Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Jurnal Kolaboratif Sains

Analisis Kendala Dalam Implementasi Pelayanan Kesehatan Dengan Menggunakan Rekam Medis Elektronik Di Puskesmas Toto Utara: Analysis of Constraints in the Implementation of Health Services Using Electronic Medical Records at the North Toto Community Health Center Meylani Toonawu; Laksmyn Kadir; Ramly Abudi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8592

Abstract

Perkembangan teknologi informasi mendorong transformasi sistem pelayanan kesehatan, termasuk Rekam Medis Elektronik (RME) sebagaimana diatur dalam Permenkes No. 24 Tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kendala implementasi pelayanan kesehatan menggunakan RME di Puskesmas Toto Utara berdasarkan Faktor Manusia (Man), Mesin (Machine), Metode (Method) dan Uang (Money). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan Kepala Puskesmas dan Petugas Rekam Medis serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik Fishbone Diagram. Hasil penelitian menunjukkan kendala utama berasal dari faktor manusia, seperti kurangnya tenaga berlatar belakang rekam medis dan keterbatasan kemampuan komputer. Faktor mesin meliputi sarana prasarana dan jaringan internet yang belum stabil. Faktor metode, implementasi SOP telah tersedia, namun implementasi masih belum sepenuhnya optimal. Faktor Uang, meskipun dana ada dukungan dari BOK, alokasi anggaran belum memadai untuk menunjang RME secara menyeluruh. Simpulannya keberhasilan implementasi RME memerlukan peningkatan kapasitas SDM, infrastruktur teknologi, konsitensi penerapan SOP, serta alokasi dana yang memadai.
Analisis Potensi Bahaya Pada Proses Operasional Pt. Pelindo Regional 4 (Persero) Gorontalo Menggunakan Metode PHA (Preliminary Hazard Analysis): Analysis of Potential Hazards in the Operational Process of PT. Pelindo Regional 4 (Persero) Gorontalo Using the PHA (Preliminary Hazard Analysis) Method Indi Rahmawati Tobuto; Laksmyn Kadir; Putri Ayuningtias Mahdang
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8594

Abstract

Kegiatan operasional di lingkungan pelabuhan merupakan aktivitas yang memiliki risiko kerja tinggi, terutama pada proses bongkar muat, relokasi peti kemas, dan stuffing/stripping, yang melibatkan penggunaan alat berat, pengangkutan manual, serta paparan langsung terhadap cuaca ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bahaya, tingkat risiko, dan upaya pengendalian risiko pada proses operasional PT. Pelindo Regional IV (Persero) Gorontalo dengan menggunakan metode Preliminary Hazard Analysis (PHA). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja bagian operasional sebanyak 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja paling banyak merasakan potensi bahaya pada aktivitas bongkar muat dan relokasi, terutama yang berkaitan dengan bahaya fisik seperti terjatuh dari ketinggian, tergencet alat berat, hingga terpeleset akibat permukaan kerja yang licin. Selain itu, ditemukan juga bahaya kimia (asap kendaraan dan debu), ergonomi (posisi kerja tidak nyaman), serta psikososial (beban kerja berlebih dan tekanan waktu). Berdasarkan penilaian risiko menggunakan standar AS/NZS 4360:2004, sebagian besar bahaya berada pada tingkat risiko substantial dan priority 1, yang berarti memerlukan penanganan segera. Upaya pengendalian risiko dilakukan mengikuti hierarki pengendalian risiko, mulai dari eliminasi, substitusi, pengendalian teknik, pengendalian administratif, hingga penggunaan alat pelindung diri (APD).
Efektivitas Pengolahan Air Sederhana Berbasis Karbon Aktif Tempurung Kelapa Dan Kapur Terhadap Kualitas Air Di Muara Sungai Bone: Effectiveness of a Simple Water Treatment System Based on Activated Carbon from Coconut Shells and Lime on Water Quality in the Bone River Estuary Septian Robot; Laksmyn Kadir; Moh. Rivai Nakoe
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8596

Abstract

Pengolahan air sebagai operasi teknis yang dilakukan terhadap air baku agar menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan kualitas sebagai air bersih atau air minum dengan menggabungkan beberapa proses pengolahan. Kualitas air sungai rentan mengalami pencemaran lingkungan. Pencemaran sungai dapat terdiri atas parameter fisik, kimia, dan biologi. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas antara karbon aktif tempurung kelapa dengan kapur berdasarkan kualitas air pada pengolahan air menggunakan media sederhana. Desain penelitian ini juga menggunakan rancangan eksperimen (Pre experimental Design) dengan rancarangan One Group Pretest-Posttest Design. Sampel dari penelitian ini yaitu air Sungai Bone sebanyak 45 liter (digunakan saat proses penyaringan). Setelah proses penyaringan lalu diambil sebanyak 500ml dari proses penyaringan untuk kemudian di uji parameter fisik, kimia dan biologi. Data analisis menggunakan uji Paired Sample T Test dan uji Wilcoxon dengan tingkat kesalahan (?) sebesar 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar awal air sungai parameter fisik suhu 28oC, warna 231 TCU, bau (berbau), TDS 3040 mg/L dan TSS 380,5 mg/L, parameter kimia 7,17, dan parameter biologi 200.5. Media paling efektif dalam menurunkan parameter fisik adalah karbon aktif lebih efektif daripada kapur, pada parameter kimia adalah karbon aktif dan kapur, dan pada parameter biologi adalah kapur. Disarankan penggunaan variasi ketebalan media dll, masyarakat dapat menerapkan sistem penyaringan air dan instansi terkait dapat memberikan penyuluhan pengolahan air bersih.
Hubungan Karakteristik Individu Dan Lama Paparan UAP BBM Dengan Gangguan Pernapasan Pada Operator SPBU Kota Gorontalo: The Relationship Between Individual Characteristics and Duration of Exposure to Fuel Vapors and Respiratory Disorders in Gas Station Operators Gorontalo City Tasya Karim; Laksmyn Kadir; Putri Ayuningtias Mahdang
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8598

Abstract

Paparan uap Bahan Bakar Minyak (BBM) di lingkungan kerja SPBU berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, terutama pada sistem pernapasan. Masalah yang sering terjadi pada SPBU terutama masalah kesehatan yaitu: paparan uap BBM, paparan debu dan polusi udara, paparan suara bising, paparan sinar matahari langsing, cedera fisik, kurangnya penggunaan APD. Masalah ini dapat mengganggu kesehatan operator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu (usia, indeks massa tubuh/IMT, dan masa kerja) serta lama paparan uap BBM dengan gangguan pernapasan pada operator SPBU di Kota Gorontalo. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 85 responden yang dipilih secara acak dari 8 SPBU. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran kapasitas paru menggunakan peak flow meter. Hasil analisis bivariat dengan uji Spearman menunjukkan adanya hubungan signifikan antara usia (P-value = 0,000), IMT (P-value = 0,016), masa kerja (P-value = 0,001), dan lama paparan uap BBM (P-value = 0,002) dengan gangguan pernapasan. Sebagian besar responden memiliki kapasitas paru yang menyempit (50–100%) dan mengalami keluhan pernapasan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan risiko paparan uap BBM dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara optimal di SPBU. Saran penelitian, melakukan pengecekan kesehatan secara berkala dapat menjadi sebuah pencegahan kesehatan bagi operator SPBU.
Analisis Bahaya, Risiko, Dan Pencegahan Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode Preliminary Hazard Analysis (PHA) Pada Pekerjaan Mechanical, Electrical, And Plumbing (MEP) Di Citra Mutiara-Nindya Beton KSO: Analysis of Hazards, Risks, and Prevention of Work Accidents Using the Preliminary Hazard Analysis (PHA) Method in Mechanical, Electrical, and Plumbing (MEP) Work at Citra Mutiara-Nindya Beton KSO Wina Ratri A. Ismail; Laksmyn Kadir; Ayu Rofia Nurfadillah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8735

Abstract

MEP merupakan pekerjaan yang memiliki risiko serta bahaya yang lebih tinggi dikarenakan melibatkan sistem mekanis, kelistrikan, dan perpipaan yang saling berintegrasi. Hasil wawancara awal di Citra Mutiara-Nindya Beton KSO terdapat kecelakaan kerja ringan seperti tertusuk paku, tersandung material, tergores, dan terjatuh pada lubang yang digali saat malam hari karena kurangnya pencahayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bahaya, risiko, dan pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan metode Preliminary hazard analysis (PHA) pada pekerjaan di Citra Mutiara-Nindya Beton KSO. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang tujuannya untuk menganalisis bahaya, risiko dan pencegahan kecelakaan kerja di Citra Mutiara-Nindya Beton KSO dengan menggunakan metode Preliminary Hazard Analysis (PHA). Subjek penelitian ini adalah 1 orang HSE, 3 orang pekerja yang bekerja pada bidang Mechanical, electrical, and plumbing (MEP) dan 1 orang penanggung jawab yang ada di bidang MEP. Hasil penelitian menunjukkan bahaya yang paling banyak pada pekerjaan ini adalah bahaya fisik. Risiko yang paling banyak adalah tertimpa material, dengan kategori very high. Pecengahaan kecelakaan kerja dengan melakukan pengendalian eliminasi, subtitusi, pengendalian administratif, pengendalian teknik, dan menggunakan APD. Disarankan untuk pekerja MEP harus memiliki kesadaran tinggi terhadap potensi bahaya di lingkungan kerja, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), serta partisipasi aktif dalam setiap briefing keselamatan.
Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan, Frekuensi Mandi, Kebersihan Pakaian Dan Tempat Tidur Dengan Keluhan Scabies Pada Santri Di Pondok Pesantren Hubulo Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango: The Relationship Between Handwashing Habits, Bathing Frequency, Clothing and Bedding Cleanliness and Scabies Complaints Among Students at the Hubulo Islamic Boarding School, Tapa District, Bone Bolango Regency Nur Hairunnisa Abaidatai; Laksmyn Kadir; Moh. Rivai Nakoe
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 10: Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i10.8861

Abstract

Keluhan scabies pada santri putra maupun putri yaitu mengalami gatal-gatal pada malam hari selain itu gatal tersebut menyebar dengan cepat diantara para santri yang kemungkinan disebabkan karena adanya kontak antar santri. Pihak pesantren mengatakan bahwa ada lebih dari 50 santri yang terkena penyakit scabies. Faktor yang berperan dalam tingginya prevalensi scabies pada pondok pesantren adalah personal hygiene seperti kebiasaan mencuci tangan, frekuensi mandi, kebersihan pakaian dan kebersihan tempat tidur. Para santri yang malas mencuci tangan setelah beraktifitas, mandi hanya sekali sehari, berbagi alat pribadi dengan yang lain dan jarang menjemur tempat tidur. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan kebiasaan mencuci tangan, frekuensi mandi, kebersihan pakaian dan kebersihan tempat tidur dengan keluhan scabies pada santri di pesantren Hubulo. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini 255 santri dan sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 163 santri. Data di analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi squere. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel yang berhubungan dengan keluhan scabies adalah kebiasaan mencuci tangan (p=0,000), frekuensi mandi (p=0,000), kebersihan pakaian (p=0,000) dan kebersihan tempat tidur (p=0,000). Disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan mencuci tangan, frekuensi mandi, kebersihan pakaian dan kebersihan tempat tidur dengan keluhan scabies pada santri. Saran bagi santri untuk menjaga kebersihan diri dan tidak berbagi alat-alat pribadi dengan orang lain. Bagi pesantren untuk memberikan edukasi atau penyuluhan pada santri.