Claim Missing Document
Check
Articles

KONDISI KEPALA KELUAGA MISKIN DI DESA TAMAN ASRI Ardiansyah Ardiansyah; Buchori Asyik; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.78 KB)

Abstract

The objective of this research was to find out the condition of poor family heads in Taman Asri village of Purbolinggo sub district in Eastern Lampung district. This research used descriptive method. Population was 190 family heads, and samples were 38 family heads (20%). The result showed that the average width of field land owning of a poor family head was 0,21 ha. Status of field land of poor families in the first season of planting crop showed that 29 family heads (76,32%) had their own land and 9 family heads (23,68%) sharecrop, status of field land of poor families in the second season of planting crop showed that 29 family heads (76,32%) had their own land and 9 family heads (23,68%) rented the land. Numbers of poor family members were averagely 4 persons per family. Average annual income of each poor family was Rp 7.592.244 per family. The minimum basic poor family needs were only fulfilled 47,64% to 92,73%. 22 families (68,42%) were in poor conditions.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi kepala keluarga miskin di Desa Taman Asri Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan metode deskriptif. Populasinya berjumlah 190 KK, sampel 20% (38 KK). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Rata-rata luas kepemilikan lahan sawah kepala keluarga miskin 0,21 ha. Status kepemilikan lahan sawah keluarga miskin pada periode penanaman pertama 29 KK (76,32%) milik sendiri dan 9 KK (23,68%) menyakap, status kepemilikan lahan sawah keluarga miskin pada periode penanaman kedua 29 KK (76,32%) milik sendiri dan 9 KK (23,68%) menyewa. Jumlah anggota keluarga miskin rata-rata 4 jiwa/KK. Pendapatan keluarga miskin rata-rata sebesar Rp 7.593.244 KK/tahun. Kebutuhan pokok minimum keluarga miskin terpenuhi 47,64% sampai dengan 92,37%. Sebanyak 22 KK (68,42%) berada pada kondisi miskin.Kata kunci: kepala keluarga, kondisi, miskin.
Deskripsi Kecamatan Kedamaian Sebagai Hasil Pemekaran Wilayah Kecamatan Tanjungkarang Timur Tahun 2018 Noris Subhan; I Gede Sugiyanta; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.826 KB)

Abstract

This research examined of expansion Kedamaian Subdistrict. The research fokused after the expansion area with the description (1) the large area (2) the number of inhabitans (3) Economic condition (4) facilities and infrastructure. The method used in this research is descriptive method, Data collection used observation method, unstructured interview, and documentation. Analysis data used percentage This research : (1) the area didn’t qualification of the new subdistrict (2) the population of Kecamatan Kedamaian has qualification the requirement of the new kecamatan (3) the economic condition of Kecamatan Kedamaian with good facilities (4) the means of Kecamatan Kedamaian is good enough.Penelitian ini mengkaji pemekaran wilayah Kecamatan Kedamaian. Titik kajiannya setelah pemekaran wilayah dengan pendeskripsian tentang (1) Keadaan jumlah penduduk (2) luas wilayah (3)  Keadaan ekonomi (4) Sarana dan Prasarana. Metode yang digunakan penelitian adalah metode deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara tidak terstruktur dan  dokumentasi. Analisis data mengunakan analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian: (1) luas wilayah tidak memenuhi syarat pembentukan kecamatan baru (2) jumlah penduduk kecamatan Kedamaian telah memenuhi syarat pembentukan kecamatan baru (3) keadaan ekonomi Kecamatan Kedamaian di tunjang dengan sarana yang baik (4) keadaan sarana Kecamatan Kedamaian sudah cukup baik.Kata Kunci : deskripsi, kedamaian, pemekaran 
PEMETAAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Irafitriana Sulistiawati; Pargito Pargito; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.078 KB)

Abstract

This study aims to descibe the state of a geography teacher to calculate and to map the needs of geography teacher and its relevance with the educational background of high school geography teacher in Ogan Komering Ulu distict, Sumatera Selatan in 2012. This study used descriptive methode as the research method, while the data collection techniques used were koesioner and documentation. The technical data analysis used was descriptive analysis. The population in this study were 27 high schools in Ogan Komering Ulu district. These results indicate:1). The number of high school geography teacher in OKU is 34 people consisting of 13 teacher-sex male, 21 female teachers, 11 permanent teachers, 23 teacher salaries and only 16 teachers who have certification. The Media of teaching is often used by geography teacher in OKU are maps and globes, added by media images, and video. The material that most difficult to understand were the 20 teachers choose materials GIS and remote sensing, 1 person chose material antroposfer and 14 teachers have no trouble. 2). The need for high school geography teacher is 33 geography teacher. 3). Schools that exceeds 1 geography teacher are Sentosa Bhakti senior high school and Kader Pembangunan senior high school that located in Baturaja Timur sub-district. Then only Senior High School number 8 OKU,located in Sinar Peninjauan sub-district, is lack of 1 geography teacher. 4). The relevance of the educational background of teachers are only 16 geography teacher were graduate of S1 Geography Education, 17 teachers were graduate of S1 Non Educational geography and 1 teacher is graduate of SMEA. So we can say that the total shortages of geography teachers in OKU district based on the relevance of the educational background above ie 17 teachers.Keyword:  Mapping, Geography Teachers Need
Menurunnya Jumlah Angkutan Kota Jurusan Metro-Kampus di Kota Metro Tahun 2017 Rahma Dyan Puspita; Sudarmi Sudarmi; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 6, No 5 (2018): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.815 KB)

Abstract

This research was purposed to obtain information on the causes of the decreasing in the number of city transport Metro-Kampus route that operates in Metro City at year 2017. The research method used are descriptive explorative method. Population were 16 drivers of city transport, but just 8 drivers due to difficulties in taking the informant data.  Data collection techniques used are field observation, interview, and documentation. Analysis technique used are qualitative descriptive technique. The result of research, according to city transport drivers route Metro-Kampus perception can be concluded that the increasing of private vehicle especially motorbike, the switching of society using online taxi-bike and because the majority of the campus area contains university students and students who have their own academic schedule or passenger is incidental which cause the decrease of city transport amount.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai penyebab menurunnya jumlah angkutan kota jurusan Metro-Kampus yang beroperasi di Kota Metro pada tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi berjumlah 16 orang sopir angkutan kota, namun hanya 8 sopir dikarenakan kesulitan dalam pengambilan data informan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, menurut persepsi sopir angkot jurusan Metro-Kampus dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya kendaraan pribadi khususnya sepeda motor,  beralihnya masyarakat menggunakan ojek online dan mayoritas daerah kampus berisi mahasiswa dan pelajar yang mempunyai jadwal akademik tersendiri atau penumpangnya bersifat insidental yang menjadi penyebab menurunnya jumlah angkot.Kata Kunci: angkutan kota, kampus, transportasi
Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun 2018 Evi Syarifah MS; Edy Haryono; Dedy Miswar
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.437 KB)

Abstract

This study aims to describe the location, extent of parameters, level of vulnerability, and flood factors. The research method uses surveys. Data collection technique are observation and documentation. Data analysis using overlay and scoring. The results of the study were: (1) Flood locations in Kelurahan/Pekon Sidoharjo, East Pringsewu, South Pringsewu, North Pringsewu, Pringsewu Barat, Podomoro, Pajaresuk. (2) Extent of rainfall parameters 5mm/day (3.209.91ha), slopes 0-8% (4.377.77ha), Red Yellow Podsolic soil types (3.005.80ha), Settlement land use (2.157.72ha). (3) Flood-prone levels: not vulnerable, vulnerable, and very vulnerable. (4) Flood factors due to flat slopes and land conversion.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan lokasi, luasan parameter, tingkat rawan, dan faktor banjir. Metode penelitian menggunakan survei. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik overlay dan skoring. Hasil penelitian: (1) Lokasi banjir di Kelurahan/Pekon Sidoharjo, Pringsewu Timur, Pringsewu Selatan, Pringsewu Utara, Pringsewu Barat, Podomoro, Pajaresuk. (2) Luasan parameter curah hujan 5mm/hari (3.209,91 ha), lereng 0-8% (4.377,77 ha), jenis tanah Podsolik Merah Kuning (3.005,80 ha), penggunaan lahan Permukiman (2.157,72 ha). (3) Tingkat rawan banjir: tidak rawan, rawan, dan sangat rawan. (4) Faktor banjir karena lereng datar dan alih fungsi lahan.Kata kunci: daerah, pemetaan, rawan banjir
PERANAN BANTUAN SOSIAL DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN KELUARGA BURUH TANI Vina Nurviana; Budiyono Budiyono; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.056 KB)

Abstract

This research was to investigate the role of social aid to lessen farmer families’ poverty in totokaton, punggur, central Lampung.  It emphasized in income of the families before getting social aid, amount of family’s member, work system, type of social aid utilization, income of the families after getting social aid, hierarchy of minimum staple, and poverty diminution.Descriptive method was used in this research.  The population of this research was 54 farmer families.  The collecting data were observation, questionnaire, and documentation.  Frequency tabulation and percentage were used in this research to analyze the data.  They were the basic of interpretation and description to get the result. The finding of the research showed that   (1) the average of farmer’s income before getting social aid was Rp 7.844.733,33 in each year.  (2)Average of their burden children was 2 people for each patriarch.(3)  it was 81.48% patriarches who used social aid through independent work family system  and  it was 18.52% patriarches through group work system. (4) It was 83.33% patriarches who used social aid in agriculture sector, 16.67% patriarches in non agriculture sector. (5)  Average of income after using social aid was 10.835.006,67% patriarches in every year.  (6)Minimum staple compliance of family was increase from 0% to 48.15% patriarches.  (7)Families who had better life were increase 37.04% which the verge of poverty was 27.78% and better life family was 9.25%.Key words: The social aid, Farmer, Poverty
Deskripsi Sosial Ekonomi Nelayan Di Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus Tahun 2017 Rini Sofiyah; Edy Haryono; Dedy Miswar
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.975 KB)

Abstract

This study aims to describe the social and economic conditions of fishermen in Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kotaagung Tanggamus District. This research using descriptive method. The population of this study as many as 146 fishermen and the number of research samples as many as 37 fishermen using proportional random sampling technique. Data collection using observation techniques, structured interviews, and documentation. Analysis of data using table percentage. The results showed that Education level of children including the category of school or non-school is 53 people (39,84%). Heads of fishermen families have of dependents 5. Income of fisherman's family head is average Rp. 1.559.000,-/bln. Head of fisherman's family have side job is 29 people (78,37%). The status of the ownership of the fisherman’s family home is as many 27 people (72,975%) who have the status of riding and the physical conditional of thee non permanen house.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keadaan sosial dan ekonomi nelayan di Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 146 nelayan dan jumlah sampel penelitian sebanyak 37 nelayan menggunakan teknik proporsional random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara terskruktur, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan tabel persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat pendidikan anak nelayan yang belum sekolah dan tidak tamat SD sebanyak 53 orang (39,84%). Jumlah tanggungan kepala keluarga nelayan yaitu rata-rata 5 orang. Pendapatan kepala keluarga nelayan rata-rata sebesar Rp. 1.559.000,-/bulan.  Kepala keluarga nelayan yang memiliki pekerjaan sampingan yaitu sebanyak 29 orang (78,37%). Status kepemilikan rumah nelayan yaitu sebanyak 27 orang (72,975%) berstatus menumpang dengan  kondisi fisik rumah yang non permanen.Kata kunci: kepala keluarga, nelayan, sosial ekonomi
Deskripsi Kondisi Sosial Ekonomi Kepala Keluarga Pemulung di Kelurahan Kali Balau Kencana Kota Bandar Lampung Miftahul Janah; Edy Haryono; Zulkarnain Zulkarnain
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 7, No 6 (2019): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.637 KB)

Abstract

This study aims to find out the descriptive of the socio-economic conditions of the head of the scavenger family in Kali Balau Kencana Sub-Distric, Kedamaian District, Bandar Lampung City. The study press points are the income of the scavenger family, the number of family dependents, and minimum basic needs. This research used descriptive method. The study population was 48 families. Data collection using observation, questionnaire, and documentation techniques. and analyzed by percentage table. This percentage result shows that: (1). The income of the head of the scavenger family is already high and it turns out there are still low. (2). The number of dependents of the scavenger family heads is a large family with 5 dependents. (3). The minimum basic needs of scavengers which have a small number of dependents (5 people) there are 44 households (91.6%) and a large number of family dependents (≥5 people) there are 4 families (8.4%).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskriptif dari keadaan sosial ekonomi kepala keluarga pemulung di Kelurahan Kali Balau Kencana Kecamatan Kedamaian Kota Bandar Lampung. Titik tekan kajiannya yaitu pendapatan keluarga pemulung, jumlah tanggungan keluarga, dan kebutuhan pokok minimum. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 48 KK. Pengumpulan data dengan teknik observasi, kuisioner, dan dokumentasi . dan dianalisis dengan tabel persentase. Hasil persentase ini menujukkan bahwa : (1). Pendapatan kepala keluarga pemulung yang terbilang sudah tinggi dan ternyata masih ada yang rendah. (2). Jumlah tanggungan kepala keluarga pemulung merupakan keluarga keluarga yang cukup besar dengan jumlah tanggungan 5 orang. (3). Kebutuhan pokok minimum pemulung yang memiliki jumlah tanggungan yang sedikit (5 orang) terdapat 44 KK (91,6%) dan jumlah tanggungan keluarga yang banyak (≥5 orang) terdapat 4 KK (8,4%).Kata kunci: deskripsi, kepala keluarga pemulung, sosial ekonomi
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMIPENGRAJIN GERABAH BERALIHMATA PENCAHARIAN MENJADI PEMBUAT TAHU TEMPE Raisa Maharani; Edy Haryono; Dedy Miswar
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 4, No 6 (2016): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.346 KB)

Abstract

This study reviewing characteristic of socio economic craftsman earthenware has transformed livelihoods being the makers tofu tempeh Kedamaian village. The study used descriptive method, population 15 people.Research methodology used method descriptive, with technique that taking the data by observation, structural interview, documentation. Engineering analysis using data table the percentage who has been described with the approach of space (spatial).The research results show that: (1) Factors that lie behind the livelihood of 15 100% pottery craftsmen because of the difficulty of getting clay, (2) 10 of tofu tempeh makers have an average age that belong to a full unproductive age,(3) 9 of tofu tempeh makers level of education is low, (4) 14 of tofu tempeh makers have a small number of family heads categorized,(5) 12 of tofu tempeh makers earn monthly income above UMR, (6) 15 of pottery producers experienced an increase in income after switching to their livelihoods, (7). 15 of tofu tempeh makers minimum family basic needs are met.Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik sosial ekonomi pengrajin gerabah yang beralih mata pencaharian menjadi pembuat tahu tempe di Kelurahan Kedamaian Tahun 2016. Penelitian menggunakan metode deskriptif, populasi15 orang.Teknik pengambilan data yaitu observasi, wawancara terstuktur, dan dokumentasi.Teknik analisis menggunakan data tabel persentase yang dideskripsikan dengan pendekatan keruangan (spasial).Hasil penelitian menunjukkan: (1) Faktor yang melatar belakangi alih mata pencaharian 15 pengrajin gerabah karena sulitnya mendapatkantanah liat,(2) 10 pembuat tahu tempe memiliki umur tidak produktif penuh,(3) 9 pembuat tahu tempe memiliki tingkat pendidikanrendah,(4) 12 pembuat tahu tempe memiliki jumlah tanggungan kepala keluarga dikategorikan kecil, (5) 12 pembuat tahu tempe memperoleh pendapatan perbulan di atas UMR, (6) 15 pengrajin gerabah mengalami peningkatan pendapatan setelah beralih mata pencaharian,(7) 15 pembuat tahu tempe kebutuhan pokok minimum keluarganya terpenuhi.Kata Kunci : alih mata pencaharian, pendidikan, pendapatan
Deskripsi Industri Tempe Di Kelurahan Jagabaya II Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung Ayu Gita Aprilia; Trisnaningsih Trisnaningsih; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.234 KB)

Abstract

This study aims to describe: (1) the availability of raw materials, (2) the amount of capital used,  (3) the origin of the workforce, (4) the origin of the fuel,  (5) transportation marketing and (6) marketing of tempe products. The research method uses a descriptive survey. Data collection by observation, documentation and questionnaire. Data analysis uses percentages. The results of the study: (1) The availability of raw materials derived from imports and the acquisition of raw materials through the market 22 respondents (62.86%) and suppliers 13 respondents (37.14%). (2) The amount of capital used is the majority of small capital (Rp. 889,602,9). (3) origin of work from family. (4) The origin of fuel from within the Way Halim District and the type of fuel used is fuel wood with a percentage of 62.86% or 22 respondents. (5) Marketing transportation mostly uses motorcycle. (6) Most of the marketing of tempe results is sold in the market and customers who come.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) ketersediaan bahan mentah, (2) jumlah modal yang digunakan, (3) asal tenaga kerja,  (4) asal bahan bakar, (5) transportasi pemasaran dan (6) pemasaran hasil tempe. Metode penelitian menggunakan survei deskriptif. Pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan persentase. Hasil penelitian: (1) Ketersediaan bahan mentah berasal dari impor dan perolehan bahan mentah melalui pasar 22 responden (62,86%) dan pemasok 13 responden (37,14%). (2) Jumlah modal yang digunakan mayoritas modal kecil (Rp. 889.602,9). (3) asal tenaga kerja dari keluarga. (4) Asal bahan bakar dari dalam Kecamatan Way Halim dan jenis bahan bakar yang digunakan adalah kayu bakar dengan persentase 62,86% atau 22 responden. (5) Transportasi pemasaran sebagian besar menggunakan sepeda motor. (6) Pemasaran hasil tempe sebagian besar dengan cara dijual dipasar dan pelanggan yang datang.Kata kunci: deskripsi, industri tempe, geografi industri.
Co-Authors Abdul Fattah Maghribie Adi Waluyo Adi Waluyo, Adi Afdila, Dila Affandi, Idris Alwiningsih, Wiwin Amalya Indah Lestari Andi Susanto Andi Susanto Andrahan, Ova Aprilia, Ayu Gita Ardiansyah Ardiansyah ARDIANSYAH ARDIANSYAH Arie Sugara Arinza Regina Syuri Asyfaniah Briliani Ayu Gita Aprilia Briliani, Asyfaniah Buchori Asyik Budiyono Budiyono Budiyono Budiyono Bustomi Bustomi Dedy Miswar Della Triandini Devi Desti Yani Devi, Inggrit Artiana Dian Novitasari Dian Novitasari Dian Utami Dian Utami, Dian Dian Utami, M.Pd. Dila Afdila Elvia, Rosi Elyus Juniwan Evi Syarifah MS Faozi, Ihwan Feby Lestari Gita Purwati Halengkara, Listumbinang Hayat Tunur Herli Andika Putra Hidayani Hidayani Hidayani, Hidayani I Gede Sugiyanta Idris Affandi Ihwan Faozi Inggrit Artiana Devi Irafitriana Sulistiawati Irma Lusi Nugraheni Iza Dewi Kartini Juniar, Riska Juniwan, Elyus Kartini, Iza Dewi Kartini, Nesy Lega Marisa Lega Marisa, Lega Lestari, Amalya Indah Lestari, Feby Maghribie, Abdul Fattah Maharani, Raisa Maryadi Budi Wiyono Mella Septiana Melya Sari Melya Sari, Melya Miftahul Janah Miftahul Janah, Miftahul Nani Suawarni Nani Suwarni Noris Subhan Novela, Susi Novi Kurnia Utami Novitasari, Dini Nur Amalia Ulfa Nur Hasanah, Ria Siti Nurlaili Nurlaili Nurlaili Nurlaili Nurmeitama Indah Wiladatika Nurviana, Vina Oktriyani Oktriyani Oktriyani, Oktriyani Ova Andrahan Pargito Pargito Peristianika Peristianika Peristianika Peristianika, Peristianika Prabawati Ningtyas Prabawati Ningtyas, Prabawati Prayudi, Masgilang Purwati, Gita Puspita, Rahma Dyan Putra, Herli Andika Putri, Tia Angelia Qibtiyah Qibtiyah Qibtiyah, Qibtiyah Rahma Dyan Puspita Raisa Maharani Ratih Meilia Sari Raudatul Jannah raudatul jannah Reni Sativa Sari Retno Wulandari Retno Wulandari Ria Siti Nur Hasanah Rini Sofiyah Rizki Wahyuni Rosi Elvia Rullita P, Tiurma Laeris Safitri, Tiara Sando, Akuin Saputra, Pandu Sari, Ratih Meilia Sari, Reni Sativa Septiana, Mella Sofiyah, Rini Sonya Hervina Okthiara Suawarni, Nani Subhan, Noris Sudarmi Sudarmi Sugara, Arie Sulistiawati, Irafitriana Sumadi Sumadi SUMADI SUMADI Susi Novela Syahda Aulia Fatmaningrum Syahda Aulia Fatmaningrum, Syahda Aulia Syaiful Asrori Syarifah MS, Evi Syuri, Arinza Regina Tia Angelia Putri Tiara Safitri Tria Yanuariska Trisnaningsih Trisnaningsih Trisnaningsih Trisnaningsih Tunur, Hayat Ulfa, Nur Amalia Umi Latifah Utami, Novi Kurnia Vina Nurviana Wahyuni, Rizki Wan Hakki Wan Hakki, Wan Wati, Widiya Widiya Wati Wiladatika, Nurmeitama Indah Wiyono, Maryadi Budi Yani, Devi Desti Yanuariska, Tria Yarmaidi Yarmaidi Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain