Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

NILAI-NILAI EDUKASI SPIRITUAL DALAM REDAKSI HADIS SHALAT TASBIH Edidarmo, Toto; Ma’muroh, Ma’muroh
Fikrah : Journal of Islamic Education Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32507/fikrah.v6i2.1679

Abstract

Shalat Tasbih adalah shalat sunnah yang pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. kepada pamannya, al-‘Abbas. Tata cara shalat ini berbeda dengan shalat fardu dan shalat sunnah lainnya. Shalat sunnah tasbih berjumlah 4 rakaat; pada tiap rakaatnya dibaca tasbih 75 kali, sehingga total bacaan tasbih sebanyak 300 kali. Ditinjau dari perspektif ilmu hadis, hadis tentang Shalat Tasbih ditemukan pada Sunan Abi Dawud (w. 275 H), hadis nomor 1297; Sunan al-Tirmidzi (w. 279 H), hadis nomor 481, Sunan Ibn Majah (w. 273 H), hadis nomor 1387, Shahih Ibn Khuzaimah (w. 311 H), al-Mustadrak ‘ala al-Shahihain karya al-Imam al-Hakim (w. 405 H), dan al-Sunan al-Kubra karya al-Imam al-Baihaqi (w. 458 H). Hadis-hadis shalat tasbih memiliki kualitas yang hasan (bagus) karena jalur periwayatannya (sanad) banyak dan bersambung. Terdapat perawi yang dianggap majhul (tidak diketahui), tetapi setelah ditelusuri dapat dibuktikan kejujurannya serta ketersambungan sanadnya. Ada juga yang dianggap lemah hafalannya, tetapi didukung hadis penguat (syāhid) sehingga peringkatnya naik menjadi hasan li-ghairi (bagus karena didukung hadis lain). Untuk memahami hadis shalat tasbih, terdapat dua metode, yaitu metode ahli hadis dan metode ahli fikih. Metode ahli hadis cenderung tekstualis dan menerima shalat tasbih sebagai amal sunnah yang disyariatkan. Metode ahli fikih lebih kontekstual dan rasional serta memahami shalat tasbih sebagai sunnah yang disyariatkan dengan cara tertentu. Hasil analisis terhadap redaksi hadis, ditemukan pula nilai-nilai edukasi spiritual yang amat berharga, yaitu: (1) pengulangan bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir sebanyak 300 kali, (2) anjuran mengulangi shalat tasbih minimal setahun sekali atau seumur hidup, (3) penguatan sikap tawajjuh (fokus menghadap) kepada Allah Swt. dalam durasi yang lama, (4) penguatan kesabaran dan keteguhan hati dalam beribadah, (5) penguatan nilai kesetaraan dalam kehidupan sosial dan nilai kerendahan manusia di hadapan Sang Khalik sebagai aktulisasi rukuk dan sujud, (6) pengampunan atas semua dosa yang pernah dilakukan, (7) benefit spiritual berupa ketenteraman dan kebahagiaan hati.
Nilai-Nilai Pendidikan Sosial dalam Ritual Shalat Berjamaah Ma’muroh; Toto Edidarmo
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 2 (2024): GJMI - FEBRUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i2.312

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai pendidikan sosial dalam ritual shalat berjamaah. Shalat berjamaah adalah amal yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) di dalam ajaran Islam tetapi sering dianggap kurang berdampak pada perubahan sosial. Padahal, masa awal Islam, Nabi Muhammad Saw. memosisikan shalat berjamaah sebagai kunci mobilitas sosial untuk membangun kekuatan ekonomi dan politik. Banyak lembaga pendidikan (dan keagamaan) dewasa ini memprogramkan penguatan pendidikan karakter melalui shalat berjamaah yang disinergikan dengan gerakan kepedulian sosial atau pemberdayaan ekonomi. Ditinjau dari sosiologi pendidikan, shalat berjamaah berfungsi sebagai pembinaan anggota masyarakat dalam menyintas problem kehidupan, seperti krisis ekonomi, penyimpangan norma sosial dan nilai budaya, hingga ancaman keamanan dan instabilitas politik. Shalat berjamaah pun penting untuk dikelola berbasis kebutuhan sosial. Melalui pendekatan kualitatif yang berfokus pada kajian literatur dan analisis isi teks, penulis menemukan bahwa ritual shalat berjamaah mencerminkan nilai-nilai pendidikan sosial. Penulis menyimpulkan, ritual shalat berjamaah yang dikemas dalam program kajian keagamaan atau kecakapan hidup (life skills) dapat meningkatkan 8 (delapan) sikap berkarakter sosial, yaitu: saling mengasihi (tarāhum), menjaga silaturahmi (shilarrahim), kepedulian (ihtimām), kedamaian (salām), toleransi (tasāmuh), persaudaraan (ukhuwwah), tolong-menolong (ta‘āwun), dan menanggung beban (takāful). Inilah inti sari pesan QS al-Ankabut: 45 bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, atau berdampak pada perubahan sosial.
أثر استخدام الفيديو المتحرّك في ترقية مهارة الكلام لطلاب مدرسة خزانة كباجيكان المتوسطة الإسلامية تانجيرانج Rusydah, Afiyah Nur; Edidarmo, Toto
Al-Muyassar: Journal of Arabic Education Vol 4, No 1 (2025): Al-Muyassar: Journal of Arabic Education
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/al-muyassar.v4i1.13317

Abstract

AbstractThis research aims to examine the effect of using animated videos on students' speaking skills and to identify the supporting and inhibiting factors in teaching speaking skills through animated videos. The study employed a mixed-method approach that combines quantitative and qualitative research. The population in this study consisted of all seventh-grade students, with a research sample of 71 students divided into experimental and control groups. Data collection methods for the quantitative research included pre-tests and post-tests, while qualitative data were gathered through interviews and observations. Data analysis for the quantitative research employed t-tests. The results showed that the average post-test score for the experimental group was 81.6, compared to 72.4 for the control group. Data analysis using the Independent Sample T-test revealed a significant difference between the experimental and control groups, with a p-value of 0.000 (< 0.05), indicating that the alternative hypothesis was accepted and the null hypothesis was rejected. This demonstrates that the use of animated videos has a significant effect on speaking skills. Supporting factors in the learning process included increased student interest, support from the school environment, and ease of access to educational media. Inhibiting factors included differences in students' educational backgrounds and the need for additional time. This study explores the use of animated videos as a novel tool to improve intermediate-level Arabic speaking skills. It examines both the impact of these videos and the factors influencing the learning process. However, limitations include a small sample size limited to seventh-grade students and a short study duration, making it challenging to assess long-term effects.Keywords: Speaking Skills, Learning Media, Animated Videos. مستخلص البحثيهدف هذا البحث إلى أثر استخدام الفيديو المتحرك على كفاءة الطلاب في مهارة الكلام ٢) العوامل الداعمة والعائقة في تعليم مهارة الكلام باستخدام الفيديو المتحرك. استخدم البحث المختلط بين طريقة تجمع البحث الكمي والنوعي. كان عدد السكان في هذا البحث جميع طلاب في الصف السابع مع عينة البحث التي تتكون من ٧١ طالبا وتنقسم إلى المجموعة التجريبية والضابطة. طريقة جمع البيانات للبحث الكمي هي الاختبار القبلي والبعدي، بينما تتم مقابلة البحث النوعي والمراقبة. طريقة تحليل البيانات في البحث الكمي هي الاختبارت. أظهرت النتائج أن متوسط درجة الاختبار البعدي للمجموعة التجريبية كان 81،6 بينما كان متوسط المجموعة الضابطة 72،4. وأظهر تحليل البيانات باستخدام اختبار العينة ت المستقل فرقا كبيرا بين المجموعات التجريبية والسيطرة بقيمة 0،000 (< 0،05)، مما يعني أن الفرضية البديلة مقبولة وأن الفرضية الصفرية مرفوضة. هذا يوضح أن استخدام مقاطع الفيديو المتحرك لها تأثير على مهارة الكلام. وتشمل العوامل الداعمة للتعلبم زيادة اهتمام الطلاب، والدعم من البيئة المدرسية، وسهولة الوصول إلى الوسائل التعليمية. العوامل العائقة هي الاختلافات في الخلفيات التعليمية للطلاب وتتطلب المزيد من الوقت. يبحث هذا البحث في استخدام مقاطع الفيديو المتحركة كأداة جديدة لتحسين مهارات التحدث باللغة العربية على المستوى المتوسط. كما يستكشف تأثير هذه المقاطع والعوامل المؤثرة في عملية التعلم. ومع ذلك، يقتصر البحث على عينة صغيرة من طلاب الصف السابع وفترة قصيرة، مما يصعب تقييم التأثيرات طويلة المدى.الكلمات المفتاحية: مهارة الكلام، الوسيلة التعليمية، الفيديو المتحرك.
الرسوم المتحركة كأداة تعليمية مبتكرة: تحليل تجريبي لتحسين مهارة الاستماع في المدرسة الإسلامية الثانوية بتانجيرانج الجنوبية Fauzi, Muhamad Rizal; Edidarmo, Toto; Fudhaili, Achmad
Kalimatuna: Journal of Arabic Research Vol 3, No 2 (2024): Kalimatuna: Journal of Arabic Research
Publisher : Department of Arabic Education - Faculty of Educational Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kjar.v3i2.44012

Abstract

This research is aimed at revealing the use of animation as an innovative learning medium to teach listening skills to grade X students of Madrasah Aliyah Al-Syuko. This study aims to measure the extent of the effectiveness of this media in improving listening skills and identify supporting and inhibiting factors in its use. The research method used is a mixed method that combines quantitative and qualitative approaches. This study involved two groups, namely the experimental and control groups, consisting of 35 students of class X. Quantitative data analysis was carried out through pretest and posttest tests, while qualitative data analysis used the Miles, Huberman, and Saldana models. The results showed that the use of animation significantly improved students' listening skills, with the average pretest score increasing from 53.88 to 76.94 in the posttest. The N-Gain test result of 0.5291 showed a moderate level of effectiveness. Statistical analysis also showed a statistically significant difference between the two groups (p<0.05).
Tinjauan Stilistika terhadap Diksi dan Gaya Bahasa dalam Terjemahan Lagu Qolbi Fill Madinah Kasmilah, Nurjannah; Saharani, Devira; Edidarmo, Toto
Al-Lahjah : Jurnal Pendidikan, Bahasa Arab, dan Kajian Linguistik Arab Vol. 8 No. 2 (2025): Juli
Publisher : LPPM Universitas KH.A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/lahjah.v8i2.5860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diksi dan gaya bahasa dalam terjemahan lagu "Qalbi Fill Madinah" dengan pendekatan stilistika. Lagu ini memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam, dengan lirik yang menggambarkan cinta, kerinduan, dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW dan kota Madinah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif, yang fokus pada analisis penggunaan diksi dan gaya bahasa yang ada dalam terjemahan lirik lagu dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Subjek penelitian ini adalah lirik lagu "Qolbi Fill Madinah" dan terjemahannya, yang diambil dari karya Maher Zain dan Harris J, sedangkan objek penelitian meliputi pemilihan diksi, penggunaan majas, serta efek estetika dan emosional yang timbul dari kedua teks tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan simak-catat, yaitu dengan mengumpulkan lirik lagu dalam bahasa Arab dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Teknik analisis data menggunakan teori stilistika Geoffrey Leech, yang mencakup konsep penyimpangan (deviation), penonjolan (foregrounding), serta analisis efek estetika dan kontekstual dari setiap baris lirik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjemahan lagu ini tidak hanya berfokus pada pemindahan makna denotatif, tetapi juga berupaya mempertahankan keindahan dan nuansa estetika yang terkandung dalam teks asli. Meskipun ada pergeseran dalam pemilihan diksi dan gaya bahasa untuk menyesuaikan dengan bahasa sasaran, penerjemahan ini berhasil mempertahankan kedalaman emosional dan spiritual yang terkandung dalam lirik lagu. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pendekatan stilistika dalam penerjemahan lagu religi untuk mempertahankan nilai-nilai estetika, emosional, dan spiritual dalam bahasa sasaran, serta memberikan panduan bagi penerjemah agar lebih memperhatikan aspek puitis dan estetis dalam karya sastra yang diterjemahkan.
NILAI-NILAI EDUKASI SPIRITUAL DALAM REDAKSI HADIS SHALAT TASBIH Edidarmo, Toto; Ma’muroh, Ma’muroh
FIKRAH Vol 6 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Ibn Khaldun University, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/fikrah.v6i2.20580

Abstract

Shalat Tasbih adalah shalat sunnah yang pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. kepada pamannya, al-‘Abbas. Tata cara shalat ini berbeda dengan shalat fardu dan shalat sunnah lainnya. Shalat sunnah tasbih berjumlah 4 rakaat; pada tiap rakaatnya dibaca tasbih 75 kali, sehingga total bacaan tasbih sebanyak 300 kali. Ditinjau dari perspektif ilmu hadis, hadis tentang Shalat Tasbih ditemukan pada Sunan Abi Dawud (w. 275 H), hadis nomor 1297; Sunan al-Tirmidzi (w. 279 H), hadis nomor 481, Sunan Ibn Majah (w. 273 H), hadis nomor 1387, Shahih Ibn Khuzaimah (w. 311 H), alMustadrak ‘ala al-Shahihain karya al-Imam al-Hakim (w. 405 H), dan al-Sunan alKubra karya al-Imam al-Baihaqi (w. 458 H). Hadis-hadis shalat tasbih memiliki kualitas yang hasan (bagus) karena jalur periwayatannya (sanad) banyak dan bersambung. Terdapat perawi yang dianggap majhul (tidak diketahui), tetapi setelah ditelusuri dapat dibuktikan kejujurannya serta ketersambungan sanadnya. Ada juga yang dianggap lemah hafalannya, tetapi didukung hadis penguat (syāhid) sehingga peringkatnya naik menjadi hasan li-ghairi (bagus karena didukung hadis lain). Untuk memahami hadis shalat tasbih, terdapat dua metode, yaitu metode ahli hadis dan metode ahli fikih. Metode ahli hadis cenderung tekstualis dan menerima shalat tasbih sebagai amal sunnah yang disyariatkan. Metode ahli fikih lebih kontekstual dan rasional serta memahami shalat tasbih sebagai sunnah yang disyariatkan dengan cara tertentu. Hasil analisis terhadap redaksi hadis, ditemukan pula nilai-nilai edukasi spiritual yang amat berharga, yaitu: (1) pengulangan bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir sebanyak 300 kali, (2) anjuran mengulangi shalat tasbih minimal setahun sekali atau seumur hidup, (3) penguatan sikap tawajjuh (fokus menghadap) kepada Allah Swt. dalam durasi yang lama, (4) penguatan kesabaran dan keteguhan hati dalam beribadah, (5) penguatan nilai kesetaraan dalam kehidupan sosial dan nilai kerendahan manusia di hadapan Sang Khalik sebagai aktulisasi rukuk dan sujud, (6) pengampunan atas semua dosa yang pernah dilakukan, (7) benefit spiritual berupa ketenteraman dan kebahagiaan hati.
Strategi Penerjemahan Uslub Al-Taukid dalam Pidato Politik Gamal Abdel Nasser Herdiani, Salvia; Fitra Nur, Rafi; Hussain A, Sulton; Edidarmo, Toto
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 5 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i5.32205

Abstract

Penelitian ini membahas strategi penerjemahan uslūb al-tawkīd atau gaya bahasa penegasan dalam pidato politik Gamal Abdel Nasser yang diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab. Fokus utama kajian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk penegasan seperti partikel (tawkīd ḥarfī), pengulangan leksikal (tawkīd lafẓī), dan ekspresi idiomatik (tawkīd maʿnawī) ditransformasikan agar tetap mempertahankan kekuatan retoris dan makna ideologis dalam bahasa sasaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi, dengan data utama berupa kutipan pidato politik yang direkonstruksi berdasarkan konteks pasca-Perang Enam Hari 1967. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi penerjemahan yang mempertahankan unsur penegasan secara eksplisit dalam struktur bahasa Arab dapat menjaga intensi dan dampak orisinal teks sumber. Penggunaan partikel إِنَّ, pengulangan akar kata, serta idiom seperti لَا مَحَالَةَ terbukti efektif dalam menyampaikan penegasan politis yang bersifat mutlak. Penelitian ini menyoroti pentingnya sensitivitas terhadap aspek retoris dan budaya dalam penerjemahan teks politik serta peran aktif penerjemah dalam memediasi makna antar bahasa dan ideologi.
Analisis Metode Penerjemahan Newmark pada Subtitle Film Anak Berbahasa Arab: Kajian Tekstual pada Film Fawaz dan Nuroh Mutmainnah, Mutmainnah; Nururahmah, Nola; Efendi, Dzafir; Rifa'i, Muhammad; Edidarmo, Toto
Jurnal Al-Mashadir: Journal of Arabic Education and Literature Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Bahasa Arab, FTIK IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/almashadir.v5i1.1372

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan penerapan metode penerjemahan pada subtitle film animasi Fawaz dan Nuroh dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Analisis difokuskan pada kalimat-kalimat dialog yang terdapat dalam film tersebut. Teori delapan metode penerjemahan Peter Newmark digunakan untuk mengklasifikasikan jenis penerjemahan yang diterapkan. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa metode simak dan catat. Data diambil dari 100 kalimat subtitle dalam episode 2 dan 3 yang diunggah pada kanal YouTube Sukardi Hasanudin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam metode penerjemahan diterapkan, dengan dominasi pada metode setia (36%), diikuti oleh metode semantik (23%), harfiah (19%), kata demi kata (11%), komunikatif (6%), dan idiomatik (5%). Temuan ini menunjukkan kecenderungan orientasi pada bahasa sumber, selaras dengan karakter film yang edukatif dan kental dengan unsur bahasa Arab. Penelitian ini memperkaya wacana penerjemahan audiovisual lintas bahasa dan budaya.
Arabic Phoneme Learning Challenges for Madurese Students and the Solutions Fudhaili, Achmad; Edidarmo, Toto; Maisaroh, Siti
Jurnal Al Bayan : Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/albayan.v15i2.15837

Abstract

This article discussed the challenges in pronouncing Arabic phonemes by students at INSTIKA Madura. Phoneme pronunciation is the most important principle in Arabic. Without the correct phoneme pronunciation, a language cannot be understood. The problem of phoneme pronunciation was investigated and a solution was found based on factor analysis. Qualitative descriptive research design was used with a case study approach. Data collection methods include interviews with lecturers and students, direct observation of in-class learning and documentation of the results of lecturer notes. The data analysis model adhered the interactive model of Miles, Huberman, and Saldana. Validity was ensured through passion, observation, triangulation, and expert views. The finding of the research showed problems with Arabic phonemes, which were categorized as Akhtha’ al-Harakat, Akhtha’ al-Ibdal, Akhtha’ al-Hadzf, and Akhtha’ al-Tahrif. Factors include language problems (characteristics of the first and second languages) and non-language problems (student characteristics, lecturer competence, learning strategies, lesson materials, and learning facilities). The proposed solutions included error and comparative analysis for language problems, motivation, diagnosis, cooperative learning, detailed examples, pronunciation exercises, and adequate facilities for non-language problems. This research provided a comprehensive study of the challenges of pronouncing Arabic phonemes at INSTIKA Madura. Certain types of errors and the underlying factors that affect pronunciation were identified. Practical solutions were proposed, addressing both language and non-language aspects to improve students' pronunciation skills. These findings offered valuable insights for educators, curriculum developers and language instructors, facilitating targeted interventions and effective teaching strategies to students struggling with Arabic phonetics.
Interpretasi Sintaksis Dan Gaya Bahasa Dalam Syair Al-I’tiraf Abu Nawas Terjemahan Arab-Indonesia: Kajian Tarkib Athfi Dan Tarkib Isnadi Angela Balkist, Vhebe; Sari Lubis, Rizka Novita; Nurrahma, Laila; Dzikratunnisa Pangestu, Naila; Sakinah, Nayla; Zulfan Tsauri, Muhammad Azriel; Edidarmo, Toto
TADRIS AL-ARABIYAT: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Bahasa Arab Vol 5 No 2 (2025): JULI
Publisher : Universitas KH. Mukhtar Syafaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/arabiyat.v5i2.3850

Abstract

This research aims to analyze the syntactic structures and stylistic features found in the Al-I'tir?f poem by Abu Nuwas, both in its original Arabic version and its Indonesian translation. The study focuses on two key syntactic structures, namely tark?b ‘athfi (coordinative structure) and tark?b isn?di (predicative structure), exploring how these structures convey spiritual and aesthetic meanings. By employing a contrastive analysis, the research also examines how these syntactic structures transform in the Indonesian translation, preserving or shifting their meaning and stylistic impact. The findings reveal that these syntactic structures play a significant role in the expression of religious humility and repentance, as well as the emotional intensity of the poem. The study contributes to the understanding of classical Arabic syntax, its stylistic implications, and the challenges of translating such texts into Indonesian.