Permintaan ikan lele yang terus meningkat di Indonesia mendorong pembudi daya untuk meningkatkan produksinya. PT Ikan Bangun Indonesia merupakan salah satu perusahaan rintisan akuakultur yang menerapkan skema kerja berupa kemitraan inti plasma. PT Ikan Bangun Indonesia sebagai inti yang bekerja sama dengan investor, dan pembudi daya sebagai plasma. Perusahaan dengan kegiatan budidaya ikan lele ini menghasilkan tingkat kelangsungan hidup rata-rata ikan lele hanya 67% dan produktivitas budidaya rata-rata hanya 6,53 kg/ m2 pada awal tahun 2022. Hal ini menjadi masalah karena dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, inverstor, dan pembudi daya. Penelitian dilaksanakan bulan Februari – Maret 2022. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik sosial ekonomi pembudi daya, sistem kompensasi, kinerja produksi, dan menghitung produktivitas pembudi daya, serta menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi pembudi daya dengan produktivitas. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggunakan data primer dan sekunder.Data primer yaitu data karakteristik pembudi daya, sistem kompensasi, dan kinerja produksi digunakan sebagai variabel independen yang dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner oleh pembudidaya selaku responden. Data sekunder yaitu data produktivitas budidaya ikan lele digunakan sebagai variabel dependen yang bersumber dari data perusahaan. Data tersebut dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan analisis korelasi Pearson dan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap produktivitas budidaya ikan lele kecuali karakteristik pembudi daya. Penelitian ini merekomendasikan agar dapat diwujudkannya sosialisasi bagi para pembudi daya terkait teknis budidaya yang baik dan benar oleh pemerintah sektor perikanan dengan tujuan mewujudkan pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan dan menghasilkan profitabiltas yang tinggi bagi perusahaan akuakultur lainnya di Indonesia.Title: Analysis of the Relationship between the Socio-Economic Characteristic of Fish Farmers and The Productivity of Catfish Farming at PT Ikan Bangun Indonesia BogorThe increasing demand for catfish in Indonesia encourages farmers to increase production. PT Ikan Bangun Indonesia is one of the aquaculture startup companies that implements a work scheme in the form of a plasma core partnership, PT Ikan Bangun Indonesia as the core working together with investors, and fish farmers as plasma. Companies with catfish farming activities produce an average survival rate of catfish of only 67% and an average farming productivity of only 6.53 kg/m2 at the beginning of 2022. This is a problem because it can result in losses for the company, investors, and fish farmers. The research was conducted in February – March 2022. This research aims to describe the socio-economic characteristics of fish farmers, compensation systems, production performance, and calculate farmers productivity, as well as analyze the relationship between the socio-economic characteristics of farmers and productivity. The type of research is non-experimental with a case study method. Data on fish farmers characteristics, compensation systems, and production performance used as independent variables were analyzed descriptively and statistically using Pearson correlation analysis and multiple linear regression analysis. The results of the analysis show that all variables have a relationship and influence the productivity of catfish farming except for the characteristics of the farmer. This research recommends that socialization can be carried out for farmers regarding good and correct farming techniques by the government in the fisheries sector to realize sustainable aquaculture development in Indonesia.