Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Edukasi Pencegahan Stunting Pada Ibu Balita di Posyandu Dahlia Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Listyarini, Anita Dyah; Pujiati, Eny; Mubaroq, Muhammad Husni; Arsy, Gardha Rias; Rahmawaty, Annis; Wijaya, Hasty Martha; Pratiwi, Yulia; Palupi, Dian Arsanti; Setyoningsih, Heni; Sugiarti, Lilis; Yudanti, Gendis Purno; Susiloningrum, Dwi; Fitrianingsih, Sri; Hidayati, Rahmi; Sari, Dessy Mugita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.418

Abstract

Masalah stunting di Indonesia merupakan salah satu ancaman yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat. Para pemerintah sudah menanggulangi terjadinya stunting pada balita di Indonesia dengan menargetkan program penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Tujuan: Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan mengerti tentang stunting dan cara mengatasinya. Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab mengenai Pencegahan Stunting pada Balita. Hasil : Pendidikan Kesehatan dengan melakukan penyuluhan merupakan intervensi yang tepat dilakukan pada orang tua balita karena akan memberikan pola pikir yang baik yang berdampak pada setiap pengambilan keputusan dan dalam berperilaku. Pembahasan: Audien yang hadir dalam acara ini ada 20 orang anak balita beserta orang tuanya, audien tampak responsif dan aktif dalam berdiskusi saat penyuluhan berlangsung. Simpulan: Ada perbedaan hasil pre test dan post test jawaban pertanyaan peserta mengenai pengertian stunting, penyebab stunting, tanda dan gejala stunting, dampak stunting, pencegahan stunting.
Sosialisasi dan Pencegahan Bullying di Posyandu Remaja Desa Tumpang Krasak Arsy, Gardha Rias; Listyarini, Anita Dyah; Mubaroq, Muhammad Husni; Budi, Ilham Setyo; Fitrianingsih, Sri; Wijaya, Hasty Martha; Setyoningsih, Heni; Khayati, Yulia Nur; Widyastuti, Erna
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i2.432

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pemaknaan bullying pada remaja penindas (the bully). Subjek dalam penelitian ini yaitu dua remaja berusia 16-18 tahun yang pernah melakukan perilaku bullying pada teman sebaya atau teman satu sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Analisis dilakukan dengan metode analisis tematik theory driven. Dari kesimpulan diperoleh hasil bahwa perilaku bullying seperti memukul dan mengganggu korban bullying pada makna tingkat rendah dimaknai remaja penindas (the bully) sebagai kepuasan diri dan kesenangan diri yang didapatkan dari salah satu sumber pemaknaan yaitu hubungan personal. Perilaku bullying seperti memukul dan memperolok atau mengejek korban bullying pada makna tingkat tinggi dimaknai remaja penindas (the bully) sebagai langkah untuk menjadi “penguasa” dan sebagai proses pencarian jati diri yang didapatkan dari menggabungkan dan mengintegrasikan sumber-sumber pemaknaan seperti memenuhi kebutuhan dasar, hubungan personal, dan aktivitas bersenang-senang.
Pencegahan dan Penanganan Kejang Demam pada Balita di Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus Anita Dyah Listyarini; Esa Putri; Indah Triana; Hanifa Amalia; Sania Septarani; Agape Juan Prisma
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Febrile seizures are a common neurological condition in children aged 6 months to 5 years, caused by the body's response to fever due to infection. This study explored the prevalence of febrile seizures, their types, and their impact on child health, including possible complications such as epilepsy and mental disorders. It also identified challenges in managing febrile seizures in the community, particularly in Tumpangkrasak Village, where there is a lack of knowledge among parents and health cadres on how to manage this condition. Health counseling activities were conducted to improve parents' understanding of the prevention and management of febrile seizures. The method used in this counseling was lecture and question and answer, attended by 15 participants. The results showed an increase in participants' knowledge and understanding of febrile seizures. Hopefully, the results of this counseling can increase parents' awareness and ability to manage febrile seizures in their children, and encourage more effective preventive measures.   Abstrak Kejang demam merupakan kondisi neurologis yang umum terjadi pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, yang disebabkan oleh respons tubuh terhadap demam akibat infeksi. Penelitian ini mengeksplorasi prevalensi kejang demam, jenis-jenisnya, serta dampaknya terhadap kesehatan anak, termasuk komplikasi yang mungkin timbul seperti epilepsi dan gangguan mental. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan dalam penanganan kejang demam di masyarakat, khususnya di Desa Tumpangkrasak, di mana terdapat kekurangan pengetahuan di kalangan orang tua dan kader kesehatan mengenai cara menangani kondisi ini. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pencegahan dan penanganan kejang demam. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab diikuti oleh 15 peserta. Hasil Kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang kejang deman. Diharapkan hasil dari penyuluhan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan orang tua dalam menangani kejang deman pada anak serta mendorong tindakan pencegahan yang lebih efektif.
Distribusi Prevalensi Kejadian Stunting pada Balita dengan Penyakit Penyerta di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungrejo Kabupaten Kudus Dilla Ameliasari; Anita Dyah Listyarini; Eny Pujiati; Nila Putri Purwandari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nutrition problems in toddlers that are quite large in Indonesia are stunting. Stunting is a state of malnutrition characterized by a height Z-score of less than -2 SD. Based on the Kudus Regency Health Office data report in December 2023, the Tanjungrejo Health Center work area is the highest contributor to stunting with a prevalence of 8.2%. Children who are malnourished have a low resistance to disease, making them susceptible to infectious diseases. Vice versa, children affected by infectious diseases can easily experience malnutrition, so stunted toddlers often have comorbidities. Comorbidities are conditions where a person has other diseases experienced apart from the main disease at the same time. The impact if no screening is done on stunted toddlers who have comorbidities, it will worsen both prognoses. The method used in this study is a descriptive cross-sectional method. The highest frequency of stunting toddlers based on age / month is 24 - 36 months, as many as 45 toddlers (29.6%). The highest frequency of stunting toddlers based on gender is female gender as many as 79 toddlers (52%). The frequency of stunting with the severely stunted category was 26 toddlers, while with the short category (stunted) was 126 toddlers (82.9%). Stunted toddlers with diarrhea comorbidities were 29 toddlers (19.1%), with TB disease as many as 4 toddlers (2.6%), with pneumonia 0 toddlers (0%), with ARI disease 2 toddlers (1.3%), no comorbidities 117 (77%). The most stunted toddlers with comorbidities were stunted with diarrhea as many as 29 toddlers (19.1%).   Abstrak Permasalahan gizi pada balita yang cukup besar terjadi di Indonesia adalah stunting. Stunting merupakan keadaan gizi buruk yang ditandai dengan Z-score tinggi badan kurang dari -2 SD. Berdasarkan dari laporan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus pada Desember tahun 2023, wilayah kerja Puskesmas Tanjungrejo merupakan penyumbang tertinggi stunting dengan prevalensi sebesar 8,2%. Anak  yang  mengalami  gizi  kurang  maka daya tahan tubuh terhadap penyakitnya menjadi rendah sehingga mudah terserang penyakit  infeksi.  Demikian  pula  sebaliknya,  anak  yang  terkena  penyakit  infeksi dapat dengan mudah mengalami gizi kurang, sehingga balita stunting sering memiliki penyakit penyerta. Penyakit penyerta atau dikenal dengan penyakit komorbid merupakan kondisi dimana seseorang mempunyai penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utamanya dalam waktu bersamaan. Dampak jika tidak dilakukan skrining pada balita stunting yang memiliki penyakit penyerta, maka akan memperburuk kedua prognosisnya. Metode yang digunakan dalam peelitian ini yaitu metode descriptive cross-sectional. Frekuensi tertinggi balita stunting berdasarkan umur/bulan yaitu 24 – 36 bulan yaitu sebanyak 45 balita (29,6%). Frekuensi tertinggi balita stunting berdasarkan jenis kelamin yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak 79 balita (52%). Frekuensi kejadian stunting dengan kategori sangat pendek (severly Stunted) sebanyak 26 balita, sedangkan dengan kategori pendek (stunted) sebanyak 126 balita (82,9%). Balita stunting dengan penyakit penyerta diare sebanyak 29 balita (19,1%), dengan penyakit TB sebanyak 4 balita (2,6%), dengan penyakit Pneumonia 0 balita (0%), dengan penyakit ISPA 2 balita (1,3%), tidak ada penyakit penyerta 117 (77%). Balita stunting dengan penyakit penyerta terbanyak yaitu stunting dengan penyakit penyerta diare sebanyak 29 balita (19.1%).
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA DI POSBINDU LANSIA DI DESA PANJUNAN KABUPATEN PATI Jamaludin, Jamaludin; Listyarini, Anita Dyah; Febriawati, Bellinda Verena
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i1.217

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dalam pemanfaatan posbindu lansia di desa panjunan kecamatan pati kabupaten pati. Metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan populasi seluruh lansia yang mengikuti posbindu ada 33 lansia. Metode teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Total Sampling. Hasil penelitian ini bahwa 21 responden  yang aktif (63,7%) yang mendapat dukungan  keluarga baik serta aktif mengikuti program posyandu lansia sebanyak 19 orang (57,6%), dan tidak mendapat dukungan keluarga tetapi aktif mengikuti program posyandu lansia sebanyak 2 orang (6,1%),  p-value  0,000, (? = 0,05) yang artinya H1 diterima yang berarti ada hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dengan keaktifan lansia mengikuti pelayanan Posbindu Lansia di desa Panjuan, kec.Pati, Kabupaten Pati. Dukungan keluarga memiliki peran penting terhadap lansia dalam pemanfaatan posbindu oleh lansiaKata Kunci : Lansia, Posbindu Lansia, Dukungan Keluarga
Edukasi Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil di Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Anita Dyah Listyarini; Nadya Arum Kusuma; Nia Noor Permata Sari; Deana Sal’zhya Tiarani Putri; Ahindanur El Habibah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a country that has three nutritional problems (triple burden), namely malnutrition (stunting and wasting), excess nutrition (overweight and obesity) and micronutrient deficiencies such as anemia. The prevalence of anemia in pregnant women and adolescent girls in Indonesia is still high and is a public health problem. The prevalence of anemia is 38% in pregnant women and out of 32 million pregnant women worldwide. After being given health education for  30 minute, it is hoped that counseling participants can understand anemia and how to prevent it. Lecture, discussion, Q&A on preventing anemia in pregnant women. Health education by conducting counseling is the right intervention for pregnant women because it will provide a good mindset that will have an impact on every decision making. The audience who attended this counseling event were 13 pregnant women, the audience seemed responsive and active in discussing during the counseling. Conclusion: There are differences in the results of the pre-test and post-test answers to participants' questions regarding the definition of anemia, symptoms, impacts, and how to prevent it.   Abstrak Indonesia merupakan negara yang mempunyai tiga masalah gizi ( triple burden) yaitu kekurangan gizi (stunting dan wasting), kelebihan gizi ( overweight dan obesitas) dan kekurangan zat gizi mikro seperti anemia. Prevalensi anemia pada ibu hamil dan remaja putri di Indonesia masih tinggi dan menjadi masalah kesehatan masyarakat. Prevalensi kejadian anemia sebanyak 38% terjadi pada ibu hamil dan dari 32 juta wanita hamil diseluruh dunia.  Setelah diberikan Pendidikan kesehatan, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang anemia dan cara pencegahannya. Ceramah, diskusi, tanya jawab mengenai pencegahan anemia pada ibu hamil. Pendidikan kesehatan dengan melakukan penyuluhan merupakan intervensi yang tepat dilakukan kepada ibu hamil karena akan memberikan pola pikir yang baik yang akan berdampak pada setiap pengambilan keputusan. Pembahasan : Audien yang hadir dalam acara penyuluhan ini ada 13 ibu hamil,audien tampak responsive dan aktif dalam berdiskusi saat penyuluhan berlangsung. Ada perbedaan hasi pre test dan post test jawaban pertanyaan peserta mengenai pengertian anemia, gejala, dampak, dan cara pencegahannya.
Pengaruh Balance Exercise Terhadap Keseimbangan Tubuh Lansia di Desa Singocandi Kabupaten Kudus Anita Dyah Listyarini; Galia Wardha Alvita
JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol. 2 No. 1 (2018): JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Fatmawati Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46749/fg5f8755

Abstract

Proses menua merupakan proses alami yang dapat terjadi pada manusia. Penuaan dapat menyebabkan perubahan fisiologis sistem muskuloskeletal yang bervariasi. Salah satu diantaranya adalah perubahan struktur otot, yaitu penurunan jumlah dan ukuran serabut otot (atrofi otot). Dampak perubahan morfologis pada otot ini dapat menurunkan kekuatan otot sehingga dapat menganggu keseimbangan tubuh lansia. Gangguan keseimbangan tubuh lansia dapat dikurangi dan dicegah dengan melakukan latihan fisik. Balance exercise merupakan latihan fisik pada lansia yang dapat mengurangi dan mencegah gangguan keseimbangan tubuh lansia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh balance exercise terhadap keseimbangan tubuh lansia. Jenis penelitian ini adalah experiment research dengan rancangan One group Pretest-Postest With Control Design. Jumlah sampel 70 responden dengan 35 sampel kelompok intervensi dan 35 sampel kelompok control (non intervensi) pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis penelitian ini menggunakan UjiWilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh balance exercise terhadap keseimbangan tubuh lansia pada kelompok eksperimen dan tidak adanya pengaruh keseimbangan tubuh lansia pada kelompok non eksperimen karena pada kelompok non eksperimen ini tidak diberikan intervensi dengan p value kelompok eksperimen = 0,000 (P < 0.05) dan kelompok non eksperimen p-value 0.317 (p> 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh balance exercise pada kelompok eksperimen dan tidak ada pengaruh keseimbangan tubuh dengan balance exercise pada kelompok non eksperimen di Desa Singocandi Kudus.
GAMBARAN PERILAKU KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DI DESA NGEMPLAK KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS: DESCRIPTION OF FAMILY BEHAVIOR ABOUT DHF PREVENTION IN NGEMPLAK VILLAGE, UNDAAN DISTRICT, KUDUS REGENCY Anita Dyah Listyarini; Erni Rosiyanti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021): NOVEMBER : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v1i3.265

Abstract

Penyakit endemik salah satunya yaitu DBD (Demam Berdarah Dengue) yang merupakan penyakit infeksi yang di akibatkan masuknya virus dengue kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Ades Albopictus yang dapat muncul sepanjang tahun. Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) terus meningkat setiap tahunnya, menurut World Health Organization (WHO) sebanyak 3,21% pada tahun 2020 dari totalitas populasi dunia. Di Indonesia kasus mencapai angka 16.320, pada bulan Juni tahun 2021 merupakan angka yang masih tinggi. Januari pekan pertama tahun 2022 terdapat peningkatan laporan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) sebanyak 77 kasus. Penyakit tersebut banyak di temui di wilayah tropis dan sub tropis yang saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan bagi dunia. Kebanyakan tersebar di wilayah kota maupun pinggiran kota. Perubahan iklim menyebabkan terjadinya perubahan curah hujan, suhu, kelembapan, dan arah udara sehingga berpengarh terhadap kesehatan, terutama terhadap perkembangan vektor penyakit seperti nyamuk aedes dan faktor perilaku dala pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus di tingkatkan lagi. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan DBD (Demam Berdarah Dengue) di desa Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik, pengambilan sampel penelitian ini menggunakan stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner perilaku keluarga. Hasil penelitian dari 93 responden, mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik sebesar 88.2%, sikap baik sebesar 78.5%, tindakan baik sebesar 77.4% dan perilaku efektif sebesar 91.4%. Dapat disimpulkan bahwa perilaku keluarga tentang pencegahan DBD (Demam Berdarah Dengue) di Desa Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus mempunyai perilaku efektif.
PENGARUH AFIRMASI POSITIF TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RS MARDIRAHAYU KUDUS Putri, Devi Setya; Listyarini, Anita Dyah; Mulyani, Tri Dwi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 13, No 2 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v13i2.2348

Abstract

Patients with chronic kidney failure must undergo hemodialysis therapy to extend life expectancy. Kidney failure sufferers experience physical, psychological and social disorders. The physical problem that sufferers often experience as a result of the disease is decreased sleep quality. Poor sleep quality results in decreased quality of life, risk of accidents, malaise, fatigue, increased risk of falls and cognitive decline.  Actions to improve sleep quality by using positive affirmations. This study aims to determine the effect of positive affirmations on the sleep quality of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at Mardi Rahayu Kudus Hospital. Quasy Experiment research type with One Group Pre test and post test design. Population of Chronic Kidney Failure sufferers undergoing hemodialysis. The sampling technique was purposive sampling so the sample size was 38 respondents. Data analysis using the Wilcoxon test. The result got of sleep quality before the procedure was all poor (100%) and after the procedure was 21.1% good and 78.9% poor. Wilcoxon analysis obtained a p value of 0.000. There is a significant effect of positive affirmations on the sleep quality of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at Mardi Rahayu Kudus Hospital. It is recommended that nurses apply positive affirmative actions to improve the sleep quality of kidney failure patients undergoing hemodialysis. Keywords: Positive Affirmations, Sleep Quality, Hemodialysis.
Development of a Smartphone Application “Family Care Stunting” to Increase the Independence of Families with Stunting Toddlers and Comorbid Diseases Listyarini, Anita Dyah; Handayani, Oktia Woro Kasmini; Yuniastuti, Ari; Farida, Eko
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 21 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Tingkat Pusat) and Jejaring Nasional Pendidikan Kesehatan (JNPK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v21i2.30551

Abstract

Stunting is a complex public health problem in Indonesia. The incidence of stunting in Kudus City was 3,601 toddlers (5.85%), with the highest prevalence in Dawe District (13.32%), Undaan District (11.13%), Gebog District (10.66%), and 238 children under five, accompanied by comorbidities such as acute respiratory tract infections (ARI), diarrhea, tuberculosis (TB), and worms. One of the determining factors for success in combating stunting is family independence in managing the health of toddlers. However, family independence is constrained by limited access to information, lack of balanced nutrition education, sanitation, personal hygiene, symptoms of comorbidities, monitoring and development of toddlers not routinely, non-compliance with immunization and treatment. Smartphone applications can be used to overcome these obstacles. This study aims to develop and evaluate the effectiveness of the “Family Care Stunting” smartphone application in improving the health independence of families of stunted toddlers with comorbidities. This study used a research and development design, with 201 respondents from families of stunted toddlers who had comorbidities. Effectiveness was analyzed using the Wilcoxon nonparametric differential test to compare the level of family health independence before and after the intervention. There was a significant increase in the level of family health independence after the intervention of the “Family Care Stunting” smartphone application (p-value = 0.000). This application has the potential to be an innovative tool that supports families to play an active role in child health management, thereby contributing to more comprehensive stunting prevention and handling efforts.