Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Chimica et Natura Acta

SINTESIS PREKURSOR SENYAWA BEAUVERICIN, ASAM (2R)-ASETILOKSIISOVALERAT Maharani, Rani; Taufiqqurahman, Taufiqqurahman; Puspitasari, Dina
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.742 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n3.9217

Abstract

Beauvericin merupakan heksadepsipeptida siklik yang diproduksi oleh berbagai jamur seperti Beauveria bassiana dan Fussarium spp. Penelitian mengenai sintesis senyawa beauvericin telah dilakukan melalui media mikrobiologi, namun sintesis dengan metode sintesis peptida masih belum banyak dilaporkan. Sedikitnya laporan mengenai sintesis senyawa beauvericin disebabkan sulitnya akses terhadap pengadaan material sintesis atau prekursor senyawa yang bersangkutan.Prekursor dari senyawa beauvericin adalah asam amino N-metilfenilalanin dan asam hidroksi isovalerat. Dalam kaitannya dengan sintesis total peptida dalam fase padat yang akan dilakukan, asam hidroksi isovalerat (Hiv) akan sulit ditambahkan ke dalam resin, sehingga senyawa ini harus ditambahkan kedalam resin dalam bentuk depsidipeptida, Fmoc-MePhe-Hiv.Sintesis depsidipeptida ini merupakan rangkaian 4 tahap reaksi, yakni, diazotisasi-perlindungan t-Bu-pelepasan asetiloksi-kopling.Dalam penelitian ini,tahap diazotisasi akan dilaporkan. Asam (2R)-asetiloksiisovalerat disintesis dari D-valin melalui reaksi pembentukan garam diazonium dengan penambahan NaNO2 dan asam asetat.Proses sintesis dikontrol dengan kromatografi lapis dan dimurnikan dengan metode kromatografi kolom terbuka. Produk sintesis dikarakterisasi dengan berbagai teknik spektroskopi meliputi spektrofotometer inframerah, spektroskopi massa (LC-MS),1H-NMR dan 13C-NMR. Senyawa asam (2R)-asetiloksiisovalerat diperoleh dengan rendemen 62,7%.
Sintesis Senyawa 5-(4-klorobenzilidena)imidazolina-2,4-dion Naufal, Muhammad; Maharani, Rani; Wiani, Ika
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.085 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12820

Abstract

Senyawa benzalhidantoin atau 5-benzilidena-imidazolidina-2,4-dion (3) merupakan senyawa yang dapat diisolasi dari spons merah laut Laxosubrites sp. dan memiliki aktivitas antikejang serta antikanker prostat PC-3M. Senyawa tersebut sudah disintesis sejak beberapa dekade yang lalu dan banyak diteliti bioaktivitasnya, baik di bidang kesehatan maupun pertanian. Penelitian di bidang kesehatan, contohnya sebagai agen antikonvulsan, antivirus, inhibitor EGFR dan antiproliferasi sel A431, antikanker sel HepG2, antimetastatik sel kanker PC-3M, inhibitor enzim tirosinase dan pembentukan melanin serta di bidang pertanian sebagai herbisida dan fungisida. Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis senyawa 5-(4-klorobenzilidena)-imidazolidina-2,4-dion (7) melalui reaksi kondensasi antara hidantoin (1) dengan 4-klorobenzaldehida (2) menggunakan pereaksi natrium bikarbonat dalam etanol, dan etanolamina sebagai katalis basa (metode Eli Lily). Hidantoin (1) dan 4-klorobenzaldehida (2) sebagai senyawa prekursor diperoleh secara komersil. Sintesis dilakukan dengan cara mereaksikan senyawa hidantoin (1) dan 4-klorobenzaldehida (2) secara stokiometri dengan katalis basa etanolamina dalam etanol dan air (modifikasi metode Eli Lily) dan direfluks selama 6 jam. Senyawa hasil sintesis dimurnikan dengan cara rekristalisasi dari etanol panas, diperoleh kristal putih berbentuk jarum 5-(4-klorobenzilidena)-imidazolidina-2,4-dion (7) dengan rendemen 12%. Senyawa tersebut dianalisis dengan menggunakan KLT silika gel GF254, aseton-heksana (1:1 v/v) memberikan harga Rf = 0,625 untuk senyawa (7) dengan titik leleh (TL)=292-294°C (TL lit.=294-296°C). Selanjutnya, senyawa tersebut diidentifikasi strukturnya menggunakan spektroskopi UV, IR, HR-TOF-MS ES+, 1H-NMR dan 13C-NMR, yang menunjukkan konsistensi senyawa hasil sintesis dengan senyawa 5-(4-klorobenzilidena)-imidazolidina-2,4-dion (7).
RESOLUTION OF A RACEMIC ISOLEUCINE MIXTURE BY USING METHYL L-MANDELATE Maharani, Rani; Hidayat, Ace Tatang; Sumiarsa, Dadan; Zainuddin, Achmad; Hidayat, Ika Wiani
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.517 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10991

Abstract

A methyl ester of L-mandelic acid was found to be an effective resolving agent for resolution of commercial DL-isoleucine. The resolution was based on Steglich esterification between methyl L-mandelate and Boc-DL-isoleucine. The two resolved isomers were easily separated by using a conventional flash-column chromatography, giving quantitatively good yields. Unfortunately, the methyl L-mandelate was found to be ineffective to resolve four stereoisomers of Fmoc- isoleucine.
7-hidroksi-6-metoksi Kumarin (Skopoletin) dari Ekstrak Metanol Kulit Batang Chisocheton cumingianus (Meliaceae) Nurlelasari Nurlelasari; Tiara Prima Amalya; Euis Julaeha; Desi Harneti P. Huspa; Rani Maharani; Darwati Darwati; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n2.29563

Abstract

Keanekaragaman hayati hutan tropis Indonesia merupakan sumber senyawa organik bahan alam seperti limonoid, triterpenoid, seskuiterpenoid, steroid, serta senyawa-senyawa fenolik yang struktur molekulnya beragam dan menunjukkan bioaktivitas yang menarik. Salah satu senyawa yang menarik diteliti adalah senyawa fenolik karena memiliki keberagaman baik fungsi maupun strukturnya. Senyawa fenolik pada tumbuhan dapat dijumpai pada famili Meliaceae. Genus Chisocheton merupakan salah satu tumbuhan dari famili Meliaceae yang memiliki sekitar 53 spesies, diantaranya adalah Chisocheton cumingianus. Chisocheton yang telah banyak diteliti memiliki aktivitas antikanker, antimalaria, antivirus, anti-oksidan, anti-inflamasi, anti-insektisida dan antimikroba. Senyawa-senyawa yang telah banyak diisolasi meliputi limonoid, triterpenoid, dan steroid. Pada paper ini akan disampaikan elusidasi struktur senyawa skopoletin dari kulit batang C. cumingianus. Senyawa skopoletin ini diperoleh dari serbuk kulit batang C. cumingianus yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol yang selanjutnya dipekatkan hingga diperoleh ekstrak pekat. Ekstrak metanol dipisahkan serta dimurnikan dengan berbagai teknik kromatografi hingga diperoleh senyawa skopoletin yang berwarna kuning pucat  (9,1mg). Struktur molekul senyawa hasil isolasi ditentukan dengan metode spektroskopi IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan DEPT serta dibandingkan dengan literatur, maka disimpulkan bahwa isolat F4 merupakan senyawa 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin).
Sintesis Senyawa 5-(4'-Metoksibenzilidena)imidazolidina-2,4-dion Melalui Reaksi Kondensasi 4'-Metoksibenzaldehida dan Imidazolidina-2,4-dion dengan Katalis Amonium Asetat Ika Wiani Hidayat; Adhitthana Wiguna; Ayu Andini; Fahmi Faturahman; Muhamad Naufal; Rismawati Rismawati; Dadan Sumiarsa; Rani Maharani
Chimica et Natura Acta Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v9.n1.32727

Abstract

Senyawa 5-benzalhidantoin dan turunannya merupakan suatu senyawa bioaktif yang memiliki berbagai sifat terapeutik, diantaranya sebagai agen antikonsulvan, antibakteri, antikanker dan antijamur. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa tersebut dapat disintesis dengan berbagai cara diantaranya dengan reaksi Knoevenagel antara aldehid aromatik dengan hidantoin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyintesis 5-(4′-metoksi-benzal)hidantoin melalui reaksi kondensasi dengan menggunakan metode baru berkatalis amonium asetat serta membandingkan hasilnya dengan prosedur kondensasi metode Eli-Lilly dan Wheeler-Hoffmann. Senyawa hidantoin direaksikan dengan 4-metoksibenzaldehid dalam asam asetat glasial dengan katalis amonium asetat lalu direfluks dan diaduk dengan magnetic stirrer selama 8-12 jam. Campuran reaksi dinetralkan dengan penambahan natrium bikarbonat lalu diaduk selama 10 menit setelah itu disaring. Produk dimurnikan dengan pencucian menggunakan air dingin dan metanol dan setelah itu produk dikeringkan. Produk yang sudah kering diuji titik lelehnya dan diidentifikasi dengan spektroskopi UV, FTIR, 1H-NMR, 13NMR dan serta dibandingkan dengan 5-(4′-metoksi-benzal)hidantoin standar. Hasil dari percobaan diperoleh senyawa 5-(4′-metoksi-benzal)hidantoin dengan rendemen 88%  dan titik leleh 255,5˚C.
Isolation and Structure Determination of Stigmaterol from the Stem Bark of Lansium domesticum Corr. Cv. Kokossan Siska Elisahbet Sinaga; Fajar Fauzi Abdullah; Unang Supratman; Tri Mayanti; Rani Maharani
Chimica et Natura Acta Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v10.n3.39240

Abstract

Indonesia is a tropical country with biodiversity and a source of natural compounds such as terpenoids, phenolic, flavonoids, and alkaloid groups. The steroid is one of the large groups of terpenoid compounds with various structures and bioactivities. The steroid was also commonly found in the Meliaceae family. One species of this family is Lansium domesticum Corr. which has been studied to have various activities from isolated compounds (limonoids, sesquiterpenoids, onoceranoids, cycloartanoids, and steroids) as well as from their extracts such as antidiarrheal, antimalarial, antimicrobial, antiinsecticide, antifeedant and were used as traditional medicine such as eye drops and scorpion stings. The n-hexane fraction from the bark of L. domesticum Cor. cv. Kokosan produced steroid compounds whose structure is determined by IR, 1H-NMR, 13C-NMR, and DEPT spectroscopy methods and compared with the literature. It was concluded that the steroid isolated was (22E)-stigmasta-5,22-dien-3ol and was first isolated from this genus. This compound was inactive against MCF-7 breast cancer cells with an IC50 value of 832.14 µM.
Co-Authors 10060321019, Dinah Shafira Abasi Ace Tatang Hidayat Achmad Zainuddin Adhitthana Wiguna Ari Tri Wanodyo Handayani Ariq, Muhammad Ayu Andini Azmi, Mohamad Nurul Dadan Sumiarsa Danar Dono Darwati Darwati Darwati, Darwati Deden Indra Dinata, Deden Indra Desi Harnet Desi Harneti Putri Huspa Dina Puspitasari DUDI RUNADI Dwi Maulidani Fadhlan Eka Fitri Yanti, Eka Fitri Euis Julaeha Fadillah, Yusuf Fahmi Faturahman Fajar Fauzi Abdullah Fajar Fauzi Abdullah Farabi, Kindi Ferry Ferdiansyah Sofian, Ferry Ferdiansyah Gunawan, Latifah Hedi Paramita Hidayatunnisa, Nurul Hilmayanti, Erina Ika Wiani Jamaludin Al-Anshori Khalijah Awang Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kiswaluyo . Kusumawardhani, Ayuning Dyah Lindung Tri Puspasari Lindung Tri Puspasari Magdalena, Ina Muchlis, Handi Nugraha Muhamad Naufal Muhammad Hanafi Muhammad Naufal, Muhammad Muhammad Rijal Alfian Mustaqim, Iqbal Wahyu Mustofa, Hidayat Nurul Muttaqin, Fauzan Zein N, Gilang Kusuma Nadya Thufaila Nafiah, Mohamad Azlan Naini, Al Arofatus Nety Kurniaty Nurlelasari Nurlelasari Paramita, Hedi Puji Rahayu Purnama Purnama Revan Hardiawan Rika Meliansyah RIKA MELIANSYAH Rismawati Rismawati Robbaniyyah, Nuzla Af'idatur Ropidoh, Siti Safri Ishmayana Safri Ishmayana Selly Marita Serlin Sepriyanti Dohare Shiono, Yoshihito Siska Elisahbet Sinaga Sofa Fajriah Sofa Fajriah Taufiqqurahman, Taufiqqurahman Tharysa Rizqika Putri Tiara Prima Amalya Tri Mayanti Ulfa, Kurnia Unang Supratman Urfa, Salsa Rojana Wawan Hermawan Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yusuf Hidayat Yusuf Hidayat Yusup Hidayat