Claim Missing Document
Check
Articles

Penelusuran Banjir Outflow Pelimpah Bendungan Rukoh Terhadap Kapasitas Sungai Krueng Rukoh Khaliq, Gebie Firman; Fauzi, Amir; Fatimah, Eldina
Journal of The Civil Engineering Student Vol 5, No 3 (2023): Volume 5 Nomor 3 September 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v5i3.21001

Abstract

Titeue merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Pidie yang sering mengalami banjir. Untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi pemerintah melakukan pembangunan Bendungan Rukoh yang mana pembangunan Bendungan Rukoh ini sedang berlangsung. Bendungan Rukoh terletak pada aliran Sungai Krueng Rukoh dan berada di Desa Alue, Kecamatan Titeue, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. DAS Bendungan Rukoh memiliki luas sebesar 19,63 km2 dan panjang sungai utama 6,87 km. Studi ini bertujuan untuk menganalisis hidrograf outflow (debit puncak banjir yang keluar melewati spillway Bendungan Rukoh) berdasarkan inflow di hulu DAS dan menghitung kapasitas maksimum sungai yang dibutuhkan untuk menampung outflow. Perbandingan antara debit outflow dan debit maksimum sungai menjadi penentu terjadinya banjir. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa kapasitas spillway sebesar 285,10 m3/det lebih besar daripada debit banjir periode ulang 25 tahun sebesar 108,93 m3/det. Oleh karena itu, penampang saluran spillway aman terhadap debit banjir. Berdasarkan analisis kapasitas sungai menggunakan software HEC-RAS diperoleh suatu hasil bahwa tidak ditemukan luapan debit outflow pada sungai Krueng Rukoh.  Kata kunci : Bendungan Rukoh, Sungai Krueng Rukoh, hidrograf outflow, kapasitas sungai, HEC-RAS.
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN MALAHAYATI DALAM MENDUKUNG TOL LAUT INDONESIA Taharuddin, Taharuddin; Fatimah, Eldina; Masimin, Masimin
Jurnal Maritim Malahayati Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Maritim Malahayati
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Pelayaran Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1223.467 KB) | DOI: 10.70799/jumma.v2i1.20

Abstract

Pelabuhan Malahayati merupakan salah satu pelabuhan yang tertua di Aceh. PT. Pelindo I mengambil alih pelabuhan ini pada tahun 1970. Pelabuhan ini masuk dalam kriteria pelabuhan umum yang diusahakan. Pada tahun 1980 pelabuhan tersebut digunakan sebagai pelabuhan transit ke Pulau Sabang. Pelabuhan Malahayati resmi menjadi pelabuhan peti kemas pada tanggal lima Agustus tahun 2016. Berdasarkan hasil observasi dan tanya jawab dilapangan, ditemukan masih terdapat kekurangan dari segi utility fasilitas, masalah keterlambatan pelayanan, dan masalah pendukung lainnya yang harus di benahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja operasional dan kinerja Pengelolaan pelayanan kelembagaan pelabuhan Malahayati. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja operasional pelayanan pelabuhan Malahayati 2016 sampai 2018 diperoleh Berth Occupancy Ratio (20%,19%,17,3%), Yard Occupancy Ratio (42%; 44%; dan 29% ) sedangkan Shed Occupancy Ratio (19,2%; 19%; dan 2% ) serta Berth Troughput (79; 65; dan 65 ton/m3 / tahun). Mengacu pada Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Laut, maka kinerja pelabuhan Malahayati masih tergolong baik. Sementara untuk perhitungan kinerja pengelolaan kelembagaan pelabuhan Malahayati dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh hasil sebesar 76,73% persentase ini menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan kelembagaan pelabuhan Malahayati masig tergolong memuaskan berdasarkan tabel kriteria kepuasan pengguna jasa.
Kajian Risiko IBPRP dalam Perencanaan Pekerjaan Pengerukan Pemeliharaan Kolam Pelabuhan Ulee Lheue Ibdayanti, Dinda Rizka; Mubarak, Mubarak; Fatimah, Eldina; Sari Mastura, Cut Annisa Widya; Aulia Kesuma, Putra; Humayra, Siti; Shabrina Hilal, Iin
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 3, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v3i2.45377

Abstract

The maintenance dredging work at Ulee Lheue Port aims to maintain optimal water depth for navigation activities. However, this activity involves various risks that must be systematically identified and managed. This study employs the IBPRP (Hazard Identification, Risk Assessment, and Opportunities) method to analyze potential risks in the dredging process.The analysis results indicate four major risks, consisting of two medium-level risks and two high-level risks, with no low-level risks identified. The high-level risks have the potential to significantly impact the stability of the port basin and worker safety. To mitigate these risks, strategies adhering to occupational safety standards and environmental protection measures are implemented, such as the adoption of safer dredging technologies, strict operational supervision, and workforce training.By implementing appropriate risk identification and mitigation measures, the dredging process can be carried out more safely, efficiently, and sustainably. This study is expected to serve as a reference for port management in designing more optimal and risk-based dredging strategies
Analisis Debit Banjir Pada Sungai Aih Tripe Desa Kendawi Kabupaten Gayo Lues Aprila, Mellita; Azmeri, Azmeri; Fatimah, Eldina
Journal of The Civil Engineering Student Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v7i1.3834

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah yang dibatasi oleh pengunungan dimana airnya mengalir menuju sungai utama. Karakteristik morfologi sungai Aih Tripe merupakan sungai bermeander dimana berbagai bentuk endapan sedimen dan erosi tebing telah terjadi disepanjang sungai. Akibat pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, telah memberikan dampak signifikan pada DAS dan pada sungai-sungai yang berada didalamnya. Sungai Aih Tripe yang terletak di Desa Kendawi Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo terjadi angkutan sedimen yang mengakibatkan degradasi tepatnya pada bagian tengah sungai. Selain itu, pada lokasi ini terjadi longsor dan menyebabkan badan jalan amblas ke sungai karena adanya aliran air yang keluar dari tebing sungai pada saat kondisi curah hujan yang tinggi. Oleh karena itu perlu menganalisis debit banjir rencana pada sungai Aih Tripe Desa Kendawi Kabupaten Gayo Lues Tersebut. Metode penelitian ini yaitu mengolah data curah hujan yang diperoleh dari Stasiun Blower Blangkejeren dengan rentang waktu selama 10 tahun yaitu dari tahun 1993 sampai tahun 2002. Data curah hujan tersebut dilakukan analisis frekuensi Log Pearson III. Dari hasil perhitungan diperoleh debit banjir periode ulang 20 tahun yaitu sebesar 239,114 m3/det dan periode ulang 100 tahun yaitu sebesar 301,611 m3/det dihitung dengan metode Haspers.
The impact of vegetation cover loss on land surface temperature in the small island of Sabang City: Implication for sustainable spatial planning Asrina, Naja; Fatimah, Eldina; Achmad, Ashfa
International Journal of Disaster Management Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : TDMRC, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/ijdm.v8i2.47070

Abstract

Sabang City has undergone ongoing development and changes in spatial patterns, leading to significant transformations in land use and land cover (LULC), particularly a reduction in vegetation and forest areas. These changes have contributed to a rise in land surface temperatures (LST). This study analyzed the spatial and temporal impacts of these changes on LST and vegetation health using the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) based on Landsat 8 imagery data from 2013 and 2023. Over the decade, forest cover declined by 11.65% (2,639.96 ha), while agricultural and built-up areas increased by 15.82% and 5.57%, respectively. LST in built-up areas rose by 0.7C, while vegetated areas experienced a 1.1C temperature decrease, highlighting the role of vegetation in local climate regulation. NDVI analysis revealed a 5% decrease in high-density vegetation areas and an increase in low vegetation zones, supporting a negative correlation between NDVI and LST. Areas with less vegetation exhibited higher temperatures. These findings emphasize the need to integrate vegetation and surface temperature indicators into spatial planning. Preserving vegetative cover is essential for mitigating climate risks such as drought and forest fires. This study provides evidence-based guidance for sustainable development and disaster risk reduction in small island cities like Sabang.
INVESTIGATING THE IMPACT OF STORY MAPS IN DEVELOPING STUDENTS' SPATIAL ABILITIES ON HYDROMETEOROLOGICAL DISASTERS FOR E-PORTFOLIO ASSIGNMENTS Rizcha Tasliya; Eldina Fatimah; Muksin Umar
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 2 No. 9 (2023): AUGUST
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v2i9.200

Abstract

The government of Indonesia has issued a self-study curriculum for colleges based on the principles of the Fourth Industrial Revolution in the digital age. The new rule recommends an online portfolio as a tool for measuring the success of educational programs. Students at Syiah Kuala University (USK) utilized Story Map electronic portfolios to hone their spatial skills in the General Compulsory Course on Disaster and Environmental Knowledge. This study aims to improve upon the concept of the Story Map and use it as a component of students' electronic portfolios in order to evaluate their capacity to plan for and respond to hydrometeorological disasters. The concept of the Story Map is created as a digital portfolio project, beginning with secondary materials including literature studies, raster and vector data from ESRI and Mapbox. The ability to perceive spatial relationships is measured by collecting primary data in the form of a questionnaire. The findings of a F (Simultaneous) statistical test for testing hypotheses are as follows: With Fcount > Ftable = 228.338 > 3.34, we get a value of F = 0.000<0.05. Both e-portfolios and narrative maps impact students' spatial abilities in relation to hydrometeorological disasters, as shown by the F test scores. T-tests for multiple variables Students' spatial intelligence is affected by the narrative map (X1) in the proportion of 4.746 > Tcount > Ttable. 2.048. The e-portfolio variable (X2) has a positive effect on students' spatial abilities (Y), with a value of Tcount > Ttable, or 14.063 > 2.048..
ANALISIS PERGERAKAN ARUS PASANG SURUT TERHADAP PERUBAHAN PERLETAKAN PEMECAH OMBAK DI PELABUHAN ULEE LHEUE Fatimah, Eldina; Fauzi, Amir
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1 Mei 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v10i1.18980

Abstract

Pergerakan arus pasang surut di mulut alur pelayaran ditentukan oleh perletakan bangunan pengarahnya (misalnya pemecah ombak). Pelabuhan Ulee Lheue yang berada ke Kota Banda Aceh sebagai salah satu pelabuhan penyeberangan antar pulau yang vital, kerap mengalami permasalahan terkait dengan pergerakan kapal saat terjadinya perubahan musim akibat arus dan gelombang. Kondisi alur masuk Pelabuhan Ulee Lheue menjadi sulit dilalui kapal pada musim Barat dan musim Timur. Paper ini bertujuan untuk memaparkan pergerakan arus yang terjadi bila pemecah ombak di Pelabuhan Ulee Lheue divariasikan tata letaknya ditinjau berdasarkan arah datang gelombang. Skenario I melihat kondisi pemecah ombak eksisting, skenario II memanjangkan bangunan di sisi kanan 100m, skenario III memanjangkan sisi kiri 250m, dan skenario IV pemanjangan sisi kiri 100m dan sisi kanan 155m. Data yang digunakan untuk menganalisis pergerakan arus adalah kecepatan angin yang diambil dari stasion BMKG Blang Bintang, arus sesaat yang tersedia, dan pasang surut yang berada di dalam kolam pelabuhan selama 30 hari pencatatan. Pergerakan arus disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Delft3D. Hasil simulasi menunjukkan bahwa di dalam kolam pelabuhan pada skenario II menghasilkan kecepatan arus maksimum terkecil yaitu 0,25 m/detik dibandingkan dengan skenario lainnya. Dari keempat skenario yang disimulasikan, ditinjau terhadap pergerakan arus, maka skenario IV lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Disamping itu juga perletakan skenario IV memberikan kenyamanan kapal saat bermanuver ke dalam pelabuhan.
EVALUASI KINERJA JARINGAN DRAINASE GAMPONG KUTA ATEUH BERDASARKAN KAPASITAS SALURAN TERHADAP PENATAAN RUANG KOTA SABANG Zulaini, Liza; Yulianur, Alfiansyah; Fatimah, Eldina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10067

Abstract

Abstract: Gampong Kuta Ateuh is the center of settlement and government office areas concerned to guard its territory against flooding inundation, so it is necessary a representative drainage handling. The purpose of this research is to evaluate the performance of drainage network of Gampong Kuta Ateuh based on channel capacity on existing spatial condition, and to evaluate the performance of drainage network based on channel capacity on Sabang City Spatial Condition. Based on the result of performance evaluation of drainage network at Gampong Kuta Ateuh on existing spatial condition based on channel capacity obtained 2 (two) unsafe channel segment which yield minus value (-) for Qs-QT. Based on spatial arrangement that is at least the proportion of 30% RTH (Green Open Space) of each DTH produces 5 (five) unsecured channel segments, this shows current RTH Kota Sabang 30%. A value of the runoff coefficient (C) has a range between 0,5453 and 0,5025. Spatial arrangement of this research has resulted in many channels damaged by the arrangement of road landscapes that do not follow the Ministerial Decree No.05 / PRT / M / 2012 on Tree Planting Guidance on Road Network Systems. The path of plant on the road should be placed on the edge of traffic lane and pedestrian path, after the pedestrian path then the channel.Abstrak: Gampong Kuta Ateuh merupakan pusat permukiman dan kawasan perkantoran pemerintah yang berkepentingan untuk menjaga wilayahnya terhadap banjir genangan sehingga perlu penanganan drainase yang representatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja jaringan drainase Gampong Kuta Ateuh berdasarkan kapasitas saluran terhadap kondisi tata ruang existing, dan mengevaluasi kinerja jaringan drainase berdasarkan kapasitas saluran terhadap kondisi Penataan Ruang Kota Sabang. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja jaringan drainase Gampong Kuta Ateuh pada kondisi tata ruang existing berdasarkan kapasitas saluran diperoleh 2 (dua) ruas saluran yang tidak aman dimana menghasilkan nilai minus (-) untuk Qs-QT. Berdasarkan penataan ruang yaitu minimal proporsi 30% RTH (Ruang Terbuka Hijau) dari tiap DTH menghasilkan 5 (lima) ruas saluran yang tidak aman, hal ini menunjukkan saat ini RTH Kota Sabang 30%. Nilai Koefisien aliran (C) berdasarkan penataan ruang saat ini adalah paling tinggi 0,5453 sedangkan berdasarkan penataan ruang dengan proporsi minimal RTH 30% adalah 0,5025. Penataan ruang dari penelitian ini menghasilkan bahwa banyak saluran yang rusak akibat penataan lanskap jalan yang tidak mengikuti Permen PU No.05/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penanaman Pohon pada Sistem Jaringan Jalan. Jalur tanaman pada jalan sebaiknya diletakkan ditepi jalur lalu lintas, yaitu diantara jalur lalu lintas kendaraan dan jalur pejalan kaki. Setelah jalur pejalan kaki kemudian saluran.
PENELUSURAN BANJIR PADA EMBUNG LAMBADEUK KABUPATEN ACEH BESAR Radityo, Tithan; Masimin, Masimin; Fatimah, Eldina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10064

Abstract

Abstract: Lambadeuk Dam whose construction was completed in 2013. The main source of water from Lambadeuk Dam comes from a river channel located in the Lambadeuk mountain area which has a wide watershed of 3,1 Km2, with the storage reservoir is 6 Ha. This study is intended to recalculate the flood discharge plan and re-analyze flood tracking. To calculate the duration of hour-time rain used Alternating Block Method that converts hourly rain. A procedure is needed to determine the flow time and flow at a point on a flow based on a known hydrograph upstream. So flooding in the dam can be calculated the form hydrograph flood in the downstream using Hidrograf Unit Synthetic SCS. Flood search analysis in the dam using Level Pool Routing method. With a rain of 1.000 year repeat period of 268,102 mm. The flood discharge of the Q1000 plan is 59,772 m3/s. Has a storage capacity of 258.992,80 m3 at +17.80 m elevation. The peak inflow of 59,772 m3/s occurred at 11,7 hours. Dam can reduce the outflow to 42,552 m3/s and slow down the peak flow until the hour to 12,35, water level above the overflow (Hd) is 1,6 m with a width of 10 m spill. Thus the highest water elevation is at + 19,40 m, if taken free board of 2 m, then the crest embung elevation is at + 21,40 m. Continuous rain does not cause the water level of the pond to continue rising. From the results of this study can be concluded that when the peak rain conditions dam only able to accommodate the amount of flowing flow until the hour to 12,35 only. The results of this study are expected to provide information for flood forecasting and flood early warning system and support flood prevention programs both physically and non-physically.Abstrak: Embung Lambadeuk selesai dibangun tahun 2013. Sumber air utama embung Lambadeuk berasal dari alur yang berada di kawasan pegunungan Lambadeuk yang mempunyai luas DAS sebesar 3,1 Km2, dengan luas genangan 6 Ha. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghitung kembali debit banjir rencana dan menganalisis kembali penelusuran banjir. Untuk menghitung durasi hujan jam-jaman digunakan Alternating Block Method yang mengkonversi hujan jam-jaman. Perlu dilakukan suatu prosedur untuk menentukan waktu dan debit aliran di suatu titik pada aliran berdasarkan hidrograf yang diketahui di sebelah hulu. Maka dilakukan penelusuran banjir di embung agar dapat dihitung bentuk hidrograf banjir di bagian hilirnya menggunakan Hidrograf Satuan Sintetik SCS. Analisis penelusuran banjir di embung menggunakan metode Level Pool Routing. Dengan hujan rencana periode ulang 1000 tahun sebesar 268,102 mm. Debit banjir rencana Q1000 didapat sebesar 59,772 m3/dt. Memiliki kapasitas tampungan sebesar 258.992,80 m3 pada elevasi +17,80 m. Puncak aliran masuk (inflow) sebesar 59,772 m3/dt terjadi pada jam ke 11,7. Embung dapat mereduksi aliran yang keluar (outflow) menjadi 42,552 m3/dt dan memperlambat terjadinya aliran puncak sampai pada jam ke 12,35, ketinggian air di atas pelimpah (Hd) adalah 1,6 m dengan lebar pelimpah 10 m. Dengan demikian elevasi air tertinggi berada pada + 19,40 m, jika diambil tinggi jagaan (free board) sebesar 2,0 m, maka elevasi crest embung berada pada +21,40 m. Hujan yang terus menerus tidak menyebabkan tinggi muka air embung terus menerus naik. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa saat kondisi hujan embung hanya mampu menampung jumlah debit yang mengalir sampai pada jam ke 12,35 saja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi untuk peramalan banjir dan sistem peringatan dini banjir dan mendukung program-program penanggulangan banjir baik secara fisik maupun nonfisik.
EVALUASI KEBERHASILAN PENGELOLAAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH BESAR Nazar, Teuku Mochamad; Azmeri, Azmeri; Fatimah, Eldina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10063

Abstract

Abstract: Clean water as a primary need of human which is generally used for drinking, bathing, cooking and washing should be met in terms of quantity, quality, and affordability and sustainability. The government through the national development program of water and sanitation universal access which declared that by 2019, Indonesia will achieve the 100% target of proper clean water and sanitation for the whole Indonesian people. Water supply and Sanitation community-based Program (PAMSIMAS) is one of the prominent programs of the central government that adopt a community-based approach, where the main actors are the society as well as the person in charge to implement the project. PAMSIMAS II was launched in Aceh since January 2013 to April 2016 in which thre e districts joined PAMSIMAS are Aceh Besar, Pidie and Bireuen, with a total number of villages of the program as 46. The study conducted in the District of Aceh Besar with selected 15 (fifteen) villages as research object. This study aims to identify the level of success of PAMSIMAS II and identified community participation in managing water and sanitation infrastructure that has been built by the program. Those things were measured by the factors namely: 1. Adequacy, quality and continuity of water, also 2. Performance of BPSPAM as management body in village. This study adopt quantitative analysis that supported by qualitative analysis. Data were collected by observation, questionnaires and interviews. At the end the SWOT analysis is performed for the formulation of a strategic planning in or order to make PAMSIMAS sustainable in achieving access of clean water. The result of this research is information about th position of The PAMSIMAS II after the calculation of EFAS and IFAS which conducted based on the questionair that deliver to the actors of PAMSIMAS II in district of Aceh Besar and also recomendation about priority strategy should be conducted for the development of PAMSIMAS II in the future.Abstrak: Air Bersih sebagai kebutuhan utama dalam kehidupan manusia yang umumnya digunakan untuk minum, mandi, memasak dan mencuci sudah seharusnya terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau dan kontinu. Pemerintah melalui program pembangunan nasional akses universal air minum dan sanitasi menetapkan bahwa pada tahun 2019, Indonesia dapat mencapai 100 % target layanan air minum dan sanitasi yang layak. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program andalan pemerintah pusat yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, dimana masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus penanggungjawab pelaksanaan kegiatan. Program PAMSIMAS II dilaksanakan di Provinsi Aceh mulai tahun 2013 sampai dengan April 2016 di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireuen, dengan total desa yang bergabung adalah 46 Desa. Penelitian ini dilaksanakan di 15 desa di Kabupaten Aceh Besar sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan Program PAMSIMAS II dan mengindentifikasi peran serta masyarakat dalam mengelola infrastruktur air bersih dan sanitasi yang telah dibangun. Hal tersebut diukur melalui beberapa faktor, diantaranya: 1. kecukupan, kualitas dan keberlanjutan air dan, 2. Kinerja dari badan pengelola di masyarakat. Penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif yang didukung dengan analisa kualitatif. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasi, kuesioner dan wawancara. Penelitian ini melakukan Analisa SWOT yang bertujuan untuk perumusan rencana strategis agar Program PAMSIMAS dapat berkesinambungan dalam pemenuhan akan air bersih. Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi posisi Program PAMSIMAS II setelah dilakukan perhitungan EFAS dan IFAS yang dilakukan berdasarkan Kuesioner yang telah disebar kepada para pelaksana program PAMSIMAS II, dan kemudian dilanjutkan dengan rekomendasi prioritas strategi yang akan dilakukan untuk pengembangan Program PAMSIMAS II ke depan.
Co-Authors . Azmeri, . Abdullah Abdullah Achmad, Ashfa Agus Halim Ahmad Zikra Jumhasla Putra Alfian Alfian Alfiansyah Yulianur Alfiansyah Yulianur BC Amir Fauzi Amir Fauzi Amir Fauzi Amir Hamzah Isa Amir Hamzah Isa Aprila, Mellita Arie Julianda Asrina, Naja Aulia Kesuma, Putra Azmeri Azmeri Dedi Sofriadi Devi Sundary Dian Safiana Erwin Ferdinansyah Faisal Faisal Fauzi Andika Fauziah Fauziah Ferdinansyah, Erwin Haiqal Haiqal hayatun nisa Henny Herawati Humayra, Siti I.E. Sulastri Sihotang Ibdayanti, Dinda Rizka Ibnu Rusydy Indra . Isa, Amir Hamzah Kamal, Shafa Safira Khaizal Jamaluddin Khaliq, Gebie Firman Lia Nazia Liza Zulaini Maimun Rizalihadi Maimun Saputra Maimun Saputra Marini Bravikawati Masimin Masimin Masimin Masimin Masimin Masimin Masimin Masimin Muammer Diandra Mubarak Mubarak Muhammad Fauzi Muhammad Fauzi Muhammad Fauzi Muhammad Isya Muhammad Nasir Muhammad Sahriat Tanjung Muksin Umar Munirwansyah Munirwansyah Munzirwan Habibi Nazar, Teuku Mochamad Nina Shaskia Nisa, Hayatun Nur Mutia Oktaparizi, Rio Putra, Teuku Devansyah Qurratul &#039;Aini Benti Nasaiy Qurratul Aini Radityo, Tithan Rahmawati Rahmawati Rahmi Nia Ivana Rauzana, Anita Rio Oktaparizi Rizcha Tasliya Sahwilliza Sahwilliza Said Khairullah Sari Mastura, Cut Annisa Widya Sari Rezeki Shabrina Hilal, Iin shafa safira kamal Sofyan Andre Suhendrayatna Suhendrayatna Suhendrayatna Suhendrayatna Suhendrayatna Suhendrayatna Sukandar Sukandar Sukandar Sukandar Sundary, Devi Suryati Suryati Syafrizal Syafrizal Syafrizal Syafrizal Syamsidik Syamsidik Syamsidik Syamsidik Taharuddin Taharuddin Teuku Devansyah Putra Teuku Mochamad Nazar Tithan Radityo Uswatun Hasanah Wien Linge Yoshinori Furumoto Yusbindar Yusbindar Ziana Ziana Ziana, Ziana Zulaini, Liza