Articles
Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pendekatan Berbasis Kelas
Shokhiyatun, Shokhiyatun;
Haryati, Titik;
Ginting, Rosalina
Jurnal Inovasi Pembelajaran di Sekolah Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Inovasi Pembelajaran di Sekolah
Publisher : Persatuan Guru Republik Indonesia Kota Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51874/jips.v4i2.119
Pelaksanaan pendidikan karakter saat ini memang dirasakan kurang memuaskan. Pendidikan karakter di Indonesia amat perlu pengembangannya bila mengingat masih banyaknya bentuk-bentuk kenakalan remaja, kekerasan, dan lain-lain. Bahkan yang paling memprihatinkan adalah membangun sifat jujur dan disiplin pada peserta didik di sekolah masih belum tercapai. Hal ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah melalui pendidikan di sekolah. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan 1) perencanaan (planning) penguatan pendidikan karakter berbasis kelas di Sekolah Dasar Negeri Pasir 1 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak; 2) pengorganisasian (organizing) penguatan pendidikan karakter berbasis kelas di Sekolah Dasar Negeri Pasir 1 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak; 3) pelaksanaan (actuating) penguatan pendidikan karakter berbasis kelas di Sekolah Dasar Negeri Pasir 1 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak; 4) pengawasan (controling) penguatan pendidikan karakter berbasis kelas di Sekolah Dasar Negeri Pasir 1 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak.Manfaat dari penelitian ini ada 2 yaitu 1) manfaat teoritis dan 2) manfaat praktis. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif merupakan kategori penelitian lapangan (field research). Tempat penelitian di SD Negeri Pasir 1 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak yang dilaksanakan mulai bulan April 2022 sampai bulan September 2022. Instrumen penelitian dalam pengumpulan data peneliti berperan mengumpulkan data dengan cara bertanya, meminta, mendengar dan mengambil informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian 1) perencanaan melibatkan semua guru pada awal untuk menyelaraskan penguatan pendidikan karakter di kelas secara bersama sama. Selain itu perencanaan juga mengacu kepada Kemendikanas 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, 2) pengorganisasian semua bekerja sesuai dengan tupoksi yang ditetapkan oleh kepala sekolah dalam lingkup sekolah dan ditetapkan oleh guru kelas dalam lingkup kelas, 3) Pelaksanaan penguatan pendidikan karakter berbasis kelas dimasuk didalamnya adalah pembiasaan positif yang terintegrasi dengan materi berdasarkan tema, 4) pengawasan eksteren dilakukan oleh komite sekolah. kemudian teknik pengawasan dilakukan secara lansung melalui kunjungan kelas dan tidak langsung melalui laporan program pembelajaran dan evaluasi kurikulum. Kata Kunci : Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter, Pendekatan, Kelas
IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG
Martin Sitepu Martin;
Yovitha Yuliejantiningsih;
Rosalina Br. Ginting
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 9 No. 5 (2023): Volume 09 No. 05 Desember 2023
Publisher : STKIP Subang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36989/didaktik.v9i5.2469
The focus of this research is principal academic supervision in improving the quality of SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. The aims of this research are inline with the sub-focuses: to describe the planning of academic supervision in improving the quality of SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang, describe the implementation of academic supervision in improving the quality of SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang, describe the evaluation of academic supervision in improving the quality of SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang and describe the follow-up to academic supervision in improving the quality of SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques include interviews, observation, and document search. The data analysis is taken through the process of data condensation, data presentation and drawing conclusions. Test the validity of the data using the credibility test, triangulation, and confirmability. Based on the results of the study, the conclusions can be drawn: planning for academic supervision is carried out by the principal together with the supervision team, the implementation of academic supervision at SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang consists of three activities, namely supervision of learning tools, learning processes, and assessment of learning through class visits, evaluation and follow-up academic supervision in the form of constructive reprimands, reinforcement and awards and implementation of technical guidance and further training. The academic supervision activities have been proven to be able to improve the quality of SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang.
SOSIALISASI PRESERVASI BAHAN PUSTAKA PADA TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) LITERASI SOSIAL
Harefa, Hilda Syaf’aini;
Shinta Nofita Sari;
Kerisman Halawa;
Rosalina Ginting;
Arles Febriman Telaumbanua
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengelolaan perpustakaan/taman bacaan masyarakat mengemban tugas untuk melestarikan (preservation) berbagai bentuk bahan pustaka yang dimiliki untuk mengantisipasi ancaman kerusakan yang dapat menimbulkan hilangnya kandungan intelektual dalam bahan pustaka tersebut. Dalam praktiknya, kegiatan pelestarian koleksi tidak hanya menjadi tanggung jawab pengelola perpustakaan/taman bacaan masyarakat. Idealnya juga dibutuhkan kesadaran pengguna yang memanfaatkan dan menggunakan koleksi tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman terkait preservasi bahan pustaka serta meningkatkan keterampilan terkait preservasi bahan pustaka. Kegiatan ini diikuti oleh 2 orang pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Literasi Sosial. Hasil kegiatan yaitu a) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan tim pelaksana, dikarenakan seluruh materi preservasi dilaksanakan dengan baik, b) Para peserta sadar akan arti pentingnya preservasi bahan pustaka yang dimiliki, c) Respon peserta atas kegiatan ini menyatakan penyampaian materi sudah baik dan peserta memahami penjelasan yang diberikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan suasana interaktif antara peserta dengan tim pengabdi, serta d) menambah wawasan baik secara teori atau praktik terkait prosedur preservasi.
Manajemen Sekolah Ramah Anak dalam Meningkatkan Kemampuan Mengucapkan Terima Kasih Anak
Zulfiana, Zulfiana;
Kusumaningsih, Widya;
Ginting, Rosalina
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 8 No. 6 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/obsesi.v8i6.6153
Anak TK yang belum terbiasa mengucapkan terima kasih masih banyak dijumpai. Tujuan penelitian adalah menganalisis perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan manajemen sekolah ramah anak dalam meningkatkan kemampuan mengucapkan terima kasih anak di Taman Kanak-kanak. Metode yang digunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumen model Miles dan Huberman. Subyek penelitian kepala sekolah, guru dan orang tua di wilayah TK Kecamatan Tuntang. Hasil penelitian bahwa implementasi sekolah ramah anak di TK Kecamatan Tuntang melalui lingkungan belajar inklusif, kurikulum berpusat pada anak, dan keterlibatan aktif orang tua berperan penting dalam meningkatkan kemampuan mengucapkan terima kasih anak TK. Peningkatan terlihat dari kemampuan anak dalam mengucapkan terima kasih ketika diberi pertolongan dan diberi sesuatu. Tantangan utama yang ditemukan adalah konsistensi penerapan di rumah dan sekolah yang tidak seimbang.
Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Mutu Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas
Endang Retnomurtiningsih;
Rosalina Br Ginting;
Endang Wuryandini
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58230/27454312.2213
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap mutu pembelajaran di SMA Negeri Kabupaten Blora. Mutu pembelajaran merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk kepemimpinan kepala sekolah. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dan metode survei dengan melibatkan 200 guru dari 8 SMA Negeri di Kabupaten Blora. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap mutu pembelajaran dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,749 dan kontribusi pengaruh sebesar 56,1% yang berarti bahwa peningkatan keterampilan manajerial kepala sekolah akan berkontribusi pada peningkatan mutu pembelajaran. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik keterampilan manajerial kepala sekolah, semakin meningkat pula mutu pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan manajerial kepala sekolah menjadi faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Designing social science teaching materials with a culturally responsive teaching approach in elementary schools
Purnamasari, Iin;
Ginting, Rosalina;
Cholifah, Nur;
Sajat, Nofazilah binti Mohd
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 13 No. 1 (2025): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29210/1135500
The research aims to describe how to design social studies teaching materials based on local wisdom with a Culturally Responsive Teaching approach. The research uses a qualitative descriptive approach. The procedure starts with determining the subject, namely the teacher; data collection from questionnaires and interviews on the use of teaching materials; reduction of the results of filling out questionnaires and interviews; classification, how to make, and understanding the importance of local wisdom as content of teaching materials; followed by the presentation of data and the drawing of conclusions. The research instrument used an analysis questionnaire of teaching materials and interview guidelines. Previous research shows that social studies teaching materials are still textual and have not yet contained local wisdom of the community as social and cultural capital. The study results explain how to design social studies teaching materials based on local wisdom with the CRT approach. The design of teaching materials with the CRT approach contains the values of local wisdom from the immediate environment of students. Developing teaching materials is carried out by analyzing Learning Outcomes, selecting social skills elements, determining social studies topics, and selecting local wisdom in the form of students' regions' social and cultural capital. Furthermore, the steps in designing teaching materials based on local wisdom with the CRT approach start from recognizing student culture, integrating cultural content, using varied methods, presenting diverse materials, and facilitating student involvement. The use of local wisdom with the CRT approach makes it easier for students to understand the broad concept of social studies.
ANALISIS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL
Dwinanta, Anang;
Ginting, Rosalina
Civis : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 1 (2012): JANUARI 2012
Publisher : FPIPSKR Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/civis.v2i1.596
Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS), adalah penghargaan atas prestasi kerja dan pengabdian kepada Negara setelah melalui persyaratan tertentu. Selain itu, kenaikan pangkat juga dimaksudkan sebagai pendorong bagi PNS untuk lebih meningkakan prestasi kerja dan pengabdiannya. Kenaikan pangkat, juga merupakan salah satu elemen penting dalam pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil Beberapa masalah substansial berkenaan dengan prima tidaknya pelayanan kenaikan pangkat PNS berkaitan erat dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabapaten Semarang, yang antara lain adalah: 1) lemahnya kemampuan pengelola Kepegawaian SKPD; 2) belum optimalnya peran kemimpinan BKD; 3) belum optimalnya dukungan regulasi. Berdasarkan proses formulasi agenda melalui Agenda Setting ditetapkan bahwa Institutional Agenda yang akan dilaksanakan adalah Peningkatan Kemampuan Pengelola Kepegawaian SKPD. Sehubungan dengan hal tersebut, Alternatif Kebijakan dalam rangka penyelesaian masalah dan sekaligus kemudian sebagai hasil akhir dari analisis kebijakan public berkaitan dengan pelayanan kenaikan pangkat PNS ini antara lain bahwa untuk meningkatkan kemampuan Pengelola Kepegawaian SKPD dalam rangka peningkatan pelayanan kenaikan pangkat PNS, diperlukan kebijakan-kebijakan sebagai berikut :1)bimbingan teknis bagi pengelola Kepegawaian SKPD; 2) monitoring persiapan kenaikan pangkat di SKPD; 3) koordinasi penyelesaian administrasi kenaikan pangkat. Kata-kata kunci : kenaikan pangkat PNS, analis kebijakan publik
DAMPAK REFORMASI BIROKRASI TERHADAP KINERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DI INDONESIA
Ginting, Rosalina
Civis : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 1 (2015): JANUARI 2015
Publisher : FPIPSKR Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/civis.v5i1.631
Reformasi birokrasi merupakan transformasi yang terencana, yang berfokus pada perubahan kelembagaan dan berdampak pada perubahan ketatalaksanaan dan kultur birokrasi pada tataran institusi pelaksana pemerintahan di bidang eksekutif, baik level nasional maupun daerah. Reformasi birokrasi harus mendorong praktik pemerintahan yang semakin terbuka (transparan) yang melibatkan aktor di luar birokrasi pemerintah sebagai stakeholders pemerintahan.Reformasi birokrasi jika dilihat dari pelayanan birokrat selalu dilakukan untuk memastikan apa yang dijalankan oleh pemerintah benar-benar akan merupakan kehendak rakyat, dan memastikan bahwa layanan birokrasi adalah cerminan dari aspirasi rakyat yang dapat dilihat dari partisipasi masyarakat. Demikian halnya, reformasi birokrasi yang dilakukan di Indonesia akan berdampak terhadap kinerja organisasi. Khususnya dalam penulisan ini lebih menitikberatkan pada kinerja KPK secara komprehensif masih sulit dilakukan dengan berbagai tugas pokok yang diembannya seyogianya dapat dievaluasi secara periodik. Dampak reformasi birokrasi terhadap kinerja KPK terlihat dari tugas koordinasi yang telah dilakukan dalam hal pemberantasan korupsi dengan instansi yang berwewenang melakukan pemberantasan korupsi dengan berbagai lembaga terkait.Kinerja KPK haruslah terencana secara berkesinambungan, sebab peningkatan kinerja KPK bukan merupakan peristiwa seketika tetapi memerlukan suatu perencanaan dan tindakan yang tertata dengan baik untuk kurun waktu tertentu. Dampak reformasi birokrasi terhadap kinerja KPK dari tugas penyelidikan, penyidikan, sampai pada penuntutan koruptor di meja hijau juga secara signifikan dapat meningkatkan moral berbagai lembaga terkait untuk turut berpartisipasi memerangi korupsi. Dampak reformasi birokrasi terhadap kinerja KPK dalam hal tugas pencegahan dan pemberantasan tidak pidana korupsi serta melakukan monitoring terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara tidak dilakukan sendiri tetapi melibatkan partisipasi masyarakat.Kata kunci: reformasi birokrasi, kinerja, KPK
KEPEMIMPINAN DAN KONTEKS PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Ginting, Rosalina;
Haryati, Titik
Civis : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2012): JULI 2012
Publisher : FPIPSKR Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/civis.v2i2.455
Pada prinsip pengelolaannya, baik sekolah maupun perguruan tinggi sama-sama membutuhkan penjaminanmutu sebagai tolok ukur untuk menilai keberhasilan atau kegagalannya. Lembaga pendidikan yang bermutu dapatterwujud apabila didukung oleh pemimpin yang paham tentang manajemen karena salah satu aspek terpentingmempengaruhi kualitas pendidikan adalah kepemimpinan dan manajemen mutu.Kepemimpinan itu adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam situasi tertentuuntuk tujuan bersama. Artinya terjadi proses interaksi antara pemimpin, yang dipimpin, dan situasi. Kepemimpinanseyogianya melekat pada diri pemimpin dalam wujud kepribadian (personality), kemampuan (ability), dankesanggupan (capability) guna mewujudkan kepemimpinan bermutu atau Total Quality Management (TQM).Secara umum dapat dinyatakan bahwa kunci mutu pendidikan nasional terletak pada mutu pendidikan(sekolah) dan kunci mutu sekolah terletak pada mutu kegiatan belajar mengajar di kelas. Mutu kegiatan belajarmengajar pada akhirnya diukur dari mutu hasil belajar yang dicapai siswa. Peningkatan kualitas belajar siswamerupakan sebuah upaya kolektif dan tanggung jawab bersama dari semua komponen yang ada di sekolah dimanadalam pencapaiannya diperlukan kemampuan, kemauan, dan komitmen yang tinggi.Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah memiliki tanggung jawab yang tinggi dan penuh, secara langsung dalammembangun komitmen dan bekerja sama dengan semua komponen-komponen di sekolah dalam upayapengembangan mutu pendidikan tersebut. Kepala Sekolah sebagai pemimpin mempunyai potensi menciptakan visidan menterjemahkannya kedalam kenyataan serta berperan sebagai kekuatan sentral dalam menggerakkankehidupan sekolah, juga memahami tugas dan fungsi dalam mengembangkan mutu pendidikan.Upaya untuk mewujudkan kepala sekolah yang handal dan berkualitas, seyogyanya dapat dilakukan pengelolaantenaga kependidikan dengan penerapan prinsip ?óÔé¼ÔÇ£ prinsip manajemen sumber daya manusia (Human ResourceManagement), dengan harapan akan dapat meningkatkan mutu pendidikan.Kata kunci : Kepemimpinan, Mutu Pendidikan, Kepala Sekolah.
REFORMASI BIROKRASI PUBLIK DI INDONESIA
Ginting, Rosalina;
Haryati, Titik
Civis : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 1, No 2 (2011): JULI 2011
Publisher : FPIPSKR Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/civis.v1i2.588
Birokrasi yang telah dibangun oleh pemerintah sebelum era reformasi telah membangun budaya demokrasi yang kental dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Akan tetapi, pemerintahan pascareformasi pun tidak menjamin keberlangsungan reformasi birokrasi terealisasi dengan baik. Kurangnya komitmen pemerintah pascareformasi terhadap reformasi birokrasi cenderung berbanding lurus dengan kurangnya komitmen pemerintah terhadap pemberantasan KKN yang sudah menjadi penyakit akut dalam birokrasi pemerintahan Indonesia selama ini. Sebagian masyarakat memberikan cap negatif terhadap komitmen pemerintah pascareformasi terhadap reformasi birokrasi. Ironisnya, sebagian masyarakat Indonesia saat ini, justru merindukan pemerintahan Orde Baru yang dianggap dapat memberikan kemapanan kepada masyarakat, walaupun hanya kemapanan yang bersifat semu. Untuk itu reformasi birokrasi merupakan solusi yang sangat mendasar dengan melakukan perubahan, baik mind set, maupun culture set penyelenggara negara dari mental yang bersifat mengawasi, mengontrol dan menguasai masyarakat (colonial paradigm), menjadikan penyelenggaraan negara (birokrasi) yang pro kepada good public service serta tata kelola pemerintahan yang dapat meminalisir terjadinya tindakan KKN baik pada tingkat suprastruktur dan infrastruktur penyelenggara Negara, dan penegakan supremasi hukum. Kata kunci : Reformasi, Birokrasi, Publik.