Claim Missing Document
Check
Articles

Respons LimaPopulasi Eleusine indicaL. GaertnResisten-Herbisida Terhadap Glifosat dan Parakuat ardy rahmadhani; edison purba; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Agroekoteknologi Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.608 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v4i4.13453

Abstract

Rumput belulangmerupakan salah satu gulma yang biasa ditemukan di perkebunan kelapa sawit dan selama beberapa tahun terakhir telah dilaporkan semakinsulit untuk dikendalikan dengan glifosat di Kebun Sei Daun, (PTPN III), di Kebun Adolina, (PTPN IV), di Kebun Galang, (PTPN III), di Kebun Rambutan, (PTPN III) dan di Kebun Sawit Sebrang, (PTPN II). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dose respons populasi yang diduga mengalami resistensi terhadap glifosat dan parakuat. 4 sampai 5 daun dipindahkan ke pot dan masing-masing pot terdiri atas 10 tanaman, lalu tanaman yang diduga resisten disemprot bersamaan dengan tanaman yang rentan sebagai bahan perbandingan. Taraf dosis glifosat yang digunakan adalah 0, 120, 240, 480, 960, 1920, 3840 g b.a/ha dan parakuat adalah 0, 50, 100, 200, 400, 800, 1600 g b.a/ha. Perlakuan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK) dan tiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima populasi E.indica ini telah resisten terhadap herbisida glifosat dan parakuat dibandingkan dengan populasi E.indica sensitif- herbisida dari Kampus USU. Penggunaan herbisida glifosat dan parakuat untuk mengendalikan populasi E. indica dari lahan Kebun Sei Daun, (ESU6), lahan Kebun Adolina, (ESU1), lahan Kebun Galang, (ESU3),  lahan Kebun Rambutan, (ESU5) dan lahan Kebun Sawit Sebrang, (ESU2) tidak menunjukkan hasil yang memuaskan dalam pengendalian gulma tersebut. Sedangkan penggunaan herbisida glifosat dan parakuat sangat efektif mengendalikan gulma E.indica yang berasal dari populasi E.indica Kampus USU. Urutan tingkat resistensi pada kelima populasi resisten glifosat adalah ESU1, ESU6, ESU5, ESU3 dan ESU2.
Seleksi Individu M3 Berdasarkan Karakter Umur Genjah dan Produksi Tinggi pada Tanaman Kedelai (GlycinemaxL. Merrill) Individual Selection of M3 based on the character of time early ripening and high production soybean plant (Glycine max L. Merrill Yoke Blandina Larasati Sihombing; Diana Sofia Hanafiah; Y Husni
Jurnal Agroekoteknologi Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.713 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v4i4.13468

Abstract

The aim of the research was to obtain  the selected M3­generation  soybean plant  (Glycine max L Merril). The research was conducted on the experimental field of Faculty of Agriculture USU (± 25 m altitude) from AuGust 2015 until December 2015. The parameters observed wer:  the time  of flowering, the plant height, the number of primary branches, the time of harvest, the number of  one seed pods, the number of two seed  pods, the number of  three seed pods , the number of four seed pods, the number of pods, the number of empty pods, the number of seed s of one seed pod, the number seeds of  two seed pod, number of three seeds of three seed  pod, the number of seeds of three seed pod, the number of seeds of four seed pod, s, the seed weight, the weight of 100 seeds.The result showed that the gamma irradiation at M3generation at 100 Gy, 200 Gy and 300 Gy affected the character the time of  flowering, the time of harvets, the plant height, the number of productive branches, the number of pods, the number of seeds, the seed weigth, the weigth of 100 seeds. At 200 Gy the population number of productive plant increased  and  at 300 Gy showed the longer  time of flowering. Key words      : M3 generation,selection, soybean.
PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN N,P,K BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA MEDIA TANAM LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT DI MAIN NURSERY MEYLIN KRISTINA SARAGIH; Chairani Hanum; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Agroekoteknologi Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.223 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v4i4.13506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan dan kandungan NPK bibit Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq) dengan Media Tanam Limbah di Main Nursery. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok ( RAK), dengan 2 faktor perlakuan, media tanam yang terdiri dari 5 komposisi Faktor I, M0 : Top Soil, M1 : Top Soil + Serat Kelapa Sawit, M2 : Top Soil + TKKS, M3 : Top Soil + Solid decanter, M4 : Top Soil +Serat Kelapa Sawit + TKKS + Solid decanter, faktor II adalah, Varietas yang terdiri dari 3 jenis yaitu: V1 : D x P 239, V2 : D x P Simalungun, V3: D x P Avros. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan komposisi media tanaman (Top Soil + Solid decanter + TKKS + Serat) 1:1:1:1, memberikan respon yang baik  terhadap tinggi tanaman, lingkar batang dan kandungan fosfor pada varietas DXP239.
Seleksi Individu Berdasarkan Karakter Umur Genjah dan Produksi Tinggi Persilangan Kedelai (Glycine Max L. Merr.) pada Generasi F3 Nurul Hidayah Sinaga; Diana Sofia Hanafiah; Mbue Kata Bangun
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.135 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i2.15331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan individu berumur genjah dan produksi tinggi hasil persilangan kedelai pada generasi F3. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan pada ketinggian ± 25 mdpl, dari bulan Maret sampai Juli 2016. Parameter yang diamati adalah umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang primer, jumlah polong berisi pertanaman, jumlah biji pertanaman, bobot biji pertanaman, dan bobot 100 biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi F3 terhadap tetua betina menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap karakter umur berbunga, umur panen, dan bobot 100 biji sementara populasi F3 terhadap tetua jantan  menunjukkan perbedaan nyata terhadap karakter bobot 100 biji. Kata kunci : F3, kedelai, produksi tinggi, seleksi, umur genjah 
Pengaruh Kolkisin Terhadap Keragaman Fenotipe Tanaman Sri Rejeki (Aglaonema sp.) var. Yellow Lipstick Secara Setek Batang Ella Yula Ella Wati Simamora; Diana Sofia Hanafiah; Revandy I.M Damanik
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.784 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i3.16308

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolkisin terhadap keragaman fenotipe tanaman Aglaonema. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa dan Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian USU Medan,dari bulan Juni sampai November 2016. Penelitian dilakukan dengan cara perendaman bahan tanam setek secara keseluruhan dengan 4 konsentrasi yakni 0ppm, 2ppm, 4ppm dan 6ppm.Hasil penelitian menunjukkan tanaman Aglaonema hasil perlakuan kolkisin 6ppm berpengaruh sangat nyata pada peubah amatan panjang daun terpanjang. Hasil penelitian menunjukkan tanaman Aglaonema hasil perlakuan kolkisin memiliki karakter morfologis dan kromosom yang berbeda dibandingkan dengan kontrol. Karakter fenotipe paling baik dihasilkan pada dosis kolkisin 6ppm, dan perlakuan konsentrasi kolkisin mampu menghasilkan karakter fenotipe dan kromosom yang aneh dan berbeda.
Kajian Pertumbuhan Beberapa Genotipe Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis Griff ex T. Anders) Pada Tahap Pembibitan hani maura tiarli; eva sartini bayu; diana sofia hanafiah
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.512 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i4.16473

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dari beberapa genotipe bibit asam gelugur. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Sentra Agribisnis Jalan A.H. Nasution No. 1 A Kecamatan Medan Johor Kelurahan Pangkalan Mansur Kota Madya Medan dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan, dari bulan Mei sampai dengan Oktober 2016.  Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, ukuran daun, bentuk daun, tepi daun, ujung daun, pangkal daun dan warna daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  genotipe Malaysia, Deli Serdang, Langkat dan Kota Cane perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan ukuran daun serta memiliki kesamaan pada karakter bentuk daun (oblong), tepi daun (rata), ujung (acuminate) dan pangkal daun (cuneate), warna daun tua (hijau tua). Genotipe Malaysia memiliki rataan tertinggi pada tinggi tanaman (10,82 cm), diameter batang (3,04 mm), jumlah daun (10 helai), ukuran daun (panjang 78,70 mm dan lebar 38,30 mm). Kata kunci : pertumbuhan, genotipe, asam gelugur
Growth and Development of Some Genotype of Cassava (Manihot esculenta Crantz.) Ria Arta Junistia; Emmy Harso Kardhinata; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Agroekoteknologi Vol 6, No 1, Januari (2018)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.062 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v6i1, Januari.17218

Abstract

The objective of the research was to determine the different of growth and development of some cassava genotype. The research was conducted at Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang from July to December 2016. The research was arranged by Randomized Block Design for one variety (Adira-1) and 6 genotype (Valencia, Malang, Malaysia, Lampung, and Putih) each treatment was replicated 4 times.The result showed that Pulut genotype has the highest average plant heigth (277,48 cm) that is significantly different from the others accept Malang genotype, Malang genotype has the highest average diameter (31,26 mm) wich is significantly different from the others. The highest Lobus length character is at Pulut genotype (22,6 cm) and the highest lobus wide is at Malang genotype (7,3 cm). The highest leaf length petiole character is at Putih genotype (31,4 cm), and the highest of  leaf lobus character at Adira 1 and Lampung genotype are 5 leaves lobus. There are was different among genotypes (Valencia, Malang, Malaysia, Lampung, and Putih) and variety (Adira-1) on the average weight of (6 month after planted) cassava. Keywords: cassava genotype, development, growth
Pengamatan Parameter Genetik Pada Generasi M3 Tanaman Kedelai (Glycine max L. (Merrill)) Berdasarkan Tingkat Kehijauan Daun Dan Produksi Tinggi Salman Alfarisi Simangunsong; Diana Sofia Hanafiah; Emmy Harso Kardhinata
Jurnal Agroekoteknologi Vol 6, No 1, Januari (2018)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.727 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v6i1, Januari.17219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter genetik tanaman kedelai generasi M3 berdasarkan tingkat kehijauan daun dan produksi tinggi.Penelitian ini dilakukan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utarapada bulan Agustus 2015 - Desember 2015 menggunakan (RAK)non faktorial dengan 3 taraf yaitu Mutan Generasi Ketiga dari tanaman yang diberi penyinaran sinar gamma 100, 200 dan 300 Gy (M3A100, M3A200 dan M3A300). Parameter genetik yang diamati adalah nilai heritabilitas, koefisien keragaman genotipe (KKG) dan koefisien keragaman fenotipe (KKF) dari masing-masing karakter agronomi yang diamati.Hasil penelitian menunjukkan bahwaM3A100, M3A200 dan M3A300berpengaruh nyata pada karakter kehijauan daun (R6) umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah polong,jumlah biji,bobot biji pertanaman. Tingkat Kehijauan daun pada masa vegetatif (V5) tidak berpengaruh nyata sementara pada fase generatif (R6) seluruh populasi mutan memilliki tingkat kehijauan daun yang lebih rendah daripada perlakuan kontrol. Kata Kunci  : kehijauan daun, parameter genetik, produksi tinggi.
Eksplorasi dan Karakterisasi Morfologis Durian (Durio zibethinus Murr) di Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi Sumatera Utara Nazriah pratiwi; Diana Sofia Hanafiah; Luthfi aziz mahmud siregar
Jurnal Agroekoteknologi Vol 6, No 2, April (2018)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.521 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v6i2, April.17271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologis Durian (Durio zibethinus Murr) di Kecamatan Tigalingga dan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Sumatera Utara.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tigalingga dan Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi pada bulan Desember 2016 sampai dengan Januari 2017, data diidentifikasidengan metode survei deskriptif menggunakan panduan descriptors for durian(Bioversity Internasional)dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dua Kecamatan di Kabupaten Dairi terdapat 21 genotipe durian yang teridentifikasi. Hasil karakterisasi morfologis untuk bentuk tajuk (piramida, jorong, bulat, stengah membulat, lonjong  dan tidak beraturan), permukaan batang (kasar), daun (empat persegi, bulat panjang dan bulat telur), buah (bulat ujung datar, bulat, bulat telur, lonjong, bulat panjang, dan ovoid), biji (lonjong jorong dan bulat).   Kata kunci : karakter morfologi, durian, kabupaten Dairi
Effect of colchicines on the morphological differences and the number of chromosomes of Aglaonema hybrid var. Dud Unjamanee Siti Rachma Aulia Damanik; Hot Setiado; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Agroekoteknologi Vol 6, No 2, April (2018)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.493 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v6i2, April.18056

Abstract

The aim of the research was to know the effect of the time of soaking and level concentration of colchicines on the morphological differences and the number of chromosomes of the Aglaonema plants. The research was conducted at the screenhouse and plant tissue culture laboratory of Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan, Indonesia from January 2017 to June 2017. The young Aglaonema plants were soaked in 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm for 6 hours and 12 hours. The result showed that the time of soaking, concentrate of colchicines, and  interaction of both did not significantly affect the parameter of percentage of living plants, plant height increase, number of leaves, and  number of shoots. The Aglaonema plants treated with the level concentration of colchicine perfomed the differences in morfological character and the number of chromosomes than the control. The highest number of chromosomes found in the treatment 6 ppm colchicine  for 12 hours soaking (37 pairs). Keywords       : aglaonema, chromosomes,  colchicine,  morphological differences
Co-Authors Agus Pernando Simanjuntak Amaluddin Syahputra Ameilia Zuliyanti Siregar Andre Leo H Saragih Andreas Hutasoit Anna Eka ardy rahmadhani Arrasyid, Nurfida Khairina ASMARLAILI SAHAR Aznawi, Andi Aznan Batubara Ridwanti Chairani Hanum Chairani Hanum Christy, Julieta Dede Suhendra Dedy S Silaban Deliana Delvian Delvian Denny Satria Desta Wirnas DIAH PUSPITA ANWAR Dini Rizkita Pulungan Dohude, Gostry Aldica Dunan Naibaho E. Harso Kardhinata Edison Purba Edison Purba Elfiati, Deni Elfiati Ella Yula Ella Wati Simamora Emmy Harso Kardhinata Emmy Harso Kardhinata Emmy Harso Kardhinata etna adriana silaban etti sartina siregar Eva Sartini Bayu Evan Satria Saragih Evi Julianita Harahap Frans R Sipayung Gali Rakasiwi gredo oktavianus mario purba Guswinda N Sitanggang hani maura tiarli Hasanuddin Hasanuddin Heri Arifianto Hot Setiado Irda Safni Irfansyah Irfan irvan maulana amry Irwan Bonar Sibarani Isman Nuriadi Iwan RISNASARI Josua Simanjuntak Jumilawaty, Erni Jumilawaty Kiking Ritarwan Koko Tampubolon Lahay, Ratna Rosanty Larosa Harahap Lidya Sundari Lollie Agustina P Putri Lollie Agustina P. Putri Lollie Agustina P. Putri lubis, khairunnisa Luta, Devi Andriani Luthfi A. M. Siregar Luthfi A.M Siregar Luthfi Aziz Mahmud Siregar Maharani Syahnia Putri Mariati Sinuraya Mbue Kata Bangun Meylin Kristina Saragih Mohammad Basyuni Mubaraq, Alfian Mubaraq Muhdi Muhdi Muhdi Muhdi Muhdi Muhdi Muhdi Muhdi Mutia Rahmah Nauly, Meutia Nauly Nazriah pratiwi Nisma Khairani Harahap Nurul Ain Lubis Nurul Hidayah Sinaga Nurul Izzatunna Jhirah Harahap Olivia Avriyanti Hanafiah Olivia Avriyanti Hanafiah Onrizal Onrizal Rahmi Ami Rangkuti, Ahmad Baiquni Revandy Iskandar Muda Damanik Ria Arta Junistia Riko Andika Pohan Risma Damayanti Risnasari, Iwan Risnasari Rohani Ganie Rohani Ganie Rosmayanti Rosmayanti Rosmayati Rosmayati Rosmayati Rosmayati Rosmayati Rosmayati Salman Alfarisi Simangunsong Samsuri, Samsuri Sartika EC Siallagan Siti Rachma Aulia Damanik Sivaipram, Itchika Sivaipram Slamet, Bejo Slamet Sri Yunita Simanjuntak Sudirman Yahya Sudirman Yahya Sudirman Yahya - Susilowati, Arida Susilowati Syaflida, Rahmi T Sabrina T. Chairun Nisa T. Sabrina Trikoesoemaningtyas ungu, retno kencana Y Husni Yoke Blandina Larasati Sihombing Zurni Zahara Samosir