Perkembangan teknologi digital telah mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi siswa sebagai generasi digital native. Situasi ini membawa tantangan baru dalam pendidikan akhlak, terutama dalam menjaga integritas moral di tengah derasnya arus informasi dan budaya instan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji indikator-indikator akhlak yang sesuai dengan kebutuhan generasi digital, menganalisis tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran akhlak, serta merumuskan solusi pembelajaran yang adaptif dan kontekstual. Dengan pendekatan kualitatif berbasis kajian literatur, artikel ini merumuskan tiga kategori utama indikator akhlak: sikap terhadap diri sendiri, sikap terhadap sesama, dan sikap terhadap lingkungan. Tantangan pendidikan akhlak di era teknologi antara lain mencakup rendahnya literasi etika digital, minimnya keteladanan dalam ruang virtual, serta menurunnya sensitivitas sosial. Sebagai respon, solusi yang ditawarkan mencakup pengembangan media pembelajaran berbasis nilai, integrasi kurikulum karakter dengan pendekatan teknologi, serta penguatan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pendidikan akhlak memerlukan pendekatan transformatif agar mampu membentuk karakter siswa secara holistik di tengah kompleksitas zaman digital.