Claim Missing Document
Check
Articles

Keanekaragaman dan Pola Sebaran Fauna pada Ekosistem Mangrove Di Pesisir Labakkang Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan Hamsiah, Hamsiah; Asmidar, Asmidar; Kasmawati, Kasmawati
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v1i1.312

Abstract

Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain: pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, habitat, tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground) bagi aneka biota perairan, serta sebagai pengatur iklim mikro. Tujuan penelitian menganalisis komposisi jenis, indeks ekologi dan pola sebaran fauna yang berasosiasi pada ekosistem mangrove. Pengambilan sampel moluska menggunakan metode quadrate sampling secara purposive sampling dengan memperhatikan spesies mangrove yang terdapat dalam plot pengamatan. Hasil yang diperoleh adalah jumlah jenis fauna pada ekosistem mangrove ditemukan sebanyak 5 kelas dengan jumlah jenis sebanyak 24 jenis dan jumlah individu secara keseluruhan pada semua stasiun pengamatan sebanyak 265 individu. Keanekaragaman ditemukan keanekaragaman/diversitas di dapatkan sebesar 4,1890 yang berarti termasuk perairan pesisir Labakkang memiliki keanekaragaman fauna yang tinggi dengan pola sebaran pada umumnya mengelompok.
Keanekaragaman Biota Penempel Yang Berasosiasi Dengan Ekosistem Mangrove Di Pantai Puntondo Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Wicaksono, Arief Umardi; Hamsiah, Hamsiah; Yusuf, Kamil
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v1i1.375

Abstract

Pada saat ini, ekosistem mangrove semakin terancam kehidupannya. Ekosistem mangrove harus tetap dijaga untuk perlindungan suatu kawasan lindung, karena secara global penting bagi produktivitas lingkungan pesisir. Hutan mangrove merupakan rumah bagi organisme air seperti berbagai jenis molusca, echinodermata, ikan, Crustacea, burung, tumbuhan epifit dan berbagai biota lainnya, salah satunya adalah biota penempel. Biota penempel terdiri dari bakteri, binatang, dan tumbuhan. Biota penempel yang penting meliputi teritip, algae, dan hidrozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jenis dan kepadatan jenis serta indeks ekologi biota penempel berukuran yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove di kawasan mangrove dusun Puntondo. Metode yang digunakan adalah Metode purposive sampling yaitu metode penentuan titik pengambilan sampel yang diambil dengan sengaja dan berdasarkan suatu pertimbangan dan tujuan tertentu, selanjutnya Metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kondisi mangrove adalah Metoda Transek Garis dan Petak Contoh (Line Transect Plot), dan pengamatan biota di lakukan dengan metode pengamatan secara langsung berdasarkan plot pengamatan yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan sebanyak 2 jenis mangrove, yaitu Rhizophora mucronata dan Rhizophora stylosa, sedangkan jumlah jenis biota penempel sebanyak 10 jenis, dengan komposisi jenis tertinggi pada stasiun 1 adalah jenis Nerita undata dengan persentase sebesar 19,85%, Littorea scabra memiliki komposisi jenis tertinggi pada stasiun 2 sebesar 19,30%, serta Nerita undata dengan komposisi jenis tertinggi pada stasiun 3 dengan persentase sebesar 21,64 %. Indeks keanekaragaman yang diperoleh sebesar 2,03, Indeks keseragaman sebesar 0,88, dan nilai indeks dominasi adalah sebesar 0,15.
Asosiasi Fauna Akuatik Pada Ekosistem Mangrove Di Pesisir Desa Laliko Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Hairil, Muh; Asbar, Asbar; Hamsiah, Hamsiah
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol 1 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v1i2.422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik asosiasi fauna terhadap ekosistem mangrove, jenis mengrove dan kerapatan mangrove di pesisir Desa Laliko Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. pengambilan sampel untuk analisis kerapatan mangrove dilakukan dengan metode transek-kuadrat 10 x 10 m dan pengambilan sampel untuk analisis asosiasi fauna akuatik menggunakan metode transek-kuadrat 1 x 1 m. nilai rata-rata asosisasi fauna akuatik dihitung menggunakan rumus nilai rata-rata per plot, untuk data kerapatan mangrove dihitung menggunakan analisis indeks keasnekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan dan asosiasi fauna akuatik yang di temukan yaitu sebanyak 3 kelas dengan jumlah jenis sebanyak 24 jenis dan jumlah individu secara keseluruhan pada semua stasiun pengamatan sebanyak 254 individu, Keanekaragaman ditemukan keanekaragaman/diversitas di dapatkan sebesar 4,493.
Pemantauan Kepadatan Megabentos Target Pada Terumbu Karang di Perairan Leato Selatan Kecamatan Dumbo Raya Provinsi Gorontalo Hanafi, Andi Muhammad Ali; Yusuf, Kamil; Hamsiah, Hamsiah
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v2i1.476

Abstract

Megabenthos target associated with coral reefs include spiny starfish, blue starfish, sea urchins, sea cucumber, clams, Drupella spp., trocha snail, and lobsters which is ecologically used as an indicator for monitoring the healt condition of coral reefs and is benefical for the community’s economy.The aim of this research is to determine the density level and distribution pattern of megabenthos target on coral reefs in the waters of South Leato, Dumbo Raya Subdistrict, Gorontalo Province. Method used in collecting megabenthos data is with Bentos Belt Transect. Observation results show that the megabenthos target found in South Leato waters were seven types consisting of sea cucumber, clams, trocha snail, spiny starfish, Drupella spp., sea urchins, and blue starfish. The megabenthos target density range values obtained are 0,007 – 0,435 ind/m2, and for morisita index values ranging 0 - 0,6655 id with the distribution pattern of the megabenthos target found all being unifom.
Karakteristik Morfometrik Lamun (Enhalus Acoroides) Di Perairan Desa Bontolebang Kepulauan Selayar Zahra, Fahranil Zahra; Hamsiah, Hamsiah; Tang, Beddu
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v2i1.500

Abstract

Lamun (seagrass) merupakan tumbuhan berbiji (angiospermae) yang berbunga dan hidup pada perairan dangkal yang masih mendapatkan cahaya matahari sehingga mampu menghantarkann zat-zat hara, oksigen dan mengangkut metaboliseme lamun pada lingkungan sekitarnya. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah meliputi tahap persiapan, penentuan lokasi penelitian, pengambilan data lamun, dan Pengambilan data parameter lingkungan. Pengambilan data lamun Enhalus acoroides dilakukan saat air laut mengalami surut dengan kedalaman air antara 5-50 cm dengan menggunakan metode transek kuadran 50 cm x 50 cm pada meter 0 m, 50 m dan 100 m. Pengambilan sampel morfometrik lamun menggunakan kuadran 50 x 50 cm yang terdiri dari 4 plot dilakukan dengan memilih 1 tegakan secara acak per plot nya dengan metode transek kuadran. Setelah terpilih 4 tegakan per stasiun maka dapat diukur morfometrik lamun yaitu panjang akar, panjang rhizome, panjang daun, dan panjang lebar daun. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Rata-rata kerapatan lamun Enhalus Acoroides dengan nilai yaitu 9,60 ind/m2, rata-rata panjang daun lamun yaitu 60,78 cm, rata-rata lebar daun lamun yaitu 1,52 cm, rata-rata panjang akar lamun yaitu 12,00 cm, dan rata-rata panjang rhizome yaitu 5,11 cm.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Cabai Rawit Di Kabupaten Polewali Mandar rahmat, rahmat; Hikmah, Aulia Nurul; Dambe, Jumriani; Hamsiah, Hamsiah; Ansyar, Ansyar; Hamsah, Hamsah
Agriculture and Socio-Economic Journal Vol 1, No 3 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pemberdayaan Potensi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61316/asej.v1i3.91

Abstract

Cayenne pepper cultivation in Polewali Mandar Regency faces various challenges, one of which is price fluctuations in the market. The purpose of this study is to analyze the factors that influence the price fluctuations of cayenne pepper in Polewali Mandar Regency. The determination of the research location was carried out purposively, because Polewali Mandar Regency became one of the largest producers of cayenne pepper in West Sulawesi Province. The sample in this study was 40 samples. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of the research that have been carried out show that the factors that influence cayenne pepper price fluctuations, namely chili availability and demand for cayenne pepper, have a significant effect on cayenne pepper price fluctuations in Polewali Mandar Regency, while the price of cayenne pepper at the farm level and substitute goods have no significant effect on cayenne pepper price fluctuations in Polewali Mandar Regency.
Implementasi Data Mining Dalam Penerapan Clustering Algoritma K-Medoid Sebaran Mahasiwa Baru Pada STIE-SAK Hamsiah, Hamsiah
Jurnal Ilmiah ILKOMINFO - Ilmu Komputer & Informatika Vol 8, No 1 (2025): Januari
Publisher : Akademi Ilmu Komputer Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47324/ilkominfo.v8i1.311

Abstract

Abstrak: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci (STIE-SAK) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, dimana setiap tahunnya menerima mahasiswa baru dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten kerinci, Kota Sungai Penuh, dan daerah lainnya. Pada penelitian ini peneliti menerapkan konsep data mining dengan menggunakan teknik clustering algoritma K-Medoid untuk mengetahui sebaran mahasiswa baru berasal dari daerah mana dan berasal dari sekolah mana yang melanjutkan pendidikan di STIE-SAK. Adapun dari data yang diperoleh bisa digunakan pihak kampus untuk melihat potensi terbesar sekolah yang menyumbang mahasiswa baru terbanyak. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data mahasiswa tahun 2024 dengan atribut yang Nama, Jenis Kelamin, Asal Sekolah, dan Alamat.  Hasil penelitian ini yaitu terbentuknya  3 cluster dengan klaster Cluster 0 adalah mahasiswa baru terbanyak berasal dari daerah Kerinci, Asal sekolah terbanyak yang menyumbang mahasiswa baru adalah SMAN 1 SUNGAI PENUH, Cluster 1 adalah mahasiswa baru yang berasal dari daerah sungai penuh dengan sumbangan mahasiswa sedang yaitu diantaranya adalah SMAN 5 SUNGAI PENUH, sedangkan Cluster 2 adalah mahasiswa baru yang berasal dari luar daerah adalah yang paling sedikit mendaftar menjadi mahasiswa baru di STIE-SAK.Kata kunci: K-Medoids, Clustering, Data Mining, RapidMinerAbstract:The Sakti Alam Kerinci College of Economics (STIE-SAK) is one of the tertiary institutions located in Sungai Banyak City, Jambi Province, where every year it accepts new students from various schools in Kerinci Regency, Sungai Full City, and other areas. In this study, researchers applied the concept of data mining using the K-Medoid algorithm clustering technique to find out the distribution of new students from which areas and from which schools who continued their education at STIE-SAK. The data obtained can be used by campuses to see the greatest potential of schools that contribute the most new students. The data used in this research is student data in 2024 with the attributes Name, Gender, School of Origin and Address.  The results of this research are the formation of 3 clusters with Cluster 0 being the largest number of new students coming from the Kerinci area, the school that contributed the most new students is SMAN 1 SUNGAI PENUH, Cluster 1 is new students coming from the Sungai Full area with moderate student contributions, namely: is SMAN 5 SUNGAI PENUH, while Cluster 2 is new students who come from outside the area who are the least likely to register as new students at STIE-SAK.Keywords: K-Medoids, Clustering, Data Mining, RapidMiner
Indeks Ekologi dan Pola Sebaran Echinodermata Di Pulau Pajenekang Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Salman, Salman; Yusuf, Kamil; Hamsiah, Hamsiah
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v2i2.505

Abstract

Echinodermata merupakan hewan invertebrata yang memiliki duri atau tonjolon pada permukaan luar tubuhnya. Hewan ini memiliki sejumlah ciri khas yang tidak dimiliki filum lain yaitu memiliki endoskeleton dari kalsium karbonat, memiliki sistem pembuluh air, memiliki pediselaria berbentuk penjepit, memiliki papula yang berperan dalam respirasi, dan tubuh bersimetri pentaradial saat dewasa. Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu Bintang laut (Asteroidea), Bulu babi (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), Timun laut (Holothuroidea), dan Lili laut (Crinoidea). Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui setiap jenis Echinodermata di Pulau Pajenekang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan Untuk Mengetahui kelimpahan, indeks ekologi (keanekaragaman, keseragaman, dominansi) dan pola sebaran Echinodermata di pesisir Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Adapun kegunaannya adalah untuk mengetahui setiap jenis dan kelimpahan Echinodermata dan membantu meningkatkan informasi tentang pentingnya Echinodermata sebagai penyeimbang ekosistem. Teknik pengambilan data Echinodermata dengan cara survey langsung ke lapangan. Metode ini menggunakan transek kuadran dan roll meter untuk garis transek dari titik 0 sampai dengan titik 100 meter, jarak antar transek satu dengan transek lain yaitu 50 meter di setiap stasiun. Kuadran yang di gunakan dalam penelitian ini berukuran 1m x 1m. Penelitian ini berlokasi di Pulau Pajenekang, Kabupaten Pangkep.
Struktur Komunitas Moluska Pada Ekosistem Lamun Di Perairan Pulau Pajenekang Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan Maulisa, Siti Nur; Hamsiah, Hamsiah; Rustam, Rustam
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v2i2.507

Abstract

Padang lamun merupakan salah satu ekosistem perairan pantai yang mempunyai peranan sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup berbagai populasi biota. Hal tersebut disebabkan oleh peran padang lamun antara lain sebagai daerah untuk mencari makan (feeding ground), berpijah (spawning ground), berlindung (shelter) dan pembesaran (nursery ground) bagi beberapa jenis jenis biota laut seperti kelompok, moluska (bivalvia dan gastropoda) Salah satu organisme yang berasosiasi dengan padang lamun adalah moluska.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis moluska, kepadatan, indeks ekologi serta pola sebaran moluska pada ekosistem lamun dan mengetahui kondisi kerapatan lamun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunaka metode transek kuadrat 1m x 1m (Tegak lurus garis pantai).
Analisis Struktur Vegetasi Padang Lamun Di Perairan Pulau Bontosua Desa Mattirobone Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep Hidayat, Irfan; Hamsiah, Hamsiah; Djafar, Syahrul
JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiwall.v2i2.525

Abstract

Lamun merupakan jenis tumbuhan berbunga (Spermatophyta) yang hidup pada wilayah perairan laut dangkal dan substrat berpasir/lumpur (Rompas et al. 2012). Secara ekologis juga padang lamun memiliki peran sebagai “daerah asuhan” juga berperan menjaga kelestarian dan keanekaragaman organisme di laut (Riniatsih 2016).. Tujuan Penelitian ini adalah untuk Mengetahui komposisi jenis ekosistem lamun dan Indeks Nilai Penting (INP), serta Indeks Ekologi lamun di perairan pulau bontosua. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan Juni 2024 yang berlokasi di Pulau bontosua, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah transek kuadrat dengan menggunakan plot berukuran 100 cm x 100 cm. Penempatan transek tegak lurus garis pantai dan di lakukan pengambilan data dengan jumlah stasiun sebanyak 3 stasiun dan masing-masing stasiun dilakukan 3 kali pengulangan plot. Data vegetasi Lamun dilakukan dengan jarak antar plot 20 m. Berdasarkan Hasil Penelitian di dapatkan ada 9 Jenis Lamun yaitu, Thalassia Hempericii Cymodocea Rotundata, Cymodocea Serrulata, Halodule Unninervis, Halodule Pinifolia, Halophila Ovalis, Halophila mminor, Enhalus Aacroides, Syringodium Isoetfolium, Spesies Cymodocea Rotundata, Komposisi Jenis Lamun yang ditemukan pada stasiun I, ada 5 jenis lamun, pada stasiun II, ada 4 Jenis lamun, dan stasiun III, 8 Jenis Lamun. Lamun Jenis Cymodocea Rotundata memiliki Penutupan tertinggi dengan nilai 29,96 di stasiun II, dan terendah pada Jenis Cymodocea Serrulata di stasiun I dengan nilai 0,83. Nilai Kerapatan tertinggi dimiliki oleh Jenis Cymodocea Rotundata dengan nilai 257,08 ind/m2 pada stasiun I, dan spesies terendah dimiliki oleh Enhalus Acroides Dengan nilai 7,40 pada stasiun II. Nilai Frekuensi Relatif tertinggi di dapatkan pada Thalassia Hempericii dengan nilai 36,59% pada stasiun III, dan terendah terletak pada jenis Cymodocea Serrulata dengan nilai 2,44% pada stasiun III. Indeks Nilai Penting jenis Cymodocea Rotundata. Indeks Keanekaragaman lamun di Perairan Pulau Bontosua termasuk dalam kategori sedang dengan nilai 1,826, Indeks Keseragaman dengan Nilai 0,831 dalam kategori tinggi, dan Indeks Dominasi di Pulau Bontosua dengan nilai 0,203 kategori nilai yang di peroleh tergolong rendah/stabil menunjukkan bahwa tidak terdapatnya spesies lamun yang extrim mendominasi spesies lainnya.