Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Analisis Tindak Tutur dalam Suasana Duka di Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutung Gazali Lembah; Moh Tahhir; Hendrik, Hendrik; Juniati, Juniati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4255

Abstract

Tindak tutur merupakan suatu ucapkan/tuturan yang mempunyai arti atau dengan kata lain kalimat yang dituturkan bisa mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu .Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur apa saja yang terjadi dalam suasana duka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik rekam. Hasil penelitian ditemukan tindak tutur yang di tuturkan pada saat suasana duka agama islam adalah, tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, perlokusi yang diutarakan dalam beberapa tempat berbeda yaitu, penyampaian informai duka, tuturan yang terjadi pada saat dirumah duka, tuturan yang terjadi diluar rumah duka, tuturan yang terjadi pada saat pengantaran jenazah ke pemakaman dan tuturan yang terjadi pada saat takziah. Sedangkan tuturan lokusi ilokusi dan perlokusi yag terjadi pada Agama Kristen terjadipada saat, penyampaian informasi duka, tuturan yang terjadi dirumah duka, tuturan yang terjadi di rumah duka, tuturan yang terjadi di luar rumah duka dan tuturan yang terjadi pada saat malam penghiburan dan pemakaman.
Pergeseran Honorifik Dalam Sistem Kekerabatan Masyarakat Mandar Ida Nuraeni; Ulinsa, Ulinsa; Muhammad Nasir; Juniati, Juniati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4336

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pergeseran honorifik pada sistem kekerabatan masyarakat Mandar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yang bersifat diakronik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Informan penelitian ini adalah masyarakat Mandar yang memiliki garis keturunan bangsawan dan masyarakat biasa yang dianggap memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan dalam bidang penelitian yang dimaksud Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pergeseran honorifik pada sistem kekerabatan masyarakat Mandar yaitu terdiri dari (1) masa lalu kaitannya dengan sistem honorifik pada masyarakat tradisional. (2) masa sekarang yang kaitannya dengan sistem honorifik pada masyarakat modern. Kedua masa tersebut memiliki sistem honorifik yang sedikit berbeda. Perbedaan itu disebabkan adanya perubahan atau dengan kata lain pergeseran. Pada masyarakat tradisional khususnya di daerah Mandar telah dikenal istilah pemerian nama yang dilakukan pada saat bayi lahir seperti Acoq, Asoq, Caco, Kacoq , Icciq, Cicciq dan Issiq. Sementara pada masa modern, sistem kekerabatan masyarakat Mandar tidak lagi menggunakan sistem penamaan diri seperti Acoq, Icciq, Kacoq, dan Cicciq. Hal ini dapat dilihat pada keadaan kekinian dimana masyarakat sudah mulai meninggalkan sistem tersebut.
Penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka di MTsN 1 Parigi di Sausu Ulfah, Ulfah; Nidaul Hasanah Bukhori; Juniati, Juniati; Sukma, Sukma; Hasnur Ruslan
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5837

Abstract

Untuk mendukung kualitas pendidikan di Indonesia, konsep Kurikulum Merdeka diterapkan melalui profil pelajar Pancasila. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila hadir sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan karakter profil pelajar Pancasila peserta didik. Melalui proyek ini, peserta didik diajak untuk mengamati lingkungan di sekitarnya dalam rangka menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MTsN 1 Parigi di Sausu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MTsN 1 Parigi, khususnya di kelas VIII. Metode penelitian kualitatif digunakan sebagai suatu pembelajaran pada keadaan objek yang alamiah. Melalui obsevasi dan wawancara menghasilkan catatan lapangan yang digunakan peneliti sebagai sumber data yang konsisten dan mendukung temuan penelitian. Dalam penerapan kurikulum merdeka, peserta didik membuat atau mengimplementasikan projek. Pelaksanaan kegiatan P5 merupakan salah satu kegiatan projek kurikulum merdeka. Kegiatan yang dilaksanakan di MTsN 1 Parigi bertema Kewirausahaan “Makanan” menghasilkan projek kegiatan P5 berupa membuat cemilan banana coklat krispy. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang pentingnya implementasi Kurikulum Merdeka dan integrasi keenam Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran.Penelitian ini juga memberikan panduan bagi lembaga pendidikan dalam mengintegrasikan profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran dan mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran tentang pentingnya persiapan yang matang dalam merencanakan kegiatan P5 agar dapat membentuk Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh Kemendikbud Ristek.
PELATIHAN MITIGASI BENCANA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SANGGAR SENI SASTRA BULAVA SINDUE DI KECAMATAN SINDUE Juniati, Juniati; Ulfa, Ulfa; Ruslan, Hasnur; Nirmayanti, Nirmayanti
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v8i2.2085

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mitigasi bencana kepada anak-anak sanggar seni sastra Bulava Sindue melalui metode bermain peran. Kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat kejadian pada tahun 2018 yang lalu, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah tertimpa musibah multibencana alam yaitu Gempa, Likuifaksi, dan Tsunami yang menyebabkan banyak menelan korban jiwa. Banyaknya anak-anak yang menjadi korban pada bencana tersebut menjadi motivasi bagi tim pengabdi untuk memberikan edukasi mitigasi bencana melalui metode bermain peran bagi anak-anak. Edukasi mitigasi bencana menjadi sangat penting untuk dilakukan sebagai problem solving dari permasalahan tingginya korban jiwa dari setiap kasus bencana alam yang terjadi. Salah satu konsep edukasi mitigasi bencana yang dapat dilakukan adalah memberikan pelatihan mitigasi bencana dengan menggunakan metode bermain peran bagi anak-anak. Pelatihan mitigasi bencana melalui metode bermain peran ini diikuti sekitar 30 orang anak. Peserta tersebut terdiri dari 19 laki-laki dan 11 perempuan. Peserta pelatihan tersebut tergabung dalam sanggar seni sastra Bulava Sindue yang berada di Desa Masaingi Kabupaten Sindue. Tahap pelaksanaan kegiatan ini adalah pertama survei, sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan, tim melakukan survei lokasi dan melakukan wawancara. Tahap kedua yaitu plan, pada tahap ini dilakukan perencanaan terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan. Tahap ketiga do, pada tahap ini dilakukan pelatihan mitigasi bencana melalui metode bermain peran. Tahap keempat see, pada tahap ini dilakukan refleksi untuk meninjau pelaksanaan pelatihan yang diberikan. Tahap kelima penyusunan laporan akhir kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah anak-anak terlatih dalam melakukan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR INDUKSI ELEKTROMAGNETIK MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBEX (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) BAGI PESERTA DIDIK KELAS IX F SMP NEGERI 3 PURWOREJO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Juniati, Juniati
Jurnal Sosialita Vol. 15 No. 1 (2021): JURNAL SOSIALITA
Publisher : Program Magister Pendidikan IPS UPY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah penelitian ini adalah rendahnya kemapuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik melalui Probex.Penelitian dilakukan dalam 2 siklus dan tiap siklus terdiri dari 3pertemuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik selalu termotivasi untuk belajar IPA meningkat dari 25% menjadi 52,5% pada siklus II dan ada kenaikan nilai rata-rata 77,92 pada siklus I menjadi 87,92 pada siklus IIdan ketuntasan belajar menunjukkan kenaikan dari 75% pada siklus I menjadi 91,6% pada siklus II. Disimpulkan bahwa pembelajaran probex pada konsep induksi elektromagnetik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas IX F SMP Negeri 3 Purworejo tahun pelajaran 2018/2019.Kata: kunci: motivasi, hasil belajar, Probex (Predict Obsere Explain)The problem in this study concerns with the students’ lower problem solving skill. This study aimed to improve students’ learning motivation and outcomes through Probex.The study was conducted in two 2 cycles with each of 3 meetings. Result of this study indicated that student were consistently motivated to learning Science, i.e. there was improvement from 25% to 52.5% at cycle II and the score average of 77.92 at cycle I improved to be 87.92 at cycle II; and learning mastery showed improvement from 75% at cycle I to 91.6% at cycle II. It is concluded that probex learning in electromagnetic induction is able to improve the student learning motivation and outcomes of class IX F at SMP Negeri (State Junior High School) 3 Purworejo in 2018/2019.Keywords: motivation, learning outcomes, Probex (Predict Observe Explain)
Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem-Based Learning dengan Gallery Walk dan Think Pair Share dengan Problem Posing terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Self-Confidence Kuswardi, Yemi; Juniati, Juniati; Sutopo, Sutopo; Usodo, Budi; Chrisnawati, Henny Ekana; Nurhasanah, Farida
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 10 Nomor 1
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v10i1.4634

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik, pembelajaran dengan model Problem-Based Learning dengan Gallery Walk, Think Pair Share dengan Problem Posing, atau Problem-Based Learning, (2) manakah yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik, peserta didik dengan self-confidence tinggi, sedang atau rendah, (3) Ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dan self-confidence terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain faktorial 3 x 3. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X pada salah satu SMA Negeri di Sukoharjo. Sampel dipilih dengan menggunakan cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi tes pada materi fungsi kuadrat untuk mendapatkan data kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan angket Self-confidence untuk mendapatkan data kepercayaan diri peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANOVA dengan dua sel yang tak sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran Problem-Based Learning dengan Gallery Walk dan Think Pair Share dengan Problem Posing memberikan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik daripada model pembelajaran Problem-Based Learning, model pembelajaran Problem-Based Learning dengan Gallery Walk memberikan kemampuan pemecahan masalah yang sama baiknya dengan model pembelajaran Think Pair Share dengan Problem Posing, (2) peserta didik dengan self-confidence lebih tinggi mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dari pada peserta didik dengan self-confidence lebih rendah, (3) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan self-confidence terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik.