Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Permainan Kooperatif untuk Mengurangi Perilaku Agresif Anak Usia Dini di TK Al-Istiqomah Ridolloh Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Sri Rosita; Erhamwilda; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v3i1.7685

Abstract

Abstract. This classroom action research was motivated by the anxiety of researchers and teachers regarding aggressive behavior which is an act of hurting or harming other people both physically and verbally. This study aims to determine the implementation of cooperative game activities carried out by researchers and teachers to reduce aggressive behavior in early childhood. This research was conducted from February to April 2023, taking place at Al-Istiqomah Ridolloh Kindergarten, Bumiwangi Village, Ciparay District, Bandung Regency. The method used in this research is Classroom Action Research which refers to Kurt Lewin's pattern of action, which consists of planning, implementing, observing and reflecting. This research was carried out in four cycles. The techniques used for data collection in this study include observation, interviews and documentation. This research was carried out collaboratively between researchers and other teachers. The results showed that in the first cycle there were four children who showed aggressive behavior, then in the second cycle it was reduced to one child, then in the third cycle no children showed aggressive behavior as well as in the fourth cycle none of the children showed aggressive behavior. It was concluded that cooperative play is able to reduce aggressive behavior of early childhood in Al-istiqomah ridolloh Kindergarten, Bumiwangi Village, Ciparay District, Bandung Regency. Abstrak. Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh keresahan peneliti dan guru-guru mengenai perilaku agresif yang merupakan suatu tindakan menyakiti atau merugikan orang lain baik secara fisik maupun verbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan permainan kooperatif yang dilakukan peneliti dan guru-guru untuk mengurangi perilaku agresif anak usia dini. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2023, bertempat di TK Al-Istiqomah Ridolloh Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas yang merujuk pada pola tindakan Kurt Lewin, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, penelitian ini dilaksanakan sebanyak empat siklus. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru-guru lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama terdapat empat anak yang menunjukkan perilaku agresif, selanjutnya pada siklus kedua berkurang menjadi satu orang anak, kemudian pada siklus ke tiga tidak ada anak yang menunjukkan perilaku agresif begitu juga pada siklus keempat tidak satupun anak menunjukkan perilaku agresif. Disimpulkan bahwa permainan kooperatif mampu mengurangi perilaku agresif anak usia dini di TK Al-istiqomah ridolloh desa bumiwangi kecamatan ciparay kabupaten bandung.
Program Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini : Studi Deskriptif di Taman Kanak-Kanak Assalam Kota Bandung Ghina Fauziah; Asep Dudi; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v3i1.8232

Abstract

Abstract. This article will explain about the Sex Education Program in Assalaam Kindergarten. Cases of crime and sexual deviation always occur every year. This is due to the lack of attention from the community, teachers and government regarding sex education for early childhood. Therefore, this study aims to determine the teacher's strategy in implementing sex education in Assalaam Kindergarten. This study used qualitative research methods. The results of this study indicate that the sex education program is divided into 2, namely integrated activities (inside the learning material) and special activities (outside the material). Sex education included in the learning material is when the theme I am special. Materials given to children include the names of body parts, procedures for dressing, procedures for washing, how to behave with strangers. As for sex education outside of learning materials, namely the separation of toilets, separation of beds, separation of associations, training children to wear Muslim clothes, health counseling, exemplary and parenting for children's parents. This research can be a source of ideas for educators in implementing sex education programs for early childhood, besides that it can open up avenues of thought for further research. Abstrak. Tulisan ini akan menjelaskan tentang Program Pendidikan Seks di Taman Kanak-Kanak Assalaam. Kasus kejahatan dan penyimpangan seksual selalu terjadi di setiap tahun. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat, guru dan pemerintah mengenai pendidikan seks untuk anak usia dini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam menerapkan pendidikan seks di Taman Kanak-kanak Assalaam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program pendidikan seks dibagi menjadi 2, yaitu kegiatan terintegrasi (di dalam materi pembelajaran) dan kegiatan khusus (di luar materi). Pendidikan seks yang masuk dalam materi pembelajaran yaitu ketika tema aku istimewa. Materi yang diberikan pada anak antara lain nama-nama anggota badan, tata cara berpakaian, tata cara bersuci, bagaimana bersikap pada orang asing. Adapun pendidikan seks di luar materi pembelajaran yaitu pemisahan toilet, pemisahan tempat tidur, pemisahan pergaulan, melatih anak untuk memakai baju muslim, penyuluhan kesehatan, keteladanan serta parenting untuk orang tua anak. Penelitian ini dapat menjadi sumbang pemikiran kepada pendidik dalam mengimplementasikan program pendidikan seks untuk anak usia dini, selain itu dapat membuka jalan pemikiran untuk penelitian lanjutan.
Pembelajaran Sains dalam Pemulihan Learning Loss pada Anak Usia 5-6 Tahun di PG/TK Dunia Anak Cerdas Bandung Hasna Afifah Nuraini; Dedih Surana; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v3i1.8260

Abstract

Abstract. During the post-Covid-19 learning period, all educational institutions reviewed and redesigned the process of providing education from univertisy to early childhood education during the Covid-19 pandemic. The emergence of difficulties in the online learning process that takes too long can cause learning loss. Learning loss is a phenomenon where generetions lose the opportunity to acquire knowledge due to delays in the education and learninf process. This study used a qualitative approach with a descriptive study method using triangulation data collection techniques or combining several techniques, namely interviews, observation, and documentation. The research was conducted to find out the description of science learning in the recovery of learning loss in children aged 5-6 years at PG/TK World Smart Children Bandung. Based on the findings of the research data, it was concluded that the science learning plan in Smart Childrems World PG/Kindergarten includes the Semester Program, Weekly Learning Implementation Plan (RPPM), and Daily Implementation Plan (RPPH). Science learning is carried out 1 time in 1 week. The impact of the Application od science learning on the recovery if learning loss is found in children’s learning outcomes. Science learning activites that require large funds are an inhibiting factor in the implementation of science learning in the Smart Children’s World PG/Kindergarten because they need to wait for funds from the government, namely BOP funds. Abstrak. Pada masa pembelajaran pasca Covid-19, seluruh lembaga pendidikan mengkaji dan mendesain ulang proses penyelenggaraan pendidikan mulai dari universitas hingga pendidikan anak usia dini selama pandemic Covid-19. Munculnya kesulitan dalam proses pembelajaran daring yang terlalu lama dapat menyebabkan learning loss. Learning loss merupakan fenomena dimana generasi kehilangan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan karena penundaan dalam proses pendidikan dan pebelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi atau menggabungkan beberapa teknik, yaitu wawancara, observasi, serta dokumentasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran pembelajaran sains dalam pemulihan learning loss pada anak usia 5-6 tahun di PG/TK Dunia Anak Cerdas Bandung. Berdasarkan hasil temuan data penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa perencanaan pembelajaran sains di PG/TK Dunia Anak Cerdas meliputi Program Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPH). Pembelajara sains dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 minggu. Dampak dari penerapan pembelajaran sains terhadap pemulihan learning loss terdapat pada hasil capaian belajar anak. Kegiatan pembelajaran sains yang membutuhkan dana besar menjadi faktor pemhambat dalam pelaksanaan pembelajaran sains di PG/TK Dunia Anak Cerdas dikarenakan perlu menunggu dana dari pemerintah yaitu dana BOP.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dalam Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Emosional Anak Usia 5-6 tahun di TK Al-Muawanah Cimahi 10030220025, R. Nabhila Yunitha Putriani; Nan Rahminawati; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v4i1.14424

Abstract

Abstract. Parents have parenting in the form of different parenting patterns in applying to their children. The role of parents in paying attention to children when children use gadgets is very important for their growth. Parents must show great attention by limiting children from playing gadgets. Children's emotional is a condition in which children experience physical changes that affect children's moods. Based on this phenomenon, the problems in this study are formulated as follows: (1) how is the description of parenting patterns given by parents in early childhood in the use of gadgets? (2) how is the description of children's emotional development in the use of gadgets? (3) how is the influence of parenting patterns in the use of gadgets on the emotional development of early childhood. Researchers used a correlation test using a quantitative approach. The population and sample in this research were parents of students at Al-Muawanah Cimahi Kindergarten, totaling 40 people. The data techniques used in this study were observation and questionnaires. The data analysis techniques used in this research were normality test and correlation test. The results of this study are parenting patterns in the use of gadgets obtained results that authoritative parenting is most widely by parents with a value of 59.71%. Emotional development in the use of gadgets obtained 87.5% that the child's achievements began to develop. There is a positive relationship between parenting patterns and children's emotional development in the use of gadgets, which is in the moderate category. Abstrak. Orang tua mempunyai hak asuh anak dalam bentuk pola asuh yang berbeda dalam menerapkan nilai kepada anaknya. Peranan orang tua dalam memperhatikan anak ketika anak menggunakan gadget sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan nya. Munculnya gadget membuat orang tua tidak sadar menggunakan pola asuh seperti apa sehingga anak akan merasa bebas ketika bermain gadget. Orang tua harus menunjukkan perhatian dengan cara membatasi anak bermain gadget. Perkembangan emosional anak merupakan kondisi di mana anak mengalami perubahan secara fisik maupun mental yang memengaruhi suasana hati anak. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : (1) bagaimana gambaran pola asuh yang diberikan oleh orang tua pada anak usia dini dalam penggunaan gadget? (2) bagaimana gambaran perkembangan emosional anak dalam penggunaan gadget? (3) bagaimana pengaruh pola asuh orang tua dalam penggunaan gadget terhadap perkembangan emosional anak usia dini?. Peneliti menggunakan uji korelasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah orang tua murid di TK Al-Muawanah Cimahi yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah observasi dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini adalah uji normalitas dan uji korelasi. Hasil dari penelitian ini adalah pola asuh orang tua dalam penggunaan gadget diperoleh hasil bahwa pola asuh otoritatif yang paling banyak diterapkan oleh orang tua dengan nilai 59,71%. Perkembangan emosional dalam penggunaan gadget diperoleh hasil 87,5% bahwa capaian anak mulai berkembang. Terdapat hubungan positif dan pengaruh antara pola asuh orang tua dan perkembangan emosional anak dalam penggunaan gadget yang termasuk kategori sedang.
Pengaruh Kesejahteraan Guru terhadap Kinerja Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Buah Batu 10030220036, Geandra Nurfadillah Syahni Fasya; Dedih Surana; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v4i1.14600

Abstract

Abstract Teacher performance is a very important thing to pay attention to because a teacher’s performance can influence efforts to achieve higher education goals. The low performance of a teacher is closely related to the welfare of the educational institution. Providing inappropriate incentives can affect a person’s performance improvement. Teacher welfare is very important for educational institutions in an effort to improve teacher performance, therefore researchers conducted a study in Buah Batu sub-district. This research aims to determine the influence of teacher welfare on the performance of early childhood education teachers in Buah Batu sub-district. The type of research used in this research is quantitative research. Quantitative research is research that uses many numbers and formulas, from the data collection process to its interpretation. This research method uses a correlational method and uses a quantitative approach. PAUD teachers in Buah Batu sub district consisting of 128 teachers are the research population using a cluster sampling technique, 56 samples were taken. Questionnaire data collection techniques. The research results show that teacher welfare has a significant effect on teacher performance in Buah Batu sub district of 0.00, indicating that HO is accepted and H1 is rejected. This means there is a significant influence between teacher welfare and teacher performance. This is supported by previous studies (Dwiasututi, 2020) that the level of income has a significant influence. It can be said that a professional teacher will remain a professional teacher wherever he is placed, because teaching is the main priority as a teacher. Abstrak. kinerja guru merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena kinerja seorang guru dapat mempengaruhi upaya tercapainya tujuan Pendidikan Tinggi rendahnya kinerja seorang guru sangat berkaitan erat dengan kesejahteraan yang ada pada lembaga pendidikan tersebut. Pemberian insentif yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Kesejahteraan guru memang sangat penting bagi lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kinerja guru, maka dari itu peneliti mengadakan sebuah penelitian di kecamatan Buah Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesejahteraan guru terhadap kinerja guru pendidikan anak usia dini di kecamatan buah batu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didalamnya menggunakan banyak angka dan rumus, mulai dari proses pengumpulan data hingga penafsirannya. Metode penelitian ini menggunakan metode korelasional dan menggunakan dengan pendekatan kuantitatif. Guru PAUD di kecamatan Buah Batu terdiri dari 128 guru merupakan populasi penelitian dengan teknik cluster sampling, sampel yang diambil 56 sampel. Teknik pengumpulan data kuesioner. hasil penelitian menunjukan bahwa kesejahteraan guru berpengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru di kecamatan Buah Batu sebesar 0,00 menunjukan bahwa HO diterima dan maka H1 ditolak. Hal ini terdapat pengaruh yang signifikan antara kesejahteraan guru dan kinerja guru. Hal ini hal ini di dukung oleh kajian terdahulu (Dwiasututi, 2020) bahwa tingkat pendapatan memiliki pengaruh yang menyatakan memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Dapat dikatakan bahwa seorang guru professional akan tetap menjadi guru professional dimanapun ia ditempatkan, karena mengajar adalah prioritas utama sebagai seorang guru.
Peran Orang Tua dalam Pengasuhan Anak Diera Digital 10030220034, Shalma Muna Nabila Mansyur; Dedih Surana; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v4i1.15109

Abstract

Abstract. The importance of the role of parents in educating children such as parenting, fostering children at home is an obligation for every parent in an effort to shape the child's personality. This study aims: (1) To determine the profile of parents and children in Babakan Nanjung Village, Cimahi City. (2) To find out the form of parenting in the digital era. (3) To find out the role of parents in the digital era in Babakan Nanjung Village, Cimahi City. (4) To find out what strategies parents have in parenting in the digital era. (5) To find out what obstacles and barriers in parenting in the digital era. This research uses qualitative research with a case study approach. The techniques used are observation, interviews, and documentation. While the data analysis technique used is to use techniques through data reduction, data presentation, and drawing conclusions from research. The profile of parents in Babakan Nanjung, Cimahi city shows that parents have different backgrounds. The forms of parenting used by parents in the digital era include authoritative parenting and permissive parenting. In the digital era, parents act as facilitators, supervisors, and controllers. In this digital age, parents take different approaches to parenting their children, such as limiting the time they spend on screens and finding ways to help their children overcome the limitations posed by electronic devices. Parents face barriers and obstacles in educating their children, which impact their social and emotional development, such as not wanting their children to socialize outside. Abstrak. Pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak seperti mengasuh, membina anak dirumah merupakan kewajiban bagi setiap orang tua dalam usaha pembentukan kepribadian anak. Penelitian ini bertujuan: (1)Untuk mengetahui gambaran profil orang tua dan anak di Kampung Babakan Nanjung Kota Cimahi. (2) Untuk mengetahui bentuk pengasuhan anak di era digital. (3) Untuk mengetahui peran orang tua di era digital di Kampung Babakan Nanjung Kota Cimahi. (4) Untuk mengetahui strategi apa saja pada orang tua dalam pengasuhan anak di era digital. (5) Untuk mengetahui kendala dan hambatan apa saja dalam pengasuhan di era digital. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dari penelitian. Profil orang tua di Babakan Nanjung kota Cimahi menunjukkan bahwa orang tua memiliki latar belakang yang berbeda. Bentuk pengasuhan anak yang digunakan orang tua di era digital antara lain, pengasuhan otoritatif dan pengasuhan permisif. Di era digital, orang tua berperan sebagai fasilitator, pengawas, dan pengontrol. Di era digital ini, para orang tua mengambil pendekatan yang berbeda untuk mengasuh anak mereka, seperti membatasi waktu mereka menghabiskan di layar dan mencari cara untuk membantu anak mereka mengatasi batasan yang ditimbulkan oleh perangkat elektronik. Orang tua menghadapi hambatan dan kendala dalam mendidik anak mereka, yang berdampak pada perkembangan sosial dan emosional mereka, seperti tidak mau anak untuk bersosialisasi di luar.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together dalam Pemahaman Ilmu Tajwid Sylmi Nurfitrasari; Nurul Afrianti
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v4i1.3878

Abstract

Abstract. This research aims to determine the influence of the cooperative learning model typeNumbered Head Together (NHT) on the understanding of the science of recitation of class 12 students at SMAN 1 Cileunyi. The research method used in this research is quasi-experimental with a quantitative approach, and for data collection using test, observation and interview techniques. The results of this research show that the NHT type cooperative learning model is influential, as can be seen from the average score of the experimental class getting an average learning outcome of 84.19 while the control class got a learning outcome of 72.23. After analyzing the data through testingindependent samples t test with the help of SPSS 29, there are significant differences in learning outcomes between experimental classes using the methodNumbered Head Together (NHT) with a control class that uses conventional methods and has an impact on improving learning outcomes. However, Tajwid science lessons at SMAN 1 Cileunyi will continue to maximize learning in class so that students' understanding of Tajwid science continues to increase and they can apply it when reading the Al-Qur'an. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap pemahaman ilmu tajwid siswa kelas 12 di SMAN 1 Cileunyi. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, dan untuk pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh, terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen mendapatkan hasil belajar rata-rata 84,19 sedangkan kelas kontrol mendapatkan hasil belajar 72,23. Setelah dilakukan analisis data melalui uji independent samples t test dengan bantuan SPSS 29, terdapat perbedaan signifikan hasil belajar antar kelas eksperimen yang menggunakan metode Numbered Head Together (NHT)  dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dan berdampak pada peningkatan hasil belajar. Meskipun demikian, pelajaran ilmu tajwid di SMAN 1 Cileunyi akan terus memaksimalkan pembelajaran di kelas agar pemahaman ilmu tajwid siswa terus meningkat dan bisa mengaplikasikannya ketika membaca Al-Qur’an.
Toilet Training Melalui Buku Cerita Digital untuk Meningkatkan Kemandirian Anak Menjaga Kebersihan Diri Fauziyyah, Githa; Nurul Afrianti
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v4i1.3730

Abstract

Abstrak. Toilet training merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan guru dalam perkembangan kemandirian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) dalam melatih kemandirian anak pada kelompok A usia 4-5 tahun. Penelitian ini merukapakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif quasi eksperimen. Sumber data diambil dari hasil observasi dan dokumentasi di kelas serta hasil observasi siswa kelompok A usia 4- 5 tahun di PAUD X. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengujian yaitu mengubah skor mentah ke dalam z dan t skor, melakukan uji statistik, dan pengujian hipotesis. Kemampuan kognitif anak kelompok A setelah diterapkan model pembelajaran menunjukan adanya peningkatan berdasarkan hasil penelitian menunjukan hasil rata-rata kelompok kontrol pre test 21,37 dan post test kelompok eksperimen 28,25 artinya terjadi peningkatan anak setelah mendapatkan perlakuan model pembelajaran tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian model pembelajaran buku cerita digital memberikan peningkatan secara signifikan terhadap perkembangan anak kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian maka model pembelajaran buku cerita digital dengan judul “Aku Ingin ke Toilet Sendiri” untuk menjadi salah satu medel yang digunakan dalam meningkatkan kemandirian anak dalam kebersihan diri. Abstract. Toilet training is one way that teachers can develop children's independence. This research aims to determine the urinating (BAK) or defecating (BAB) in training children's independence in group A aged 4-5 years. This research is field with a quasi-experimental quantitative approach. Data sources were taken from observations and documentation in class as well as observations from group A students aged 4-5 years at PAUD X. The data collection techniques used in testing are converting raw scores into z and t scores, carrying out statistical tests, and hypothesis testing. The cognitive abilities of group A after the learning model was implemented showed an increase based on research results showing that the average result for the control group was 21.37 for the pretest and the posttest for the experimental group was 28.25, meaning that there was an improvement in the children after receiving the learning model treatment. Thus, it can be concluded that providing a digital storybook learning model provides a significant improvement in the development of children in the experimental group. Based on the research results, the digital storybook learning model with the title "Aku Ingin ke Toilet Sendiri" is one of the models used to increase children's independence in personal hygiene.
Pendidikan Mitigasi Gempa Bumi Sesar Lembang Bagi Anak Usia Dini Hukita Ismaura; Ayi Sobarna; Nurul Afrianti
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v4i2.5059

Abstract

Abstrak. Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. seperti gempa bumi yang diakibatkan oleh gesekan sesar Lembang, seolah menjadi bom waktu yang tidak dapat dikontrol oleh manusia yang dapat meledak kapan saja. Dalam studi ini, Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Dimana penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial, termasuk juga ilmu pendidikan. Penelitian dengan pendekatan kualitatif diartikan sebagai penelitian yang temuannya tidak dapat diperoleh melalui penggunaan prosedur statistik, dan sebagainya. Pendidikan mitigasi bencana di TK membawa hasil yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran, kesiapsiagaan, dan keterampilan praktis anak-anak dalam menghadapi bencana. Program ini tidak hanya melindungi anak-anak tetapi juga memperkuat peran guru, meningkatkan partisipasi orang tua, dan berkontribusi pada keselamatan dan kesiapsiagaan komunitas secara keseluruhan. Dengan dukungan yang tepat, pendidikan mitigasi bencana dapat membentuk generasi yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan bencana di masa depan.Pendidikan mitigasi bencana di Taman Kanak-Kanak (TK) adalah langkah penting untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan sejak dini terhadap bencana alam seperti gempa bumi. Melalui pendekatan yang tepat, program ini dapat membantu anak-anak memahami risiko dan langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi diri mereka sendiri. Abstract. An earthquake is the shaking of the earth due to the sudden release of energy in the earth, which is characterized by the fracture of rock layers in the earth's crust. The accumulation of energy that causes earthquakes is produced by the movement of tectonic plates, such as earthquakes caused by the friction of the Lembang fault, as if it is a time bomb that cannot be controlled by humans that can explode at any time. In this study, this research uses a qualitative method with a descriptive approach. Qualitative research as a scientific method is often used and implemented by a group of researchers in the field of social sciences, including education. Research with a qualitative approach is defined as research whose findings cannot be obtained through the use of statistical procedures, and so on. Disaster mitigation education in kindergarten brings significant results in increasing children's awareness, preparedness and practical skills in dealing with disasters. The program not only protects children but also strengthens the role of teachers, increases parental participation, and contributes to overall community safety and preparedness. With the right support, disaster mitigation education can shape a generation that is more resilient and ready to face future disaster challenges. Disaster mitigation education in kindergarten is an important step to build awareness and preparedness from an early age.
Perilaku Tantrum pada Anak Usia 4-6 Tahun Nurul Inayah; Nurul Afrianti
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v4i2.5100

Abstract

Abstrak. Tantrum pada anak usia 4-6 tahun merupakan fenomena umum dan kerap membuat khawatir para pendidik dan orang tua. Tantrum dapat diartikan sebagai ledakan emosi yang ditandai dengan membentak, menangis, atau perilaku agresif yang biasanya terjadi ketika anak merasa frustasi atau tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab frekuensi dan dampak kemarahan pada anak di RA Al-Istikomah. Desa Bojong, Kabupaten Bandung Barat. Melalui pendekatan kualitatif dan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, penelitian ini menemukan bahwa faktor lingkungan, komunikasi dan perkembangan emosi anak berkontribusi signifikan terhadap perilaku marah. Upaya guru dalam mengelola amarah anak antara lain dengan menghindari faktor pemicu amarah dan mengalihkan perhatian anak, memberikan sentuhan-sentuhan lembut seperti pelukan hangat dan berbicara dengan suara tenang. Berikan instruksi yang sederhana dan jelas untuk menenangkan anak yang mengamuk, puji dan berikan penghargaan kepada anak bila ia menunjukkan perilaku yang baik dan melakukan kegiatan yang menyenangkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua dan pendidik dalam mengelola perilaku marah dengan lebih baik. Abstract.Tantrums in children aged 4-6 years are a common phenomenon and often worry educators and parents. Tantrums can be interpreted as emotional outbursts characterized by yelling, crying, or aggressive behavior that usually occurs when a child feels frustrated or doesn't get what he wants. This study aims to find out the causes of the frequency and impact of anger on children in RA Al-Istikomah. Bojong Village, West Bandung Regency. Through a qualitative approach and data collection through observation and interviews, this study found that environmental factors, communication and emotional development of children contribute significantly to anger behavior. Teachers' efforts in managing children's anger include avoiding factors that trigger anger and distracting children, giving gentle touches such as warm hugs and talking in a calm voice. Give simple and clear instructions to calm the child who is angry, praise and reward the child if he shows good behavior and does fun activities. The results of this study are expected to help parents and educators in managing angry behavior better.