Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENEGAKAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM KEJAHATAN PERANG PADA KONFLIK SURIAH BERDASARKAN KONVENSI JENEWA 1949 Nunung Nurjanah; Fani Oktarianti Putri Rahayu
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/kultura.v2i2.1036

Abstract

Hukum humaniter internasional adalah hukum perang. Akan tetapi pada kenyataannya masih sering terjadi ketentuan-ketentuan dalam Konvensi Jenewa 1949 dan perjanjian internasional serta kebiasaan internasional lainnya yang berkaitan dengan hukum humaniter tidak patuhi oleh pihak-pihak yang teerlibat konflik teersebut. Di dalam sejarah penegakan hukum humaniter, mahkamah pidana internasional ad-hoc pernah dibentuk untuk mengadili pelaku-pelaku keejahatan perang, misalnya ICTY dan ICTR. Dengan telah adanya Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang berlandaskan Statuta Roma, maka para pelaku kejahatan perang dapat di bawa ke ICC untuk di adili, akan tetapi tetap memperhatikan aturan-aturan yang terdapat dalam Statuta Roma. Hukum Humaniter Internasional mengatur perang dalam dua kategori besar: konflik berseenjata internasional (IAC) dan konflik bersenjata non-internasional (NIAC). Konflik di Suriah merupakan salah satu contoh perang yang memakan banyak korban jiwa. Konflik bersenjata non-internasional adalah sebutan untuk krisis di Suriah. Kekerasan, baik fisik maupun mental, mulai terjadi di Suriah. Setelah pergolakan politik tersebut, pecahlah perang saudara yang mengakibatkan kejahatan perang seperti pembunuhan, penculikan, pemboman, dan pemerkosaan. Pertumpahan darah dan bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah Suriah adalah akibat langsung dari hal ini. Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk menentukan efisiensi Hukum Humaniter Internasioenal dalam menangani kejahatan perang yang dilakukan di Suriah. Pendeekatan deduktif terhadap penelitian deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, informasi yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari sumber-sumber yang memiliki reputasi baik. sumber-sumbeer seeperti publikasi akademis dan situs berita. Karena banyaknya pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional selama krisis di Suriah, sulit untuk mengatakan seberapa efektif hukum tersebut dalam membantu mengakhiri konflik.
Implementasi Project Based-Learning (PjBL) dalam Meningkatkan Kemampuan Adaptasi Siswa SMK Kompetensi Tata Rias Noviana Feronica; Didik Nurhadi; Nunung Nurjanah
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 3 (2025): Vol. 14 No. 3 Agustus 2025
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2781

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) terhadap kemampuan adaptasi siswa pada kompetensi Tata Rias di SMK Negeri 8 Surabaya. Kemampuan adaptasi menjadi keterampilan penting dalam industri kecantikan yang dinamis, di mana siswa dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan tren, kebutuhan klien, serta teknologi yang terus berkembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi linier sederhana. Subjek penelitian adalah 46 siswa kelas XII yang dipilih secara purposive. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner PjBL dan kemampuan adaptasi yang telah divalidasi oleh ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PjBL berpengaruh signifikan terhadap kemampuan adaptasi siswa. Temuan ini menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam proyek pembelajaran mampu meningkatkan keterampilan sosial, kolaboratif, dan kemampuan menghadapi tantangan dunia nyata. Oleh karena itu, penerapan PjBL dapat menjadi strategi efektif dalam membentuk kesiapan siswa menghadapi dunia kerja, khususnya di bidang tata rias.