Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas terapi musik klasik dan murottal Al-Qur’an terhadap tekanan darah dan kecemasan dental Mahmudah, Mahmudah; Suparman, Rossi; Mamlukah, Mamlukah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v5i2.1585

Abstract

Latar Belakang: Pencabutan gigi sering memicu kecemasan dental dan peningkatan tekanan darah. Terapi musik klasik dan murattal Al-Qur’an merupakan intervensi non-farmakologis yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedua terapi tersebut terhadap tekanan darah dan kecemasan dental pada anak usia sekolah dasar.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimental dengan tiga kelompok pra dan pasca-tes di Puskesmas Sendang, Kabupaten Cirebon. Sampel terdiri dari 105 anak yang dipilih melalui nonprobability sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji Anova dan regresi logistik.Hasil: Uji Anova menunjukkan p-value <0,05 pada semua kelompok intervensi. Regresi logistik menunjukkan bahwa murattal Al-Qur’an lebih efektif menurunkan tekanan darah sistolik (-4,32) dan diastolik (-4,29) dibandingkan terapi musik klasik (-3,17 dan -3,2) serta kelompok kontrol (-1,03 dan -0,63). Sementara itu, terapi musik klasik lebih efektif mengurangi kecemasan dental (-3,55).Kesimpulan: Murattal Al-Qur’an lebih efektif menurunkan tekanan darah, sedangkan musik klasik lebih efektif dalam mengurangi kecemasan dental. Kedua terapi ini dapat menjadi alternatif intervensi non-farmakologis bagi anak yang menjalani pencabutan gigi.
Analisis Hubungan Antara Posisi duduk dengan Keluhan Low Back Pain Pada Penjahit Konfeksi di PT Vinex-D di Desa Sukamukti Kecamatan Cikijing Kabupaten Kuningan Ropii, Ahmad; Susianto, Susianto; Suparman, Rossi; Nugraha, Agah; Hermansyah, Asep Nandang; Assegaf, Hapidz Hilal
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12214

Abstract

Diseases that most often occur in confectionery workers are diseases related to the muscles and skeleton or known as musculoskeletal disorders (MSDs). Especially for sewing machine operators, work factors that can cause MSDs are repetitive movements, duration of work and physical factors that require muscle stretching. The purpose of this study was to analyze the relationship between sitting position and complaints of low back pain (LBP) in sewing tailors. This research is an analytic observational research with a cross-sectional design. The research subjects were tailors at PT Vinex-D, Cikijing District, Majalengka Regency. The subjects in this study were 50 people who worked as convection tailors at PT Vinex-D, which were selected using purposive sampling technique. The research instruments were questionnaires and observation sheets. Data collection techniques were carried out by conducting interviews at PT Vinex-D. The statistical test used is the Chi square test. The results of the analysis showed the value of p = 0.001. Furthermore, it was concluded that the relationship between sitting position and complaints of low back pain.Keywords: low back pain; sitting position; seamstress ABSTRAK Penyakit yang paling banyak terjadi pada pekerja konfeksi adalah penyakit yang berhubungan dengan otot dan rangka atau yang dikenal dengan sebutan musculoskeletal disorders (MSDs). Khusus pada operator mesin jahit, faktor pekerjaan yang dapat menyebabkan terjadinya MSDs adalah gerakan yang berulang-ulang, durasi kerja dan faktor fisik yang membutuhkan peregangan otot. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara posisi duduk dengan keluhan low back pain (LBP) pada penjahit konfeksi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah penjahit di PT Vinex-D Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka. Subyek dalam penelitian ini 50 orang yang bekerja sebagai penjahit konveksi di PT Vinex-D, yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara di PT Vinex-D. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi square. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,001. Selanjutnya disimpulkan bahwa hubungan antara antara posisi duduk keluhan low back pain.Kata kunci: low back pain; posisi duduk; penjahit
Pengaruh Terapi Murattal Al-Quran Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Layanan Jasa Boga Di Kabupaten Cirebon Pada Era Pandemi Covid 19 Tahun 2020 Roebidin, Rachmat; Mamlukah, Mamlukah; Suparman, Rossi; Febriani, Esty
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12206

Abstract

 Murattal al-Quran therapy is a therapy to listen to the recitation of the Koran which is a religious therapy that a person is read the verses of the Koran for a few minutes or hours so that it has a positive impact. The division of labor requires physical, mental readiness, level and good working environment conditions, the level of work-related fatigue experienced by workers can cause discomfort at work so that it will cause a sense of fatigue at work, which in turn can reduce work productivity at the company. This research was carried out from October 4 to November 3, 2020 with a total of 60 respondents who were selected using the purposive sampling method, the intervention sample = 30 respondents and the control sample = 30 respondents. Measurements were made using the Questionnaire for Feelings of Work Fatigue (KAUPKK). Furthermore, the difference test was carried out using the Wilcoxon test. The results of the difference test in the control group showed a p value = 0.259 (no difference), while the results of the difference test in the intervention group showed a p value = 0.001 (there was a difference). The average decrease in fatigue scores in the intervention group was more (-31.73+8.87) when compared to the control group (-7.33+14.63). Furthermore, it was concluded that there was an effect of Murattal al-Quran therapy on fatigue.Keywords: Murattal al-Quran therapy; fatigue; catering service workers ABSTRAK Terapi Murattal al-Quran adalah terapi mendengarkan bacaan al-Quran yang merupakan terapi religi bahwa seseorang dibacakan ayat-ayat al-Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif. Pembagian kerja membutuhkan kesiapan fisik, mental, tingkat dan kondisi lingkungan kerja yang baik, tingkat kelelahan akibat kerja yang dialami pekerja dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga akan menimbulkan rasa cepat kelelahan dalam bekerja, yang nantinya dapat menurunkan produktivitas kerja pada perusahaan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 04 Oktober sampai 03 November 2020 dengan jumlah, yang melibatkan 60 responden yang dipilih dengan metode purposive sampling, sampel intervensi = 30 responden dan sampel kontrol = 30 responden. Pengukuran dilakukan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPKK). Selanjutnya dilakukan uji perbedaan menggunakan Wilcoxon test.  Hasil uji perbedaan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai p = 0,259 (tidak ada perbedaan), sedangkan hasil uji perbedaan pada kelompok intervensi menunjukkan nilai p = 0,001 (ada perbedaan). Rerata penurunan skor kelelahan pada kelompok intervensi lebih banyak (-31,73+8,87) jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (-7,33+14,63). Selanjutnya disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kelelahan.Kata kunci: terapi Murattal al-Quran; kelelahan; pekerja layanan jasa boga 
Determinants of Tourism and HIV/AIDS Incidence in West Java Heriana, Cecep; Suparman, Rossi; Rana, Sohel; Sukmanawati, Dera
Kesmas Vol. 12, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia defined as tourist destination where the international and domestic tourists enjoy the tourist attractions. Prostitution existing in tourism place may increase the prevalence of HIV/AIDS. The incidence and spread of AIDS in many areas in West Java is a problem for tourism industry. These issues become acute in locations where sexual attraction is used as a determinant of tourist portability. The aim of this study was to determine relation between tourism and the incidence of HIV/AIDS in West Java. Non-reactive research design was used to collect secondary data from the Central Bureau of Statistics in 2016 from 26 districts/cities in West Java. This study was conducted in January - October 2016. Univariate and bivariate analysis methods with Spearman’s statistical test and multivariate analysis (multiple logistic) were applied. Bivariate analysis results showed the number of star hotels had p value = 0.003, r = -0.552), visit to accommodation had p value = 0.009, r = 0.499) and average guest per day had p value = 0.022, r = 0.447. Results of multivariate analysis showed that accommodation visits had p value = 0.000). In conclusion, tourism determinants associated with the incidence of HIV/AIDS are the number of star hotels, visits to hotel, and the average guest per day.