Nanas (Ananas comosus) merupakan komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan untuk konsumsi segar maupun olahan industri. Dalam proses pengolahannya, sekitar 30-40% bagian buah menjadi limbah, seperti kulit, batang, dan bagian yang tidak terpakai. Limbah ini sering tidak dimanfaatkan dengan baik, padahal memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pupuk organik cair (POC). POC dari limbah nanas dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia serta meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman. Selain itu, POC berperan dalam meningkatkan kualitas hasil panen dan mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan. Pemanfaatan limbah nanas juga dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat, termasuk kelompok wanita tani. Kulit nanas mengandung 81,72% air; 20,87% serat kasar; 17,53% karbohidrat; dan 4,41% protein, menjadikannya bahan yang potensial untuk fermentasi menjadi POC. Pupuk ini mengandung 1,12% nitrogen (N), 0,2% fosfor (P), 1,24% kalium (K), dan 3,51% karbon organik (C). POC dari kulit nanas telah terbukti bermanfaat bagi tanaman seperti selada dan mentimun. Pelatihan pembuatan POC dari limbah nanas dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah organik. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya mendukung pertanian berkelanjutan tetapi juga memberikan solusi bagi pengelolaan limbah industri nanas.