar, dimana masih banyak sampah yang berserakan di sekitar wilayah kota di sepanjang jalan, pasar, lahan kosong, sungai, selokan, dan sekitar pemukiman. Oleh karena itu, banyaknya sampah rumah tangga di Kota Makassar perlu dikelola agar tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap yang pada akhirnya menimbulkan penyakit dan kerusakan lingkungan. Sebagian besar sampah rumah tangga adalah sampah organik yang mudah terurai. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan sampah menjadi kompos. Kompos adalah bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan akibat interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pengurai yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. Implementasi Pengabdian Kepada Masyarakat Penelitian Juherah berjudul Pemanfaatan Air Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Aktivator Pembuatan Kompos Sisa Sayur dan Limbah Limbah Teh Tahun 2019 dan penelitian Sulasmi tentang Penambahan Air Kelapa (Cocos Nucifera L) dan Air Lindi Sebagai Aktivator Pembuatan Kompos tahun 2021, menunjukkan bahwa Pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga dapat mengurangi timbulan sampah yang dapat mencemari lingkungan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat membuat kompos guna mengurangi timbulan sampah rumah tangga dan mencegah penyakit akibat sampah. Jenis pengabdian ini memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan pengomposan sebagai salah satu sarana/alat pembuatan kompos dalam mengurangi timbulan sampah rumah tangga. Rappocini Kota Makassar dengan target 25 ibu rumah tangga. Hasil yang dicapai dalam pengabdian masyarakat ini sebesar 35% masih sebatas administrasi (persiapan) dan penilaian. Kata kunci: Sampah Rumah Tangga, Kompos