Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBERDAY AAN KOMITE DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH Agung Pramono
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2011): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2011
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.972 KB)

Abstract

Qualified human resources who have the right competence,skills, abilities, attitudes, behavior, motivation and commitment isneeded in the global market competition. But the reality shoes that thequality of Indonesian human resources are relatively underdevelopedand very low. To overcome this obstacles required the participation ofboth government and society, in synergy, and particularly the schoolcommittee to provide education.This paper discussed the school committees' participation ineducation. There are four kinds of participation: l) the involvement indecision-making process, 2) the implementation of the program, 3)thegaining advantages of the program, and 4) the evaluation of theprogram. If all of these are performed together or as a whole, it willbring the potential of integrated development.First, public participation in decisions making process,especially choosing the purpose alternatives by discussing ideasrelating to mutual interest. Second, participation in theimplementation of the program is continuation of the plan which hasbeen agreed upon the planning, implementation, and objectives. It cantake the forms of physical labor donations, financial donations,donations of material, moral contribution (counseling, advice), andthe decision contribution. Third, participation in taking the benefit.This is not independent from the quality and the quantity of theachieved program implementation. Fourth, participation in theevaluation process related to the implementation of the program as awhole.
TANGGUNG GUGAT DOKTER BEDAH ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI TERHADAP KEGAGALAN IMPLAN PASCA OPERASI PASIEN Wibowo, Muhammad Andri; Andika Persada Putera; Agung Pramono
Jurnal Hukum Samudra Keadilan Vol 18 No Khusus (2023): Jurnal Hukum Samudra Keadilan
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jhsk.v18iKhusus.8671

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik pelayanan bedah ortopedi dan traumatologi di rumah sakit serta menganalisis tanggung jawab dokter bedah ortopedi dan traumatologi terhadap kegagalan implan pasca operasi pada pasien. Dari penelitian ini diketahui bahwa kegagalan implan pasien pasca operasi merupakan salah satu risiko dari tindakan medis bedah. Penelitian ini disusun dengan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif, yaitu berusaha mencari kebenaran yang runtut berdasarkan asas dan falsafah dasar hukum positif serta berusaha mencari hukum yang tepat dalam menyelesaikan suatu perkara hukum tertentu. Undang-Undang praktik kedokteran tidak mengatur secara tegas risiko medis, sehingga perlu adanya reformasi undang-undang yang bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi tenaga kesehatan, termasuk dokter. Undang-Undang Praktik Kedokteran yang memuat perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan adalah Pasal 50 yang menyatakan bahwa dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran berhak memperoleh perlindungan hukum dalam hal tenaga kesehatan melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya, kelalaian tersebut harus terlebih dahulu dilakukan, bisa melalui mediasi. Kata kunci: tanggung jawab, ortopedi dan traumatologi kegagalan implant.
Peningkatan Pengetahuan Sanitasi Dan Hygiene Pada Pelaku Usaha Agroindustri Tahu (Pabrik Tahu Uap Kembar Jaya ) Di Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Putri, Dini Amalia; Agung Pramono; Yogy Rasihen; Tri Kurniaty
Journal Of Rural Community Development Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2 Nomor 1 : April 2025
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jrcd.v2i1.23

Abstract

Agroindustri merupakan salah satu usaha untuk menciptakan nilai tambah dengan mengolah hasil pertanian seperti kedelai menjadi tahu. Penerapan sanitasi dan hygiene yang baik dalam proses produks membantu meningkatkan kualitas produksi , keamanan produk pangan, dan daya saing produk. Produk pangan yang dihasilkan dari penerapan sanitasi yang buruk dapat berisiko terkontaminasi. Hal tersebut tidak hanya berdampak pada kesehatan konsumen, tetapi juga pada reputasi dan keberlanjutan Usaha Agroindustri. Oleh karena itu, penerapan sanitasi dan hygiene pada pelaku usaha agroindustry harus dilakukan sesuai dengan SOP (Standart Operating Procedures) karena sebagai kunci untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk. Permasalahan yang ada pada Pelaku usaha Agroindustri (Pabrik Tahu Uap Kembar Jaya) ini diantaranya, terbatasnya pengetahuan pelaku usaha agroindustri tahu dan pekerja mengenai sanitasi dan hygiene pada pengolahan agroindustri, serta pemikiran warga dan pelaku UMKM yang masih berorientasi pada hasil produksi saja tanpa melihat kualitas, tingkat keamanan, mutu dan gizi pada produk pangan. Melalui program edukasi dalam peningkatan pengetahuan sanitasi dan hygiene ini dapat memberikan kesadaran pelaku usaha maupun masyarakat bahwa pentingnya sanitasi dan hygiene dalam proses produksi agroindustry tahu, sehingga dapat memaksimalkan efisiensi produksi dan daya saing pasar produk di Indonesia.
Sosialisasi Sistem Pemasaran Produk Pertanian : Peluang dan Tantangan di Era Digital pada Petani Palawija Desa Ridan Permai Tri Kurniaty; Dini Amalia Putri; Agung Pramono; Yogy Rasihen; Rahmad Akbar; Nofiar.Am, Andri
ABDIMAS TERAPAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan Vol. 3 No. 1 (2025): Juni: ABDIMAS TERAPAN: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/abdimasterapan.v3i1.1012

Abstract

The development of digital marketing for palawija farmers in Desa Ridan Permai is a strategic effort to enhance farmers’ competitiveness and income in facing modern market challenges. This community service activity aims to improve farmers’ understanding of utilizing digital technologies, such as social media and e-commerce platforms, as marketing tools for agricultural products. The methods employed include socialization, training, and direct assistance to farmers involving multiple stakeholders. The results show increased enthusiasm and capability among farmers in applying digital marketing, with potential to expand market reach and improve profits. However, challenges such as limited digital literacy and technology access require further attention. This program contributes significantly to supporting the transformation of local agribusiness towards a more advanced and sustainable digital era.
Pencegahan dan Penanggulangan Hama Kumbang Tanduk Pasca Replanting Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Desa Bandur Picak Kecamatan Koto Kampar Agriani, Feri; Boris Kaido; Sri Oktika Syahputri; Afdhal Afdhal; Nina Veronika; Nur Asma Deli; Agung Pramono; Tri Kurniaty; Dini Amalia Putri; Yogy Rasihen; Fajar Aga Wandana
ABDIMAS TERAPAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan Vol. 3 No. 1 (2025): Juni: ABDIMAS TERAPAN: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/abdimasterapan.v3i1.1097

Abstract

The Smallholder Oil Palm Replanting Program (PSR) is a key initiative to improve the productivity of Indonesia’s smallholder plantations. However, the replanting process increases the risk of pest attacks, particularly from rhinoceros beetles (Oryctes rhinoceros), which can damage the shoot apex, inhibit plant growth, and even cause the death of young oil palm trees. This community service activity was carried out in Bandur Picak Village, Koto Kampar Hulu Subdistrict, with the aim of educating and training farmers on Integrated Pest Management (IPM) strategies to control rhinoceros beetles. The methods included educational sessions, technical training, and field demonstrations on the use of pheromone traps, the application of the entomopathogenic fungus Metarhizium anisopliae, and the management of organic waste. The results showed that 85% of participants improved their understanding of pest biology and control techniques and expressed readiness to implement IPM practices in their fields. This activity effectively enhanced farmers’ capacity in environmentally friendly pest control and supported the success of oil palm replanting. Strengthening local capacities through participatory approaches is essential to achieving sustainable plantation management in rural areas.
Disparitas Pola Konsumsi Rumah Tangga Petani: Analisis Komparatif Stabilitas Pendapatan dan Prioritas Pengeluaran pada Petani Kelapa Sawit di Riau dan Karet di Jambi Rasihen, Yogy; Dini Amalia Putri; Agung Pramono; Tirta Anugerah
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Agribisnis Volume 14 No 2 Tahun 2025 (In progress)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v14i2.4645

Abstract

Komoditas kelapa sawit dan karet merupakan pilar ekonomi rumah tangga pedesaan Indonesia, namun dengan karakteristik pendapatan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pola konsumsi rumah tangga petani kedua komoditas tersebut dengan fokus pada stabilitas pendapatan dan prioritas pengeluaran. Metode mixed-methods diterapkan dengan survei kuantitatif pada 140 rumah tangga petani (52 sawit di Kampar, 88 karet di Tebo) dan wawancara mendalam. Stabilitas pendapatan diukur dengan Koefisien Variasi (CV), sedangkan perbedaan pola konsumsi dianalisis menggunakan Independent T-test dan faktor penentunya diidentifikasi melalui regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan disparitas yang signifikan. Petani sawit menikmati pendapatan lebih tinggi (Rp 7,6 juta/bulan) dan stabil (CV <20%), sehingga dapat mengalokasikan 25-30% pendapatan untuk pendidikan/kesehatan dan 20-25% untuk investasi. Sebaliknya, petani karet menghadapi volatilitas pendapatan ekstrem (CV >40%) dengan pendapatan rendah (Rp 983 rb/bulan), menyebabkan alokasi dominan untuk kebutuhan pokok (55-60%) dan tabungan darurat (20-25%) sebagai strategi bertahan hidup. Penelitian menyimpulkan bahwa stabilitas pendapatan yang bersumber dari karakteristik komoditas adalah determinan utama perbedaan pola konsumsi. Implikasi kebijakan dari temuan ini adalah perlunya intervensi yang berbeda, di mana petani karet memerlukan program stabilisasi pendapatan dan jaminan sosial, sementara petani sawit dapat difasilitasi untuk pengembangan kapasitas investasi dan kewirausahaan. Oil palm and rubber are pillars of Indonesia's rural economy, yet they are characterized by different income profiles. This study aims to analyze the differences in consumption patterns between farmer households of these two commodities, focusing on income stability and expenditure priorities. A mixed-methods approach was employed, combining a quantitative survey of 140 farmer households (52 oil palm in Kampar, 88 rubber in Tebo) with in-depth interviews. Income stability was measured using the Coefficient of Variation (CV), while differences in consumption patterns were analyzed using an Independent T-test, and their determining factors were identified through multiple linear regression. The results reveal significant disparities. Oil palm farmers earn a higher (Rp 7.6 million/month) and more stable income (CV <20%), enabling them to allocate 25-30% of their income to education and health, and 20-25% to investment. Conversely, rubber farmers face extreme income volatility (CV >40%) with a low income (Rp 983 thousand/month), leading to a dominant allocation of funds to basic needs (55-60%) and emergency savings (20-25%) as a survival strategy. The study concludes that income stability is the primary determinant of the differences in consumption patterns. The policy implication of these findings is the need for differentiated interventions, where rubber farmers require income stabilization programs and social safety nets, while oil palm farmers can be facilitated in investment capacity development and entrepreneurship.