Pendahuluan: Kesehatan mental perawat di masa pandemi Covid-19 perlu mendapatkan perhatian. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menekan angka burnout yang terjadi pada para perawat. Burnout merupakan sekumpulan gejala akibat kelelahan fisik maupun mental yang termasuk di dalamnya berkembang konsep diri yang negatif, kurangnya konsentrasi serta perilaku kerja yang negatif. Tujuan: Ingin mengetahui pengalaman burnout perawat yang bekerja menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit “X”. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan 3 orang partisipan yang merupakan perawat yang bekerja di ruangan khusus pasien Covid-19. Penggalian data menggunakan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil: Burnout yang dialami perawat yang menangani pasien Covid-19 tampak pada perilaku seperti menghindari atau mengurangi interaksi baik dengan pasien maupun dengan rekan seprofesi dan tidak ramah kepada orang lain sehingga berdampak pada kinerja dan pelayanan yang diberikan. Gejala burnout juga tampak pada keluhan fisik seperti sakit kepala dan nyeri bahu. Kesimpulan: Burnout yang dirasakan berhubungan dengan harga diri seperti konsep diri yang rendah, merasa tidak berharga, putus asa dan kurang motivasi hidup. Hal tersebut juga berdampak di lingkungannya seperti selalu bersifat negatif terhadap orang lain dan lebih sering tidak peduli atau acuh pada lingkungannya. Saran: Partisipan diharapkan: a) Mampu mengungkapkan beban emosional yang sedang dirasakan dengan saling bertukar pendapat, ilmu pengetahuan, maupun perasaan kepada sesama rekan profesi; b) Menyadari pentingnya komunikasi dengan sesama rekan seprofesi.