Claim Missing Document
Check
Articles

Persepsi Mahasiswa Manajemen Perkantoran Digital Universitas Airlangga Mengenai Risiko Penggunaan Skincare Berbahaya Yang Dijual Melalui E-Commerce Shopee Zahroh, Arina Saffanah; Dimisqiyani, Erindah; Aji, Gagas Gayuh; Sinulingga, Rizky Amalia; Amaliyah, Amaliyah
Journal Economy and Currency Study (JECS) Vol. 7 No. 2 (2025): IN PRESS
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jecs.v7i2.2883

Abstract

Kesadaran konsumen terhadap keamanan produk merupakan faktor penting dalam membentuk perilaku belanja daring yang bijak dan bertanggung jawab. Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pengguna aktif e-commerce, tetapi juga sebagai agen perubahan yang diharapkan memiliki literasi digital serta kesadaran risiko yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa Manajemen Perkantoran Digital Universitas Airlangga terhadap risiko penggunaan skincare berbahaya yang dijual melalui Shopee. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam untuk menggali secara lebih rinci pengalaman, pengetahuan, dan sikap mahasiswa terhadap keamanan produk skincare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden merupakan pengguna aktif skincare dan sebagian besar lebih memilih berbelanja melalui Shopee karena kemudahan akses, harga yang terjangkau, dan promosi yang menarik. Mereka menyadari adanya risiko serius dari penggunaan skincare berbahaya, seperti iritasi, jerawat parah, kemerahan, kulit mengelupas, bahkan bekas yang sulit dihilangkan. Sumber informasi utama mengenai bahaya skincare diperoleh dari media sosial, teman sebaya, dan pengalaman pribadi. Mahasiswa yang memiliki pemahaman lebih baik tentang risiko cenderung melakukan langkah pencegahan, seperti memeriksa izin edar produk, membaca komposisi bahan, dan membeli dari toko resmi atau terpercaya. Penelitian ini menegaskan pentingnya literasi digital dan edukasi berkelanjutan agar mahasiswa menjadi konsumen yang bijak, kritis, dan bertanggung jawab. Temuan ini juga menunjukkan perlunya regulasi, pengawasan, serta edukasi publik yang lebih ketat untuk menciptakan lingkungan belanja daring yang lebih aman dan sehat bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Perspektif Nilai Kekeluargaan dalam Pengasuhan Alternatif pada Film 1 Kakak 7 Ponakan Fardana, Valdavi Rachma Otta; Amaliyah, Amaliyah; Dimisyqiyani, Erindah; Aji, Gagas Gayuh; Sinulingga, Rizky Amalia
Jurnal Pusat Studi Pendidikan Rakyat Volume 5 Nomor 4 November 2025 | In Press
Publisher : CV. PUSDIKRA MITRA JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jpspr.v5i4.2881

Abstract

Keluarga merupakan institusi sosial dasar yang berperan penting dalam membentuk nilai, norma, dan identitas individu. Nilai kekeluargaan, seperti tanggung jawab, kasih sayang, solidaritas, dan pengorbanan, menjadi pondasi utama dalam menjaga kesejahteraan anggota keluarga, khususnya anak-anak. Namun, tidak semua anak dapat tumbuh di bawah asuhan orang tua kandung, sehingga pengasuhan alternatif atau kinship care menjadi bentuk praktik yang sering ditemui, terutama dalam keluarga besar di Indonesia. Kondisi ini menuntut keterlibatan penuh dari anggota keluarga lain yang mengambil alih peran pengasuhan dengan menghadirkan dukungan emosional, sosial, maupun ekonomi. Media populer, khususnya film, dapat menjadi sarana representasi sosial yang memperlihatkan bagaimana praktik pengasuhan alternatif sekaligus nilai kekeluargaan dijalankan dalam keseharian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi nilai kekeluargaan dalam pengasuhan alternatif melalui kajian terhadap film “1 Kakak 7 Ponakan”. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi, di mana data primer bersumber dari adegan-adegan film, sementara data sekunder diperoleh dari literatur relevan mengenai keluarga dan pengasuhan alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini menekankan empat nilai kekeluargaan utama, yaitu tanggung jawab, kasih sayang dan kepedulian, pengorbanan, serta gotong royong dan solidaritas. Keempat nilai tersebut membentuk gambaran utuh tentang bagaimana keluarga besar menjaga keberlangsungan pengasuhan anak meski dalam keterbatasan. Temuan ini memperlihatkan bahwa film sebagai media populer bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana refleksi sosial yang menegaskan pentingnya nilai kekeluargaan bagi ketahanan keluarga dan keberlanjutan generasi.
Implementasi Kepemimpinan Adaptif dalam Mengatasi Krisis Lingkungan dan Sosial dari Film Moana Rahma, Dinda Aulia; Amaliyah, Amaliyah; Dimisyqiyani, Erindah; Aji, Gagas Gayuh
Jurnal Pusat Studi Pendidikan Rakyat Volume 5 Nomor 4 November 2025 | In Press
Publisher : CV. PUSDIKRA MITRA JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jpspr.v5i4.2882

Abstract

Krisis lingkungan dan sosial modern adalah masalah adaptif yang menuntut kepemimpinan baru. Hal ini secara langsung berhubungan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya point ke-6, yaitu perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh. Moana sebagai pemimpin, tidak hanya berurusan dengan masalah teknis, tetapi juga dengan masalah adaptif yang mendasari krisis tersebut. Kajian ini menganalisis bagaimana gaya kepemimpinan Moana berkontribusi dalam mengatasi krisis lingkungan yang ditandai dengan matinya sumber daya alam dan krisis sosial berupa hilangnya identitas budaya suku Motunui. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis naratif, data dikumpulkan melalui observasi mendalam terhadap adegan, dialog, dan simbolisme pada film. Hasilnya menunjukkan Moana berhasil mendiagnosa masalah adaptif, dan mengelola konflik dengan empati. Ini membuktikan film dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang memfasilitasi perubahan yang mendalam dan membangun komunitas yang tangguh. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana narasi populer dapat menginspirasi pendekatan kepemimpinan adaptif untuk mengatasi tantangan di dunia nyata.
Representasi Motivasi Intrinsik Perkembangan Karier pada Karakter Rara dalam “Film Imperfect” Ferdian, Fina Ayu; Amaliyah, Amaliyah; Sinulingga, Rizky Amalia; Dimisyqiyani, Erindah; Aji, Gagas Gayuh
Journal of Educational Research and Humaniora (JERH) Volume 3 Nomor 3 September 2025
Publisher : CV. Pusdikra Mitra Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jerh.v3i3.2888

Abstract

Intrinsic motivation plays an important role in encouraging individuals to grow both personally and professionally in order to achieve their desired careers. This study aims to explore the representation of intrinsic motivation as portrayed by the character Rara in the film 'Imperfect' in the process of career development and audience perception. Using a descriptive qualitative method, this research provides in-depth observations on how intrinsic motivation plays a crucial role in the formation of professional identity, resilience in facing external pressure, and success in developing an authentic career. The character Rara is depicted as an individual whose physical appearance does not meet beauty standards, who constantly faces discrimination, and struggles with low self-esteem. Rara's intrinsic motivation is evident in her career development, where the drive to change and improve her quality comes from internal needs. Her decision to change her appearance to attain a managerial position is based on a personal desire to prove her abilities and gain recognition for her competence as well as achieve self-growth. Intrinsic motivation can clash with workplace norms when personal values conflict with organizational expectations. Through the film, viewers are introduced to the importance of intrinsic motivation in shaping an authentic career journey and social criticism regarding beauty standards. This research shows that the role of visual media, such as film, plays a crucial role in shaping society's understanding of intrinsic motivation, providing an opportunity to educate viewers about the importance of intrinsic motivation in career development.
Kepemimpinan Inspiratif dalam Film Laskar Pelangi: Studi Kualitatif Gaya Kepemimpinan di Tengah Tantangan Pendidikan Firdaus, Faidzatul; Amaliyah, Amaliyah; Aji, Gagas Gayuh
Journal of Educational Research and Humaniora (JERH) Volume 3 Nomor 3 September 2025
Publisher : CV. Pusdikra Mitra Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jerh.v3i3.2889

Abstract

Leadership is a crucial factor in the context of education, particularly in areas with limited resources. This study aims to comprehensively and in-depth describe the leadership style used by the teacher character in the film Laskar Pelangi. The research method used is a descriptive qualitative approach with in-depth observation of scenes, dialogues, and character behavior as the main data sources. The results show that the leadership style displayed in the film is transformational and humanistic, characterized by motivation, empowerment, individual attention, and active collaboration between teachers and students. This leadership has a positive impact on the development of character and enthusiasm for learning among students despite limitations. Furthermore, this leadership style is aligned with the principle of Sustainable Development Goals (SDGs) number 16, which emphasizes fair leadership and the ability to build trust for social and educational progress. This study strengthens the understanding that effective leadership is the art of motivating and inspiring in facing educational challenges. For further research, it is recommended to examine the influence of this leadership model in the real educational context in the field using mixed methods to strengthen the validity of the results.
Interpretasi Strategi Manajemen Diri dalam kesuksesan Merry Riana (Studi Kualitatif dalam Film Mimpi Sejuta Dolar) Calista, Ellysia Dea; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Sinulingga, Rizky Amalia; Aji, Gagas Gayuh
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesuksesan sering dikaitkan dengan ketekunan dan kemampuan manajemen diri. Namun, tidak semua individu mampu menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan psikologis yang dapat menghambat pencapaian tujuan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi strategi manajemen diri dalam film Mimpi Sejuta Dolar serta mengaitkannya dengan perspektif teoretis. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menafsirkan adegan-adegan film yang merefleksikan lima komponen manajemen diri: pengetahuan diri, regulasi diri, perencanaan diri, motivasi diri, dan evaluasi diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama, Merry Riana, secara konsisten menerapkan kelima komponen tersebut sehingga mampu menjaga fokus, ketangguhan, dan kemajuan meski menghadapi berbagai kesulitan. Studi ini menegaskan bahwa film dapat menjadi media pembelajaran non-formal yang relevan, sekaligus menyoroti pentingnya manajemen diri dalam kehidupan nyata. Penelitian selanjutnya dapat memperluas kajian dengan menganalisis representasi media lain untuk memperkaya pemahaman keterampilan manajemen diri abad ke-21.
Dampak Pola Asuh pada Tokoh Awan dalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Angraeni, Navelsa; Dimisyqiyani, Erindah; Aji, Gagas Gayuh; Sinulingga, Rizky Amalia; Amaliyah, Amaliyah
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5534

Abstract

Kepemimpinan bukan hanya mmapu untuk memimpin orang lain, tetapi juga kemampuan untuk mengeloladiri sendiri, mengambil keputusan secara mandiri, dan bertanggung jawab atas pilihan hidupnya. Bahkanketika menghadapi tekanan dalam keluarga, individu juga perlu mengembangkan keterampilankepemimpinan. Dapat dikatakan bahwa seorang pemimpin harus mampu memotivasi, menginspirasi, danmemberikan perhatian pribadi kepada orang lain agar dapat mencapai tujuannya. Namun, ini tidak selalumudah dilaksanakan terutama dalam situasi yang penuh tantangan dan tekanan. Tujuan penelitian ini adalahuntuk menentukan apakah tekanan dan tuntutan dari orang tua dapat mempengaruhi perkembangan psikologisdalam kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan film sebagai objek pengamatanmelalui perilaku dan dialog. Pengamatan dilakukan melalui studi literatur dan pengamatan melalui film, NantiKita Cerita Tentang Hari Ini (We'll Talk About Today Later). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaseorang pemimpin bernama Awan berhasil memberikan perhatian pribadi, memotivasi, dan menginspirasikeluarganya untuk berani menghadapi perubahan. Awan berhasil mengatasi konflik keluarga yangdisebabkan oleh gaya pengasuhan otoriter yang diterapkan orang tuanya kepadanya dan dua saudarakandungnya yang lebih tua. Keterampilan kepemimpinan transformasional Awan mengingatkan kita bahwasetiap orang harus siap menghadapi perubahan. Leadership is not only the ability to lead others, but also the ability to manage oneself, make independentdecisions, and take responsibility for one's life choices. Even when facing pressure within the family,individuals also need to develop leadership skills. It can be said that a leader must be able to motivate,inspire, and give personal attention to others in order to achieve their goals. However, this is not always easyto do, especially in challenging and stressful situations. The purpose of this study is to determine whetherpressure and demands from parents can affect psychological development in leadership. This study uses aqualitative method with film as the object of observation through behavior and dialogue. Observations weremade through literature studies and observations through the film, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (We'llTalk About Today Later). The results of this study show that a leader named Awan succeeded in givingpersonal attention, motivating, and inspiring his family to dare to face change. Awan managed to overcomefamily conflicts caused by the authoritarian parenting style applied by his parents to him and his two oldersiblings. Awan's transformational leadership skills remind us that everyone must be prepared to face change.
Representasi Gaya Kepemimpinan Transformasional Tokoh Oh Gu Tak Dalam Film The Bad Guys: Reign Of Chaos Dewi, Indri Mustika; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Sinulingga, Rizky Amalia; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5537

Abstract

Kepemimpinan yang efektif sangat penting bagi keberhasilan organisasi, namun masih diperlukanpemahaman mendalam tentang implementasi kepemimpinan transformasional dalam konteks kehidupansehaari-hari. Film sebagai media populer dapat menjadi sarana eksplorasi konsep kepemimpinan yangrelevan dengan dunia nyata. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi gaya kepemimpinan transformasionalkarakter Oh Gu-tak dalam film "The Bad Guys: Reign of Chaos" (2019) dan menganalisis relevansiimplementasinya dalam konteks organisasi. Menggunakan pendekatan kualitatif melalui kombinasi studiliteratur dan analisis konten film. Adegan-adegan kunci yang menggambarkan praktik kepemimpinan OhGu-tak dianalisis berdasarkan empat dimensi kepemimpinan transformasional. Oh Gu-takmendemonstrasikan keempat dimensi kepemimpinan transformasional: inspirational motivation(memberikan insentif dan mengaitkan misi dengan aspirasi), intellectual stimulation (mendorong pemikirankritis), individual consideration (bertindak sebagai mentor), dan idealized influence (menjadi teladan moralmelalui pengorbanan diri). Kepemimpinan transformasional Oh Gu-tak berhasil menciptakan tim yang soliddan termotivasi. Temuan ini menegaskan bahwa kepemimpinan transformasional efektif dalam membangunsolidaritas tim dan dapat menjadi inspirasi praktis bagi pemimpin organisasi. Effective leadership is crucial to organizational success, but a deeper understanding of the implementationof transformational leadership in everyday life is still needed. Film, as a popular medium, can be a means ofexploring leadership concepts that are relevant to the real world. This study aims to explore thetransformational leadership style of the character Oh Gu-tak in the film “The Bad Guys: Reign of Chaos”(2019) and analyze the relevance of its implementation in an organizational context. A qualitative approachwas used through a combination of literature study and film content analysis. Key scenes depicting Oh Gutak'sleadership practices are analyzed based on the four dimensions of transformational leadership. Oh Gutakdemonstrates all four dimensions of transformational leadership: inspirational motivation (providingincentives and linking the mission to aspirations), intellectual stimulation (encouraging critical thinking),individual consideration (acting as a mentor), and idealized influence (being a moral role model through selfsacrifice).Oh Gu-tak's transformational leadership successfully created a solid and motivated team. Thesefindings confirm that transformational leadership is effective in building team solidarity and can be apractical inspiration for organizational leaders.
Gaya Kepemimpinan Situasional dalam Menghadapi Konflik Tim (Serial Money Heist) Muhammad, Bagus Nurchidayah; Triwastuti, Amaliyah Ria; Dimisyqiyani, Erindah; Sinulingga, Rizki Amalia; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5540

Abstract

Penelitian ini menganalisis implementasi kepemimpinan situasional dan gaya manajemen konflik yangditunjukkan oleh karakter The Professor dalam serial televisi Money Heist. Menggunakan pendekatankualitatif deskriptif, penelitian ini menerapkan teori kepemimpinan situasional Hersey-Blanchard danmodel manajemen konflik Thomas-Kilmann. Temuan menunjukkan bahwa The Professor secara efektifmengadopsi empat gaya kepemimpinan: mengarahkan, melatih, mendukung, dan mendelegasikanberdasarkan tingkat kematangan dan kebutuhan spesifik tim. Fleksibilitas ini memungkinkannya untuksecara efektif mengelola konflik internal, yang sering kali berasal dari perbedaan emosional danstrategis. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa kepemimpinan adaptif adalah "pedang bermatadua": sebuah keunggulan kompetitif yang memfasilitasi penyelesaian konflik dan optimalisasi sumberdaya manusia, tetapi juga merupakan sumber potensial konflik internal dan krisis otentisitas bagipemimpin itu sendiri. Studi ini sejalan dengan prinsip-prinsip SDG's 16 tentang penguatan institusi danpengambilan keputusan yang inklusif, menyoroti pentingnya kepemimpinan yang adil dan adaptif. This study analyzes the implementation of situational leadership and conflict management styles asdemonstrated by the character The Professor in the television series Money Heist. Using a descriptivequalitative approach, the research applies the Hersey-Blanchard situational leadership theory and theThomas-Kilmann conflict management model. The findings show that The Professor effectively adoptsfour leadership styles directing, coaching, supporting, and delegating based on the team's maturitylevel and specific needs. This flexibility allows him to effectively manage internal conflicts, which oftenstem from emotional and strategic differences. However, this study also finds that adaptive leadershipis a "double-edged sword": a competitive advantage that facilitates conflict resolution and humanresource optimization, but also a potential source of internal conflict and an authenticity crisis for theleader themselves. The study aligns with SDG’s 16 principles on strengthening institutions and inclusivedecision-making, highlighting the importance of fair and adaptive leadership.
Peran Motivasi Meraih Impian Bermusik Tokoh Miguel Dalam Film “Coco” Amalia, Nayla Lisda; Angraeni, Navelsa; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Aji, Gagas Gayuh; Sinulingga, Rizky Amalia
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5544

Abstract

Setiap individu berusaha mencapai tujuan hidup, tetapi jalan ini sering terhambat oleh konflik dalam lingkungansosialnya. Studi ini mengkaji karakter Miguel dalam film Coco untuk menganalisis motivasinya melalui HirarkiKebutuhan Maslow. Pendekatan yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif, di mana adegan-adegankunci dalam film dipetakan ke setiap tingkat kebutuhan Maslow. Analisis ini mengungkap sebuah perjalananmotivasi yang sistematis. Kebutuhan dasar Miguel akan rasa aman dalam keluarga pembuat sepatu berfungsisebagai fondasi. Namun, penolakan keluarganya terhadap musik menciptakan konflik dengan kebutuhannya akancinta dan rasa memiliki. Untuk mengatasi hal ini, ia mencari pengakuan yang memenuhi kebutuhan harga dirinyadalam sebuah kompetisi musik. Puncak dari perjalanannya adalah aktualisasi diri, di mana ia tidak hanya menjadiseorang musisi tetapi juga menggunakan bakatnya untuk menyatukan kembali keluarganya. Studi inimenyimpulkan bahwa motivasi seseorang untuk mengaktualisasikan diri sangat dipengaruhi oleh dukungan danvalidasi dari lingkungan sosialnya. Temuan-temuan ini menawarkan wawasan berharga untuk pendidikankarakter. Penelitian di masa depan dapat melakukan studi perbandingan dengan menggunakan teori motivasi lain,seperti Teori Dua Faktor atau Teori Kebutuhan McClelland, untuk memperluas analisis motivasi dalam narasifilm. Every individual strives to achieve life goals, but this path is often hampered by conflicts in their socialenvironment. This study examines the character of Miguel in the film Coco to analyze his motivation throughMaslow's Hierarchy of Needs. The approach used is descriptive qualitative analysis, where key scenes in the filmare mapped to each of Maslow's levels of needs. The analysis reveals a systematic motivational journey. Miguel'sbasic need for security within a shoemaker family serves as a foundation. However, his family's rejection of musiccreates a conflict with his needs for love and belonging. To overcome this, he seeks recognition that fulfills hisself-esteem needs in a music competition. The culmination of his journey is self-actualization, where he not onlybecomes a musician but also uses his talent to reunite his family. This study concludes that a person's motivationto self-actualize is strongly influenced by support and validation from their social environment. These findingsoffer valuable insights for character education. Future research may conduct comparative studies using othermotivational theories, such as the Two-Factor Theory or McClelland’s Needs Theory, to broaden the analysis ofmotivation in film narratives.
Co-Authors Afifah Hidayatul Hanifah Akbar Al Majid, Muhammad Kelvin Alifian Sukma, Alifian Aly, Muhammad Nilzam Amak Mohamad Yaqoub Amalia, Ghaitsaa Zurike Amalia, Nayla Lisda Amaliyah Amaliyah, Amaliyah Ananda Lutfitami, Ratu Hemas Titalya Anggraeni, Navelsa Anggraeni, Novi Dwi Angraeni, Navelsa Anwar, Hidan Razan Aqilah , Nawal Astri Dewayani Astriani Wahyuningati Auliya, Sinta Rahmah Bambang Suharto Calista, Ellysia Dea Chandra, Bintang Adi Dewi, Indri Mustika Dian Prawitasari Dimisqiyani, Erindah Dwi Ariani, Novita Indah Erindah Dimisyqiyani Erindah Dimisyqiyani Fardana, Valdavi Rachma Otta Ferdian, Fina Ayu Ferdinandus, Euvanggelia Dwilda Firdaus, Aji Akbar Firdaus, Faidzatul Ganjar Ndaru Aji Gilang Gusti Aji Hanifah, Afifah Hidayatul Husna, Nawra Aqila Indah Fahmiyah Kinanti, Amara Bilqis Kirana, Angkita Wasito Kristanto, Damar Kristanto, Damar Madyan, Muhammad Mauludina, Nadiya Maurisia Putri Permatasari Muhammad Fikri Muhammad, Bagus Nurchidayah Nanda Rachmad Putra Gofur Novian Abdi Firdausi Nugroho, Dewa Rizky Nurcholis, Sony Wijaya Nurul, Mochammad Prawitasari, Dian Primavera Rizka Nalarsari Rahma, Dinda Aulia Rahmadani, Putri Nia Rasyid As Syafi’i, Muhammad Fadhila Rizki Putra Prastio Rizky Amalia Rizky Hidayatullah Al Huda, Muhammad Ainur Rodik Wahyu Indrawan Sinulingga, Rizki Amalia Sinulingga, Rizky Amalia Sinulingga, Rizqy Amalia Sinulingga Siti Khaerunnisa Sofiah, Amila Soleh, Mochammad Sriani, Dewi Subagyo, Mauliza Putri Suharno, Novianto Edi Suko Widodo Syafira Devani Putri Triwastuti, Amaliyah Ria Wafiq Luthfiya Tahta Salsabila Wicaksono, Herlyanto Doni Yankel Sena Yuniati, Anggita Dwi Zahra Hasoloan, Hanifah Az Zahroh, Arina Saffanah