Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Edukasi Kepada Ibu Hamil Dalam Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Di Desa Marbun Tonga Marbun Dolok Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2022 Brahmana, Nettietalia; Handini, Myrnawati Crie; Silitonga, Evawani Martalena
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah yang sangat menghambat perkembangan manusia secara global. Stunting merupakan masalah gizi yang harus diperhatikan demi generasi bangsa yang maju. Menurut Word Health Organization (WHO), prevalensi balita pendek dan sangat pendek menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih (Kementrian Kesehatan RI 2017). Stunting merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Stunting pada balita merupakan faktor risiko meningkatnya angka kematian, menurunkan kemampuan kognitif dan perkembangan motorik rendah serta fungsi-fungsi tubuh yang tidak seimbang. Stunting di kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2019 sebesar 41.4%. Prevalensi stunting di desa Marbun Tonga Marbun Dolok sebesar 38,6. Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu sehingga diperlukan edukasi yang efektif untuk mencegah terjadinya stunting. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku gizi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting pada balita. Pengetahuan Ibu merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan kejadian stunting pada Balita. Pengetahuan penting peranannya dalam menentukan asupan makanan. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap perilaku dan pola asuh dalam memilih makanan yang akan berdampak pada asupan gizinya. Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Baktiraja dengan memberikan edukasi kepada ibu hamil dan juga membagikan leafleat yang telah dirancang sebelumnya sebagai alat promosi kesehatan. Leafleat yang dibagikan berjudul “Cegah Stunting Dengan Menu sehat pada Ibu hamil. Kegiatan edukasi berjalan dengan baik dan mendapatkan respon serta antusias yang baik dari responden. Hal ini ditunjukkan dengan antusias responden untuk bertanya pada saat kegiatan berlangsung. Edukasi yang diberikan juga tersampaikan dengan baik yang ditunjukkan dari peningkatan pengetahuan responden terkait stunting dengan melihat perbandingan hasil pre-test dan post-test. Untuk itu, kegiatan edukasi dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil terutama kelompok rentan gizi yaitu ibu hamil.
Perilaku Cuci Tangan Pada Siswa/Siswi Sekolah Dasar Di SDN 060929 Kecamatan Medan Johor Tahun 2022 Handini, Myrnawati Crie; Wandra, Toni; Etty, Cristina Roos
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesadaran masyarakat Indonesia untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) terbukti masih sangat rendah, tercatat rata-rata 12% masyarakat yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare dan ISPA, keduanya menjadi penyebab utama kematian anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak di seluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, kecacingan, dan flu burung. Pengabdian masyarakat ini bertujuan Menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan siswa sekolah dasar dalam mengenali pentingnya mencuci tangan untuk pencegahan penularan penyakit. Meningkatkan kemandirian siswa sekolah dasar untuk melakukan cuci tangan sebelum melakukan aktivitas untuk pencegahan penularan penyakit. Meningkatkan partisipasi siswa sekolah dasar dalam meningkatkan status kesehatannya. Solusi permasalahan mitra adalah Seperti yang telah gambarkan dalam analisis situasi diatas bahwa permasalahan yang timbul dimasyarakat adalah masih kurangnya pengetahuan siswa dan siswi sekolah dasar tentang pentingnya mencuci tangan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit sehinga masih banyaknya siswa dan siswi sekolah dasar yang belum perperilaku hidup sehat dalam mencegah penyakit. Metode Pelaksanaan : Sasaran kegiatan pemberdayaan ini adalah para Siswa dan Siswi Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Amplas. Persiapan di laksanakan di SDN 060929 yang terletak di kecamatan kota Medan. Guru, siswa dan siswi dan pihak sekolah dasar bekerjasama melakukan rangkaian kegiatan persiapan. Hasil yang didapatkan dari pengmas ini adalah Siswa dan siswi semakin memahami akan pentingnya mencuci tangan, cara mencuci tangan yang baik dan benar mampu menjadikan mencuci tangan sebagai kebiasaan baru dan diharapkan mereka bisa menjadi contoh dilingkungan sekitarnya. Komitmen dari siswa dan siswi sekolah dasar untuk melakukan perubahan perilaku dengan mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas dan sebelum makan makanan yang sehat. Perlu dilakukan upaya sosialisasi terkait dengan pentingnya mencuci tangan sebagai upaya pencegahan dari penyakit mengingat masih tingginya angka penularan penyakit, agar masyarakat memahami bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar dan kapan saja kita harus mencuci tangan.
Ketidaklengkapan Pengisian Dokumen Clinical Pathway Kanker Paru (Studi Kualitatif di RSUP H.Adam Malik tahun 2021) Fajrinur Fajrinur; Myrnawati Crie Handini; Frida Lina Tarigan; Karnerius Harefa; Daniel Ginting
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.2047

Abstract

Abstrak Pelaksanaan clinical pathway (CP) pada pasien kanker paru akan menurunkan jumlah hari rawat inap pasien di rumah sakit. Penelitian bertujuan menggali lebih dalam ketidakkelengkapan pengisian dokumen clinical pathway (CP) kanker paru di RSUP H. Adam Malik tahun 2021. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi di RSUP H. Adam Malik pada bulan Maret - September 2021. Informan penelitian diambil secara purposive sampling, sebanyak enam informan dengan kriteria pegawai yang terlibat didalam pembuatan, perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan clinical pathway, memiliki masa kerja lebih dari dua tahun, mampu berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi informan. Informan tersebut terdiri dari Kepala Bidang Pelayanan medik, Kepala Bidang Case Manager, Dokter bagian Paru, Kepala Perawat/perawat pelaksana bagian paru, Rekam Medik dan Tenaga Farmasi. Penelitian menggunakan metode analisis data Colaizzi. Penelitian menemukan empat hal penting dalam ketidaklengkapan pengisian clinical pathway kanker paru yaitu 1) Komunikasi: Sosialisasi clinical pathway kanker paru belum berjalan dengan optimal 2) Sumber daya: Sumber daya yang mengaudit pengisian clinical pathway belum tersedia khusus 3) Disposisi: Kurangnya komitmen dalam pengisian clinical pathway di rumah sakit 4) Struktur birokrasi: Struktur birokrasi yang mendukung pengisian clinical pathway. Kesimpulan penelitian adalah masih ditemukan lembaran clinical pathway tidak diisi secara lengkap. Disarankan untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk pelaksanaan clinical pathway kanker paru untuk meningkatkan komitmen dalam pengisian clinical pathway kanker paru.Kata kunci: clinical pathway, kanker paru, rumah sakit, SOP AbstractImplementation of clinical pathway (CP) in lung cancer patients will reduce the number of days of hospitalization for patients. This study aims to dig deeper into the incompleteness of filling out clinical pathway (CP) documents for lung cancer at H. Adam Malik Hospital in 2021. The research method was qualitative with a phenomenological approach at H. Adam Malik Hospital in March - September 2021. Research informants were taken by purposive sampling. , as many as six informants with the criteria of employees who are involved in the creation, planning, preparation and implementation of clinical pathways, have a working period of more than two years, are able to communicate well and are willing to become informants. The informants consisted of the Head of the Medical Services Division, the Head of the Case Manager Division, the Lung Doctor, the Chief Nurse/nurse implementing the Pulmonary Section, Medical Records and Pharmacy Staff. The study used the Colaizzi data analysis method. The study found four important things in the incomplete filling of lung cancer clinical pathways, namely 1) Communication: Socialization of lung cancer clinical pathways has not run optimally 2) Resources: Resources that audit clinical pathway filling are not specifically available 3) Disposition: Lack of commitment in filling clinical pathways pathways in hospitals 4) Bureaucratic structure: A bureaucratic structure that supports filling out clinical pathways. The conclusion of the study was that clinical pathway sheets were still not filled out completely. It is recommended to develop a special Standard Operating Procedure (SOP) for the implementation of lung cancer clinical pathways to increase commitment in filling lung cancer clinical pathways.Keywords: clinical pathway, lung cancer, hospital, SOP