Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemikiran Politik Kyai dalam Kewarganegaraan Indonesia Fandy Adpen Lazzavietamsi; Idrus Affandi; Cecep Darmawan; Asep Zaenal Ausop
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 4 No 2 (2019): Volume 4, Nomor 2 - Desember 2019
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.077 KB) | DOI: 10.21067/jmk.v9i2.4055

Abstract

Penelitian ini mengkaji Kyai sebagai sentral gerakan ajaran agama islam dalam kehidupan warga negara. Mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemeluk agama islam dengan berbagai ragam pemahaman terhadap islam itu sendiri. Kyai sebagai penerjemah al quran dalam kehidupan, dipahami masyarakat sebagai pencerah setiap persoalan. Pemikiran politik Kyai yang berbeda menimbulkan perbedaan perspektif dalam memaknai sekaligus mengaplikasikan kewarganegaraan di Indonesia. Untuk mengkaji fenomena pemikiran politik kyai tersebut, peneliti menggunakan metode studi kasus. Pemikiran politik tokoh agama diantaranya kyai merupakan sesuatu yang tidak biasa, bahkan terdapat pertentangan diantara beberapa agama mengenai hubungan politik dan agama. Terdapat agama yang memisahkan keduanya namun juga terdapat agama yang menyatukan keduanya, perbedaan tersebut dapat dilihat pada agama islam dan katolik. Kecenderungan islam di Indonesia antara politik dan agama tidak bisa dipisahkan karena ajaran agama islam bersifat menyeluruh. Dari penelitian ini ditemukan beberapa fenomena pemikiran politik Kyai, diantaranya yaitu darul islam dan darus salam. Kyai yang mendasarkan pada konsep darul islam diwujudkan pada pemahaman atas konsep khilafah atau imamah sebagai teokrasi, sedangkan Kyai yang mendasarkan pada konsep darus salam diwujudkan pemahaman atas konsep khilafah sebagai masyarakat madani.
Penggalangan Civic Literacy Melalui Organisasi Kemahasiswaan dan Pandangan mengenai Tantangan Demokrasi di Indonesia Yayuk Hidayah; Sapriya Sapriya; Cecep Darmawan; Elly Malihah
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol 7, No 1 (2020): Menelisik Konsep, Lembaga dan Pengorganisasian Tatanan Sosial di Indonesia
Publisher : Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.755 KB) | DOI: 10.22146/jps.v7i1.57674

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan penggalangan civic literacy (literasi kewarganegaraan) di kalangan mahasiswa yang terlibat dalam organisasi kemahasiswaan. Tujuan penelitian untuk mengungkapkan pandangan mereka mengenai praktik demokrasi di Indonesia, khususnya melalui momentum Pemilu 2019. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif khususnya fenomenologi dengan pengambilan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa justru terdapat pandangan yang positif di kalangan mahasiswa terhadap pelaksanaan Pemilu 2019 sebagai skema rekruitmen kepemimpinan politik di Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam pandangan mahasiswa, tantangan demokrasi di Indonesia melalui Pemilu diuji oleh pengaruh budaya digital. Dalam konteks ini, pengetahuan responden tentang aspek literasi kewarganegaraan dan partisipasi politik mereka mengalami perubahan sebagai dampak dari meluasnya praktik budaya digital sehingga menjadi tantangan demokrasi Indonesia di masa depan.
The Role of Social Media as a Means of Political Literacy of Millennials in the 2019 Presidential Elections Process (A Case Study in Garut Regency) Enjang Abdul Latif; Idrus Afandi; Cecep Darmawan
Journal of International Conference Proceedings (JICP) Vol 3, No 1 (2020): Proceedings of the 6th International Conference of Project Management (ICPM) Mal
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jicp.v2i4.783

Abstract

This study discusses the problem of political literacy through social media in the 2019 presidential election in Garut regency, literacy is a very important process in supporting public political education, especially in the process that adapts to the current proliferation of digital media, the number of hoaxes and framing in social media is clear evidence of the loss of the essence of the democratic process itself, the author’s goals is to see the extent of the influence of social media on political literacy in determining the presidential election of 2019 in Garut district, and how the contribution and participation of millennial in its implementation, the result of this study are that social media influences the process of millennial generation political literacy, whereby they can judge information about politics based on arguments that are relevant to the media they read both books, through seminar forums, discussions in organizations and media information that has presented valid data validity. The implication is, to create a critical competent and political literacy society with argumentative discussions.
A Model of Community Defending Public Awareness Development in the Bandung City Mursyid Setiawan; Cecep Darmawan
Journal of International Conference Proceedings (JICP) Vol 3, No 1 (2020): Proceedings of the 6th International Conference of Project Management (ICPM) Mal
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jicp.v2i4.792

Abstract

The purpose of this study is to determine the model of fostering awareness of national defense for society in the Bandung city. The findings showed that the efforts to foster awareness of national defense for the society in Bandung used the pentahelix model which involved several elements, such as; government, academia, the business world, society, and media. Efforts to foster awareness of public defense were carried out through defending education and state training programs, then state defense action programs organized by Bandung National Unity and Politics Agency. The result of the process in fostering awareness of the defense of the state was the embedded values of the basic defense in every society. The implications of this research were each element incorporated in the pentahelix model continues to synergize and collaborate in shaping and fostering the awareness of the defense in the public state.
STRATEGI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL Mursyid Setiawan; Hilal Ramdhani; Cecep Darmawan
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.322 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i3.1044

Abstract

Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa, permasalahan yang terjadi saat ini yaitu adanya ancaman internal berupa radikalisme, teorisme dan inteloransi, serta ancaman eksternal berupa keamanan territorial dan keamanan digital. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memahami dan menganalisa strategi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul guna menghadapi berbagai ancaman yang dihadapi Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep strategi yang dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung berupa pendidikan dan pelatihan bela negara kepada masyarakat, pelaksanaan yang dilakukan masih bersifat konvensional, alternatif untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul yang dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi, membuat kurikulum yang berkelanjutan dan berkesinambungan dan fokus pada pengembangan literasi digital masyarakat untuk mencegah berbagai ancaman eksternal dan internal.Kata Kunci: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Bela Negara, Indonesia, Masyarakat, Sumber Daya Manusia
Peran Modal Sosial Dalam Pembelajaran PPKn Margi Wahono; Sapriya Sapriya; Cecep Darmawan
Jurnal Civic Hukum Vol. 7 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v7i1.19545

Abstract

Modal sosial yang di dalamnya mengandung unsur jejaring sosial, keprcayaan, dan norma-norma memiliki peranan yang strategis khususnya dalam pembelajaran PPKn di sekolah, karena akan mendukug terwujudnya smart and good citizen apabila ketiga unsur dari modal sosial dimasukkan kedalam proses pembejerana PPKn di sekolah. Dalam penulisan artikel ini, penulis menggunakan metode kajian literatur, penulis mengkaji dari berbagai sumber bacaan, artikel, dan penelitian-penelitian terdahulu yang sesuai. kajian yang dilakukan dar berbagai sumber tertulis menunjukan peran modal sosial dalam pelaksanaan pembelajaran PPKn di sekolah sangat strategis untuk mengembangkan karakter-karakter baik dari peserta didik. Masukan yang dapat disampaikan dalam artikel ini ialah melalui proses mengembangkan modal sosial, peserta didik memperoleh informasi budaya dan perilaku serta kepekaan yang mereka butuhkan untuk mengambangkan soft skill yang mereka miliki.
Online civic engagement through social media: An analysis of twitter big data Budi Mulyono; Idrus Affandi; Karim Suryadi; Cecep Darmawan
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 42, No 1 (2023): Cakrawala Pendidikan (February 2023)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v42i1.54201

Abstract

The development of social media and internet networks has stimulated new scientific interest in terms of online civic engagement, resulting in a redefinition of deliberative politics and the public sphere. On the other hand, all aspects of human life today have been translated into big data and recorded in their activities on social media. The shift from using humans as the unit of study to using algorithms creates a new problem for academics in social science. This online civic engagement research aims to find out the topic of discourse for digital citizens in the discourse of moving the nation's capital city (IKN) and what the ideology behind the discourse is by utilizing Twitter big data. This study used a mixed method with a sequential explanatory design type. The quantitative method used is topic modeling with the Latent Dirichlet Allocation (LDA) technique, while the qualitative method used is the Critical Discourse Analysis (CDA) method from Norman Fairclough, who sees language as a practice of power. Findings from the topic modeling analysis revealed that there were four themes in the IKN discourse: agreeing to move the state capital, objecting to move the state capital, supporting the discourse on moving the state capital, and the fourth theme, law and eradication of corruption. From the results of critical discourse analysis, it is known that there is a diametrical division in the IKN issue as a result of identity politics that emerged after the 2014 Presidential Election. In every discussion on the IKN discourse, there is a conflict between Islamic populism and Nationalist-Secular populism.
The Effectiveness of a Pelican Crossing as Effort to Fulfill The Right to Security of The Person Based From The Citizenship Perspective's Review Juang Pratama Abdi; Cecep Darmawan
Jurnal Civicus Vol 21, No 2 (2021): JURNAL CIVICUS, DECEMBER 2021
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v21i2.45640

Abstract

Fulfillment the right to security of the person is one of the human rights according to Law of the Republic of Indonesia No. 39 of 1999 on Human Rights. Dinas Perhubungan Kota Bandung is a public institution has the main task of service in the field of transportation. One of the efforts the main tasks and service functions is provide Pelican Crossing’ policy in every corner of the city of Bandung. The purpose of this research is find out how effective the implementation of the Pelican Crossing with a specific to knowing and analyzing the planning, implementation, and evaluation of the Pelican Crossing’s implementation. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques used interview, observation, and documentation studies. The participants in this study were the Kasi Perlengkapan Jalan Dinas Perhubungan Kota Bandung, members of Satlantas Polrestabes Kota bandung, and the Pelican Crossing users. The results are; 1) The planning process of the Pelican Crossing; 2) Implementation of the Pelican Crossing; 3) The effectiveness of the Pelican Crossing as an effort to fulfill the right to security of the Bandung citizens; and 4) Constraints and solutions for the implementation of Pelican Crossing in Bandung City
Regulation Implementation of The Regional Spatial Planning for Majalengka District in 2011-2031 Khoirunnisa Hanifah; Endang Sumantri; Cecep Darmawan
Jurnal Civicus Vol 21, No 1 (2021): JURNAL CIVICUS, JUNE 2021
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v21i1.45550

Abstract

Regional spatial planning is one of the most important parts of a city development process because regional spatial planning is an effort to determine the direction or vision of the city. The implementation of Regional Regulation No. 11 of 2011 concerning Spatial Plans for Majalengka Regency for 2011-2031 is no longer in line with the initial goal of realizing Majalengka Regency as a productive, competitive and sustainable agribusiness, tourism and industrial area. Therefore, researchers conducted research by examining the implementation of Regional Regulation No. 11 of 2011 concerning Spatial Planning for the Majalengka Regency Region for 2011-2031 which regulates spatial planning for the Majalengka district area. This study uses a qualitative descriptive method and data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results obtained from the research are that the implementation of this Regional Regulation is not carried out properly because it is no longer appropriate and needs to be revised. Overall, this review provides a reference point regarding the application of regional regulations for further research by identifying the implications of these regulations which can be seen from the aspect of community participation in showing their enthusiasm for the issuance of these regional regulations.
PENGGUNAAN CHATGPT DALAM TINJAUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PERSPEKTIF ETIKA AKADEMIK Muhammad Jafar Maulana; Cecep Darmawan; Rahmat Rahmat
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 10, No 1 (2023): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v10i1.21090

Abstract

ABSTRAKMaraknya penggunaan ChatGPT OpenAI dikalangan mahasiswa, membuat mahasiswa saat ini tidak memperhatikan etika akademik dalam membuat suatu tugas, makalah dan karya tulis ilmiah. Dalam penggunaan teknologi ChatGPT seharusnya memperhatikan etika akademik, agar tidak terjadinya pelanggaran etika akademik, seperti salah satunya tindakan plagiarisme yang merugikan banyak pihak. Atas dasar itu peneliti menggunakan studi pustaka, mendeskripsikan hasil penelitian yang relevan dan menarik kesimpulan tentang penggunaan ChatGPT oleh mahasiswa dalam ranah pendidikan yang ditinjau dari sudut pandang etika akademik. Pemanfaatan ChatGPT dapat dimanfaatkan dalam pembuatan suatu tulisan dan tugas-tugas lainya dengan cepat dan efektif. Tapi perlu kita garisbawahi bahwa penggunaan ChatGPT OpenAI harus disertai dengan pemahaman tentang penggunaan ChatGPT OpenAI dengan arif dan bijak sana, jangan sampai melanggar etika akademik dan mahasiswa tidak boleh terlena dengan penggunaan ChatGPT OpenAI, yang menyebabkan daya nalar kritis dan kreativitas mahasiswa menurun karena ketergantungan penggunaan ChatGPT Open AI. Kesimpulannya, mahasiswa harus mengedepankan berpikir kritis, kreatif, dan berkolaborasi dalam mengembangkan keilmuan secara benar, selain itu mengedepankan etika akademik dalam membuat tugas, makalah dan karya tulis ilmiah. ABSTRACTThe widespread use of ChatGPT OpenAI among students has made students nowadays not pay attention to academic ethics in making assignments, papers and scientific papers. The use of ChatGPT technology should pay attention to academic ethics, so that there are no violations of academic ethics, such as plagiarism which is detrimental to many parties. On this basis, the researcher uses literature study, describes relevant research results and draws conclusions about the use of ChatGPT by students in the educational realm from the point of view of academic ethics. Utilization of ChatGPT can be used in making writing and other tasks quickly and effectively. But we need to underline that the use of OpenAI ChatGPT must be accompanied by an understanding of the use of OpenAI ChatGPT wisely and wisely, not to violate academic ethics and students should not be complacent with the use of OpenAI ChatGPT, which causes critical reasoning and student creativity to decrease due to dependence on using ChatGPT. Open AI. In conclusion, students must prioritize critical, creative thinking, and collaborate in developing knowledge properly, in addition to prioritizing academic ethics in making assignments, papers and scientific papers.creatively, and collaborating in developing knowledge properly, in addition to absorbing academic ethics in making assignments, papers and scientific papers.