p-Index From 2020 - 2025
5.116
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Hukum Khaira Ummah AGRISAINS Unnes Science Education Journal Journal of Accounting and Management Innovation Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir Jurnal Basicedu RELIGIA Iqtishoduna: Jurnal Ekonomi Islam Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Education Achievement: Journal of Science and Research Journal of Accounting and Management Innovation El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Talaa : Journal of Islamic Finance TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Fikruna : Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Kemasyarakatan Jurnal Akuntansi dan Manajemen Bisnis (JAMAN) Ulumul Qur'an: Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Jurnal Basicedu Jurnal Multidisiplin West Science Religia : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Prosiding Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi (TAU SNAR- TEK) Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Jurnal Ar Ro'is Mandalika (Armada) Armala : Jurnal Pendidikan dan Sastra Bahasa Arab El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin Dan Filsafat Mitra Sains Canonia Religia: Jurnal Studi Teks Agama dan Sosial Values: Jurnal Kajian Islam Multidisiplin Asian Journal of Multidisciplinary Research Sunan Ampel International Conference of Political and Social Sciences Ma'had Aly Journal Of Islamic Studies Al-Bunyan: Interdisciplinary Journal of Qur'an and Hadith Studies Jurnal Keislaman Journal of Islamic Finance and Syariah Banking (Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir) El-Hikmah Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Tilawah: Journal of Al-Qur'an Studies Reflektika
Claim Missing Document
Check
Articles

MENGEMIS DALAM PERSPEKTIF Al-QUR’ĀN ANALISIS TAFSIR AL-MANAR KARYA MUHAMMAD ‘ABDUH DAN MUHAMMAD RASYID RIDHA Abdul Muiz
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.435 KB) | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i1.417

Abstract

Berbicara tentang mengemis merupakan suatu permasalahan yang tidak asing lagi didengar, dalam kehidupan sosial masyarakat mengemis sudah menjadi hal biasa dan tidak sedikit dari masyarakat pada umumnya yang menjadikan mengemis (meminta-minta) sebagai pekerjaan sehari-hari. Berhubungan dengan hukum yang ada dalam agama Islam tentu hal ini perlu diadakan penelitian, bagaimana Islam menanggapi dan meluruskan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah.Dalam tafsir al-Manᾱr dijelaskan bahwa : pertama; Mengemis merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang, meskipun pada hakikatnya tidak diperbolehkan dalam islam. Kecuali beberapa orang yang mendapatkan keringanan. Dan mereka bisa diketahui dari ciri-cirinya. Meskipun demikian, mengemis tidak diperbolehkan dilakukan secara terus menerus atau dijadikan sebagai profesi. Kedua; mengenai orang-orang yang diperbolehkan mengemis. Diantaranya adalah: 1) orang yang tertimpa kemiskinan yang tidak mepunyai harta sama sekali, maka dia boleh meminta sampai dia memperoleh sekadar kebutuhan hidupnya 2) orang yang mempunyai hutang sedangkan orang tersebut tidak mampu membayar lantaran tidak mempunyai harta sama sekali 3) Orang yang mempunyai denda atau orang yang memikul beban berat (diluar kemampuannya), maka dia boleh meminta-minta sehingga setelah cukup lalu berhenti/tidak meminta lagi. Selain dari ketiga golongan tersebut maka meminta-minta itu haram atau dilarang yang hasilnya bila dimakan  juga haram.
Pluralisme di Mata Santri dan Pelajar di Jawa Barat Abdul Muiz
Religia Vol 18 No 1: April 2015
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v18i1.621

Abstract

Agama akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat setelah banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan atas nama agama. Kekerasan itu berawal dari tuduhan tentang kafir dan Islamnya seseorang hingga berakhir dengan pemaksaan agama atau bahkan pengrusakan dan pembunuhan. Beberapa lembaga pemerhati keragaman melaporkan bahwa Jawa Barat adalah zona merah bagi kebhinekaan. Tulisan ini memotret pandangan dan sikap para pelajar dan santri tentang pluralisme. Hal ini dimaksudkan untuk melihat dua hal. Pertama, bagaimana pandangan mereka tentang pluralisme sekaligus dasar teologis yang melatar belakangi pandangan tersebut. Kedua, apakah pandangan tersebut memberi pengaruh pada sikap mereka dalam relasi agama atau interagama. Untuk mencapai itu, peneliti mewawancarai secara mendalam beberapa pelajar dan santri dengan melihat latar belakang sekolah, pesantren dan lingkungannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pandangan santri dan pelajar terhadap keragaman terbagi dua. Ada yang menerimanya sebagai sunnatullah dan karenanya harus disikapi dengan baik. Ada juga yang menolak perbedaan tersebut dengan dasar kebenaran itu tunggal. Namun itu, sikap terhadap perbedaan tidak menunjukkan anarkhisme, baik yang menolak pluralisme apalagi yang menerimanya.
MENGEMIS DALAM PERSPEKTIF Al-QUR’ĀN ANALISIS TAFSIR AL-MANAR KARYA MUHAMMAD ‘ABDUH DAN MUHAMMAD RASYID RIDHA Abdul Muiz
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i1.417

Abstract

Berbicara tentang mengemis merupakan suatu permasalahan yang tidak asing lagi didengar, dalam kehidupan sosial masyarakat mengemis sudah menjadi hal biasa dan tidak sedikit dari masyarakat pada umumnya yang menjadikan mengemis (meminta-minta) sebagai pekerjaan sehari-hari. Berhubungan dengan hukum yang ada dalam agama Islam tentu hal ini perlu diadakan penelitian, bagaimana Islam menanggapi dan meluruskan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah.Dalam tafsir al-Manᾱr dijelaskan bahwa : pertama; Mengemis merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang, meskipun pada hakikatnya tidak diperbolehkan dalam islam. Kecuali beberapa orang yang mendapatkan keringanan. Dan mereka bisa diketahui dari ciri-cirinya. Meskipun demikian, mengemis tidak diperbolehkan dilakukan secara terus menerus atau dijadikan sebagai profesi. Kedua; mengenai orang-orang yang diperbolehkan mengemis. Diantaranya adalah: 1) orang yang tertimpa kemiskinan yang tidak mepunyai harta sama sekali, maka dia boleh meminta sampai dia memperoleh sekadar kebutuhan hidupnya 2) orang yang mempunyai hutang sedangkan orang tersebut tidak mampu membayar lantaran tidak mempunyai harta sama sekali 3) Orang yang mempunyai denda atau orang yang memikul beban berat (diluar kemampuannya), maka dia boleh meminta-minta sehingga setelah cukup lalu berhenti/tidak meminta lagi. Selain dari ketiga golongan tersebut maka meminta-minta itu haram atau dilarang yang hasilnya bila dimakan  juga haram.
Penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk Peningkatan Kompetensi Guru di Sekolah Dasar Prasetyaningsih, Nur; Muiz, Abdul; Fatimah, Fatimah
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.7108

Abstract

Aplikasi Platform merdeka mengajar (PMM) dirancang  untuk memfasilitasi pengajaran , evaluasi siswa dan  pelatihan untuk meningkatkan kompetensi bagi pendidik, ini berfungsi juga untuk menginspirasi rekan kerja. Dengan adanya platform ini, guru dapat meningkatkan kinerjanya dengan kreativitas yang dikembangkan sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan platform pengajaran mandiri ini dalam rangka meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Panunggangan 4 Kota Tangerang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Mixed Methods. Kombinasi antara penelitian kualitatif dengan metode studi kasus serta pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui angket yang telah di validasi ahli, observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa manfaat Platform Merdeka Mengajar yang dirasakan 90% guru SD Negeri Panunggangan 4 Kota Tangerang ialah memperoleh inspirasi, referensi dan pemahaman yang mendalam tentang hakikat dan penerapan kurikulum merdeka. Guru termotovasi untuk terus belajar, mengajar dan berkarya melalui ekosistem yang dibangun di Platform Merdeka Mengajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Platform Merdeka Mengajar telah dimanfaatkan guru untuk akselerasi implementasi kurikulum merdeka
Perspektif Hukum Ekonomi Islam Tentang Pola Bagi Hasil Usaha Dalam Kerjasama Permodalan Jual-Beli Motor (Studi Kasus Di Show Room An-Najah Motor Selaawi Garut) Gausian, Gini; Muiz, Abdul
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : STAI Al Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jhesy.v2i1.423

Abstract

Profit sharing in a collaboration is a form of system that includes procedures for sharing business results between the provider of funds and the manager of funds in which an agreement or joint bond is carried out in a particular business then in a collaboration it is promised that there will be a sharing of the profits to be obtained between the two parties party or more. As for the formulation: (1) How is the practice of the profit sharing pattern in the capital cooperation in buying and selling motorbikes in the An-Najah Motor show room? (2) How, according to the view of Islamic Economic Law, when the distribution of business results is different from the agreement at the beginning of the agreement that had been determined in the buying and selling capital cooperation in the An-Najah Motor show room? The objectives are: (1) To find out how the practice of profit sharing patterns in capital cooperation is actually carried out in the An-Najah Motor show room. (2) To find out how according to Islamic Economic Law regarding the practice of profit-sharing patterns in cooperation, for capital with a different nominal amount given by each member of An-Najah Motor investors. This type of research is Field Research or field study using a qualitative approach. Based on the results of the research it is concluded that the implementation of the business profit sharing pattern in the cooperation of buying and selling capital of motorbikes in the An-Najah Motor show room fulfills the existing requirements as in terms of fulfilling the requirements in cooperate for profit sharing with contracts (musyarakah).However, in its implementation there are still gaps in the theory of Islamic Economic Law in its implementation which is less effective, namely, in terms of fulfilling contracts which are carried out only orally, and sharing of results that have not been mutually agreed upon regarding changes that are taking place , the responsibility for losses incurred jointly is still evenly distributed among members which can harm one party and there is no time limit for cooperation which can harm the manager.
Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Toleransi : Potret Kegiatan Mahasiswa di Mayasih dan Lumbu Kuningan Muiz, Abdul
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 4, No 3 (2023): Ketahanan Sosial dan Pemberdayaan Pendidikan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v4i3.7092

Abstract

Toleransi tidak hadir dalam sekali langkah. Kehadiran toleransi berangkat dari intraksi dan pemahaman yang panjang yang berkaitan dengan penerimaan setiap perbedaan. Oleh karenanya, toleransi tidak bisa disuguhkan dalam secangkir wacana melainkan praktik langsung dalam meracik perbedaan. Mahasiswa yang seringkali mendapat hidangan wacana toleransi tidak serta merta mampu bersikap toleran. Maka diperlukan internalisasi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan nyata yang berbeda. Problematika perbedaan itu mesti diolah dalam pola pikir sehingga melahirkan sikap dan perilaku toleran. Cigugur Kuningan merupakan lumbung perbedaan. Di sana, ada ras, suku, dan agama yang tidak tunggal. Karena itu, menerjunkan mahasiswa guna belajar hidup bersama masyarakat dalam konteks toleransi menjadi penting. Uji coba wacana sekaligus penanaman nilai menjadi lahan eksprimen bagi mahasiswa dalam memahami dan mengkaji toleransi.
ANALISA STRATEGI PEMASARAN JAGO COFFEE Abdul Muiz; Achmad Fauzi
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Bisnis Vol. 4 No. 1 (2024): April: Jurnal Akuntansi dan Manajemen Bisnis (FORTHCOMING)
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jaman.v4i1.1058

Abstract

Strategi pemasaran memainkan peran kunci dalam kesuksesan bisnis, terutama dalam industri kopi yang kompetitif. Jago Coffee, sebuah perusahaan kopi yang berkembang pesat, telah berhasil mengimplementasikan serangkaian strategi pemasaran yang inovatif untuk memenangkan hati pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar. Studi ini membahas bauran pemasaran yang menjadi strategi jago coffee dalam meningkatkan pangsa pasar. Baruran pemasaran meliputi (1) produk kopi berkualitas tinggi, (2) harga yang terjangkau, (3) konsep kedai kopi keliling memberikan fleksibilitas layanan dan kemampuan untuk menjangkau pelanggan di lokasi yang berbeda-beda, sehingga dapat menarik minat dari masyarakat yang aktif dan mobile, (4) pemberian promo atau penawaran khusus, pengumpulan point reward untuk menarik pelanngan serta ditambah lagi dengan pemanfaatan digital marketing untuk membangun komunitas yang kuat di media sosial, yang pada gilirannya meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat hubungan dengan mereka. Dalam upaya meningkatkan penetrasi pasar, Jago Coffee mengadopsi strategi harga yang bersaing dan promosi yang menarik. Diskon, paket bundel, dan program loyalitas menjadi alat yang efektif untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Pemanfaatan media sosial juga menjadi aspek penting dari strategi pemasaran ini. Melalui platform seperti Instagram, Jago Coffee berhasil membangun komunitas yang kuat, berinteraksi dengan pelanggan, dan mendapatkan umpan balik yang berharga. Studi ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran Jago Coffee adalah kombinasi yang berhasil antara pemahaman mendalam terhadap pasar, diferensiasi produk, penetapan harga yang cerdas, dan pemanfaatan media sosial. Kesuksesan perusahaan ini menunjukkan bahwa dalam industri kopi yang bersaing, inovasi dan kreativitas dalam pemasaran dapat menjadi kunci utama untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
PLURALISME DI MATA SANTRI DAN PELAJAR DI JAWA BARAT Muiz, Abdul
Religia: Jurnal Ilmu-Ilmu KeIslaman Vol 18 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v18i1.621

Abstract

Agama akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat setelah banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan atas nama agama. Kekerasan itu berawal dari tuduhan tentang kafir dan Islamnya seseorang hingga berakhir dengan pemaksaan agama atau bahkan pengrusakan dan pembunuhan. Beberapa lembaga pemerhati keragaman melaporkan bahwa Jawa Barat adalah zona merah bagi kebhinekaan. Tulisan ini memotret pandangan dan sikap para pelajar dan santri tentang pluralisme. Hal ini dimaksudkan untuk melihat dua hal. Pertama, bagaimana pandangan mereka tentang pluralisme sekaligus dasar teologis yang melatar belakangi pandangan tersebut. Kedua, apakah pandangan tersebut memberi pengaruh pada sikap mereka dalam relasi agama atau interagama. Untuk mencapai itu, peneliti mewawancarai secara mendalam beberapa pelajar dan santri dengan melihat latar belakang sekolah, pesantren dan lingkungannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pandangan santri dan pelajar terhadap keragaman terbagi dua. Ada yang menerimanya sebagai sunnatullah dan karenanya harus disikapi dengan baik. Ada juga yang menolak perbedaan tersebut dengan dasar kebenaran itu tunggal. Namun itu, sikap terhadap perbedaan tidak menunjukkan anarkhisme, baik yang menolak pluralisme apalagi yang menerimanya.
LESBI AKADEMIK POTRET RELIGIUSITAS MAHASISWI PERGURUAN TINGGI ISLAM Muiz, Abdul
Religia: Jurnal Ilmu-Ilmu KeIslaman Vol 20 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v20i1.679

Abstract

In the terms of gender and sexuality, homosexual often has been accused as part of western culture, since Indonesian culture—and Islam—reputedly said it was aganist the western culture that uphold the freedom in many ways. Islam rejected the existence of homosexual. However there were some of them whom is born and raised in the islamic educational environments like Pesantren or islamic universities. This phenomena has become paradox from that thesis which lesbianism is not born from the womb of western culture. Even lesbianism itself is created by their own relational ideas. How the lesbians constructing religiousity over aganist the rigidity of textual commentation is the main question in this journal. And it has been founded that the lesbians feels their sexual orientation differences from early stage. That different kind of perception become their basis of behavior and interpreting life itself. Thus, their construction of religious commentary is not exactly similar with the majorities.
AL-SUYŪṬĪ WA ITTIJᾹHᾹTUH ILᾹ AL-TAFSĪR AL-‘ILMĪ DIRᾹSAH ‘ALᾹ TAFSĪR ᾹYᾹT AL-WABᾹ Zaeni, Ahmad; Muiz, Abdul; Hajar, Siti
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 No. 2, Desember 2021
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v6i2.3287

Abstract

This article discusses the tendency of Tafsīr 'Ilmī in Imam Suyuti's interpretation of the plague verses. Interestingly, as a classical commentator, he interprets the plague verses in his commentary books using the traditions of the Prophet (naqli), but he explains about the plague in addition to his commentary books by referring to the interpretation of the plague verses which are supported by scientific data. To analyze the tendency of this interpretation (ittijāh al-tafsīr), the researcher uses the theory of scientific interpretation. This research is qualitative in nature and uses content analysis methods, especially the istiqra (inductive) method. The istiqra method is used to analyze his interpretation of the plague verses that are spread in his commentaries and his books on epidemics and medicine. The purpose of this study is to reveal the indications of the trend of scientific interpretation explored by Imam Suyūt}ī in his books on epidemics and medicine by referring to his interpretations in his commentary books, so this research is urgent to confirm the historical roots and dynamics of Tafsīr 'Ilmī, whose epistemological tendency has emerged in the era of classical scholars. The results of this study are, first, in general, the method of interpretation of Imam Suyūt}ī is bi al-ma'ṣūr. Second, Imam Suyūtī's interpretation of the plague verses in Ṭā'ūn and medical themed books tends to 'Ilmi' Tafsir in terms of a more scientific explanation of the narrations that are in accordance with science, medical and socio-historical. Third, the scientific tendency in Imam Suyūt}ī's interpretation is in historical and medical.