Claim Missing Document
Check
Articles

Gambaran Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Covid-19 di Instansi Pemerintah Sikni Retno Karminingtyas; Dian Oktianti; Novanita Puspa Kencana; Maulida Hayati
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.058 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v4i1.975

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit infeksi virus yang sangat menular dan disebabkan oleh SARS-CoV-2. Berdasarkan data per tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian. Indonesia melaporkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 8607 kasus pada 26 April 2020. Salah satu cara pencegahan dari penyakit ini dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat dan Covid-19. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini pegawai kantor BKSDA Jawa Tengah berjumlah 64 orang dan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara berjumlah 51 orang. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dalam aplikasi google form. Analisa data menggunakan deskriptif meliputi tingkat pengetahuan PHBS dan Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan responden terbanyak di kantor BKSDA berumur 46-55 tahun sebanyak 24 (37,4%) responden dan di dinas kesehatan responden terbanyak berumur 26-35 tahun sebanyak 23 (45,1%) responden. Berdasarkan jenis kelamin responden di kantor BKSDA terbanyak adalah laki-laki sebanyak 36 (56,2%) dan di dinas kesehatan jenis adalah perempuan sebanyak 33 (64,7%). Berdasarakan tingkat pendidikan, responden terbanyak di kantor BKSDA berpendidikan S1/S2/S3 sebanyak 40 (62,4%) dan di dinas kesehatan sebanyak 32 (62,4%). Tingkat pengetahuan PHBS di kantor BKSDA dengan nilai 84,2% dan di dinas kesehatan didapatkan nilai 88,45%. Tingkat pengetahuan tentang Covid-19 di kantor BKSDA dengan nilai 75,52% dan di dinas kesehatan dengan nilai 76,37%. Simpulan penelitian ini tingkat pengetahuan PHBS dan Covid-19 di kantor BKSDA dan dinas kesehatan kategori baik dengan nilai lebih dari 75%.Kata kunci: pengetahuan, PHBS, covid-19Covid-19 is a highly contagious viral infectious disease caused by SARS-CoV-2. Based on data as of March 25, 2020, the total number of confirmed cases was 414,179 with 18,440 deaths. Indonesia reported 8607 confirmed cases of Covid-19 on April 26, 2020. One way to prevent this disease is by implementing a Clean and Healthy Lifestyle (PHBS). This study aims to determine the level of knowledge of clean and healthy living habits and Covid-19. The research design used analytic descriptive with cross sectional approach. The subjects in this study were 64 employees of the Central Java BKSDA office and 51 employees of the North Hulu Sungai District Health Office. This research was conducted by distributing questionnaires in the google form application. Data analysis using descriptive includes the level of knowledge of PHBS and Covid-19. The results showed that most respondents were in the BKSDA office aged 46-55 years as many as 24 (37.4%) respondents and in the health office the most respondents were 26-35 years old as many as 23 (45.1%) respondents. Based on the sex of the respondents in the BKSDA office, 36 (56.2%) were male and 33 (64.7%) were female. Based on the level of education, the largest number of respondents in the BKSDA office have a S1 / S2 / S3 education as many as 40 (62.4%) and at the health office as much as 32 (62.4%). The level of knowledge of PHBS in the BKSDA office with a value of 84.2% and in the health department obtained a value of 88.45%. The level of knowledge about Covid-19 at the BKSDA office with a value of 75.52% and at the health office with a value of 76.37%. The conclusion of this research is that the knowledge level of PHBS and Covid-19 in the BKSDA office and the health service is in a good category with a value of more than 75%.Keywords: knowledge, PHBS, covid-19
Gambaran Kejadian Medication Error pada Resep Anak di Apotek Dian Oktianti; Thalia Dwi Septiyawati; Nurul Huda Setiawan
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.77 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v4i2.1303

Abstract

Kelengkapan resep merupakan hal penting dalam peresepan karena bisa mengurangi adanya medication error. Medication error pada anak  memiliki resiko lebih besar dibanding pasien dewasa karena anak membutuhkan perhitungan dosis berdasarkan usia, berat badan, luas daerah permukaan tubuh dan kondisi penyakitny Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pada aspek administratif resep anak usia 0-7 tahun di Apotek X Semarang dan Apotek Y di Ungaran bulan Januari-Mei 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif, dengan melakukan analisis data terhadap kelengkapan resep diaspek administratif. Penetapan sampel pada penelitian ini menggnakan pengambilan sampel secara purposive sampling dengan mempertimbangkan kriteria yang telah ditentukan. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada aspek kelengkapan resep bulan Januari-April 2021 didapatkan hasil sebagai berikut: Nama dokter 94,32 %, Nomor surat izin praktik (SIP)38,41 %, Alamat praktik dokter100%, Nomor telepon 97,73 %, Tanggal penulisan resep93,18 %, Paraf dokter51,85 %, Nama pasien100 %, Jenis kelamin pasien9,9 %, Umur pasien100 %, Berat badan pasien16,01 %. Kelengkapan administratif yang sudah memenuhi persyaratan adalah alamat praktek dokter, nama pasien, umur pasien. Kata kunci : Kelengkapan, Resep, Anak, Administratif
PENINGKATAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA PENYAKIT DEGENERATIF MELALUI KARMINO Dian Oktianti; Istianatus Sunnah; Ragil Setia Dianingati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.2 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.357 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i1.521

Abstract

Dewasa ini prosentase usia produktif yang menderita penyakit kronis cukup tinggi. Beberapa penyakit sering dijumpai antara lain Diabetes Mellitus, hipertensi dan hiperkolesterolemia. Hal ini terjadinya perubahan gaya hidup yang tidak baik. Akibat kurangnya pemahaman terhadap penatalaksanaan ketiga penyakit tersebut, sering menimbulkan keparahan seperti stroke yang dialami oleh usia produktif. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Lerep bertujuan untuk mengevaluasi sejauhmana pemahaman masyarakat terhadap penyakit degeneratif terutama Diabetes mellitus, hipertensi dan hiperkolesterolemia dan aplikasi KARMINO (Kartu Minum Obat). Metode yang digunakan adalah menggunakan pretes dan postes sesuai dengan materi yang diberikan kemudian dievaluasi prosentase peserta yang memahami materi tersebut dengan membandingkan antara sebelum dan sesudah penyampaian materi. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan pemahaman terhadap materi diabetes mellitus sebesar 33,6 %, materi hipertensi sebesar 60,4 % dan hiperkolesterolemia 42,8% sedangkan lebih dari 80 % peserta memahami tentang ketiga materi tersebut dan aplikasi KARMINO. Kata Kunci : penyakit degenaratif, hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, Karmino 
Upaya Peningkatan Daya Tahan Tubuh Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masa Pandemi Covid-19 Dian Oktianti; Richa Yuswantina; Fiki Wijayanti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.638 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1294

Abstract

Corona virus or severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a virus that attacks the respiratory system. The disease caused by this viral infection is called COVID-19. Corona virus can cause mild disorders of the respiratory system, severe lung infections, and even death. A person can be infected from a person with COVID-19. This disease can spread through small droplets (droplets) from the nose or mouth when coughing or sneezing. The droplets then fall on nearby objects. Then if someone else touches an object that has been contaminated with these droplets, then that person touches the eyes, nose or mouth (triangle of the face), then that person can be infected with COVID19. Or it could be that someone is infected with COVID-19 when they accidentally inhale droplets from an infected person. Some steps that can be taken to prevent infection with the corona virus are washing hands properly, which is the simplest but most effective way to prevent the spread of the 2019-nCoV virus. The next step is to maintain endurance. A strong immune system can prevent the emergence of various diseases. To maintain and increase endurance, it can be done by eating healthy foods, such as vegetables and fruits, and protein foods, such as eggs, fish, and lean meats as well as consuming Vitamin C and Honey. Candirejo Elementary School is one of the important facilities and can be used as a partner in efforts to prevent COVID-19. This instructional activity was attended by 5th graders, with 40 students who were divided into waves, because they were carrying out Limited Beginnings. At the time of implementation the children were very interested in the material provided, and very enthusiastic in asking questions. The most asked questions are about the use of vitamin C and honey and how to use them in everyday life.ABSTRAKVirus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Beberapa l105angkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus corona adalah mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Langkah selanjutnya adalah menjaga daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak serta konsumsi Vitamin C dan Madu. Sekolah Dasar Candirejo adalah salah satu sarana yang penting dan bisa dijadikan sebagai mitra dalam upaya pencegahan covid-19. Kegiatan penyyuuhan ini diikuti oleh anak kelas 5, dengan peseta sebanyak 40 siswa, yang terbagi menjadi gelombang, disebabkan sedang melaksanakan Tatap Mula Terbatas. Pada saat pelaksanaan anak-anak sangat tertarik dengan materi yang diberikan, dan sangat antusias dalam bertanya. Pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai mengenai pemanfaatan vitamin C dan madu dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Edukasi Penggunaan Antibiotik pada Siswa di SMK Nusapersada dan SMK Bhakti Nusantara untuk Mencegah Terjadinya Resistensi Dian Oktianti; Anita Kumala Hati
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 4 (2023): JAMSI - Juli 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.819

Abstract

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang memiliki efek membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik harus digunakan secara rasional, yakni tepat pengobatan, tepat dosis, tepat cara dan tepat lama penggunannya. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi. Resistensi adalah dari pengaruh obat anti infeksi terhadap bakteri yang mengakibatkan berkurangnya kekuatan antibiotika. Bakteri tersebut menjadi tidak sensitif oleh antibiotika, sehingga menjadi kebal terhadap obat tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMK jurusan farmasi terhadap jenis dan cara penggunaan antibiotik yang rasional sehingga menjadi agent of change pencegahan resistensi antibiotik. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SMK Nusa Persada dan SMK Bhakti Nusantara, yang diikuti oleh 58 siswa. Sebelum pemberian materi edukasi nilai rata-ratanya adalah 56,90 setelah dilakukan edukasi terjadi peningkatan menjadi 90,86. Tingkat pengetahuan sebelum diberikan edukasi adalah baik 5,3%; cukup 8,6%, kurang 86,2%; dan setelah diberikan edukasi menjadi baik 44,8%; cukup 48,2%, kurang 7%. Berdasarkan uji statistika diperoleh p value 0,000 dimana p<0,005 yang artinya bahwa edukasi yang diberikan memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Untuk dapat semakin meningkatkan tingkat pengetahuan siswa, maka pemberian edukasi harus diberikan secara berkelanjutan, sehingga nantinya tingkat pengetahuan siswa semuanya dalam kategori baik.
Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Hipertensi Geriatri Rawat Jalan di RSUD Kepahiang dan RSUP dr. Kariadi Tahun 2021 Dian Oktianti; Eunike Panjaitan; Putu Ayu Danung Ningrat
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 2 (2023): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i2.12029

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang serius terutama pada geriatri, yaitu meningkatnya resiko terkena penyakit arteri koroner, stroke, penyakit jantung kongestif, dan gangguan ginjal. Tatalaksana terapi hipertensi pada pasien geriatri bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di RSUD Kepahiang dan RSUP dr. Karyadi.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental dengan pendekatan secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medis. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2022. Data kemudian dianalisis secara univariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,27% pasien di RSUD Kepahiang dan 57,89% pasien di RSUP dr Karyadi adalah wanita. Penggunaan obat di RSUD Kepahiang 38,95% obat tunggal, 47,37% kombinasi 2 antihipertensi dan 13,68 % kombinasi 3 antihipertensi. Di RSUP dr. Karyadi, pola penggunaan obat antihipertensi adalah  15,79% obat tunggal, 70,52% kombinasi 2 antihipertensi, 13,69% kombinasi 3 antihipertensi.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kepahiang dan RSUP dr. Karyadi, dapat disimpulkan bahwa pasien geriatri yang menderita hipertensi sebagian besar adalah wanita. Pola penggunaan antihipertensi yang paling banyak adalah pemberian secara kombinasi 2 antihipertensi. Di RSUD Kepahiang yang paling banyak digunakan adalah kombinasi ARB+CCB sedangkan di RSUP dr. Karyadi yang paling banyak adalah kombinasi ARB+ ???? blockers. Hal ini disebakan adanya perbedaan karakteristik pasien di rumah sakit tersebut.
Evaluasi Pengobatan pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) di RST Dr. Asmir Salatiga: Evaluation of Treatment in Patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease at RST Dr. Asmir Salatiga Jatmiko Rahmat; Dian Oktianti
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.339

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a lung condition characterized by a lack of airflow that can cause progressive and permanent damage to the lungs. This will cause symptoms of shortness of breath, coughing, wheezing and phlegm production. Patients with COPD require long-term therapy, so the accuracy of dosing must always be considered so that the therapeutic effect is achieved. The aim of this study was to determine the description of drug use and the accuracy of drug doses given to COPD patients. The method of this research is observational research presented descriptively with a retrospective approach using medical records of COPD patients RST dr. Asmir Salatiga for the period January - March 2023. A total of 65 samples were selected purposively. The data is analyzed and presented in the form of a percentage table. The accuracy of the dose was analyzed using the Drug Information Handbook edition 24. Based on the results of the study, it was possible to see the picture of combination therapy with long-acting corticosteroids and bronchodilators (Budesonide and Formoterol fumarate) as much as 73.8%, Xanthine (Aminophylline) as much as 46.2%, β-2 agonist (Salbutamol) as much as 29.2%, and Mucolytic (N-acetylcysteine) as much as (50.4%). There were 47 patients (72.3%) who received the correct dose according to the literature and 18 patients (27.7%) received the low dose. Conclusion: The most commonly used combination of drugs is corticosteroids and long-acting bronchodilators (Budesonide and Formoterol fumarate) 73.8%. Evaluation of the accuracy of COPD drug doses, 47 patients (72.3%) received doses that were in accordance with the literature.   ABSTRAK Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah kondisi paru-paru yang ditandai oleh kurangnya aliran udara yang dapat menyebabkan kerusakan progresif pada dan permanen pada paru-paru. Hal ini akan menyebabkan gejala sesak napas, batuk, mengi dan produksi dahak. Pasien dengan PPOK memerlukan terapi jangka panjang, sehingga ketepatan pemberian dosis harus selalu diperhatikan agar efek terapi tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat, dan ketepatan dosis obat yang diberikan kepada pasien PPOK. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional disajikan secara deskriptif dengan pendekatan retrospektif menggunakan catatan rekam medik pasien PPOK RST dr. Asmir Salatiga periode Januari - Maret 2023. Sebanyak 65 sampel yang dipilih secara  purposive. Data dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel persentase. Ketepatan dosis dianalisa menggunakan panduan Drug Information Handbook edisi 24. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui gambaran terapi kombinasi kortikosteroid dan bronkodilator kerja lama (Budesonide dan Formoterol fumarate) sebanyak 73,8%, Xantin (Aminofilin) sebanyak 46,2%, Agonis β-2 (Salbutamol) sebanyak 29,2%, dan Mukolitik (N-asetilsistein) sebanyak (50,4%). Terdapat 47 pasien (72,3%)  mendapatkan dosis yang tepat sesuai literatur dan 18 pasien (27,7%) mendapatkan dosis rendah. Simpulan: Kombinasi obat paling banyak digunakan golongan kortikosteroid dan bronkodilator kerja lama (Budesonide dan Formoterol fumarate) 73,8%. Evaluasi ketepatan dosis obat PPOK, 47 pasien (72,3%) mendapatkan dosis yang sesuai dengan literatur.
GAMBARAN TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RST. DR. ASMIR SALATIGA Nanda Ariyanto Putri; Dian Oktianti
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i2.335

Abstract

Peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik ≥140 mmHg/ ≥90 mmHg setelah dua kali pengukuran secara terpisah dapat disebut sebagai hipertensi. Pengobatan hipertensi tunggal dan hipertensi disertai diabetes mellitus memerlukan perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran obat antihipertensi yang digunakan pada pasien rawat jalan yang menderita hipertensi tunggal serta hipertensi dan diabetes mellitus (DM) tipe 2. Penelitian deskriptif dengan pengambilan data rekam medis secara retrospektif. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien hipertensi rawat jalan usia 26-65 tahun pada bulan Mei-Juni tahun 2023, sedangkan kriteria eksklusi adalah data rekam medis yang tidak lengkap. Data diambil secara purpossive sampling, dan diperoleh 60 rekam medis yang memenuhi kriteria. Sebanyak 53,33% penderita hipertensi tunggal adalah perempuan dan 53,33% hipertensi dengan DM tipe 2 diderita oleh laki-laki, serta banyak dialami pada usia 56-65 tahun. Pada pasien hipertensi tunggal menggunakan 1 obat (16,67%), 2 obat (70%) dan 3 obat (13,33%). Pasien hipertensi dengan DM tipe 2 menggunakan 1 obat (46,66%), 2 obat (36,67%) dan 3 obat (16,67%). Obat yang digunakan pada kedua kelompok adalah golongan diuretik, CCB, ARB dan beta-blocker. Penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi tunggal yang paling banyak yaitu 2 obat CCB + ARB (70%) dan untuk hipertensi dengan DM tipe 2 paling banyak menggunakan 1 obat yaitu ARB (33,33%).
Keefektifan Ketoprofen Dan Ketorolak Sebagai Analgesik Pada Pasien Pasca Bedah Cesar Furdiyanti, Nova Hasani; Oktianti, Dian Oktianti; Rahmadi, Romi Rahmadi; Coreira, Lidya Coreira
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.703 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v2i1.194

Abstract

Pemberian analgetik yang efektif pada proses kelahiran cesar dapat meningkatkan mobilisasi ibu dan juga meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi. Opioid sangat disukai oleh pasien, akan tetapi pemberian obat ini pada kelahiran cesar mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan efek samping sedasi, mual, muntah, pruritus, dan konstipasi pada ibu (Benyamin et al., 2008) dan pada beberapa kasus pemberian opioid dapat menyebabkan depresi pernafasan pada bayi (Lam et al., 2012). Penggunaan anti inflamasi non steroid (AINS) dapat digunakan sebagai analgetik pilihan pada kelahiran cesar sehingga dapat  menghindari efek samping opiod. Ketoprofen dan ketorolak merupakan obat golongan AINS yang dapat digunakan untuk terapi analgetik pasca cesar.Penelitian merupakan penelitian analitik observasional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat atau skala nyeri pada pasien pasca bedah cesar yang diukur menggunakan metode pengukuran skala nyeri Visual Analog Scale. Subyek penelitian sebanyak 24 pasien yang mendapatkan ketoprofen dan 26 pasien yang mendapatkan ketorolak. Data tidak terdistribusi normal, sehingga dianalisa dengan uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%.Nilai VAS pada pasien yang mendapatkan ketorolak lebih kecil daripada nilai VAS pada pasien yang mendapatkan ketoprofen. Akan tetapi nilai VAS pada jam ke-2 (p=0,907), jam ke-4 (p=0,303), jam ke-6 (p=0,089), jam ke-12 (p=0,449), dan jam ke-24 (p=0,593) berbeda tidak signifikan pada kedua kelompok.Kata kunci : analgetik, ketoprofen, ketorolak, bedah cesarProviding effective analgesics in the process of cesarean delivery can improve maternal mobilization and also increase the inner bond between mother and baby. Opioids are well-liked by patients, but the administration of these drugs in cesarean delivery is alarming because it can cause side effects of sedation, nausea, vomiting, pruritus, and constipation in the mother (Benjamin et al., 2008) and in some cases opioid administration can cause respiratory depression in infants (Lam et al., 2012). The use of non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) can be used as an analgesic of choice for cesarean delivery so that it can avoid opiod side effects. Ketoprofen and ketorolac are NSAIDs which can be used for post-cesarean analgesic therapy.Research is an observational analytic study. Data collection is carried out prospectively. The variables measured in this study were the level or scale of pain in patients after cesarean section which was measured using the Visual Analog Scale pain scale measurement method. The study subjects were 24 patients who received ketoprofen and 26 patients who received ketorolac. Data was not normally distributed, so it was analyzed by Mann-Whitney test with a confidence level of 95%.VAS values in patients who received ketorol ac were smaller than the VAS values in patients who received ketoprofen. However, the VAS value at the 2nd hour (p = 0.907), the 4th hour (p = 0.303), the 6th hour (p = 0.089), the 12th hour (p = 0.449), and the 24th hour (p = 0.593) was not significantly different in both groups.Key words : analgesia, ketoprofen, ketorolac, cesarean section 
Evaluasi Terapi Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap Di RS X di Semarang Oktianti, Dian; Furdiyanti, Nova Hasani; Fajriani, Windha Novia; Ambarsari, Utami
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.286 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v3i1.504

Abstract

Hipertensi menempati proporsi terbesar kelompok penyakit tidak menular di Jawa Tengah sebesar 60,00% pada 2016 dan meningkat menjadi 64,83% pada 2017. Hipertensi adalah faktor resiko penyakit serebrovaskular, penyakit arteri koroner, dan gagal ginjal. Strategi terapi dalam pemilihan obat perlu dicermati agar diperoleh obat yang efektif dan tepat diberikan sehingga dapat menghasilkan efektifitas yang optimum dan tidak menimbulkan Drug Related Problems (DRPs). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemilihan dan dosis antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RS X di Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non ekperimental. Pengumpulan data secara retrospektif dengan menganalisis data rekam medis pasien hipertensi rawat inap periode 2018. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 79 pasien. Analisis data dilakukan menggunakan JNC VIII 2014, DIH 2018, dan DIF 2012.Hasil penelitian menunjukkan ketidaktepatan pemilihan obat sebesar 15,21% terjadi pada 11 pasien terdiri atas interaksi obat 12,67%, duplikasi 1,27%, dan terlalu banyak obat untuk 1 indikasi sebesar 1,27%, ketepatan pemilihan dosis sebesar 97,47%. Pemilihan terapi antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RS X menunjukkan sebanyak 86,08% ketepatan pemilihan dosis sebesar 97,47%memperoleh pemilihan yang sudah tepat.Kata Kunci: Antihipertensi, Pemilihan Obat, Dosis, DRPs.Hypertension had the largest proportion of non communicable diseases in Central Java, which was 60,00% in 2016 increased to 64,83% in 2017. Hypertension is a risk factor for cerebrovascular disease, coronary artery disease, and kidney failure. The therapeutic strategy in drug selection needs to be examined in order to obtain appropriate drugs that can produce optimal effectiveness and avoid Drug Related Problems (DRPs). This study aimed to evaluate the selection and evaluate the accuracy of dose of antihypertensive therapy at X Hospital. This study was non experimental research. Retrospective data collected by analyzing the medical record data from inpatient in 2018. The sampling technique was purposive sampling according to inclusion and exclusion criteria. The sample used in this study were 79 patients. Data analysis was performed using JNC VIII 2014, DIH 2018, and DIF 2012.The results showed the inaccuracy of drug selection was 15,21% on 11 inpatients consisting of drug interactions 12,67%, duplication 1,27%, and too many drugs for 1 indication 1,27%. The dose selection accuracy is high at 97,47%  The selection of antihypertensive therapy in hypertensive inpatients at X Hospital showed that 86,08% obtained the correct drug selection and The dose selection accuracy is high at 97,47%.Keywords: Antihypertension, Drug Selection, Dose, DRP.
Co-Authors Abririn, Martina Lestiana Ade Pratama admin, Yulistiawan Ardita Agitya Resti Erwiyani Al Hajar Fuadatus Zurroh Ambarsari, Utami Angelica, Dita Aprilliana R, Melati Azahra, Intan Cholisoh, Zakky Chotifah, Tila Noer Coreira, Lidya Coreira De Cruz Poety, Cresensia Apolonia Devia, Uci Asna Dewi, Nurul Fitria Dina Sihot Rejeki Gultom Dini Otavianingsih Dita Angelica Djoko Wahyono Djoko Wahyono Elvansi, M. Eningsari, Luh Putu Mahatrianti erika, nurlia Erna Kustiyaningsih Eunike Panjaitan Fajriani, Windha Novia Fiki Wijayanti Galih Y, Yunita Hasani Furdianti, Nova Hati, Anita Kumala Hidayah Karuniawati I Dewa Putu Pramantara I Dewa Putu Pramantara Istianatus Sunnah Jatmiko Rahmat Jatmiko Susilo Jaya Ramadey Bangsa Karina Febrianti Karminingtyas, Sikni Kusuma, Arinda Maya Lidya Coreira Coreira Luh Putu Indah Arviani Luhurningtyas, Fania Putri M. Elvansi Mahyuni, Ni Luh Ayu Mariatun, Mariatun Martina Lestiana Abririn Maulida Hayati Meiji Pujiawati Melati Aprilliana Ramadhani, Melati Aprilliana Muhammad Alim Nabila Ghassani Adani Nabila Hi Daud Nanda Ariyanto Putri Niken Dyah Ariesti Niken Dyaharesti Nova Hasani Furdiyanti Nova Hasani Furdiyanti Nova Hasani Furdiyanti Nova Hasani Furdiyanti, Nova Hasani Novanita Puspa Kencana Nur Hasanah Nurul Fitria Dewi Nurul Huda Setiawan Nurul Maulidya Otavianingsih, Dini Poety, Cresensia Apolonia Da Cruz Pujiawati, Meiji Putu Ayu Danung Ningrat Ragil Setia Dianingati Ragil Setia Dianingati Rahmadi, Romi Rahmadi Richa Yuswantina Rina Suryati Romi Rahmadi Rahmadi Rozalia Sandriana, Mira Sikni Retno Karminingtyas Sismawati Siswati Siswati Siti Haryani Sugeng Maryanto Thalia Dwi Septiyawati Utami Ambarsari Windha Novia Fajriani Windy Harly Yunita Galih Y Zaskia, Annisa Vera