Claim Missing Document
Check
Articles

Peran dukungan sosial orangtua dan kemandirian terhadap kecerdasan adversitas siswa full day school SMA Negeri 2 Semarapura Andari, Luh Gde Prisma; Widiasavitri, Putu Nugrahaeni
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.346 KB)

Abstract

Kecerdasan adversitas adalah kemampuan individu untuk merespon kesulitan dan pengendalian terhadap respon dalam situasi yang menekan. Dalam menjalani program full day school, kecerdasan adversitas diperlukan agar para siswa mampu untuk bertahan dan mengatasi tantangan atau kesulitan yang dialami. Peneliti berasumsi bahwa dukungan sosial orangtua dan kemandirian berperan terhadap kecerdasan adversitas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran dukungan sosial orangtua dan kemandirian terhadap kecerdasan adversitas siswa full day school kelas X di SMA Negeri 2 Semarapura. Subjek dalam penelitian ini adalah 180 orang siswa full day school kelas X semester 1 di SMA Negeri 2 Semarapura yang telah di random. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecerdasan adversitas, skala dukungan sosial orangtua, dan skala kemandirian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,629, nilai koefisien determinasi sebesar 0,396 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0.05) dengan koefisien beta terstandarisasi pada variabel dukungan sosial orangtua sebesar 0,502 dan kemandirian sebesar 0,235. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dukungan sosial orangtua dan kemandirian secara bersama-sama berperan terhadap kecerdasan adversitas siswa full day school di SMA Negeri 2 Semarapura. Kata Kunci : dukungan sosial orangtua, full day school, kecerdasan adversitas, kemandirian
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBERAGAMAAN DAN INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF PADA REMAJA YANG MENGIKUTI GERAKAN KESADARAN KRISHNA (HARE KRISHNA) DI BALI Yanthi, Putu Srie Wedha; Widiasavitri, Putu Nugrahaeni
Jurnal Psikologi Udayana Vol 5 No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.704 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2018.v05.i01.p10

Abstract

Interaksi sosial asosiatif merupakan interaksi yang mengarah pada proses keharmonisan dalam sebuah hubungan, dengan bentuk kerjasama, upaya penyelesaian konflik, dan upaya mengurangi perbedaan. Interaksi sosial asosiatif akan membawa kelompok menuju ke arah hubungan yang positif dengan masyarakat terutama out group. Interaksi sosial asosiatif penting dikembangkan pada saat usia remaja. Interaksi sosial asosiatif dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah aspek keberagamaan. Keberagamaan cenderung memberikan batasan antara in group dan out group sehingga terjadi ketidak harmonisan dalam hubungan antar masyarakat. Remaja merupakan individu yang belum bisa dikatakan matang, termasuk pada proses keberagamaannya. Gerakan Kesadaran Krishna atau Hare krishna merupakan salah satu komunitas keagamaan berbasis agama Hindu yang diikuti remaja. Remaja yang mengikuti Hare krishna diharapkan dapat mampu membentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan out group, mengingat salah satu tugas perkembangan remaja adalah membangun hubungan sosial yang positif dengan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak hubungan antara tingkat keberagamaan dengan interaksi sosial asosiatif pada remaja yang mengikuti Hare krishna di Bali. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah remaja Hare krishna yang berdomisisli di Bali berjumlah 96 responden. Alat ukur dalam penelitian ini adalah skala tingkat religiusitas dan interaksi sosial asosiatif. Koefisien reliabilitas skala religiusitas adalah 0,970 dan skala interaksi sosial adalah 0,940. Penelitian ini menggunakan analisis data korelasi pearson product moment. Hasil dari penelitian diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,811 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 (0,000<0,05), sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang negatif antara religiusitas dengan interaksi sosial, artinya semakin tinggi tingkat religiusitas, maka semakin tidak baik interaksi sosial asosiatif pada remaja Hare krishna terhadap out-group. Kata kunci: religiusitas, remaja, interaksi sosial, Hare krishna.
THE PSYCHOLOGICAL CONDITIONS OF MOTHER AND CHILD SURVIVORS ON WEST LOMBOK POST-EARTHQUAKE Astiti, Dewi Puri; Fridari, IGA Diah; Widiasavitri, Putu Nugrahaeni; Supriyadi, ,
Journal of Psychology and Instruction Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpai.v3i3.23189

Abstract

Earthquake survivors have physical and psychological effects. Survivors of the earthquake in Lombok in July 2018 then still caused a considerable psychological impact, one of which was post-earthquake trauma or PTS. Since the post-earthquake, earthquake survivors have tried to live their lives, but of course earthquake survivors have not completely overcome the psychological problems experienced after the earthquake. Post-earthquake psychological conditions require psychosocial treatment to be resolved, an indication of high anxiety, stress or depression will result in a more acute psychological condition. Screening is needed related to the description of the psychological condition of mothers and children of earthquake survivors in order to find out the problems that occur in the field and can be preliminary data to find solutions related to the psychological problems of earthquake survivors. This study uses quantitative methods by selecting respondents as mothers and children under the age of 9 years as survivors of the 2018 Lombok earthquake. The initial screening used 163 mothers who were given with DASS (Depression, Anxiety and Stress Scale) and 163 children given the Screening for Scale Child Anxiety Related Disorder (SCARED). The results from the statistical analysis further reveal was found that the psychological condition that still appeared was anxiety, 53 mothers were at the level of severe and very severe anxiety while the child felt anxious separation from the mother by 109 and as many as 54 remaining were still experiencing general anxiety due to the earthquake.
TRADITIONAL GAMES AS ALTERNATIVE ACTIVITIES FOR CHILDREN STIMULATION Widiasavitri, Putu Nugrahaeni; Agustini, Ni Made Yanti Ary; Astiti, Dewi Puri; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti; Haryati, Tuningsih
Journal of Psychology and Instruction Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpai.v4i1.23010

Abstract

In the span of one year, there has been an increasing number of complaints from parents and teachers about the adverse effects of gadgets. Complaints of the detrimental impacts of gadget addiction include children becoming lazy, irritable, lacking independence, irresponsible with schoolwork, and having shorter attention span compared to similar-aged children. The increasing number of complaints from parents and school teachers regarding the behaviour of students who are addicted to gadgets became the reason for the team to reintroduce traditional game play activities with friends and teachers in school. Several studies have shown that traditional games have numerous benefits, particularly to stimulate children's cognitive, social, and personality development. Therefore, the team strived to provide alternative games for students so as to help students reap the benefits of playing. The result of this activity indicates that traditional games could be alternative games to gadgets, which are beneficial for affective, cognitive, and motor development of children and act as the means to introduce children to the norms upheld in the society. To optimize the development of affective, cognitive, motor skills, and instill the norms in society, utilizing traditional games needs to be done by the school.
Gangguan Kepribadian Skizotipal pada Perempuan di Bali Ariyanti, Ni Made Putri; Ambarini, Tri Kurniati; Widiasavitri, Putu Nugrahaeni
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i2.22913

Abstract

Kepribadian skizotipal dipandang sebagai sebuah kontinum dari kondisi sehat menuju patologis, dengan ciri kepribadian skizotipal di titik akhir sehat dan gangguan kepribadian skizotipal pada titik akhir patologis. Prevalensi menunjukkan pada populasi klinis yang mengalami gangguan kepribadian skizotipal adalah 0-2% sedangkan pada populasi umum adalah 4%. Gangguan kepribadian skizotipal adalah defisit pada sosial dan interpersonal yang ditandai dengan rasa ketidaknyamanan, berkurangnya kemampuan untuk menjalani hubungan yang dekat dan adanya distorsi kognitif, serta perilaku yang eksentrik. Ketika gangguan kepribadian skizotipal tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka penderita akan memiliki dampak yang serius pada perilaku dan motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dinamika kepribadian pada perempuan yang memiliki gangguan kepribadian skizotipal dan penyebab gangguan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitiatif dengan pendekatan studi kasus. Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan tes psikologis (WAIS, DAP, HTP, BAUM, SSCT, dan TAT). Adapun uji kredibilitas yang digunakan adalah dengan teknik triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Subjek dalam penelitian ini adalah satu perempuan berusia 46 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NR memiliki defisit pada hubungan sosial dan interpersonal yang disebabkan rasa tidak nyaman dan pikiran paranoid yang dimiliki terhadap lingkungannya. NR yang merasa tertekan dan memiliki pengalaman traumatis membuat NR menggunakan mekanisme pertahanan diri dengan mengosongkan pikiran dan terhanyut dalam ‘dunia lain’ untuk memutuskan diri dari hubungan sosial. Hal ini memengaruhi pekerjaan dan aspek sosialnya.Schizotypal personality is seen as a continuum from healthy to pathological, with schizotypal personality traits at the healthy endpoint and schizotypal personality disorder at the pathological endpoint. The prevalence rate of schizotypal personality disorder in the clinical population is 0-2% while the general population is 4%. Schizotypal Personality Disorder is an interpersonal and social deficit marked by discomfort with, and reduced capacity for close relationships as well as by cognitive distortions and eccentrics of behavior. When a schizotypal personal disorder is not treated properly, it can have a serious impact on behavior and motivation. This research aims to describe the dynamics of personality in women and the cause of schizotypal personality disorder. This research was conducted using a qualitative approach with a case study method. The data collected from interviews, observation, and psychological tests (WAIS, DAP, HTP, BAUM, SSCT, and TAT). The credibility test used in this research is the triangulation technique, triangulation of sources, techniques, and time. The subject of this study was a woman aged 46 years old. The result of the study showed that deficits in social and interpersonal are caused by discomfort and paranoid thought while interacting with other people. NR who feels stressed and has a traumatic experience with significant other, made NR use the mechanism defense by blanking out or seeming to drift off into another world to disconnect socially. This affected her work life and social aspect
Coping Strategies On Wives in a Long-Distance Marriage And Live with In-laws Nareswari Diah Wijang Wardhani; Putu Nugrahaeni Widiasavitri
PSIKODIMENSIA Vol 19, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v19i1.2309

Abstract

This study aims to find out the coping strategy of wives who living the two phenomena of married life that are famous with the conflict, which is, long distance marriage and living with parent in-laws. This research used a qualitative approach, a phenomenological method. Respondents in this study were 3 wives undergoing long-distance marriages with no more than 5 years of marriage and lived with parent in-laws. Data collection used individual interviews and observations. The results shows that the wife did a coping strategy in living her married life. Social support, seeking busyness, making children as an excuse to maintain the marriage, self-fulfilling prophecy, delaying problem-solving, succumb to in-laws, and trusting with husband. Coping strategies are influenced by several factors such as a picture of future hopes, feelings of longing, love, and marriage commitments. As for the inhibiting factors, including intervention from in-laws and limited meetings with husbands.
PEMBERIAN KEGIATAN MINDFULNESS PADA ANAK PANTI ASUHAN P.N. Widiasavitri; M.D. Lestari; L.M.K.S. Suarya; I.M. Rustika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.08 KB)

Abstract

Mindfulness adalah kesadaran yang muncul saat kita memberi perhatian pada tujuan, saat ini, dan tanpa menghakimi pengalaman yang terjadi saat ini, kejadian demi kejadian. Manfaat mindfulness pada anak-anak adalah dapat meningkatkan konsentrasi, menurunkan tingkat kecemasan dan menurunkan tingkat stres anak. Tujuan memberikan kegiatan mindfulness pada program pengabdian ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi. Kegiatan mindfulness ini diberikan selama 4 minggu. Minggu pertama, kegiatan mindfulness dilakukan dengan menikmati beng-beng. Minggu kedua kegiatan mindfulness dilakukan dengan mewarnai yang mindful. Kegiatan minggu ketiga adalah body scanning dan kegiatan minggu keempat adalah bernafaslah. Pembekalan program dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2016. Pembekalan diberikan kepada semua anggota panti asuhan, namun treatment mindfulness selama empat minggu diberikan kepada 5 orang. Pre test dan post test dilakukan dengan memberikan subtest deret angka Weschler Intelligence Sclae for Children (WISC). Hasil yang diperoleh setelah pemberian kegiatan mindfulness adalah terjadi peningkatan skor pada subtes deret angka pada post test, yang berarti dapat dikatakan ada peningkatan daya konsentrasi pada anak-anak.
PROGRAM PELAYANAN DETEKSI DINI DAN STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS FASE ANAK-ANAK BAGI ORANGTUA DI KOTA DENPASAR L.K.P.A. Susilawati; I.M. Rustika; N.K. Ekawati; P.N. Widiasavitri
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 1 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.48 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i01.p01

Abstract

Orangtua memiliki peran penting pada pertumbuhan dan perkembangan masa kanak-kanak. Fase ini sangatlah penting karena menjadi dasar permulaan pengembangan semua kemampuan penting anak, baik fisik, sosial emosi, kognitif, dan perilaku. Fakta bahwa situasi hidup dan tuntutan mampu membuat orangtua tidak memiliki pilihan dalam mengasuh anak sehingga berdampak terhadap fase perkembangan di masa anak. Berdasarkan kondisi di lapangan tentang pentingnya perkembangan psikologis di masa anak-anak maka pengabdian ini ingin memberikan program pelayanan deteksi dini dan stimulasi perkembangan psikologis di fase anak-anak kepada orangtua di Kota Denpasar melalui bentuk kegiatan pemeriksaan tahap perkembangan psikologis anak usia dini yang dilanjutkan dengan penyuluhan tentang cara melakukan stimulasi di usia dini untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak secara psikologis. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi satu ketrampilan baru yang dapat bermanfaat langsung bagi orangtua di Kota Denpasar dalam melakukan pengasuhan kepada anak. Adapun kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa deteksi dini dan stimulasi perkembangan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengenali tahap perkembangan yang sesuai di usia mereka dan mendeteksi jika ada kelainan tumbuh kembang anak. Keseluruhan orang tua (100 %) sudah meunjukkan peningkatan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan. Kata kunci : deteksi dini, stimulasi, perkembangan psikologis, masa anak, keterampilan orangtua
Pelatihan Kontrol Diri untuk Mencegah Relapse pada Narapidana Kelompok Rehab Mantan Pecandu Narkoba di Lapas Putu Diana Wulandari; Ilham Nur Alfian; Putu Nugrahaeni Widiasavitri
Jurnal Diversita Vol 6, No 2 (2020): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v6i2.4083

Abstract

Narapidana yang memiliki kontrol diri yang lemah kemungkinan besar akan melakukan tindak kriminalitas seperti yang dilakukan sebelumnya, terutama narapidana narkoba. Oleh karenanya, penting bagi mantan pengguna narkoba untuk memiliki kontrol diri yang baik agar tidak relapse kembali. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pelatihan kontrol diri untuk mencegah relapse pada narapidana kelompok rehabilitasi mantan pecandu narkoba di Lapas. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan tipe penelitian eksperiman yang dilakukan sebanyak 6 sesi. Subjek penelitian adalah narapidana kelompok rehab pengguna narkoba sebanyak 6 orang. Instrumen yang digunakan adalah skala kontrol diri dari (Aini, 2006) yang berjumlah 23 aitem dengan reliabilitas 0,864 dan skala assessment of warning-signs of relapse dari Gorski (Gorski & Miller, 1982) yang berjumlah 28 aitem dengan reliabilitas 0,80. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon dan menunjukkan adanya perbedaan skor pretest dan posttest yang berarti bahwa pelatihan kontrol diri dapat mencegah relapse pada narapidana mantan pecandu narkoba.
Traditional Games as Alternative Activities for Children Stimulation Putu Nugrahaeni Widiasavitri; Ni Made Yanti Ary Agustini; Dewi Puri Astiti; Luh Made Karisma Sukmayanti Suarya; Tuningsih Haryati
Journal of Psychology and Instruction Vol. 4 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpai.v4i1.23010

Abstract

In the span of one year, there has been an increasing number of complaints from parents and teachers about the adverse effects of gadgets. Complaints of the detrimental impacts of gadget addiction include children becoming lazy, irritable, lacking independence, irresponsible with schoolwork, and having shorter attention span compared to similar-aged children. The increasing number of complaints from parents and school teachers regarding the behaviour of students who are addicted to gadgets became the reason for the team to reintroduce traditional game play activities with friends and teachers in school. Several studies have shown that traditional games have numerous benefits, particularly to stimulate children's cognitive, social, and personality development. Therefore, the team strived to provide alternative games for students so as to help students reap the benefits of playing. The result of this activity indicates that traditional games could be alternative games to gadgets, which are beneficial for affective, cognitive, and motor development of children and act as the means to introduce children to the norms upheld in the society. To optimize the development of affective, cognitive, motor skills, and instill the norms in society, utilizing traditional games needs to be done by the school.
Co-Authors Agustini, Ni Made Yanti Ary Ambarini, Tri Kurniati Anak Agung Istri Manik Warmadewi Ananda Aditya Hutapea Andari, Luh Gde Prisma Ariyanti, Ni Made Putri Astuti, Sang Ayu Made Chyntia Putri Cahyaningrat, Ni Kadek Dinda Pramesti Cokorda Istri Indraswari Pemayun, Cokorda Istri Indraswari Deviyanthi, Ni Made Ferra Sarah Dewi Puri Astiti Dewi, Claudia Putu Desiana Chyntia Dharmasasmitha, Virgina Divariani, Putu Dwijayani, Ni Komang Karmini Dwilestari, Ni Made Ayu Krisna Erlangga, I Gusti Made Surya Evitasari, Ida Ayu Gede Sri Gagahriyanto, Muhammad Anjar Hamidah Hamidah Haryati, Tuningsih Hutapea, Ananda Aditya I Gusti Ayu Diah Fridari I Gusti Ayu Wulandari I Komang Ari Mogi I Made Rustika Indra, A.A.Istri Pritha Anindita Ivana Gunawan Kirana, Nabila Ardhyaswari Komang Diah Laxmy Prabadewi L.M.K.S. Suarya Linardo, Lionel Timmy Linggasani, Made Anggita Wahyudi Luh Kadek Pande Ary Susilawati Luh Made Karisma Sukmayanti M.D. Lestari Made Kristiana Dewi Mahendra Putri, Ni Komang Avelia N.K. Ekawati Nareswari Diah Wijang Wardhani Ni Luh Indah Desira Suwandi Ni Made Ari Wilani Ni Made Sintya Noviana Utami Ni Made Widya Pratiwi Ni Made Yanthi Ary Agustini Ni Made Yanthi Ary Agustini Ni Made Yanti Ary Agustini Nur Alfian, Ilham Nyoman Adi Krisna Wibawa Paramitha, Heydi Pawitri, Ni Made Abi Permata, Karla Amanda Phaedra, Putra Prajogo, Coresy Aquindo Tedjo Prima Dewi, I Gusti Ayu Jayanthi Priskila, Donna Putu Yudi Suwetha Putu Yudi Suwetha Pratama Ratna Devy Winayanti Renggani, Atikah Fairuz Salsabila, Firnandha Sarasdewi, Putu Maha Putri Saraswati, Ni Made Diah Sari, Ni Luh Krishna Ratna Sawitri, Annisa Rachma Steffano Aditya Handoko Suprabhawanti, Ni Made Asti Supriyadi Supriyadi Supriyadi, , Suwetha, Putu Yudi Tobing, David Hizkia Tricahyani, Ida Ayu Ratih Tuningsih Haryati Tuningsih Haryati Wicaksana, Gde Bagus Andhika Widyawati, Putu Eka Wijaya, Anak Agung Ayu Rianika Wulandari, Putu Diana Yanthi, Putu Srie Wedha Yohanes Kartika Herdiyanto