Claim Missing Document
Check
Articles

Productivity and Feasibility of Tuna Longliner on Cilacap District Central Java Suradi Wijaya Saputra; Anhar Solihin; Dian Wijayanto; Faik Kurohman
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 6, No 2 (2011): Jurnal Saintek Perikanan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.529 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.6.2.78-84

Abstract

ABSTRACT Tuna Longliner or Tuna Longliner is fishing gear for a large pelagic fish, including Tuna. One unit of Tuna Longlinerr usually operate are 1000-2000 off the hook for once. Tuna Longliner generally operated on the high seas or ocean waters. Fuel is the largest production factor of Tuna Longliner. Fuel prices tend to rise is expected to affect the productivity and business feasibility. This study aims to assess the productivity and business feasibility Tuna Longliner at Cilacap district. Research carried out in PPS Cilacap in August until September 2008, using survey methods. Primary data collected are: the price of fish, size of vessel (GT), composition of the catch, and volume production. While secondary data is captured fish production of Tuna Longliner and fishing trip. Analysis of production data and produksivity using descriptive statistics, presented in the curves. Business feasibility analysis performed by calculating the NPV, IRR, and payback periods.  The results showed that the productivity of Tuna Longliner of Cilacap district is relatively low (0.045 tons / GT / year). The low of productivity due to the occurrence of a fully-exploited. This apparently resulted in a fishing business using Tuna Longliner of Cilacap district is not feasible, based on indicators of NPV, IRR, and payback periods. This condition requires that the management of serious action from government. Keyword: Tuna Longline, produktivity, feasibility.
PENGARUH ATRAKTOR CUMI TERHADAP HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP BAGAN TANCAP DI PERAIRAN JEPARA Effect of Squid Atractor for Liftnet Fishing Production at Jepara Seawaters Bogi Budi Jayanto; Herry Boesono; Aristi Dian Purnama Fitri; Asriyanto Asriyanto; Faik Kurohman
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 11, No 2 (2016): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.211 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.11.2.134-139

Abstract

 Alat tangkap Bagan digunakan untuk menangkap ikan phototaxis positif. Lampu sebagai alat bantu pengumpul ikan pada bagan dianggap tidak efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan ikan. Apabila masalah tersebut dibiarkan maka dapat berdampak terhadap peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi lampu. Penambahan atraktor cumi (fish aggregating device) pada bagan merupakan solusi dalam operasi penangkapan. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan atraktor cumi terhadap hasil tangkapan Bagan tancap (lift net) diperairan Jepara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pengulangan sebanyak 16 kali. Jumlah hasil tangkapan Bagan tancap yang tanpa menggunakan atraktor cumi adalah Cumi (38,55 kg), Ikan Teri (22,55 kg), Kepiting (2,3 kg) dan Udang (2,03 kg). Sedangkan pada Bagan tancap yang menggunakan atraktor cumi hasil tangkapannya adalah Cumi (46,62 kg), Teri (40,82 kg), Kepiting (4,5 kg) dan Udang (1,2 kg). Common fishing gear who uses to catch positive phototaxis fish is Lift Net. The lamp was no longer used as the fish aggregating device for lift net because it was ineffective and inefficient to gathered fish target. If the problem still continued it can increased fuels consumption for lamp attractor. Another fish aggregating device “Squid Attractor” was a solution for lift net operation. The objective of this research was to analyze Squid Attractor's effect of Lift Net catch in Jepara seawaters. The Method used in this research is experimental fishing with 16 repetitions. This research showed Lift Nets catch without  Squid Attractors is less than Lift Nets with Squid Attractor's, there is 38.55 kg of squid, 22.55 kg of anchovies, 2.3 kg of crabs and 2.03 of shrimps. Whereas Lift Net with squid attractor got bigger catch such as 46.62 kg of squid, 40.82 kg of anchovie,s 4.5 kg of crabs and 1.2 kg of shrimps.  
Operational Performance of Palabuhanratu Nusantara Fishing Port (NFP) Sukabumi, West Java Agus Suherman; Faik Kurohman; Bogi Budi Jayanto
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v10i1.8447

Abstract

This study aims to analyze operational activities and determinants of the performance of NFP Palabuhanratu. This research was conducted in January 2020 to April 2020 at NFP Palabuhanratu. Data analysis was performed using two methods; the first is a descriptive method which is to analyze the operational activities of NFP Palabuhanratu; the second is the Structural Equation Model (SEM) method, which is to determine the determinants of the performance of NFP Palabuhanratu. The results of this study indicate that the operational activities of NFP Palabuhanratu continue to increase. Fishing boat visits in 2019 increased was 37.136 . Fish production in 2019 increase as many as 36.44% compared to the previous year. Based on SEM test results, Internal has the most influence on NFP performance. This shows that the higher the internal, the higher the performance of NFP. Therefore the management of NFP Pelabuhan Ratu is expected to improve the quality of HR / NFP Managers in the form of education, skills and work culture, increase the budget allocation of UPT, improve the quality of Fishermen / Processors / Marketers in the form of education, skills and experience, increase fisherman productivity in the form of technology, income and production. If this is done well by the NFP management, then Internal can be increased. Thus the performance of Palabuhanratu NFP increased
ANALISIS HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN PADA ALAT TANGKAP BUBU FUNNEL 2 DAN FUNNEL 4 DI PERAIRAN REMBANG Bogi Budi Jayanto; Faik Kurohman; Herry Boesono; Kukuh Eko Prihantoko
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, Maret 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubu (Trap) adalah salah satu alat tangkap yang digunakan untuk menangkap Rajungan. Rajungan yang tertangkap dengan alat tangkap Bubu masih dalam kondisi hidup dan segar sehingga mutu hasil tangkapan terjamin. Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan komiditas ekonomis penting perikanan, dengan harga jual yang tinggi jika dalam kondisi hidup. Funnel (pintu masuk) pada Bubu merupakan salah satu penentu keberhasilan biota (Rajungan) terjebak masuk kedalamnya. Penelitian tentang penambahan funnel ini bertujuan untuk meningkatkan peluang rajungan banyak tertangkap dan menjadikan nilai efektivitas yang tinggi. Penambahan jumlah funnel sebanyak 4 buah dari yang biasanya digunakan nelayan sebanyak 2 buah diharapkan akan memperbesar peluang rajungan sebagai target tangkapan alat tangkap Bubu. Melalui metode penelitian experimental fishing di perairan Rembang, Jawa Tengah didapatkan hasil bahwa Bubu dengan funnel sebanyak 4 buah menghasilkan hasil tangkapan lebih
ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING GONDRONG (TRAMMEL NET) DI DESA SIKLAYU, KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH. Fedi Priadna; Azis Nur Bambang; Faik Kurohman
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Juni 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan nelayan dari melaut yaitu dengan alat tangkap Trammel net. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Jenis data yang diperoleh yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu pendapatan melaut, biaya operasional, dan indeks pendapatan melaut. Data sekunder yaitu peta penelitian, data volume produksi dan data nelayan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi metode observasi, studi pustaka dan dokumentasi.Hasil Penelitian adalah terdapat perbedaan pendapatan total antara kelompok nelayan I dengan Trammel net panjang 450 m dan kelompok nelayan II dengan Trammel net panjang 750 m . Pendapatan nelayan Trammel net panjang 750 m lebih besar dibanding nelayan Trammel net panjang 450 m.
Karakteristik Perikanan Gill Net di Kabupaten Pati Faik Kurohman; Dian Wijayanto; Sardiyatmo Sardiyatmo; Indradi Setiyanto
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2018
Publisher : Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.522 KB)

Abstract

Perikanan gill net merupakan perikanan artisanal yang memiliki peranan penting dalam perekonomian pesisir, termasuk di Kabupaten Pati. Perikanan artisanal berkontribusi dalam ketahanan pangan, sosial dan ekonomi di berbagai wilayah pesisir. Oleh karena itu, diperlukan penelitian karakteristik perikanan gill net di Kabupaten Pati penting untuk dilaksanakan. Pengumpulan data dilakukan dengan survei, observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji karakteristik perikanan gill net di Kabupaten Pati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perikanan gill net di Kabupaten Pati didominasi perikanan skala kecil dengan investasi perahu rata-rata sebesar Rp. 27.924.731, investasi mesin Rp.  6.827.957, dan investasi alat tangkap Rp.  8.072.043. Rata-rata biaya per trip Rp. 114.364 untuk perbekalan dan bahan bakar. Operasi penangkapan bersifat one day fishing, dengan hasil tangkapan diantaranya udang, rajungan, kembung, and layur yang memiliki nilai jual relatif tinggi.
KARAKTERISTIK USAHA PERIKANAN TANGKAP MINI PURSE SEINE YANG BERPANGKALAN DI PPI KARANGANYAR KABUPATEN REMBANG Dian Wijayanto; Faik Kurohman
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, Maret 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fish Landing Place of Karanganyar is one of the centers of fishing activities in Rembang Regency with the dominant fishing gear is mini purse seine. Information about the characteristics of fisheries is important for the development planning of fisheries. This research purpose was to analysis the characteristics of mini purse seine fishing business based in PPI Karanganyar, both related to technical and financial aspects. Financial analysis used RC ratio. Primary data collection used convinience sampling to 30 respondents. The results showed that fishermen of mini purse seine use wooden vessels (10 to 30 GT), with a operation time of 1 week per trip. Peak season occurs in December to March, famine season occurs in August to November and regular season occurs in April to July. Fish target pf mini purse seine is the pelagic fish. The fishing ground is at WPP 712. Investment of vessel is IDR 500 million to IDR 600 million per unit, vessel engine of IDR 80 million to 100 million, supporting machine of IDR 20 million to IDR 30 million, and fishing gear of IDR 200 million to IDR 220 million. In the operation of mini purse seine, fuel procurement cost is about IDR 3.5 million to IDR 4 million per trip, consumption cost around IDR 1.5 million to Rp 2 million per trip, and ice procurement of IDR. 1.5 million to IDR 2 million per trip. RC ratio of mini purse seine business is about 2.43.Keywords: mini purse seine, RC ratio, PPI Karanganyar-Rembang
EVALUASI TATA LETAK FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) KLIDANG LOR KABUPATEN BATANG Aning Amirotus Saniyah; Herry Boesono; Faik Kurohman
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 9, No 2: April, 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidang Lor merupakan pelabuhan perikanan tipe C yang menjadi pusat kegiatan perikanan di Kabupaten Batang. Agar segala aktivitas perikanan dapat berjalan secara efektif dan efisien maka fasilitas yang ada di PPP Klidang Lor harus bisa menunjang kegiatan operasional dan memiliki kondisi fasilitas yang baik. Tata letak fasilitas yang tertata dengan baik dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas di pelabuhan perikanan sehingga tidak terjadi penumpukan antrian kapal, kemacetan kegiatan operasional dan kemacetan kegiatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fasilitas, menganalisis tingkat pemanfaatan fasilitas dan mengevaluasi tata letak fasilitas PPP Klidang Lor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kondisi eksisting dengan skala likert, analisis tingkat pemanfaatan dan analisis tata letak dengan Activity Relationship Chart (ARC), worksheet, Activity Relationship Diagram (ARD) dan Activity Template Block Diagram (ATBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas PPP Klidang lor memiliki kondisi yang baik dengan skor skala likert 164,2. Tetapi terdapat 4 fasilitas yang dikategorikan kurang baik yaitu kolam pelabuhan, breakwater, alur pelayaran dan MCK. Tingkat pemanfaatan fasilitas PPP Klidang Lor pada fasilitas lahan pelabuhan sebesar 25%, kolam pelabuhan sebesar 99%, dermaga sebesar 99%, alur pelayaran sebesar 92%, TPI 1 sebesar 67% dan TPI 2 sebesar 71%. Fasilitas yang memiliki tata letak yang tidak sesuai dan harus dievaluasi peletakannya adalah kantor PPP Klidang Lor, kantor PSDKP, rumah dinas, pabrik es dan kontainer sampah
Kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Karangantu - Banten, Indonesia Agus Suherman; Herry Boesono; Faik Kurohman; Abdul Kohar Muzakir
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2887.21 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.2.17457

Abstract

Karangantu Nusantara Fishing Port (NFP) accommodates production, processing and marketing activities, also fishermen development. Services for vessels as production facilities include: providing a home base for the fishing fleet, ensuring smooth loading of captured fishes, providing supplies for vessels such as fresh water, fuel, ice and others. This study aims to analyze the activities and operational performance and find out the determinants of the performance of Karangantu NFP. This research was conducted in October 2019 to January 2020 at the Karangantu NFP. Data analysis was performed using two methods; the first is a descriptive method to analyze the operational activities of the Karangantu NFP and assess operational performance based on the Decree of Director General of Capture Fisheries in 2015 Number 20 / KEP-DJPT / 2015; the second is Structural Equation Model (SEM) method, which is to define the determinants of Karangantu NFP performance. The results showed that Karangantu NFP operational activities continued to increase. Ship visits during 2019 increased by 15.75%. The production volume of landed fish increased by 9.0%, but the value of production fell by 7.1% due to the catches of most fish with low economic value and poor fish quality. The performance evaluation of 27 criterias based on the Decree of Director General of Capture Fisheries in 2015 showed that the operational performance of the Karangantu NFP during October 2019-January 2020 performed well. Based on SEM test results, internal (human resource/personal, budget, fishermen, and productivity) variables have the most influence on NFP performance. Keywords: Performance, SEM, Fishing Port, Capture Fisheries, KarangantuABSTRAKPelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu menampung aktivitas produksi, pengolahan dan pemasaran, serta pembinaan nelayan. Pelayanan terhadap kapal perikanan sebagai sarana produksi meliputi: penyediaan basis bagi armada penangkapan, menjamin kelancaran bongkar ikan hasil tangkapan, menyediakan suplai logistik bagi kapal-kapal ikan seperti air tawar, bahan bakar minyak, es untuk perbekalan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dan kinerja operasional serta mengetahui faktor-faktor penentu kinerja PPN Karangantu. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2019 hingga Januari 2020 di PPN Karangantu. Analisis data dilakukan dengan dua metode; pertama metode deskriptif yaitu untuk menganalisis aktivitas operasional PPN Karangantu dan penilaian kinerja operasional berpedoman Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2015 Nomor 20/KEP-DJPT/ 2015; kedua metode Structural Equation Model (SEM) yaitu untuk mengetahui faktor-faktor penentu kinerja PPN Karangantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas operasional PPN Karangantu terus mengalami peningkatan. Kunjungan kapal selama tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 15,75%. Volume produksi ikan yang didaratkan naik sebesar 9,0 %, namun untuk nilai produksi turun sebesar 7,1 % disebabkan  hasil tangkapan sebagian besar ikan yang nilai ekonomis rendah dan mutu ikan kurang baik. Penilaian kinerja terhadap 27 kriteria berpedoman keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2015 menunjukkan bahwa kinerja operasional PPN Karangantu selama Oktober 2019- Januari 2020 berkinerja Baik. Berdasarkan hasil pengujian SEM,  variabel internal (sumberdaya manusia/pengelola, anggaran, nelayan dan produktivitas) mempunyai pengaruh paling besar terhadap kinerja PPN.Kata kunci: Kinerja, SEM, Pelabuhan Perikanan, Perikanan Tangkap, Karangantu
Kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Karangantu - Banten, Indonesia Agus Suherman; Herry Boesono; Faik Kurohman; Abdul Kohar Muzakir
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.2.17457

Abstract

Karangantu Nusantara Fishing Port (NFP) accommodates production, processing and marketing activities, also fishermen development. Services for vessels as production facilities include: providing a home base for the fishing fleet, ensuring smooth loading of captured fishes, providing supplies for vessels such as fresh water, fuel, ice and others. This study aims to analyze the activities and operational performance and find out the determinants of the performance of Karangantu NFP. This research was conducted in October 2019 to January 2020 at the Karangantu NFP. Data analysis was performed using two methods; the first is a descriptive method to analyze the operational activities of the Karangantu NFP and assess operational performance based on the Decree of Director General of Capture Fisheries in 2015 Number 20 / KEP-DJPT / 2015; the second is Structural Equation Model (SEM) method, which is to define the determinants of Karangantu NFP performance. The results showed that Karangantu NFP operational activities continued to increase. Ship visits during 2019 increased by 15.75%. The production volume of landed fish increased by 9.0%, but the value of production fell by 7.1% due to the catches of most fish with low economic value and poor fish quality. The performance evaluation of 27 criterias based on the Decree of Director General of Capture Fisheries in 2015 showed that the operational performance of the Karangantu NFP during October 2019-January 2020 performed well. Based on SEM test results, internal (human resource/personal, budget, fishermen, and productivity) variables have the most influence on NFP performance. Keywords: Performance, SEM, Fishing Port, Capture Fisheries, KarangantuABSTRAKPelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu menampung aktivitas produksi, pengolahan dan pemasaran, serta pembinaan nelayan. Pelayanan terhadap kapal perikanan sebagai sarana produksi meliputi: penyediaan basis bagi armada penangkapan, menjamin kelancaran bongkar ikan hasil tangkapan, menyediakan suplai logistik bagi kapal-kapal ikan seperti air tawar, bahan bakar minyak, es untuk perbekalan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dan kinerja operasional serta mengetahui faktor-faktor penentu kinerja PPN Karangantu. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2019 hingga Januari 2020 di PPN Karangantu. Analisis data dilakukan dengan dua metode; pertama metode deskriptif yaitu untuk menganalisis aktivitas operasional PPN Karangantu dan penilaian kinerja operasional berpedoman Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2015 Nomor 20/KEP-DJPT/ 2015; kedua metode Structural Equation Model (SEM) yaitu untuk mengetahui faktor-faktor penentu kinerja PPN Karangantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas operasional PPN Karangantu terus mengalami peningkatan. Kunjungan kapal selama tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 15,75%. Volume produksi ikan yang didaratkan naik sebesar 9,0 %, namun untuk nilai produksi turun sebesar 7,1 % disebabkan  hasil tangkapan sebagian besar ikan yang nilai ekonomis rendah dan mutu ikan kurang baik. Penilaian kinerja terhadap 27 kriteria berpedoman keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2015 menunjukkan bahwa kinerja operasional PPN Karangantu selama Oktober 2019- Januari 2020 berkinerja Baik. Berdasarkan hasil pengujian SEM,  variabel internal (sumberdaya manusia/pengelola, anggaran, nelayan dan produktivitas) mempunyai pengaruh paling besar terhadap kinerja PPN.Kata kunci: Kinerja, SEM, Pelabuhan Perikanan, Perikanan Tangkap, Karangantu
Co-Authors - Sardiyatmo Abdul Kohar Mudzakir Abdul Kohar Muzakir Abdul Rosyid Agus Suherman Aidina, Vaninda Alfi Fairuz Asna Amir, Mohammad Faisal Anhar Solihin Aning Amirotus Saniyah Aprivianto, Gilang Haswa Aristi Dian Purnama Fitri Asriyanto Asriyanto Asriyanto Asriyanto Ayu, Erika Kusumaning Ayu, Puspita Azis Nur Bambang Azis Nur Bambang Aziz Nur Bambang Berlian Arswendo Adietya Bogi Budi Jayanto Bogi Budi Jayanto Bogi Budi Jayanto Bogi Budi Jayanto Bogi Budi Jayanto Bogi Budi Jayanto Bogi Budi Jayanto Chairunnisa, Sasha Dian Wijayanto Diana Puji Lestari, Diana Puji Diana Rachmawati Dwi Septiani Falih, Gusti Muhammad Fandy Kurniawan Fauzi, Adnan Fedi Priadna Gondo Puspito Gustianto, Noranita Hatadina, Zidan Alriski Putra Hernuryadin, Yayan Herry Boesono Herry Boesono Herry Boesono Hidayat, Tegar Indera Ihtisyamul Firdaus Imam Triarso Indradi Setiyanto Iqbal A. Husni Jamal, Farkhan Najisurya KARNITA, JEVIANA MAY Kartiningtyas, Galuh Condro Kukuh E. Prihantoko Kukuh Eko Prihantoko Kusumasteti, Eldha Maharani, Afifah Listiyandira Mahendra, Bhre Adhitya Maulana, Rafdi Agung Monita, Rema Mufrihah, Laely Mulyono, Andi Tri Mustofa, Nova Rodhiyana Nugroho, Prasetyo Catur Nur Fajriah, Tria Nisma Pambudi, Rilo Patadungan, Widiarso Pertiwi, Meidini Fajar Prakosa, Eka Firdaus Prasetya, Pendhina Dinda Prasetyowati, Wulan Prihantoko, Kukuh Eko Putra, Ilham Syah Putut Har Riyadi R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Ristiawan Nugroho Rizki Maulana, Rizki Rolando Akbar Wenang Ryani, Lalita Sekar Safa'ah, Kurniyati Sardiyatmo Sardiyatmo Sari, Arum Laela Sari, Rullyta Puspita Sejati, Lucky Pratitis Setyanto, Indradi Setyawan, Hendrik Anggi Shasa Chairunnisa Silitonga, Beatrik Mayisa Abelia Silviyani, Evy Simamora, Yeni Elizabeth Soryaningsih, Fajar Suradi Wijaya Saputra Suroso, Wawi Trisnani Dwi Hapsari Vatharany Liana Putri Yuniar, Dimas Rizki