Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN DENGAN PEMBERIAN MPASI < 6 BULAN PADA BALITA DI DESA RIDAN PERMAI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BANGKINANG KOTA Pramudita, Rindiani; Syahda, Syukrianti; Ningsih, Neneng Fitria
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2025): Volume 3, Nomor 3, Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v3i3.47490

Abstract

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada bayi dan bayi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, bila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pekerjaan orang tua dan pengetahuan dengan Pemberian MPASI < 6 bulan pada balita di Desa Ridan Permai wilayah kerja UPT Puskesmas Bangkinang Kota Tahun 2023. Desain penelitian ini menggunakan dengan desain kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu yang memiliki balita yang berjumlah 43 balita pada bulan Juni-November tahun 2023. Sampel pada penelitian ini adalah 43 ibu. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisa Univariat dan Analisa Bivariat. Dari hasil penelitian pada analisa univariat didapatkan bahwa sebagian besar Pemberian MPASI < 6 bulan pada balita berada pada kategori ya diberikan MPASI sebesar 26 responden (60.5%), sebagian besar pekerjaan ibu berada pada kategori ibu bekerja (ibu yang melakukan aktivitas diluar rumah)sebesar 27 responden (62.8%), sebagian besar pengetahuan ibu berada pada kategori kurang sebesar 25 responden (58.1%), sedangkan pada analisa bivariat di dapat hasil bahwa ada hubungan pekerjaan orang tua dan pengetahuan dengan Pemberian MPASI < 6 bulan pada balita di Desa Ridan Permai wilayah kerja UPT Puskesmas Bangkinang Kota Tahun 2023. Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan masukkan dan pertimbangan bagi ibu terutama ibu yang primipara untuk bisa berbagi informasi tentang pemberian MPASI < 6 bulan dan faktor yang berhubungan dengannya.
Quasi-Experimental Investigation of Nutritional Interventions and Cognitive Advancement in Stunted Children Dewi Anggriani Harahap; Fitri Apriyanti; Syukrianti Syahda; Armiyati Nur; Mustika Hana Harahap
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 4 (2025): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i4.10973

Abstract

Childhood nutrition is essential for optimum growth and cognitive development, particularly in populations with a significant incidence of stunting.  This research used a longitudinal cohort design to evaluate the effects of nutritional treatments on children's growth and cognitive development.  A quasi-experimental design was used to compare children who underwent structured nutrition treatments—micronutrient supplementation, dietary variety enhancement, and maternal nutrition education—with those who did not receive the interventions.  A total of 128 children, aged 6 months to 6 years, were recruited using stratified random selection and observed at various time intervals.  The study findings indicated a significant reduction in stunting rates within the intervention group (from 35% to 20%) in contrast to the control group, which saw just a marginal decline (to 32%). Cognitive assessments using the Bayley Scales of Infant Development (BSID) and the Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI) indicated superior results in the intervention group (p < 0.05).  Socioeconomic variables, notably maternal education and family income, impact the intervention's efficacy, highlighting the need for a comprehensive strategy that merges nutritional assistance with educational initiatives for mothers.  This research underscores the need of comprehensive, evidence-based dietary policy to enhance children's growth and cognitive development. 
Stress Response Variability in Preschoolers with Developmental Language Disorder: Genetic and Environmental Interactions Syukrianti Syahda; Zakkiyatus Zainiyah; Dewi Anggriani Harahap
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 5 (2025): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i5.11175

Abstract

Children with Developmental Language Disorder (DLD) show a high prevalence of psychological problems, yet understanding of individual variability in stress responses is limited. This study looked at how genetic and environmental factors affect stress responses in 200 preschool children (ages 3–6) from a PAUD in Bangkinang, Indonesia, including 100 with Developmental Language Disorder (DLD) and 100 without. Children with Developmental Language Disorder exhibited significantly greater cortisol reactivity (over 50% AUCi, p < .001), more pronounced decreases in heart rate variability (p < .001), and markedly higher anxiety spikes (p < .001) compared to control subjects. The multivariable regression analysis indicated a significant interaction between environmental and genetic variables (p < .001), collectively explaining 42% of the variation in cortisol reactivity. Cluster analysis revealed three distinct groups characterized by varying genetic and environmental risk factors: moderate responders (53%), severe stress (25%), and resilient individuals (22%). Our findings indicate that genetic and environmental factors interact in complex ways to alter the stress response of DLD, thereby supporting the development of intervention plans tailored to individual risk profiles.
PKM SKRINING TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU DESA BUKIT KRATAI KABUPATEN KAMPAR Syahda, Syukrianti; Harahap, Dewi Anggriani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.49498

Abstract

Masa depan suatu bangsa tergantung pada optimalnya keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan. Pada tahun pertama kehidupan, sejak janin dari dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun adalah periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Diperkirakan, di negara-negara yang tingkat defisit pembangunannya mempengaruhi lebih dari 20% populasi orang dewasa, perekonomian nasional mungkin akan terkena dampak negatif. Dampak negatif dari perawakan pendek pada perempuan antara lain adalah hilangnya kesehatan reproduksi, kelangsungan hidup, dan stunting pada anak-anak mereka. Skrining tumbuh kembang merupakan hal yang sangat penting diperlukan untuk membantu dalam mengidentifikasi permasalahan atau penyimpangan dalam aspek pertumbuhan dan perembangan anak terutama pada masa awal- awal kehidupan. Apabila ditemukan ada penyimpangan, maka perlu dilakukan tindakan secara dini untuk memperbaikinya dengan memanfaatkan plastisitas otak sehingga penyimpang tersebut tidak semakin berat bahkan kembali normal. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Ketercapaian tujuan pelatihan dapat dikatakan baik (80%). Ada peningkatan pengetahuan dari peserta tentang skrining tumbuh kembang balita. Ketercapaian target materi yang telah direncanakan dapat dikatakan baik (80%). Kemampuan peserta dalam penguasaan materi dapat dikatakan baik (75%).  Perlunya   monitoring,   evaluasi   dan  pendampingan   secara   rutin sehingga  ibu memiliki  pengetahuan,  kesadaran  dan  pemahaman  tentang  manfaat  skrining tumbuh kembang pada balita.
FORMULASI BISKUIT TINGGI ZAT BESI (FE) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SINGKONG UNTUK IBU HAMIL ANEMIA agita, Zara putri; Isnaeni, Lira Mufti Azzahri; Syahda, Syukrianti
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v2i2.1012

Abstract

Tepung daun singkong yang dikenal sebagai salah satu sumber zat besi. Tepung daun singkong dibuat dari daun singkong yang kaya akan zat gizi diantaranya zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi Biskuit Tinggi Zat Besi (Fe) dengan penambahan tepung daun singkong untuk ibu hamil anemia sebagai bahan makanan yaitu biskuit. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 kontrol (F0) dan 3 perlakuan penambahan tepung daun singkong yaitu F1 (15 g), F2 (30 g) dan F3 (45 g). Analisis yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, proksimat dan kalsium serta One Way ANOVA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Prikanan Fakultas Prikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau pada tanggal bulan juni 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biskuit pilihan terbaik yaitu perlakuan F1. Analisis Proksimat biskuit pilihan terbaik yaitu air sebesar 6,43%, Kadar abu sebesar 1,29%, protein sebesar 5,64%, lemak sebesar 10,96%, karbohidrat sebesar 32,32%, dan besi sebesar 3,16 mg. Uji statistik One Way ANOVA untuk hedonik dan mutu hedonik adanya terdapat perbedaan yang nyata antara biskuit formulasi tepung daun singkong dalam segi warna, rasa, aroma dan tekstur serta mutu keseluruhan. Kesimpulan penelitian ini biskuit perlakuan terbaik dapat diklaim sebagai makanan tambahan tinggi zat besi yaitu pada biskuit. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan modifikasi dengan penambahan bahan tertentu agar biskuit lebih menarik.