Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA KINERJA TENAGA KESEHATAN DENGAN CAPAIAN TARGET KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PAGERAGEUNG KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2022 Yoyo Suhartoyo; Esty Febriani; Rossi Suparman; Mamlukah Mamlukah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 01 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i01.602

Abstract

Puskesmas selaku organisasi ujung tombak pembangunan kesehatan dituntut mempunyai pelayanan yang bermutu dan berkualitas. Masalah yang sering dialami oleh Puskesmas adalah rendahnya capaian target pelayanan Kesehatan. Berdasarkan data Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) UPTD Puskesmas Pagerageung tahun 2021 didapatkan hasil bahwa Penilaian cakupan pelayanan UKM Esensial hanya 81,78%, cakupan UKM pengembangan hanya 83,11% dan cakupan Pelayanan UKP sebesar 96,39%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kinerja tenaga kesehatan dengan capaian target pelayanan kesehatan di Puskesmas Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya 2022. Jenis penelitian ini menggunakan analitik deskriptif dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 60 orang dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian mengunakan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Orientasi Pelayanan (p = 0,023), Integritas (p = 0,004), Disiplin (p = 0,009) Kerjasama (p = 0,011) dan Kepemimpinan (p = 0,041) dengan capaian target kinerja SDM kesehatan di Puskesmas. Variabel disiplin merupakan variabel paling dominan yang berhubungan dengan capaian target kinerja SDM kesehatan di Puskesmas. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan capaian target pelayanan kesehatan baik itu cakupan pelayanan UKM Esensial dan cakupan UKM pengembangan yang mayoritas masih masuk kedalam kategori sedang.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI RSUD LINGGAJATI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2022 Shinta Risnawaty; Rossi Suparman; Mamlukah Mamlukah; Lely Wahyuniar
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 01 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i01.603

Abstract

Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. SDM Kesehatan yang didayagunakan di Fasyankes di Indonesia sebanyak 1.500.541 orang dan di Provinsi Jawa Barat sebanyak 17.9347 orang. Berdasarkan Renja RSUD Linggajati, diperoleh data mengenai Indikator Kinerja Utama RSUD Linggajati yaitu Tingkat Kelulusan Standar Akreditasi Rumah Sakit dengan target (100%) dan pencapaian hanya (73,3%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai di RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan tahun 2022. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 302 orang dan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 172 orang. Instrumen penelitian ini mengunakan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat (Rank Spearman) dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara profesionalisme (p = 0,010), persepsi (p = 0,001), sikap (p = 0,022), kepemimpinan (p = 0,000) dan penghasilan (p = 0,028) dengan kinerja pegawai. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja pegawai yaitu penghasilan dengan OR 29,176 (95% CI: 3,502 - 43,059). Diharapkan dapat memonitoring dan memberikan evaluasi terhadap kepegawaian dan penilaian kinerja secara rutin sebagai dasar pemberian reward bagi pegawai yang berkinerja baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PEMBAYARAN IURAN BPJS KESEHATAN PADA PESERTA MANDIRI DI PUSKESMAS KERTASEMAYA KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2022 Murniasih Murniasih; Rossi Suparman; Mamlukah Mamlukah; Esty Febriani
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 01 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i01.604

Abstract

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk capai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) salah satunya menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kabupaten Indramayu yang sudah terdaftar sebagai Peserta BPJS sebanyak 1.167.072 jiwa. Sebanyak 116.047 (9,94%) jiwa merupakan peserta BPJS Mandiri. Puskesmas Kertasemaya merupakan Puskesmas tertinggi yang memiliki peserta BPJS Mandiri di Kabupaten Indramayu yaitu sebanyak 5.179 jiwa dengan angka kepatuhan pembayaran iuran BPJS Mandiri sebanyak 1.181 (22,8%) jiwa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan kepatuhan pembayaran iuran BPJS Kesehatan pada peserta mandiri di Puskesmas Kertasemaya Kabupaten Indramayu Tahun 2022. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 1.454 orang dan pengambilan sampel dengan teknik disproportionate stratified random sampling sebanyak 200 orang. Instrumen penelitian ini mengunakan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara pendapatan (p = 0,000), jumlah anggota keluarga (p = 0,006), akses pembayaran (p = 0,05) dan kepuasan pelanggan (p = 0,028) dengan kepatuhan pembayaran iuran. Tidak terdapat hubungan antara umur (p = 0,121), jenis kelamin (p = 0,626), pengetahuan (p = 0,709) dan cara pembayaran (p = 0,691) dengan kepatuhan pembayaran iuran. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan pembayaran iuran yaitu penghasilan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS JATIBARANG KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2022 Cucu Sartiasih; Rossi Suparman; Mamlukah Mamlukah
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 3 No 01 (2022): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v3i01.589

Abstract

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatatkan penurunan jumlah peserta pada 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya akibat tekanan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Data kunjungan pasien rawat jalan peserta BPJS yang datang ke Puskesmas Jatibarang mengalami penurunan dari 7.313 jiwa (2020) menjadi 7.127 jiwa (2021). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 7.127 orang dan pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 379 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup dengan melakukan wawancara. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat (Rank Spearman) dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Disimpulkan terdapat hubungan antara lima variabel dengan kepuasan pasien BPJS meliputi: fasilitas, kualitas layanan, interaksi personal, sikap layanan dan jadwal pelayanan dan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan yaitu fasilitas kesehatan. Diharapkan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam hal komunikasi, sikap dan etika petugas pelayanan serta aktif mengkomunikasikan keluhan kepada petugas puskesmas setempat agar memperlancar proses pelayanan yang memuaskan.
HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS SLIYEG KABUPATEN INDRAMAYU 2022 Iin Wahyuni Adiyanti; Dewi Laelatul Badriah; Rossi Suparman; Mamlukah Mamlukah
Journal of Health Research Science Vol. 2 No. 02 (2022): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i02.582

Abstract

Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), angka capaian kinerja pegawai Puskesmas di Jawa Barat sebesar 61,8% pada 2021. Angka capaian kinerja pegawai Puskesmas di Indramayu sebesar 64,2% pada 2021. Angka disiplin kerja yang diukur dari indikator persentase kehadiran di Puskesmas Sliyeg pada 2020 sebesar 72,2%, meningkat pada 2021 sebesar 75,3%, lalu meningkat kembali sebesar 80,3% pada bulan Januari - Agustus 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara etos kerja dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Sliyeg Kabupaten Indramayu 2022. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain korelasional. Populasi penelitian ini berjumlah 52 orang dengan teknik total sampling sebanyak 52 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat (Uji Korelasi Rank Spearman). Terdapat hubungan antara etos kerja (p = 0,010) dan disiplin kerja (p = 0,001) dengan kinerja pegawai Puskesmas Sliyeg Kabupaten Indramayu 2022. Terdapat hubungan antara dua variabel bebas dengan kinerja pegawai Puskesmas yang meliputi etos kerja dan disiplin kerja. Diharapkan pegawai Puskesmas Sliyeg meningkatkan motivasi dan semangat dalam bekerja, guna mencapai target pelayanan kesehatan yang optimal.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR AIR MINUM, SANITASI DAN RIWAYAT DIARE DENGAN STUNTING PADA ANAK BADUTA DI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG 2021 Atik Nurhayati; Lely Wahyuniar; Rossi Suparman; Dewi Laelatul Badriah
Journal of Health Research Science Vol. 2 No. 02 (2022): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i02.585

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis. Kabupaten Sumedang ditetapkan sebagai salah satu 100 kabupaten kota prioritas intervensi balita stunting di Indonesia oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2KT) sejak tahun 2018 dengan 10 desa intervensi prioritas dan 5 desa berada di wilayah Rancakalong. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan faktor air minum, sanitasi dan Riwayat diare dengan stunting pada anak baduta di kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan observasional analitik case control study. Teknik sampel menggunakan stratified random sampling, dengan menggunakan rumus Sample Size WHO diperoleh jumlah sampel sebesar 144 orang (72 kasus dan 72 kontrol). Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisa data yakni analisis univariat (deskriptif), analisis bivariat (chi-square) dan analisis multivariat (regresi logistik). Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan fasilitas air minum (p = 0,000), kualitas air minum, (p = 0,001),fasilitas jamban (p = 0,000) fasilitas limbah ( p = 0,000) dan fasilitas sampah (p = 0,000) dengan kejadian stunting berdasarkan status gizi baduta stunting dan normal dengan hasil p < 0,05. Sedangkan Riwayat diare tidak berhubungan dengan stunting (p = 1,000, p > 0,05). Diharapkan adanya peningkatan edukasi kepada masyarakat, peningkatan strategi kebijakan terintegrasi, intervensi spesifik penurunan stunting melalui Program Penyediaan fasilitas air minum dan sanitasi serta dapat dilakukan pengabdian masyarakat dalam pencegahan Stunting terintegrasi di Kecamatan rancakalong Kabupaten Sumedang.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD LINGGAJATI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2022 Tati Yuliani; Rossi Suparman; Mamlukah Mamlukah; Lely Wahyuniar
Journal of Health Research Science Vol. 2 No. 02 (2022): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i02.596

Abstract

Kepuasan pasien merupakan hasil dari proses pelayanan yang dirasakan oleh pasien, sehingga kepuasan pasien dapat digunakan untuk menilai kualitas layanan yang diterima oleh pasien. Data pasien rawat jalan di RSUD Linggajati pada tahun 2019 sebanyak 50.769 pasien, tahun 2020 sebanyak 39.537 pasien, lalu pada tahun 2021 menjadi 52.023 pasien. Data kepuasan pasien rawat jalan pada tahun 2019 sebesar (89,6%), tahun 2020 sebesar (87,5%) dan pada tahun 2021 sebesar (90%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan tahun 2022. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 52.023 orang dan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 267 orang. Instrumen penelitian ini mengunakan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat (Rank Spearman) dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik. Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara kemampuan (p = 0,001), jaminan (p = 0,001), daya tanggap (p = 0,021), empati (p = 0,011) dan ketersediaan sarana prasarana (p = 0,000) dengan kepuasan pasien rawat jalan. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepusan pasien rawat jalan yaitu jaminan dengan OR 7,904 (95% CI: 1,171 - 9,820). Diharapkan pegawai Rumah Sakit meningkatkan aspek yang mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya sehingga para pasien rawat jalan merasa terjamin dan bebas dari risiko bahaya atau keragu-raguan ketika melakukan pengobatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ULANG PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKAMULYA KABUPATEN KUNINGAN Denny Mustafa; Rossi Suparman; Lely Wahyuniar; Mamlukah
Journal of Midwifery and Health Administration Research Vol 3 No 1 (2023): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanBrebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8094227

Abstract

Background: According to WHO, an estimated 9.4 million people in the world who suffer from hypertension with various complications and comorbidities die consistently. Information obtained in 2018 more than 427,218 people in Indonesia died due to hypertension. This study aimed to find out what factors influenced the repeat visits of hypertensive patients at the Sukamulya Health Center, Kuningan Regency. Methods: The research used is analytic with a cross sectional design. The subjects in this study were hypertensive patients at the Sukamulya Health Center in January-August 2022 with a total of 3,830 patients, using the Random Smpling sampling technique and a sample of 362 samples were obtained based on inclusion and exclusion criteria. The research data were processed and analyzed using the Chi Square test for bivariate analysis and logistic regression for multivariate analysis. Result: The distribution of hypertension patients at the Sukamulya Health Center who made repeat visits was 263 patients and 99 patients did not make repeat visits. Based on the Chi Square test, it was found that there was a relationship between the provision of education, pharmacological therapy and the referral system with repeat visits of hypertensive patients at the Sukamulya Health Center (p value <0.05). The most dominant factor influencing the return visit of hypertensive patients was pharmacological therapy with OR = 39,682. Conclusion: Factors providing education, pharmacological therapy and the referral system have an influence on the repeat visits of hypertensive patients at the Sukamulya Health Center in 2022. Therefore it is important for patients to make repeat visits to hypertension as well as for the puskesmas to be able to provide standardized hypertension services for patients.
Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Tingkat Depresi, Tekanan Darah, Frekuensi Nadi Dan Kadar Gula Darah Pada Lansia Kelompok Binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu Di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2022 Lutfiatur Rosyidah; Mamlukah; Rossi Suparman; Lely Wahyuniar
Media Informasi Vol. 19 No. 2 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v19i2.82

Abstract

Latar Belakang : Peningkatan Usia Harapan Hidup menyebabkan meningkatnya jumlah lansia di dunia setiap tahunnya. Secara global terdapat 727 juta lansia, jumlah tersebut diproyeksikan akan berlipat ganda menjadi 1,5 miliar pada tahun 2050. Peningkatan jumlah lansia membutuhkan penanganan yang serius karena secara alamiah lansia mengalami penurunan baik dari segi fisik, biologi maupun mentalnya, ditambah adanya pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dzikir terhadap tingkat depresi, tekanan darah, frekuensi nadi dan kadar gula darah pada lansia kelompok binaan Rumah Zakat Desa Tegalurung Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu di masa pandemi Covid-19 Tahun 2022. Metode : Menggunakan metode quasi experimental dengan rancangan penelitian pre and post test with control group design. Populasi penelitian 35 lansia dan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi 32 lansia (total sampling). Analisis dilakukan dengan univariat dan bivariat..Hasil : Analisis univariat dari 32 responden setengahnya (50%) mendapat intervensi terapi dzikir, untuk kelompok intervensi sebagian kecil (25%) depresi, sebagian besar (75%) hipertensi, seluruhnya (100%) dengan frekuensi nadi normal dan sebagian besar (56,3%) dengan kadar gula normal. Untuk kelompok kontrol sebagian kecil (18,8%), sebagian besar (75%) hipertensi, seluruhnya (100%) dengan frekuensi nadi normal dan sebagian besar (62,5%) dengan kadar gula normal. Untuk hasil analisis bivariat: ada pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat depresi (p value=0,009), tidak ada pengaruh terapi dzikir terhadap tekanan darah dengan p value=0,106 (sistol) dan 0,130 (diastole), ada pengaruh terapi dzikir terhadap frekuensi nadi (p value=0,017) dan Ada pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula (p value=0,027). Simpulan : Ada pengaruhyang signifikan (p value=<0,05) terapi dzikir terhadap tekanan darah, frekuensi nadi dan kadar gula darah. Saran : Menyebarluaskan informasi terkait terapi dzikir sebagai alternatif terapi non farmakologi untuk untuk mengobati dan mencegah hipertensi, diabetes mellitus dan depresi serta untuk menekan penggunaan obat yang irasional di masyarakat.
PELAKSANAAN DISKRESI APARATUR SIPIL NEGARA DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM Rossi Suparman
Jurnal Hukum Mimbar Justitia Vol 6, No 1 (2020): Published 30 Juni 2020
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jhmj.v6i1.786

Abstract

Secreted as an action or decision that can be used by the state civil service (ASN) under certain conditions, in carrying out the law enforcement duties of civil servants especially the police the authority to use discretion can be applied according to the conditions needed in the context of law enforcement, but after the enactment of Law Number 30 of 2014 concerning Government Administration requires clarity regarding the position of discretion in law enforcement. The method used is a normative approach using secondary and primary data that is analyzed qualitatively. The results showed (1) That the enactment of the Law on Government Administration is an effort to provide a legal position for discretion within the State Civil Apparatus. Discretion is regulated more clearly, from the definition, the limit according to the law, the limit is issued by the authorized official, the purpose, scope, conditions, use of discretion and approval procedures, and the consequences of discretionary law. (2) POLRI in its position as a law enforcement apparatus has the function of enforcing law in the judicial field both preventive and repressive. So with the discretionary authority in the judicial field as stipulated in Law No. 2 of 2002 in Article 18 paragraph (1) that "In the public interest of the Republic of Indonesia National Police officials in carrying out their duties and authorities can act according to their own judgment". (3) that in the relationship between the implementation of discretion according to the Government Administrative Law and the Police Law of the Republic of Indonesia there is an expansion of the purpose of police discretion in law enforcement, which is not only to create and maintain security and order, but also to launch and overcome obstacles in the process of law enforcement.Keywords : Discretion, State Civil Apparatus, Law Enforcement.