Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pengaruh Problem Based Learning berbantuan Scaffolding terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Self-Concept Peserta Didik Mita Mita; Ihsanudin Ihsanudin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v8i2.3198

Abstract

Rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis dan self-concept di SMPN 14 Kota serang serta penggunaan model pembelajaran yang digunakan pendidik yang masih kurang efektif menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis dan self-concept antara peserta didik yang mendapatkan model Problem Based Learning berbantuan scaffolding dengan peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran ekspositori serta mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara peserta didik yang mendapatkan model Problem Based Learning berbantuan scaffolding lebih baik dengan peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran ekspositori. Metode eksperimen semu (Quasi Experiment) yang digunakan pada penelitian ini. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMPN 14 Kota Serang Tahun ajar 2023/2024 dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII-D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol. Adapun instrumen yang digunakan terdiri dari instrumen tes (soal uraian) dan non tes (angket self-concept). Hasil analisis data diperoleh: (1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning berbantuan scaffolding dengan peserta didik menggunakan model ekspositori. (2) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara peserta didik yang mendapatkan model Problem Based Learning berbantuan scaffolding lebih baik daripada peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran ekspositori. (3) Terdapat perbedaan self-concept peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning berbantuan scaffolding dengan peserta didik menggunakan model ekspositori.
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terintegrasi STEM Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Self Efficacy Siswa SMP Evalina Rizky; Ihsanudin Ihsanudin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v8i2.3208

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan berpikir kritis matematis dan ­self efficacy siswa, namun kenyataannya berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kota Serang kedua hal tersebut belum sesuai dengan harapan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis dan ­self efficacy siswa antara kelas yang menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah terintegrasi (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) STEM dan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, serta mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis antara dua kelompok penelitian. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Serang tahun ajaran 2023/2024. Sampel penelitiannya adalah kelas VII C sebagai kelas kontrol dan kelas VII D sebagai kelas eksperimen yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperoleh model Pembelajaran berbasis Masalah terintegrasi STEM dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional metode ceramah, dengan perolehan rata-rata kelas eksperimen lebih baik dibandingkan rata-rata kelas kontrol, 2) Terdapat perbedaan self efficacy antara siswa yang memperoleh model Pembelajaran berbasis Masalah terintegrasi STEM dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional metode ceramah, dengan perolehan rata-rata kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol, 3) Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah terintegrasi STEM lebih baik dibanding siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, dengan perolehan rata-rata N-Gain kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
Pengaruh Pembelajaran Kolaboratif Terintegrasi Computer Supported Collaborative Learning terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Eha Soleha; Ihsanudin Ihsanudin
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 14 No 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v14i2.1540

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah dikarenakan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika belum maksimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerapkan pembelajaran kolaboratif terintegrasi Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) dengan siswa yang menerapkan model pembelajaran biasa dan mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerapkan pembelajaran kolaboratif terintegrasi CSCL lebih baik daripada siswa yang menerapkan model pembelajaran biasa. Model yang digunakan merupakan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design, yaitu desain yang memberikan pre-test sebelum dilakukan perlakuan (treatment), serta diberikan post-test setelah diberikan perlakuan (treatment). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Serang pada tahun pelajaran 2023/2024. Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai subjek penelitian, yaitu kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran kolaboratif terintegrasi Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model CTL (Contekstual Teaching Learning). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol serta peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI HIMPUNAN BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO Syakilah Syakilah; Heni Pujiastuti; Ihsanudin Ihsanudin
Wilangan: Jurnal Inovasi dan Riset Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56704/jirpm.v5i1.23528

Abstract

Kemampuan pemahaman matematis siswa dan yang menyebabkan materi himpunan tergolong sulit. Dalam menyelesaikan masalah matematika diperlukan pemahaman sebagai salah satu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika dengan menerapkan taksonomi SOLO. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menguraikan karakteristik kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri berdasarkan taksonomi SOLO. Subjek penelitian ini sebanyak 6 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tangerang Selatan yang telah mendapatkan materi himpunan. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis berbentuk uraian dan wawancara semi terstruktur dengan teknik analisis data dilakukan secara kualitatif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi himpunan, siswa dengan kemampuan pemahaman konsep matematis kategori rendah mengalami tahapan prastrukural, kategori sedang pada tahapan prastruktural dan unistruktural lengkap serta tidak lengkap pada multistruktural dan relasional tanpa memiliki extended abstrak serta siswa dengan kemampuan pemahaman matematika kategori tinggi mengalami tahapan prastruktural, unistruktural, multistruktural dan relasional secara lengkap dengan extended abstrak secara tidak lengkap. Secara keseluruhan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa merupakan hal penting dalam menyelesaikan matematika pada materi himpunan berdasarkan taksonomi SOLO.
PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BANGSA Inayatus Saadah , Ida; Ihsanudin, Ihsanudin; Wahyudin, Dede; Damayanti, Yulia; Caturiasari, Jennyta
JURNAL SINEKTIK Vol 8 No 1 (2025): Juni : Jurnal Sinektik
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v8i1.9178

Abstract

Character education is education that aims to instill character values in students so that they have good or noble morals, tolerance, and character. Korean culture, or Hallyu, is a South Korean culture that produces many products such as drama, music, movies, fashion, food, and lifestyle that spread in Indonesia. These products are growing more rapidly due to digital-based technology. This research uses qualitative research with a literature review, which is a series of activities related to how to collect data and obtain information based on books, journals, newspapers, magazines, and others. In this study, the researcher used the influence of K-Pop culture on the character education of the nation's children because the nation's children were fanatical and liked K-Pop excessively, so the researcher raised this phenomenon. With this literature study, researchers have a lot of information about the influence of K-pop culture on the character education of the nation's children. 
Eksplorasi Etnomatematika pada Anyaman Topi Bambu Kabupaten Kirana, Anindya; Ihsanudin, Ihsanudin; Khaerunnisa, Etika
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika Vol 17, No 1 (2024): JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Volume 17 Nomor 1 Februari
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jppm.v17i1.28399

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui etnomatematika pada Topi Bambu Tangerang yang menjadi kearifan lokal daerah Tangerang dan hubungannya dengan konsep matematika di sekolah. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik yang digunakan untuk mengmpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara, obervasi, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada pengrajin di daerah Cikupa yang berada dibawah Komunitas Topi Bambu Tangerang. Temuan hasil penelitian ini berupa adanya aktivitas fundamental matematika yang dipaparkan Bishop pada proses pembuatan Topi Bambu. Diantaranya menjelaskan, menghitung, mengukur, dan mendesain. Terdapat pula matematika tradisional yang digunakan pengrajin berupa satuan ukur trasidional diantaranya jengkal, hasta, depa, dan langkah. Bentuk topi bambu juga dapat dijadikan contoh sebagai bentuk konkrit konsep bangun ruang dan bangun datar pada matematika di sekolah
Persepsi Masyarakat Terhadap Paylater Dalam Online Shopping Fajrussalam, Hisny; Ihsanudin, Ihsanudin; Luthfi, Tiara; Sallsabila, Irma; Sari, Rissa Puspita
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.3787

Abstract

Perkembangan teknologi sudah memberikan kemudahan bagi masyarakat. Sistem jual beli dinilai semakin canggih. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode Pay Later. Dalam penggunaan Pay Later terdapat rukun jual beli yang harus di perhatikan. Islam menganggap jika pinjaman ini terdapat bunga, maka dapat di katakan haram karena termasuk riba. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif yang di mana mengambil data atau sampel menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data dari hasil penelitian. Dari hasil penelitian terdapat 36 responden di mana sebanyak 48.5% menyatakan bahwa hukum peggunaan Pay Later dalam Islam yaitu mubah, 18,5% menyatakan hukumnya haram, 18% menyatakan tidak tahu, 3% menyatakan kurang mengetahui, 6% menyatakan dapat dikatakan haram dan halal, 3% menyatakan yaitu ragu, dan 3% menyatakan tidak paham. Penelitian ini di buat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai jual beli sesuai dengan syariat islam dan untuk menjelaskan hukum penggunaan Pay Later dalam syariat Islam.
Development Of Smojo.Ai Website-Based Math Learning Media On the Topic of 3D Flat Shapes To Improve Student Learning Outcomes Rafianti, Isna; Ihsanudin, Ihsanudin; Ardini, Anggi; Pamungkas, Aan Subhan
Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 3 (2024): PRIMA : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/prima.v8i3.12147

Abstract

Student learning outcomes in the field of mathematics are still relatively low with several contributing factors such as the quality of teachers, the use of technology and the lack of understanding of basic mathematical concepts. Teachers can improve student learning outcomes by utilizing technology-based learning materials. One of the media that can be used is website-based learning media, namely media that provides learning materials, learning activities and various other supporting features to support the learning process. Smojo.Ai is an example of website-based learning media that can be used by teachers in the classroom. This study aims to produce a smojo.ai website-based math learning media product on the topic of 3D flat shapes that is feasible, effective and can improve student learning outcomes in the cognitive aspect. The results showed that the learning media products produced were categorized as feasible to use based on the validation assessment by media experts with a percentage assessment of 80% with a good category and an assessment by material experts with a percentage assessment of 89.4% with a very good category. The resulting media product is considered effective based on the results of the teacher practicality test assessment and student response questionnaire with a score of 95% and 86.25% with a very practical category. This learning media product is also proven to be able to improve student learning outcomes on cognitive aspects with an average pre-test score of 34.86 and an average post-test score of 74.89.
Analisis Kemampuan Numerasi Matematis Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum Shafara, Nurul Izzah; Ihsanudin, Ihsanudin; Rafianti, Isna
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i2.8840

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi peserta didik kelas VIII dan kesulitannya dalam menyelesaikan soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Subjek penelitian adalah 35 peserta didik kelas VIII A SMP Islam Baidhaul Ahkam tahun ajaran 2023/2024. Instrumen penelitian diperoleh melalui tes tertulis dan wawancara. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memberikan hasil bahwa kemampuan numerasi peserta didik dominan berada pada level rendah dengan persentase sebesar 63%. Sedangkan 23% siswa dengan kemampuan numerasi sedang dan sisanya yaitu 14% berada pada tingkat kemampuan numerasi tinggi. Dari tiap tingkatan kemampuan numerasi tersebut dipilih 10 siswa sebagai subjek wawancara yaitu 3 siswa kemampuan tinggi, 3 siswa kemampuan sedang, dan 4 siswa kemampuan rendah. Kesimpulan yaitu peserta didik menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi yang diajarkan, sementara yang lainnya mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang diajarkan. Kesulitan terbesar muncul dalam menerapkan strategi pemecahan masalah matematika, terutama dalam mengidentifikasi informasi yang relevan, mengaitkannya dengan rumus atau konsep yang tepat, dan membuat kesimpulan yang akurat. Peserta didik juga mengalami kesulitan dalam memahami soal matematika dengan baik, yang menunjukkan adanya kebutuhan akan dukungan tambahan dari guru maupun orang tua. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang beragam dan interaktif agar memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dengan cara yang efektif.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Literasi Matematis Ditinjau dari Learning Style Inventory Arifuddin, Ahmad; Ihsanudin, Ihsanudin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v8i2.3215

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif yang melibatkan peserta didik SMPN 2 Kota Cilegon kelas VIII F bertujuan untuk menganalisa kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam mengerjakan soal literasi matematis ditinjau dari inventori gaya belajar. Popoluasi pada penelitian berjumlah 27 peserta didik. Alat instrumen tess kemampuan komunikasi matematis, alat instrumen angkett gaya belajar LSI, dan pedomaan tanya jawab yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas sehingga layak untuk diterapkan dalam penelitian ini. Prosedur penelitian ini dimulai dari tahap persiapan, pengambilan data, dan analisis data. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa gaya belajar yang berbeda-beda memiliki kemampuan komunikasi yang beragam. Siswa diverger atas dan tengah mampu menyelesaikan soal dengan tiga indikator kemampuan komunikasi matematis. Siswa diverger bawah belum mampu menyelesaikan soal dengan indikator menyatakan masalah atau peristiwa sehari-hari dalam model matematika. Siswa asimilator atas, tengah, dan bawah mampu menyelesaikan soal dengan tiga indikator kemampuan komunikasi matematis. Siswa konverger atas dan tengah mampu menyelesaikan soal dengan tiga indikator kemampuan komunikasi matematis. Siswa konverger bawah hanya mampu menyelesaikan soal dengan indikator menjelaskan ide atau solusi dari permasalahan matematika dalam bentuk gambar. Siswa accomodator atas dan tengah mampu menyelesaikan soal dengan tiga indikator kemampuan komunikasi matematis. Siswa accomodator bawah belum mampu menyelesaikan soal dengan tiga indikator kemampuan komunikasi matematis.