Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran Jamboard Berbasis Seni Budaya Untuk Guru Sdn 16 Poso Kota Utara Kabupaten Poso Andi Imrah Dewi; Sarintan N Kaharu; Azizah Azizah; Nurul Fitria Aras; Nur Rahma
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bina Darma Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bina Darma
Publisher : DRPM-UBD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/pengabdian.v3i1.2124

Abstract

Tujuan penelitian mengarah pada program penelitian atau pengabdian masyrarakat ( PkM) dengan mengarah pada pengunaan media pembelajaran jambirad berbasis seni budaya untuk guru sesuai dengan Profesi guru pada abad 21 merupakan masa yang memanjakan guru dengan bermacam teknologi pembelajaran. Dunia pendidikan tidak lepas dari perkembangan internet, untuk itu dalam pembelajaran perlu adanya media belajar berbantuan internet. Permasalahan yang dihadapi guru SDN 16 Poso,masih kurangnya pemahaman dan keterampilan terhadap pemanfaatan aplikasi pembelajaran tersedia secara gratis. Pembelajaran seni budaya yang dilakukan masih bersifat satu arah yang hanya berpusat pada siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru hanya menjelaskan materi dan tugas, kemudian siswa mengerjakannya. Guru hanya mengandalkan buku sebagai media pembelajaran. Selain itu kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis online di masa pandemi ini. Permasalahan yang dialami oleh mitra sasaran dapat diatasi dengan pelatihan penggunaaan media pembelajaran jamboard kepada guru-guru agar pembelajaran seni budaya menjadi lebih menyenangkan. Metode penelitian mengunakan deskritif kualitatif Pendekatan teoretik Interdisiplin dipilih untuk memahami dan menjelaskan foenomena yang diteliti. Menurut Rohidi (2011) pendekatan interdisplin merupakan pengambilan konsep dan teori disiplin yang disusun dalam bentuk satuan teori yang menjadi landasan metodologis untuk memetakan, menganalisis, dan menginterpretasi pelaksanaan dan hasil penelitian.Menggunakan pendekatan pelatihan melalui sosialisasi untuk mendapatkan informasi dan data-data tentang kegiatan pelatihan, survei lapangan untuk melihat kondisi riil dilapangan, kegiatan edukatif dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru terkait penggunakan aplikasi google jamboard sebagai media pembelajaran dan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pelatihan yang dilaksanakan dengan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi dengan mengunakan studi analisis ada pun solusi yang ditawarkan dari pelatihan ini adalah agar guru -guru terampil dalam mengunakan aplikasi jamborad atau papan digital yang di lakukan secara on line untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan dengan berbagai desain-desain yang inovatif dalam belajar sambal bermain dengan materi ajar yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhannya dan dari hasil yang di capai mengalami kemajuan dan perkembagan yang luar biasa dengan kehadiran kedua dari guru pengerak yang telah memahami dengan baik aplikasi jamborad dan Bersama melakuan proses untuk memotivasi guru-guru lain untuk belajar Bersama dengan peserta didik dan hasilnya 100 persen mereka berhasil dan mampu untuk mengunakan aplikas jamborad ini dengan baik,serta pelatihan ini bisa di simpulkan dengan evaluasi hasil pelatihan dan pendampingan terjadinya peningkatan kemampuan guru dalam mengunakan aplikasi jamborad yang dapat di ajarkan kepada peserta didiknya berhasil
Inovasi Pembelajaran Seni Sekolah Dasar Berbasisi Kearifan Lokal Di Era Revolusi Industri 4.0 Andi Imrah Dewi; Andi Ardiansyah; Hendriana Sri Rejeki; Andi Nurul Hidayah
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian fokos pada konsep pendidikan seni berbasis kearifan Lokal di Era Revolusi Industri4.0 ,sebagai wujud interaksi sosial masyarakat Sulawesi Tengah . Adapun Tujuan dari penelitian iniadalah Menganalisis Gerak sebagai Simbol Tari Pontanu Suku Kaili Sulawesi Tengah hubunganya padanilai budaya leluhur Suku Kaili Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatifdeskriftif dengan pendekatan etnokorologi, dengan tehnik Pengumpulan data, observasi, wawancara,dan dokumentasi .Hasil Penelitian ini mengarah pada penemuan makna simbolik Gerak Tari Pontanuyang terdiri dari Sembilan ragam gerak, Tari Pontanu dalam salah satu gerak inti dari ragam TariPontanu adalah gerak nagaleronga dalah merupakan gerakan inti yang dilakukan dengan cara melingkarsambil mengulung benang yang makna simbolik geraknya melambangkan roda kehidupan, berkaitanpada simbol isi alam semesta, Nilai nilai luhur yang merupakan wujud kepribadian dan prilaku manusiayang sabar,tekun, Tangung jawab, disiplin, gotong royong (bekerja sama), dan konsisten.Konseppengendalian diri dalam memaknai kehidupan yang saling membutuhkan antara satu dan lainya yangdimulai dari keluarga dan lingkungan sosial masyarakat
MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBdP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DIKELAS IV SDN 4 BALAESANG TANJUNG Andi Imrah Dewi; Cita Fitriani; Zulnuraini Zulnuraini; Nurul Fitriah Aras
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.21849

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran SBdP dengan menggunakan model Project Based Learning (PJBL) dikelas IV SDN 4 Balaesang Tanjung. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV berjumlah 15 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta rubrik penilaian kreativitas siswa. Jenis penilitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis & Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil pengolahan data observasi dan hasil kinerja siswa peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan model project based learning dapat meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran SBdP di kelas IV dengan materi teknik membuat kolase di SDN 4 Balaesang Tanjung. Terbukti dengan hasil perolehan nilai akhir siswa pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan yaitu pada siklus I yaitu 69 dan untuk siklus II yaitu 83,13. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I 53,33% dan siklus II 100%.
Learning Local Content Based On The Excellence Of Shell Shells And Growing The Entrepreneurship Soul In Elementary School Andi Imrah Dewi; Akina Akina
Journal on Education Vol 3 No 4 (2021): Journal on Education: Volume 3 Nomor 4 Tahun 2021
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v3i4.5661

Abstract

This research leads to research on the development of local content models based on the advantages of clam shells in growing entrepreneurship. Art education is certainly interpreted comprehensively and contextually, art learning is not only viewed contextually and philosophically, but also becomes practical art learning, so as to be able to develop intelligence effectively. intellectual, emotional intelligence and spiritual intelligence, various approaches to art learning can be utilized according to the psychological level of students and school conditions such as the free expression approach, the discipline approach and the multicultural approach as well as the thematic approach, from these various approaches, of course, teachers have a very important role. Such as developing strategies and methods used, including in the process of assessing and evaluating student learning. So that everything needs to be prepared in the unit of learning and teaching tools. Art is a conscious effort to pass down all forms of transformation both in the fields of culture and art education which is a necessity where culture gives birth to art. The meaning of art education is the provision of aesthetic experiences, both in the form of experiencing the value of aesthetic beauty, which means that there are two parts, the first is appreciating and the second is creation. Creating learning models to develop students' aesthetic experiences so that they have sensitivity, creativity, initiative and taste in the value of expression and concern for the natural environment and social culture that exist around them Knowing how much influence the learning model has to foster an entrepreneurial spirit from a creativity that is done by students by doing various uses of used materials, waste, or processed products that can produce a craft that can be used 3) Knowing the effectiveness of the learning development model for arts, culture and crafts produces something beautiful and can be useful of course through the process the creativity and skills possessed by students in gaining experience in learning The research model used, namely the Research and Development (R&D) model, is a research method used to research so as to produce new products, and then test the effectiveness of these products. a learning model guide that becomes a reference for teachers of arts and crafts education in art learning for high school elementary school students.
Presepsı Guru Dan Sıswa Terhadap Penerapan Pembelajaran Berdıferensıası Berbasıs Project Mata Pelajaran Senı Budaya Merdeka Belajar vera angelina pasik pesik; Andi Imrah Dewi; Arif Firmansyah; Kadek Hariana
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 7 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v7i1.8850

Abstract

This research aims to determine the Teachers' and students' perceptions of the implementation of project-based differentiated learning in arts and culture subjects, the concept of independent learning in class IV at SDN 15 Palu. This research uses qualitative research with descriptive methods. Data collection techniques use observation, interviews, questionnaire distribution and documentation. Based on the research results, the researchers obtained findings including that the perceptions of teachers and students regarding the implementation of project-based differentiated learning in class IV at SDN 15 Palu were very good. Although project-based differentiated learning has not been implemented well and according to the actual concept. However, the homeroom teacher for class IV was very satisfied with the results of implementing this learning, because it was able to create an active and enjoyable class atmosphere. So that existing learning objectives can be achieved well. Meanwhile, students' perceptions or responses to the application of differentiated learning are also very good, seen from the responses given by students during the learning process and based on the results of the questionnaire which shows that; Of the 28 students, 96.43% of students felt happy, interested and understood the learning that had taken place. only 5 people felt bored during the learning process, and as many as 24 people or 85.71% of students wanted this kind of learning to always be applied in their class. So it can be concluded that the response of teachers and students to the application of differentiated learning is very good, in fact it has a very big impact on the learning process in the classroom.
Improving Students' Social Interaction through Nojapi-Japi Traditional Game at SD Negeri Kele'I: English Andi Imrah Dewi; Delviana Kristina Wendur; Arif Firmansyah; Kadek Hariana
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 7 No. 2 (2024): juni
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v7i2.9367

Abstract

The decline in academic achievement and student social interaction is partly due to the excessive use of technology by students at school and at home. In order to maintain social interaction in the classroom and ensure students are more familiar with the culture around them, the influence of changes in modern technology must be balanced with traditional learning media. However, this study identified a low social interaction of students in learning in class IV SDN Kele'I East Pamona District. The research method employed was classroom action research based on the Kemmis and McTaggart flow. The objective of this study was to enhance students' social interaction in social studies subjects in class IV SDN Kele'i by implementing the traditional game nojapi-japi. This study utilized class IV SDN Kele'i, which comprised 20 individuals, including 11 female students and 9 male students. Data collection was conducted on student and teacher activities. The results of the study indicated that 70% of students demonstrated sufficient social interaction skills, 25% exhibited limited skills, and 5% displayed very poor skills. The overall average score for Cycle I was 62.25%. Therefore, it was deemed necessary to continue the study in Cycle II. The results of the second cycle of the study indicated that 30% of students exhibited exemplary social interaction skills, 45% demonstrated proficient social interaction abilities, and 25% demonstrated satisfactory social interaction skills, with an average score of 82.75%.
Improving Students' Social Interaction through Nojapi-Japi Traditional Game at SD Negeri Kele'I: English Dewi , Andi Imrah; Wendur , Delviana Kristina; Firmansyah, Arif; Hariana, Kadek
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 7 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v7i2.9367

Abstract

The decline in academic achievement and student social interaction is partly due to the excessive use of technology by students at school and at home. In order to maintain social interaction in the classroom and ensure students are more familiar with the culture around them, the influence of changes in modern technology must be balanced with traditional learning media. However, this study identified a low social interaction of students in learning in class IV SDN Kele'I East Pamona District. The research method employed was classroom action research based on the Kemmis and McTaggart flow. The objective of this study was to enhance students' social interaction in social studies subjects in class IV SDN Kele'i by implementing the traditional game nojapi-japi. This study utilized class IV SDN Kele'i, which comprised 20 individuals, including 11 female students and 9 male students. Data collection was conducted on student and teacher activities. The results of the study indicated that 70% of students demonstrated sufficient social interaction skills, 25% exhibited limited skills, and 5% displayed very poor skills. The overall average score for Cycle I was 62.25%. Therefore, it was deemed necessary to continue the study in Cycle II. The results of the second cycle of the study indicated that 30% of students exhibited exemplary social interaction skills, 45% demonstrated proficient social interaction abilities, and 25% demonstrated satisfactory social interaction skills, with an average score of 82.75%.
SURVAI PERANAN GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBASIS GELAR KARYA PROJEK PENGUATAN PROFIL PANCASILA ( P5) DI KABUPATEN POSO Andi imrah Dewi; Muhammad Fasli; Dyah Rahmawati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35762

Abstract

Gambaran singkat masalah pengabdian masyarakat yang dilakukan dan diteliti adalah terkait survai dalam pembelajaran dengan alasanan bahwa hal ini membuktikan bahwa kita melakukan pergerakan dalam dunia pendidikan sebagai wujud kepedulian kita terhadap kemajuan suatu bangsa. Dimana Perkembangan keilmuan dan pengetahuan merupakan sebuah energi baru yang harus kita sahuti bersama dalam memberikan pemahaman, pengalaman serta pengertian kepada peserta didik. Tujuan Survai pembelajaran di pandang perlu menjadi bagian terpenting dari evaluasi pembelajaran yang bermakna sesuia dengan kurikulum Merdeka. Perkembangan merupakan aspek terdepan dalam industry pendidikan karena dengan perkembangan tentunya kita akan siap menerima perubahan menuju arah yang lebih baik lagi, maka dari itu pelu ada pelatihan atau semacam pendampingan dalam sajian survai pembelajaran yang dapat menarik perhatian guru maupun siswa sesuai dengan kemajuan zaman dan kemutahiran teknologi di abad ke5. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Pradaban saat ini menunjukan bahwa kemampuan dalam mengasa keintelektual seseorang tentunya dibarengi dengan kemampuan dan kelmuan yang harus berkembang sesuai kebutuhan seperti pada saat ini (kulmer) kurikulum merdeka belajar yang diterapkan kepada peserta didik sudah pada arah yang lebih baik dalam konsep belajar mandiri. Sehingga kita harusnya siap melakukan proses serta perubahan menuju aksi nyata dalam pembelajaran berdiferensiasi demi kemajuan Peserta didik untuk lebih bisa mengasa kemampuan pedagogik dan kemampuan skiiil yang di miliki melalui tiga tahapan yaitu konten,proses dan produk yang merupakan roh dalam pembelajaran berdifensissi. Metode yang di gunakan tahapan pelaksanaan adalah berbasis pembelajaran berdiferensiasi Perosedur kerja yang akan ditempuh untuk mendukung metode pelatihan dan survai adalah:(1)Observasi Kesekolah(2) Menjalin kerja sama melalui persetujuan khalayak (3) Menyusun proposal (4) Melaksanakan pelatihan (5) Melaksanakan evaluasi hasil pelatihan dan pendampingan hasil dan kesimpulan proses pembenahan dalam Pembelajaran maka perlu melakukan pemdekatan berdiferensiasi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, lebih terjangkau luas dalam proses aksi nyata bagi peserta didik dalam pembelajaran etika berbudaya. Pembelajaran berdiferenesiasi dalam terpadu merupakan perpaduan pembelajaran yang terdiri dari beberapa mata Pelajaran yang dapat dikemas menjadi sebuah pembelajaran menarik dan menyenangkan
THE ROLE OF FISHERMEN AND FARMERS IN INCREASING THE LEARNING MOTIVATION OF SDN 2 BINONTOAN STUDENTS Syahriono, Sitti Amriana; Dewi, Andi Imrah; Hariana, Kadek; Aras, Nurul Fitriah; Fasli, Muhammad
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 16, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v16i2.29733

Abstract

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SDN 2 Binontoan, Kecamatan Tolitoli Utara, Kabupaten Tolitoli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari orang tua siswa kelas II, guru kelas, serta siswa sebagai objek utama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak, keterbatasan waktu dalam membimbing belajar di rumah, serta minimnya komunikasi dan kerja sama dengan guru menjadi faktor utama rendahnya motivasi belajar siswa. Selain itu, kebutuhan dasar seperti ketersediaan ruang belajar yang nyaman, pola makan yang teratur, serta dukungan emosional juga berpengaruh terhadap motivasi belajar anak. Faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar meliputi lingkungan keluarga, dukungan emosional, pengawasan dan bimbingan orang tua, serta motivasi intrinsik siswa. Orang tua berperan dalam enam aspek utama, yaitu memberikan dorongan belajar, memberikan penghargaan, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mengatur jadwal belajar, memberikan dukungan agar anak tidak mudah menyerah, serta berkomunikasi dengan guru mengenai perkembangan akademik anak. Namun, terdapat kendala dalam menjalankan peran ini, seperti keterbatasan ruang belajar yang memadai serta keterbatasan sumber belajar dan sarana prasarana. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang lebih erat antara orang tua dan pihak sekolah guna meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal..Abstract: This study aims to determine the role of parents in increasing the learning motivation of grade II students of SDN 2 Binontoan, North Tolitoli District, Tolitoli Regency. The method used in this study is descriptive qualitative with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The subjects of the study consisted of parents of grade II students, class teachers, and students as the main objects of the study. The results of the study showed that the lack of parental attention to children's education, limited time in guiding learning at home, and minimal communication and cooperation with teachers were the main factors in low student learning motivation. In addition, basic needs such as the availability of a comfortable study room, regular eating patterns, and emotional support also affect children's learning motivation. Factors that influence learning motivation include the family environment, emotional support, parental supervision and guidance, and students' intrinsic motivation. Parents play a role in six main aspects, namely providing learning encouragement, giving rewards, creating a conducive learning environment, arranging learning schedules, providing support so that children do not give up easily, and communicating with teachers about children's academic development. However, there are obstacles in carrying out this role, such as limited adequate study space and limited learning resources and infrastructure. Therefore, closer cooperation is needed between parents and schools to optimally increase students' learning motivation.
The Influence of Dance Utilization Kabeloa Ethnoscience-Based on Learning Outcomes of Dance Arts Subjects in Class V SDN 22 Palu Jaya, Christiadi; Dewi, Andi Imrah; Hariana, Kadek; Zulnuraini, Zulnuraini; Pratama, Ryan Andhika
Journal of Educational Sciences Vol. 9 No. 3 (2025): Journal of Educational Sciences
Publisher : FKIP - Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jes.9.3.p.1342-1353

Abstract

This study aims to find out whether there is an effect of the use  of ethnoscience-based Kabeloa  dance on the learning outcomes of Dance Arts subjects in grade V of SDN 22 Palu. This research method uses a quasi-experimental research method. In this study, there are two groups that will be studied, namely the first group with treatment using the ethnoscience approach method (X1) and the other group with treatment using conventional methods (X2). The instrument of this research is a learning outcome test in the form of 15 multiple-choice questions. Data were analyzed using SPSS to find out the significant achievements between the two groups, the experimental group used the ethnoscience approach method while the control class used the conventional method. Based on the significant value  of the Independent Sample T-test is 0.000, with a significant value of the T-test < 0.05 (0.000 < 0.05) and a significant level of 5% (0.05), then Ha is accepted and Ho is rejected. So it can be concluded that there is an influence of the use of ethnoscience-based Kabeloa dance  on the learning outcomes of Dance Arts subjects in grade V of SDN 22 Palu.