Claim Missing Document
Check
Articles

PROFIL TERAPI ASMA DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG PERIODE JANUARI – NOVEMBER 2021 Otavianingsih, Dini; Oktianti, Dian
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.074 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v5i1.1551

Abstract

Asma merupakan suatu penyakit pada saluran pernafasan yang ditandai dengan peradangan saluran nafas. Asma memerlukan terapi yang cukup kompleks untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengetahhi mengenai gambaran terapi asma di RS Islam Sultan Agung. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode pengambilan sample secara retroskpektif. Kriteria inklusi sampel adalalah: Pasien usia > 1 tahun sampai 65 tahun yang terdiagnosis penyakit asma, pasien asma yang mendapatkan terapi antiasma, dan yang memiliki kelengkapan data rekam medis. Kriteria eksklusinya adalah pasien hamil dan data rakam medis tidak lengkap. Jumlah sampel sebanyqak 38 buah, kemudian dilakukan tabulasi dan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian: jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan sebanyak 23 orang (60,5%), dengan usia paling banyak adalah usia 19-59 tahun sebanyak 18 orang (47,4%). Pemberian obat yang paling banyak adalah secara kombinasi 97,4 % dan kombinasi yang diberikan adalah kombinasi 2 sebanyak 55,2%, penggunaan 3 kombinasi obat sebanyak 42,2% dan golongan obat yaitu golongan agonis β2 + kortikosteroid sebanyak 52,6% dan Agonis ᵦ2  + antikolinergik + kortikosteroid sebanyak 21,1%, Agonis ᵦ2 + kortikosteroid + Metilxantin sebanyak 21,1%. Kesimpulan: penggunaan obat asma paling banyak adalah kombinasi 2 obat, yaitu agonis β2 + kortikosteroid sebanyak 52,6% Kata kunci : Asma, Obat, Terapi, Rumah Sakit
Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Gastritis pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Tembilahan Propinsi Riau Devia, Uci Asna; Oktianti, Dian
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.689 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v5i2.1884

Abstract

Self-education is part of the community's efforts to maintain its own health. Gastritis is an inflammation or bleeding in the gastric mucosa caused by irritants, infections, and irregularities in diet, such as late eating, eating too much, eating fast, eating too many spicy spices, consuming high protein and drinking excessive coffee. The purpose of this study is to find out the level of knowledge of students on gastritis self-research. This research uses quantitative descriptive research methods. Data retrieval technique uses consecutive sampling technique with the number of 98 respondents, with research instruments that are google form kuisioner. Data analysis uses descriptive analysis. The number of respondents based on schools, namely Pharmacy Vocational School with 58 respondents and SMK N 2 Tembilahan with 40 respondents. The results showed that the percentage of questions that answered the questions correctly were 69% of Pharmacy Vocational School students and 60% of SMAKN 2 students. The level of knowledge of vocational school students about gastritis self-research belongs to the good category of 36 respondents (62%), and quite as many as 22 respondents (38%). While the level of knowledge of SMKN 2 Tembilahan students about gastritis self-sufficiency belongs to the good category of 15 respondents 37%), enough as many as 9 respondents (23%), and less as many as 16 respondents (40%). ABSTRAKSwamedikasi merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk menjaga kesehatannya sendiri. Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidak teraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, makan terlalu banyak, makan cepat, makan-makanan yang terlalu banyak bumbu pedas, mengonsumsi protein tinggi dan minum kopi berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan pelajar terhadap swamedikasi gastritis. penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 98 reponden, dengan instrumen penelitian yaitu kuisioner google form. Analisa data menggunakan analisa deskriptif. Jumlah Responden berdasarkan sekolah yaitu SMK Farmasi dengan 58 responden dan SMK N 2 Tembilahan dengan 40 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertanyaan ersentase yang menjawab pertanyaan dengan benar siswa SMK Farmasi sebanyak 69% dan SMAKN 2 ada 60%. tingkat pengetahuan pelajar SMK Farmasi tentang swamedikasi gastritis termasuk kategori baik sebanyak 36 responden (62%), dan cukup sebanyak 22 responden (38%). Sedangkan tingkat pengetahuan pelajar SMKN 2 Tembilahan tentang swamedikasi gastritis termasuk kategori baik sebanyak 15 responden (37%), Cukup sebanyak 9 responden (23%), dan kurang sebanyak 16 responden (40%). 
Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Indonesia Tentang Vaksin Covid-19: Profile of Public Knowledge Level in Indonesia About Covid-19 Vaccine Oktianti, Dian; Sikni Retno Karminingtyas; Nabila Hi Daud; Rina Suryati
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 01 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i01.3058

Abstract

The new coronavirus, known as Covid-19, is a highly contagious virus. Vaccination can be done to prevent the transmission of vaccination. This study aims to determine the level of public knowledge about the Covid-19 Vaccine so that it can increase public awareness to participate in vaccination. This research is an analytic descriptive research. The location of this study was Teluk Wetan Village and Saketa Village. Sampling was done by purposive sampling. The results obtained were that there were 4 questions that had criteria for a sufficient level of knowledge including the purpose of administering the vaccine, recognizing the Covid-19 vaccine, vaccine safety and the dose of vaccine administration. The other 10 questions fall into the category of insufficient knowledge level, which is indicated by a correct answer value of less than 56%. And the lowest percentage is knowledge about Post-Immunization Adverse Events (AEFI), namely Teluk Wetan Village with a result of 34.22% and 38.04% in Saketa Village. The conclusion of this study is the average level of knowledge about the Covid-19 vaccine in Teluk Wetan Village 53.89% and in Saketa Village 51, 37%. The average level of knowledge about the Covid-19 vaccine is in the category of less than 56%   ABSTRAK Virus Corona baru yang dikenal dengan Covid-19 merupakan virus yang sangat mudah menyebar dan menular. Vaksinasi dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan vaksnasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai Vaksin Covid-19 sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Teluk Wetan dan Desa Saketa. Pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling. Jumlah responden yang ikut penelitian ini total adalah 160. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat 4 pertanyaan yang memiliki kriteria tingkat pengetahuan cukup meliputi tujuan pemberian vaksin, mengenal vaksin Covid-19, keamanan vaksin dan dosis pemberian vaksin. Untuk 10 pertanyaan lainnya masuk dalam kategori tingkat pengetahuan kurang, yang ditunjukkan dengan nilai jwaban benar kurang dari 56%.dan yang memiliki persentase paling rendah adalah pengetahuan mengenai Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), yaitu Desa Teluk Wetan diperoleh hasil 34,22% dan 38,04% di Desa Saketa. Simpulan penelitian ini adalah rata-rata tingkat pengetahuan mengenai vaksin Covid-19 di Desa Teluk Wetan 53,89% dan Desa Saketa 51,37%. Rata-rata tingkat pengetahuan mengenai vaksin Covid-19 masuk dalam kategori kurang kurang dari 56%.
Inovasi Media Edukasi Flashcard “Care For Teen” Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan HIV/AIDS Pada Siswa SMAN 1 Ungaran Luhurningtyas, Fania Putri; Oktianti, Dian; Aprilliana R, Melati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.478 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.761

Abstract

Indonesia ranks third as the region with the highest number of HIV / AIDS sufferers in the world with 5.2 million people. The prevalence of HIV / AIDS sufferers mostly starts with the youth group. Quitting drugs begins with smoking, then stripping drugs. Behavior related to adolescents, this age is a period of self-discovery. The curious nature of adolescents must be facilitated with correct and correct information media, including information on HIV / AIDS. Providing appropriate information and making a conducive environment can help teenagers as potential future generations of the nation to make good decisions. The influence of the development of information and communication technology also affects the learning process to create millennials. On average, Indonesian teenagers already know and use the internet in their daily lives. However, most of them have not been able to distinguish between positive and negative sources from the internet, and tend to be easily used by their social environment. It needs attractive and practical methods to increase knowledge about HIV / AIDS in youth group. The target of this community service program is students of Senior High School 01Ungaran, Semarang Regency. The educational method is the Make a Match cooperative method. It used flashcards that contain information on HIV / AIDS and the risk of transmission. Another goal of service that was achieved was the attitude of the participants towards people living with HIV / AIDS (PLWHA). The community service stage consists of making flashcards for HIV / AIDS education and evaluation. The 30 students were very enthusiastic. Students are actively involved in discussion sessions. After being given the material presented, the students' knowledge about HIV / AIDS was increased before and after presenting the educational material. Abstrak Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai wilayah dengan pengidap HIV/AIDS terbanyak di seluruh dunia sebanyak 5,2 juta jiwa. Prevalensi penderita HIV/AIDS paling banyak diawali dari kelompok remaja. Umumnya penyalahgunaan narkoba diawali dengan merokok, kemudian berlanjut penyalahgunaan narkoba. Perilaku beresiko tersebut berhubungan dengan remaja, dimasa usia tersebut adalah masa pencarian jati diri. Sifat remaja yang ingin tahu tersebut harus difasilitasi dengan media informasi yang baik dan benar, termasuk informasi penyakit HIV/AIDS. Pemberian informasi yang sesuai dan pembentukan lingkungan yang kondusif dapat membantu remaja sebagai calon generasi penerus bangsa dapat mengambil keputusan yang baik. Pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga mempengaruhi proses pembelajaran generasi milenial. Rata “ rata di antara kalangan remaja Indonesia telah mengenal dan menggunakan internet dalam keseharian mereka. Namun kebanyakan dari mereka belum mampu untuk memilah antara aktivitas internet yang bersifat positif dan negatif, serta cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial mereka dalam penggunaannya. Perlunya metode menarik dan praktis untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja. Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah pelajar SMA N 1 Ungaran, Kabupaten Semarang. Metode edukasi dilakukan metode kooperatif Make a Match menggunakan flash card berisikan informasi HIV/AIDS dan resiko penularannya. Tujuan pengabdian lainnya yang hendak dicapai yaitu sikap peserta terhadap Orang Dengan HIV/AIDS(ODHA). Tahapan pengabdian terdiri dari pembuatan media flash card, edukasi HIV/AIDS, dan evaluasi. Peserta yang mengikuti sebanyak 30 siswa sangat antusias. Siswa terlibat aktif dalam sesi diskusi. Setelah diberikan pemaparan materi, terdapat peningkatan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS antara sebelum dan sesudah pemberian materi edukasi.
“Lansia Sehat dan Bahagia” , Edukasi Penurunan Nyeri Otot dan Sendi Di Desa Lerep Kabupaten Semarang Luhurningtyas, Fania Putri; Oktianti, Dian; Galih Y, Yunita
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.732 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1295

Abstract

Joint flexibility decreases in the elderly due to a degenerative process resulting in changes in joints, connective tissue, and cartilage in the elderly. Joints in the elderly become inflamed and painful, synovial fluid thickens and hyaline cartilage degenerates. These changes can affect the range of activities and actions in the elderly. In general, diseases in the body cause pain. Pain management can be done with pharmacological therapy (NSAID, herbal drugs) and non-pharmacological therapy (compresses, joint exercises). The purpose of this activity is to increase the understanding and independence of the elderly in pain therapy and to improve the quality of life of the elderly. The method used is counseling which is explained using Youtube media and followed by evaluation. Based on the completed form, the lowest score was 30 and the highest score was 100. The results obtained were 5 spectators who scored less than 60 (<60) and 26 people who scored more than 60 (> 60). The educational activities carried out were very effective and showed that the material presented was acceptable to the audienceABSTRAKFleksibilitas sendi menurun pada usia lanjut dikarenakan terjadi suatu proses degeneratif sehingga terjadi perubahan pada persendian, jaringan ikat dan tulang rawan pada lanjut usia. Persendian pada usia lanjut mengalami peradangan dan menimbulkan rasa sakit, cairan synovial mengental dan kartilago hialin berdegenerasi. Perubahan-perubahan inilah yang dapat mempengaruhi rentang gerak dan cara berjalan pada lansia. Pada umumnya penyakit pada tubuh menimbulkan rasa nyeri. Penanganan nyeri dapat dilakukan dengan terapi farmakologis (obat NSAID, obat herbal) dan terapi non farmakologis (kompres, senam sendi). Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman dan kemandirian lansia di dalam manajemen terapi nyeri serta meningkatkan kualitas hidup lansia. Metode yang digunakan adalah penyuluhan yang dijelaskan menggunakan media Youtube dan dilanjutkan dengan evaluasi. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi diperoleh nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 100. Hasil perolehan skor yang diperoleh ada 5 audience yang mendapat skor kurang dari 60, ( <60 ) dan terdapat 26 orang yang mendapat skor lebih dari 60 ( > 60).  Kegiatan edukasi yang dilakukan sangat efektif dan menunjukkan bahwa materi yang disampaikan dapat diterima oleh para audience.
Penyuluhan Vaksin Covid-19 untuk Meningkatkan Kesadaran Mengikuti Program Vaksinasi Covid-19 Oktianti, Dian; Angelica, Dita; Elvansi, M.; Abririn, Martina Lestiana
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.512 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1624

Abstract

As a pandemic disease, Covid-19 has had a negative impact on people's lives and economy. In villages there is still frequent rejection of vaccination by the community, this is because people still believe that the circulating issues are not true and the lack of information on the right Covid-19 vaccine so that people do not dare to be vaccinated. Overall, Indonesia's population, on August 12, 2021, of the entire population, only 19% received dose 1 vaccination, and only 9.4% received complete vaccination. This is still very far from the number that has been targeted. This is due to the lack of information received by the public regarding the importance of the Covid-19 vaccination so that public awareness to follow is low. The PKK women in Mijen Village, Gedang Anak Village, are a small part of a community group that is expected to increase awareness to take part in the Covid-19 vaccination in their immediate environment. With the increased knowledge of mothers, they can choose reliable information so that people are not afraid to carry out the Covid-19 vaccination. This outreach activity uses the Zoom meeting media, due to reduce the risk of the spread of Covid-19. The enthusiasm of the PKK women in Mijen Village, Gedang Anak Village was very large, especially regarding information regarding the Covid-19 vaccination. The question that is often asked is that the Covid-19 vaccination will actually cause the person to be positive for Covid-19. In addition, it is about the use of eucalyptus oil which can be used as a treatment for Covid-19.ABSTRAKPandemi Covid-19 telah berdampak negatif terhadap kehidupan dan ekonomi masyarakat. Di desa-desa masih sering terjadi penolakan vaksinasi oleh masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat masih percaya dengan isu-isu yang beredar tidak benar serta kurangnya informasi vaksin Covid-19 yang tepat sehingga masyarakat tidak berani divaksin. Secara keseluruhan penduduk Indonesia, pada tanggal 12 Agustus 2021 dari seluruh populasinya baru sekitar 19% yang menerima vaksinasi dosis 1, dan baru 9,4% yang menerima vaksinasi lengkap 2 dosis. Hal ini masih sangat jauh dari jumlah yang telah ditargetkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang diterima masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 sehingga kesadaran masyarakat untuk mengikuti menjadi rendah. Ibu-ibu PKK Desa Mijen Kelurahan Gedang Anak merupakan bagian kecil dari kelompok masyarakat yang diharapakan dapat meningkatkan kesadaran untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di lingkungan terdekatnya. Dengan meningkatnya pengetahuan ibu-ibu, maka dapat memilih informasi yang dapat dipercaya sehingga masyarakat tidak takut untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. Kegiatan penyuluhan ini menggunakan media Zoom meeting, dikarenakan untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19. Antusiasme ibu-ibu PKK Desa Mijen Kelurahan Gedang Anak sangat besar terutama mengenai informasi mengenai vaksinasi Covid-19. Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah bahwa dengan vaksinasi Covid-19 justru akan menyebabkan orang tersebut positif terkena Covid-19. Selain itu adalah mengenai penggunaan minyak kayu putih yang dapat digunakan sebagai pengobatan Covid-19.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN “ISI PIRINGKU” PADA BALITA DI DESA BEJATEN UNTUK MENCEGAH STUNTING oktianti, dian; Mariatun, Mariatun; Erika, Nurlia
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/joce.v2i2.20368

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pada tumbuh kembang oleh anak yang diakibatkan karena gizi buruk, kejadian infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting adalah salah satu permasalahan gizi yang menjadi fokus Pemerintah Indonesia. Di Desa Bejaten berdasarkan observasi awal, terdapat 15 balita yang akan dilakukan skrining stunting, pengukuran dilakukan pada saat pelaksanaan Posyandu. Kondisi ini yang mendorong tim pengabdian kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan pemberian makanan tambahan kepada para balita tersebut. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kejadian stunting, sehingga pertumbuhannya tidak akan mengalami gangguan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah dengan melakukan skrining, pemberian makanan tambahan serta memberikan edukasi terkait stunting. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 7-25 Agustus. Hasil skrining menunjukkan 4(28,57%) balita masuk dalam kategori stunting, sedangkan 11(78,57%) tidak mengalami stunting. Untuk balita yang masuk dalam kategori stunting kemudian diberikan makanan tambahan sebanyak tiga kali. Setelah mendapatkan makanan tambahan dilakukan penimbangan berat badan, dan diperoleh hasil mengalami kenaikan berat badan. Para ibu juga diberikan edukasi mengenai bahaya stunting dan resep serta variasi menu makanan. Dengan adanya edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas ibu, sehingga nafsu makan balita naik karena adanya variasi makanan sehari-hari. Hasil akhir yang diharapkan adalah tidak adal lagi balita yang mengalami stunting. Kata kunci: balita; stunting; pemberian makanan tambahan; berat badan ABSTRACT Stunting is a developmental disorder in children caused by poor nutrition, repeated infections and inadequate psychosocial stimulation. Stunting is one of the nutritional problems that the Indonesian Government focuses on. In Bejaten Village based on initial observations, there are 15 toddlers who will be screened for stunting, measurements are taken during the implementation of Posyandu. This condition encouraged the community service team to carry out additional feeding activities for these toddlers. This is expected to reduce the incidence of stunting, so that their growth will not be impaired. The method of implementing community service activities is by screening, providing additional food and providing education related to stunting. This activity was carried out from August 7-25. The screening results showed that 4 (28.57%) toddlers fell into the stunting category, while 11 (78.57%) did not experience stunting. For toddlers who fall into the stunting category then given additional food three times. After getting additional food, weight weighing was carried out, and the results obtained had increased weight. Mothers are also given education about the dangers of stunting and recipes and variations of the food menu. With this education, it is hoped that it can increase the creativity of mothers, so that the toddler's appetite increases due to the variety of daily food. The expected end result is that there are no more stunted toddlers. Keywords: under-five; stunting; supplementary feeding; body weight.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU-IBU PKK DALAM SWAMEDIKASI DAN ASUHAN KEPERAWATAN MANDIRI Karminingtyas, Sikni Retno; Oktianti, Dian; Haryani, Siti
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i1.24833

Abstract

Self-medication is an action taken by a person to treat a disease without a doctor's prescription. Apart from self-medicating with drugs, people often treat illnesses with non-pharmacological therapy. Non-pharmacological therapy such as lifestyle modification which includes various actions that can support healing such as fever, pain and others. The aim of this service is to provide knowledge to PKK mothers in carrying out self-medication, using medication and treating minor illnesses appropriately independently, such as treating high fever in children with tepid sponges. The service activity was carried out in Siroto RT 3 RW 1, Candirejo Village and was carried out with a target group of 25 PKK women. Before counseling is carried out, screening or data collection is carried out using a questionnaire regarding knowledge of self-medication, introduction to drugs and examples as well as independent nursing care as pre-test data. After that, education was provided and data collection continued as a post-test. After obtaining the pre and post test data, proceed with data processing. Based on the evaluation before being given education, PKK mothers' understanding was in the poor category as many as 4 respondents (16.00%), sufficient as many as 14 respondents (56.00%) and good as many as 7 respondents (28.00%). Evaluation after being given education, the understanding of PKK mothers has increased, namely in the very good category of 25 respondents (100.00%).
GAMBARAN TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RST. DR. ASMIR SALATIGA Nanda Ariyanto Putri; Dian Oktianti
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i2.335

Abstract

Peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik ≥140 mmHg/ ≥90 mmHg setelah dua kali pengukuran secara terpisah dapat disebut sebagai hipertensi. Pengobatan hipertensi tunggal dan hipertensi disertai diabetes mellitus memerlukan perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran obat antihipertensi yang digunakan pada pasien rawat jalan yang menderita hipertensi tunggal serta hipertensi dan diabetes mellitus (DM) tipe 2. Penelitian deskriptif dengan pengambilan data rekam medis secara retrospektif. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien hipertensi rawat jalan usia 26-65 tahun pada bulan Mei-Juni tahun 2023, sedangkan kriteria eksklusi adalah data rekam medis yang tidak lengkap. Data diambil secara purpossive sampling, dan diperoleh 60 rekam medis yang memenuhi kriteria. Sebanyak 53,33% penderita hipertensi tunggal adalah perempuan dan 53,33% hipertensi dengan DM tipe 2 diderita oleh laki-laki, serta banyak dialami pada usia 56-65 tahun. Pada pasien hipertensi tunggal menggunakan 1 obat (16,67%), 2 obat (70%) dan 3 obat (13,33%). Pasien hipertensi dengan DM tipe 2 menggunakan 1 obat (46,66%), 2 obat (36,67%) dan 3 obat (16,67%). Obat yang digunakan pada kedua kelompok adalah golongan diuretik, CCB, ARB dan beta-blocker. Penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi tunggal yang paling banyak yaitu 2 obat CCB + ARB (70%) dan untuk hipertensi dengan DM tipe 2 paling banyak menggunakan 1 obat yaitu ARB (33,33%).
BRANDING PROFESI APOTEKER SEJAK DINI DENGAN PELATIHAN APOTEKER CILIK UNTUK DI SD CANDIREJO 02 UNGARAN Zaskia, Annisa Vera; De Cruz Poety, Cresensia Apolonia; Oktianti, Dian; Hati, Anita Kumala
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i2.28035

Abstract

ABSTRAK                                                                            Peran apoteker di masyarakat khususnya adalah hal yang  berkaitan dengan pengobatan.  Apoteker merupakan salah satu bagian dari tenaga kesehatan. Akan tetapi profesi ini masih kurang dikenal dikalangan masyarakat. Apoteker banyak dibutuhkan di Indonesia, mengingat sebaran apoteker di Indonesia tidak merata terutama di daerah terpencil, dan kebutuhan akan apoteker belum tercukupi.Sebelum melakukan kegiatan telah dilakukan observasi dan diskusi dengan pihak sekolah mengenai tema yang akan diangkat pada kegiatan pengabdian kali ini. Pihak sekolah menyatakan bahwa siswa SD belum mengenal mengenai profesi apoteker. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan jumlah apoteker di Indonesia, salah satunya dilakukan dengan mengenalkan profesi ini pada siswa SD. Tujuan dari kegiatan ini adalah  untuk tujuan: 1) untuk mengenalkan profesi apoteker kepada siswa SD, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai pilihan profesi kesehatan yang dapat dipilih dimasa depan 2) memberikan pengetahuan kepada para siswa mengenai proses peracikan obat sederhana yang sering mereka dapatkan. Kegiatan ini dilaksananan di SDN 02 Candirejo Ungaran, dengan sasaran siswa kelas 5, sejumlah 30 siswa. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah dengan ceramah dan praktek membuat sediaan obat sederhana. Hasil kegiatan ini adalah siswa dapat lebih mengenal mengenai profesi apoteker, dapat menjelaskan tempat kerja apoteker serta tugas dari apoteker. Siswa juga diminta melakukan praktek peracikan sediaan obat sederhana (puyer) dan sediaan cair menggunakan alat-alat sederhana seperti mortir, stamper, gelas ukur, pipet tetes. Hal ini ini diharapakan agar siswa dapat tertarik menjadi apoteker, sehingga kebutuhan akan apoteker dimasa yang akan datang dapat tercukupi. Kata kunci: Profesi, Apoteker, Obat, Edukasi ABSTRACT The role of pharmacists in society, in particular, is related to medicine.  Pharmacists are one part of the health workforce. However, this profession is still not well known among the public. Pharmacists are much needed in Indonesia, considering that the distribution of pharmacists in Indonesia is uneven, especially in remote areas, and the need for pharmacists has not been fulfilled.Before carrying out the activity, observations and discussions were made with the school regarding the theme to be raised in this service activity. The school stated that elementary school students were not familiar with the pharmacist profession. Therefore, to increase the number of pharmacists in Indonesia, one of them is done by introducing this profession to elementary school students. The objectives of this activity are: 1) to introduce the pharmacist profession to elementary school students, so that it can provide an overview of the health profession options that can be chosen in the future 2) provide knowledge to students about the simple drug compounding process that they often get. This activity was carried out at SDN 02 Candirejo Ungaran, targeting 5th grade students, a total of 30 students. The method of implementing the activities carried out was by lecturing and practicing making simple drug preparations. The results of this activity are that students can get to know more about the pharmacist profession, can explain the workplace of pharmacists and the duties of pharmacists. Students were also asked to practice compounding simple drug preparations (puffers) and liquid preparations using simple tools such as mortars, stampers, measuring cups, drop pipettes. It is hoped that students will be interested in becoming pharmacists, so that the need for pharmacists in the future can be fulfilled. Keywords: Pharmacist ; Little Pharmacist; Medicine; Education
Co-Authors Abririn, Martina Lestiana Ade Pratama admin, Yulistiawan Ardita Agitya Resti Erwiyani Al Hajar Fuadatus Zurroh Ambarsari, Utami Angelica, Dita Aprilliana R, Melati Azahra, Intan Cholisoh, Zakky Chotifah, Tila Noer Coreira, Lidya Coreira De Cruz Poety, Cresensia Apolonia Devia, Uci Asna Dewi, Nurul Fitria Dina Sihot Rejeki Gultom Dini Otavianingsih Dita Angelica Djoko Wahyono Djoko Wahyono Elvansi, M. Eningsari, Luh Putu Mahatrianti erika, nurlia Erna Kustiyaningsih Eunike Panjaitan Fajriani, Windha Novia Fiki Wijayanti Galih Y, Yunita Hasani Furdianti, Nova Hati, Anita Kumala Hidayah Karuniawati I Dewa Putu Pramantara I Dewa Putu Pramantara Istianatus Sunnah Jatmiko Rahmat Jatmiko Susilo Jaya Ramadey Bangsa Karina Febrianti Karminingtyas, Sikni Kusuma, Arinda Maya Lidya Coreira Coreira Luh Putu Indah Arviani Luhurningtyas, Fania Putri M. Elvansi Mahyuni, Ni Luh Ayu Mariatun, Mariatun Martina Lestiana Abririn Maulida Hayati Meiji Pujiawati Melati Aprilliana Ramadhani, Melati Aprilliana Muhammad Alim Nabila Ghassani Adani Nabila Hi Daud Nanda Ariyanto Putri Niken Dyah Ariesti Niken Dyaharesti Nova Hasani Furdiyanti Nova Hasani Furdiyanti Nova Hasani Furdiyanti Nova Hasani Furdiyanti, Nova Hasani Novanita Puspa Kencana Nur Hasanah Nurul Fitria Dewi Nurul Huda Setiawan Nurul Maulidya Otavianingsih, Dini Poety, Cresensia Apolonia Da Cruz Pujiawati, Meiji Putu Ayu Danung Ningrat Ragil Setia Dianingati Ragil Setia Dianingati Rahmadi, Romi Rahmadi Richa Yuswantina Rina Suryati Romi Rahmadi Rahmadi Rozalia Sandriana, Mira Sikni Retno Karminingtyas Sismawati Siswati Siswati Siti Haryani Sugeng Maryanto Thalia Dwi Septiyawati Utami Ambarsari Windha Novia Fajriani Windy Harly Yunita Galih Y Zaskia, Annisa Vera