Claim Missing Document
Check
Articles

Pembentukan Karakter Kepemimpinan Melalui Konflik Identitas dalam Film Enola Holmes Husna, Nawra Aqila; Angraeni, Navelsa; Dimisyqiyani, Erindah; Amalia, Rizky; Aji, Gagas Gayuh; Amaliyah, Amaliyah
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5548

Abstract

Kepemimpinan bukan hanya peran resmi, itu adalah kemampuan esensial untuk menciptakan dampakpositif dan memberdayakan orang. Namun, unsur-unsur sosial dan budaya seringkali memengaruhikepemimpinan, termasuk bias gender yang membatasi peluang perempuan untuk menjadi pemimpin.Masalah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 5 yang menyorotikesetaraan gender dalam peran kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis bagaimana konflik identitas memengaruhi pembentukan karakter kepemimpinandalam film Enola Holmes (2020). Studi ini menggunakan metodologi kualitatif dengan kerangkadeskriptif, menekankan pengamatan langsung terhadap film disertai tinjauan literatur. Datadikumpulkan dari percakapan, penggambaran visual, dan transkrip yang menampilkan perjuanganidentitas dan kualitas kepemimpinan protagonis. Hasil menunjukkan bahwa perjuangan Enola denganidentitasnya berasal dari konflik antara nilai-nilai pribadi seperti kemandirian, keberanian, dankreativitas dengan pengaruh eksternal, termasuk norma sosial, budaya patriarki, dan ekspektasikeluarga. Konflik-konflik ini mendorongnya untuk merenung, mengambil tindakan berani, danmempertahankan keyakinannya. Pada akhirnya, Enola menyadari identitasnya dan menunjukkankepemimpinan sejati berdasarkan integritas pribadi. Penelitian ini menekankan bahwa kepemimpinanautentik dapat muncul dari perjuangan individu melawan batasan-batasan sosial. Studi masa depanmungkin dapat menyelidiki penggambaran kepemimpinan perempuan dalam film-film lain atau budayayang berbeda. Leadership is not just an official role, it is an essential ability for creating positive impact and enablingpeople. Nonetheless, social and cultural elements frequently influence leadership, including gender biasthat limits women's chances of becoming leaders. This issue aligns with the Sustainable DevelopmentGoals (SDGs) number 5 which highlights gender equality in leadership and decision making roles. Thisresearch seeks to examine how identity conflict influences the formation of leadership characters in themovie Enola Holmes (2020). The study utilized a qualitative methodology with a descriptive framework,emphasizing direct observation of the film alongside a literature review. Data were gathered fromconversations, visual depictions, and transcripts showcasing both identity struggles and leadershipqualities of the protagonist. The results demonstrate that Enola’s struggle with her identity stems fromconflicts between her personal values like independence, bravery and creativity and outside influences,including societal norms, patriarchal culture and familial expectations. These disputes prompted herto contemplate, take bold actions, and uphold her beliefs. In the end, Enola recognizes her identity andexhibits genuine leadership based on personal integrity. This research emphasizes that authenticleadership can arise from individual battles with societal limitations. Future studies might investigate the portrayal of female leadership in different films or cultural settings to expand views on how identityconflict influences leadership growth
Representasi Kepemimpinan Karismatik Thomas Shelby dan Loyalitas Kelompok dalam Serial “Peaky Blinders” Nurcholis, Sony Wijaya; Angraeni, Navelsa; Amaliyah, Amaliyah; Dimisyqiyani, Erindah; Amalia, Rizky; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5551

Abstract

Serial televisi Peaky Blinders (2013–2022) telah menjadi fenomena budaya global karena kompleksitaskarakter utamanya, Thomas Shelby, sehingga penelitian ini bertujuan melakukan analisis mendalammengenai bagaimana narasi sinematik dalam serial tersebut merepresentasikan kepemimpinankarismatik dan dinamika loyalitas kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdeskriptif dengan model analisis interaktif Miles & Huberman, serta menerapkan kerangka teoretisotoritas karismatik Max Weber dan Teori Identitas Sosial untuk membedah sumber kepemimpinan danmekanisme terbentuknya loyalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karisma Thomas Shelbydibangun dari tiga pilar utama: konstruksi mitos pribadi sebagai pahlawan perang, visi transformatifuntuk mengangkat status keluarganya, serta kemampuan strategisnya yang luar biasa, yang secarakolektif menumbuhkan loyalitas emosional yang kuat dari para pengikutnya. Akan tetapi, penelitian inijuga menyoroti dualisme dari kepemimpinan tersebut, di mana loyalitas absolut yang dituntut seringkali menjadi sumber konflik internal dan memaksa anggota kelompok melakukan kompromi moral.Dengan demikian, studi ini relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 16 tentangperdamaian dan kelembagaan yang tangguh, karena berfungsi sebagai studi kasus alegoris yangmenggarisbawahi bahaya dari kekuasaan karismatik yang tidak terkendali (unchecked power) yangdapat merusak tatanan sosial yang adil. The television series Peaky Blinders (2013–2022) has become a global cultural phenomenon due to thecomplexity of its main character, Thomas Shelby; therefore, this study aims to conduct an in-depthanalysis of how the cinematic narrative represents charismatic leadership and group loyalty dynamics.This research employs a qualitative descriptive approach with the Miles & Huberman interactiveanalysis model, applying the theoretical frameworks of Max Weber's charismatic authority and SocialIdentity Theory to dissect the sources of leadership and the mechanisms of loyalty formation. Thefindings indicate that Thomas Shelby's charisma is built on three main pillars: the construction of apersonal myth as a war hero, a transformative vision to elevate his family's status, and his extraordinarystrategic abilities, which collectively foster a powerful emotional loyalty from his followers. However,the study also highlights the dualism of this leadership, where the absolute loyalty demanded oftenbecomes a source of internal conflict and forces group members into moral compromises.Consequently, this study is relevant to Sustainable Development Goal (SDG) 16 concerning peace andstrong institutions, as it serves as an allegorical case study highlighting the dangers of uncheckedcharismatic power, which can undermine a just social order.
Representasi Kepemimpinan Transformasional Tokoh Genta dalam Perjalanan Pendakian Gunung Semeru pada Film 5 cm Akbar Al Majid, Muhammad Kelvin; Angraeni, Navelsa; Triwastuti, Amaliyah Ria; Dimisyqiyani, Erindah; Amalia, Rizky; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5552

Abstract

Kepemimpinan tidak hanya tentang memimpin orang lain, tetapi juga tentang kemampuan untukmemotivasi, menginspirasi dan memberikan visi yang dapat mempengaruhi tindakan kolektif. Seorangpemimpin harus mampu membangun semangat tim, menanamkan kepercayaan dan memperhatikankebutuhan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan studi ini adalah menganalisis bagaimanakepemimpinan transformasional tercermin dalam film 5 cm. Studi ini menggunakan metode kualitatif,dengan film sebagai objek pengamatan, dijelaskan melalui perilaku dan dialog karakter dalam adeganadegankunci. Proses observasi menggabungkan tinjauan literatur dan analisis adegan langsung untukmengidentifikasi dimensi kepemimpinan transformasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwakarakter utama berhasil menunjukkan kepemimpinan transformasional dengan memotivasi danmenginspirasi teman-temannya selama perjalanan mereka mendaki Gunung Semeru. Ia memberikandorongan, membangun solidaritas dan memperkuat optimisme ketika kelompok menghadapi tantanganfisik dan mental. Kepemimpinan ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional juga dapatmuncul dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam organisasi formal. Leadership is not only about leading others, but also about the ability to motivate, inspire, and provide avision that can influence collective action. A leader must be able to build team spirit, instill trust, and payattention to the needs of others to achieve common goals. The purpose of this study is to analyze howtransformational leadership is portrayed in the film 5 cm. This study used a qualitative method, with thefilm as the object of observation, explained through the behavior and dialogue of characters in key scenes.The observation process used literature review and direct scene analysis to identify the dimensions oftransformational leadership. The results of this study indicate that the main character successfullydemonstrated transformational leadership by motivating and inspiring his friends during their journey upMount Semeru. He provided encouragement, built solidarity, and strengthened optimism when the groupfaced physical and mental challenges. This leadership demonstrates that transformational leadership canalso emerge in everyday life, not only in formal organizations.
Representasi Gaya Kepemimpinan Transformasional B.J Habibie Dalam Film Rudy Habibie (2016) Aqilah , Nawal; Angraeni, Navelsa; Dimisyqiyani, Erindah; Amalia, Rizky; Aji, Gagas Gayuh; Amaliyah, Amaliyah
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5556

Abstract

Kepemimpinan tidak hanya memainkan peran yang penting dalam meningkatkan kinerja organisasitetapi juga berperan penting dalam menghadapi berbagai tantangan organisasi yang semakinkompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi representasi kepemimpinan transformasionalyang digambarkan oleh B.J. Habibie dalam film "Rudy Habibie" (2016). Dengan menggunakanmetode kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan teknik observasi dan studi pustaka secaramendalam tentang bagaimana kepemimpinan transformasional mempengaruhi dinamikaorganisasinya. Observasi dilakukan melalui pemutaran film berulang kali dan studi pustaka di lakukandengan peninjauan literatur tentang kepemimpinan transformasional. Hasil penelitian menunjukkanbahwa Rudy Habibie digambarkan sebagai pemimpin yang berintegritas, intelektualisme, inovatif,serta memiliki visi dan misi yang jelas dan mampu menginspirasi serta memotivasi anggota timnya.Pada awalnya, Rudy mendapat banyak penolakan dari anggota timnya dalam menerapkan prinsipkepemimpinannya dan ide-idenya yang inovatif. Namun, Rudy berhasil menanamkan rasa percayadiri dan keyakinan kepada anggota timnya, yang memungkinkan mereka mencapai tujuan organisasiyang lebih besar. Film ini memberikan pemahaman dan wawasan kepada penonton tentang praktiknilai-nilai kepemimpinan transformasional yang dapat diterapkan dalam konteks kepemimpinan diorganisasi masa kini. Leadership not only plays a crucial role in improving organizational performance but also plays acrucial role in addressing increasingly complex organizational challenges. This study aims to explorethe representation of transformational leadership portrayed by B.J. Habibie in the film "RudyHabibie" (2016). Using a descriptive qualitative method, this study employed observation techniquesand in-depth literature review on how transformational leadership influences organizationaldynamics. Observations were conducted through repeated screenings of the film and literature review,including a literature review on transformational leadership. The results show that Rudy Habibie isportrayed as a leader with integrity, intellectualism, and innovation, possessing a clear vision andmission, capable of inspiring and motivating his team members. Initially, Rudy faced considerableresistance from his team members in implementing his leadership principles and innovative ideas.However, Rudy succeeded in instilling confidence and belief in his team members, enabling them toachieve larger organizational goals. This film provides the audience with an understanding andinsight into the practice of transformational leadership values that can be applied in the contextof leadership in today's organizations.
Representasi Strategy Budgeting Generasi Sandwich di Perkotaan (Studi Kualitatif pada Film Home Sweet Loan) Zahra Hasoloan, Hanifah Az; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Sinulingga, Rizki Amalia; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5629

Abstract

Fenomena sandwich generation semakin nyata dalam kehidupan masyarakat perkotaan, di mana individudituntut untuk memenuhi kebutuhan dirinya sekaligus menanggung beban keluarga. Namun, kondisi ganda inisering menimbulkan tekanan finansial dan emosional yang membutuhkan pengelolaan efektif. Penelitian inibertujuan menganalisis representasi strategi pengelolaan anggaran sandwich generation melalui film Home SweetLoan. Dengan metode kualitatif studi kasus, fokus analisis diarahkan pada tokoh Kaluna yang menggambarkanperjuangan serta ketahanan generasi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kaluna mampu menghadapitantangan keuangan dengan mengurangi pengeluaran konsumtif, menabung secara konsisten, dan mengutamakankebutuhan keluarga meski harus mengorbankan kepentingan pribadi. Representasi tersebut menegaskan bahwaliterasi keuangan dan disiplin dalam menyusun anggaran merupakan kunci untuk bertahan dalam beban gandasandwich generation. Studi ini juga menyoroti bagaimana strategi kecil namun konsisten dapat membangunketahanan finansial jangka panjang. Dampak penelitian menekankan pentingnya pendidikan finansial dimasyarakat perkotaan. Penelitian selanjutnya dapat memperkaya pembahasan dengan memasukkan pengalamannyata sandwich generation untuk memperluas penerapan praktis strategi keuangan The sandwich generation phenomenon is increasingly seen as a complex reality in urban life, whereindividuals must support both themselves and their families. However, this dual role often brings financial andemotional pressures that require effective management. This study aims to examine the representation ofbudgeting strategies of the sandwich generation through the film Home Sweet Loan. Using a qualitative casestudy, the analysis focuses on Kaluna, a character who reflects the struggles and resilience of this generation.The findings reveal that Kaluna manages her financial challenges by reducing unnecessary expenses, savingregularly, and prioritizing family obligations, even when it means sacrificing personal interests. These depictionsdemonstrate that financial literacy and disciplined budgeting are key to coping with the double burden faced bythe sandwich generation. The study also shows that small yet consistent financial strategies can build long-termresilience. The impact emphasizes the need for stronger financial education in urban communities. Futureresearch may enrich this discussion by integrating real-life experiences of the sandwich generation to broadenthe practical application of financial strategies.
Representasi Pengendalian Diri melalui Fungsi Manajemen Tokoh Kaluna dalam Film Home Sweet Loan Amalia, Ghaitsaa Zurike; Zahra Hasoloan, Hanifah Az; Dimisqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Sinulingga, Rizqy Amalia Sinulingga; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5639

Abstract

Pengendalian diri adalah keterampilan penting yang membantu individu mengatur pikiran, emosi,dan tindakan agar konsisten dengan tujuan jangka panjang, meski dalam tekanan. Dalammanajemen, kemampuan ini menjadi dasar untuk bertindak terarah, terkendali, dan produktif dalammencapai sasaran. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana film Home SweetLoan merepresentasikan pengendalian diri tokoh Kaluna dalam menghadapi konflik keluarga dantekanan ekonomi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan naratif melaluiobservasi, memakai film Home Sweet Loan sebagai data utama, serta didukung literatur relevan.Temuan penelitian menunjukkan Kaluna menerapkan fungsi manajemen pribadi lewat pengendaliandiri, seperti merencanakan tujuan membeli rumah, mengatur keuangan dengan disiplin, menjagamotivasi menabung, serta menunda keinginan pribadi demi keluarga. Pengendalian diri Kalunaterlihat pada kemampuannya menahan dorongan konsumtif, berpikir matang sebelum bertindak, danmenjaga stabilitas emosional dalam tekanan. Dampak penelitian ini menegaskan bahwapengendalian diri berfungsi sebagai strategi praktis menghadapi tantangan ekonomi dan sosial,karena membantu individu mengambil keputusan bijak dan memprioritaskan tujuan jangka panjang.Penelitian selanjutnya disarankan mengeksplorasi representasi pengendalian diri pada film laindengan konteks sosial berbeda, serta memperluas analisis melalui psikologi positif dan manajemendiri. Self-control is an essential skill that helps individuals regulate their thoughts, emotions, and actionsto remain consistent with long-term goals, even under pressure. In management, this ability servesas the foundation for acting in a directed, controlled, and productive manner to achieve objectives.This study aims to examine how the film Home Sweet Loan represents the self-control of the maincharacter, Kaluna, in facing family conflict and economic pressure. The method used is qualitativewith a narrative approach through observation, using the film Home Sweet Loan as the primarydata source, supported by relevant literature. The findings show that Kaluna applies personalmanagement functions through self-control, such as planning the goal of buying a house, managingfinances with discipline, maintaining motivation to save, and postponing personal desires for thesake of family needs. Kaluna’s self-control is reflected in her ability to resist consumptive urges,think carefully before acting, and maintain emotional stability under pressure. The impact of thisstudy emphasizes that self-control functions as a practical strategy in dealing with economic andsocial challenges, as it helps individuals make wiser decisions and prioritize goals aligned withlong-term aspirations. Further research is recommended to explore the representation of selfcontrolin other films with different social contexts and to expand the analysis using positivepsychology and self-management approaches.
Persepsi Penggemar terhadap Sistem Kepemimpinan Manajemen Idol Group JKT48 dalam Pengambilan Keputusan Chandra, Bintang Adi; Zahra Hasoloan, Hanifah Az; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Sinulingga, Rizky Amalia; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5641

Abstract

Twitter/X dan platform sejenis kini menjadi medium utama bagi penggemar JKT48 dalammenyampaikan kritik maupun saran kepada manajemen. Ungkapan tersebut lahir tidak sematakarena ketidakpuasan terhadap harga tiket, kualitas acara, atau janji yang tidak ditepati, melainkanjuga karena kepedulian terhadap keberlanjutan grup dalam jangka panjang. Respons manajemencenderung reaktif dan tidak konsisten, biasanya baru muncul ketika kontroversi meluas di ruangpublik, sehingga menurunkan persepsi transparansi dan akuntabilitas. Meski demikian, masukanpenggemar terbukti memengaruhi kebijakan strategis seperti pemilihan lagu maupun pengelolaanevent dan menegaskan posisi penggemar sebagai pemangku kepentingan aktif, bukan sekadarkonsumen. Loyalitas emosional yang tetap terjaga meski disertai kekecewaan menegaskan peranganda penggemar sebagai pengkritik sekaligus penjaga legitimasi. Oleh karena itu, diperlukanmekanisme komunikasi yang transparan dan partisipatif untuk memperkuat kepercayaan, menjagalegitimasi, serta memastikan keberlanjutan jangka panjang. Studi komparatif pada ekosistem idoladi Asia Tenggara dapat membantu menilai apakah dinamika ini bersifat kultural atau memilikirelevansi global. Platforms such as Twitter/X have emerged as the dominant medium through which JKT48 fansarticulate criticism and suggestions toward management. These expressions arise not only fromdissatisfaction with ticket prices, event quality, or unmet commitments, but also from a genuineconcern for the group’s long-term sustainability. Management responses, however, are largelyreactive and inconsistent, often appearing only when controversies escalate publicly, therebyweakening perceptions of transparency and accountability. Even so, fan input demonstrably shapesstrategic decisions ranging from song selection to event policies positioning fans as activestakeholders rather than passive consumers. The persistence of emotional loyalty amiddissatisfaction illustrates their dual role as critics and sustainers of legitimacy. Establishingtransparent and participatory communication mechanisms is thus essential for building trust,maintaining legitimacy, and ensuring sustainable growth. Comparative studies within SoutheastAsian idol ecosystems may further illuminate whether these dynamics are culturally specific orglobally resonant.
Representasi Kepemimpinan Transformasional dalam Memotivasi Kerja Karyawan pada Film The Intern Auliya, Sinta Rahmah; Zahra Hasoloan, Hanifah Az; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Sinulingga, Rizky Amalia; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5642

Abstract

Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif.Seorang pemimpin tidak hanya berperan dalam memberikan arahan, tetapi juga dalam menumbuhkan motivasi,semangat, dan kepercayaan diri sehingga anggota tim mampu menghadapi tantangan bersama. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis penerapan kepemimpinan transformasional yang ditampilkan oleh tokoh Ben dalamfilm The Intern. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui analisis deskriptif, menggunakanpengamatan terhadap adegan dan dialog yang merepresentasikan gaya kepemimpinan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Ben berhasil menerapkan empat dimensi kepemimpinan transformasional, yaitu pengaruhideal, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan perhatian individual. Perilaku teladan serta dukungan yangia berikan tidak hanya membantu Jules, selaku pemimpin perusahaan, untuk kembali percaya diri, tetapi jugamendorong karyawan menjadi lebih partisipatif, percaya diri, dan optimis dalam bekerja. Film ini menekankanbahwa kepemimpinan sejati tidak semata ditentukan oleh jabatan, melainkan oleh integritas, empati, dankemampuan untuk memberi inspirasi. Temuan ini memberikan pemahaman bahwa setiap individu memilikipotensi untuk menjadi pemimpin transformasional yang mampu menciptakan perubahan positif, baik dalamkonteks organisasi maupun kehidupan sehari-hari. Leadership is an important factor in creating a positive and collaborative work environment. Leaders not onlyplay a role in providing direction, but also in fostering motivation, enthusiasm, and confidence so that teammembers are able to face challenges together. This study aims to analyze the application of transformationalleadership displayed by the character Ben in the film The Intern. The study was conducted using a qualitativeapproach through descriptive analysis, using observations of scenes and dialogues that represent leadershipstyles. The results show that Ben successfully applied the four dimensions of transformational leadership, namelyideal influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individual consideration. His exemplarybehavior and support not only helped Jules, as the company's leader, regain her confidence, but also encouragedemployees to be more participatory, confident, and optimistic in their work. This film emphasizes that trueleadership is not solely determined by position, but by integrity, empathy, and the ability to inspire. These findingsprovide an understanding that every individual has the potential to become a transformational leader capable ofcreating positive change, both in an organizational context and in everyday life.
Representasi Navigasi Ketidaktahuan dan Adaptasi Risiko Karakter Yuri Orlov dalam Film “Lord of War” Nugroho, Dewa Rizky; Zahra Hasoloan, Hanifah Az; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Sinulingga, Rizky Amalia; Aji, Gagas Gayuh
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5644

Abstract

Penelitian ini menelaah lebih dalam bagaimana film "Lord of War" merepresentasikan strategiadaptasi cepat Yuri Orlov sebagai bentuk menavigasi ketidaktahuan (navigating ignorance) untukmengelola risiko dalam lingkungan yang tidak pasti. Dengan menggabungkan konsep rasionalitasterbatas (bounded rationality), pemaknaan (sensemaking), dan heuristik, menavigasi ketidaktahuanmenjadi strategi bertahan hidup yang mengandalkan adaptasi, intuisi, dan pemahaman cepatterhadap situasi. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif pada film "Lord ofWar" (2005), penelitian ini menerapkan analisis konten tematik untuk menginterpretasikan adeganadegankunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi strategi menavigasi ketidaktahuanYuri Orlov diwujudkan melalui serangkaian tindakan adaptif yang melampaui manajemen risikokonvensional, yang juga berfungsi sebagai kritik naratif. Pada akhirnya, film "Lord of War"menggambarkan Yuri Orlov bukan sebagai penyebab utama ketidakstabilan, melainkan sebagaigejala dari sistem dunia yang cacat, di mana kesuksesannya menjadi dakwaan atas kegagalaninstitusi global. This study delves deeper into how the film "Lord of War" represents Yuri Orlov's rapid adaptationstrategy as a form of navigating ignorance to manage risk in an uncertain environment. Bycombining the concepts of bounded rationality, sensemaking, and heuristics, navigating ignorancebecomes a survival strategy that relies on adaptation, intuition, and a swift understanding of thesituation. Using a qualitative approach with descriptive analysis on the film "Lord of War" (2005),this study applies thematic content analysis to interpret key scenes. The results show that therepresentation of Yuri Orlov's strategy of navigating ignorance is manifested through a series ofadaptive actions that transcend conventional risk management, which also functions as a narrativecritique. Ultimately, the film "Lord of War" portrays Yuri Orlov not as the main cause of instability,but as a symptom of a flawed world system where his success serves as an indictment of the failureof global institutions.
Interpretasi Gaya Kepemimpinan Transformasional Dalam Perjuangan Kemerdekaan Pada Film Kadet 1947 Wicaksono, Herlyanto Doni; Zahra Hasoloan, Hanifah Az; Triwastuti, Amaliyah Ria; Aji, Gagas Gayuh; Sinulingga, Rizky Amalia; Dimisyqiyani, Erindah
IKRAITH-EKONOMIKA Vol. 9 No. 1 (2026): IKRAITH-EKONOMIKA Vol 9 No 1 Maret 2026
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-ekonomika.v9i1.5647

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan kepemimpinan transformasional dalam film Kadet 1947melalui metode deskriptif kualitatif. Analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan terlihattidak hanya lewat keputusan strategis, tetapi juga melalui tindakan simbolis dan emosionalyang menumbuhkan solidaritas dan komitmen taruna. Namun pendekatan sinematis yangdramatis membatasi pemahaman objektif tentang kompleksitas kepemimpinan dalamsejarah nyata. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya menghubungkannarasi film dengan praktik kepemimpinan historis serta relevansinya bagi organisasimodern. This study explores the application of transformational leadership in the film Kadet 1947 using aqualitative descriptive method. The analysis shows that leadership is demonstrated not onlythrough strategic decision-making but also through symbolic and emotional actions that buildsolidarity and commitment among the cadets. However, the film’s dramatic cinematic approachlimits an objective understanding of the complexity of leadership in historical reality. Therefore,this study emphasizes the importance of connecting the film’s narrative with historical leadershippractices and its relevance to modern organizations.
Co-Authors Afifah Hidayatul Hanifah Akbar Al Majid, Muhammad Kelvin Alifian Sukma, Alifian Aly, Muhammad Nilzam Amak Mohamad Yaqoub Amalia, Ghaitsaa Zurike Amalia, Nayla Lisda Amaliyah Amaliyah, Amaliyah Ananda Lutfitami, Ratu Hemas Titalya Anggraeni, Navelsa Anggraeni, Novi Dwi Angraeni, Navelsa Anwar, Hidan Razan Aqilah , Nawal Astri Dewayani Astriani Wahyuningati Auliya, Sinta Rahmah Bambang Suharto Calista, Ellysia Dea Chandra, Bintang Adi Dewi, Indri Mustika Dian Prawitasari Dimisqiyani, Erindah Dwi Ariani, Novita Indah Erindah Dimisyqiyani Erindah Dimisyqiyani Fardana, Valdavi Rachma Otta Ferdian, Fina Ayu Ferdinandus, Euvanggelia Dwilda Firdaus, Aji Akbar Firdaus, Faidzatul Ganjar Ndaru Aji Gilang Gusti Aji Hanifah, Afifah Hidayatul Husna, Nawra Aqila Indah Fahmiyah Kinanti, Amara Bilqis Kirana, Angkita Wasito Kristanto, Damar Kristanto, Damar Madyan, Muhammad Mauludina, Nadiya Maurisia Putri Permatasari Muhammad Fikri Muhammad, Bagus Nurchidayah Nanda Rachmad Putra Gofur Novian Abdi Firdausi Nugroho, Dewa Rizky Nurcholis, Sony Wijaya Nurul, Mochammad Prawitasari, Dian Primavera Rizka Nalarsari Rahma, Dinda Aulia Rahmadani, Putri Nia Rasyid As Syafi’i, Muhammad Fadhila Rizki Putra Prastio Rizky Amalia Rizky Hidayatullah Al Huda, Muhammad Ainur Rodik Wahyu Indrawan Sinulingga, Rizki Amalia Sinulingga, Rizky Amalia Sinulingga, Rizqy Amalia Sinulingga Siti Khaerunnisa Sofiah, Amila Soleh, Mochammad Sriani, Dewi Subagyo, Mauliza Putri Suharno, Novianto Edi Suko Widodo Syafira Devani Putri Triwastuti, Amaliyah Ria Wafiq Luthfiya Tahta Salsabila Wicaksono, Herlyanto Doni Yankel Sena Yuniati, Anggita Dwi Zahra Hasoloan, Hanifah Az Zahroh, Arina Saffanah