Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Analisis Sistem Antrian Pelayanan Registrasi Mahasiswa di BAAK Universitas Tridinanti Palembang Basuki, Mahmud
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.72 KB) | DOI: 10.30656/jsmi.v2i1.557

Abstract

Administrative Bureau of Academic and Student Affairs (BAAK) Tridinanti University of Palembang (UTP) is an institution that serves the academic administration and UTP student affairs. The approval of the KRS (Card Study Plan), the management of transcripts of grades, and the taking of diplomas are the requirements of the students at BAAK, so in the registration condition of the students, especially at the end of the registration period, there is a solid queue that the majority of the students need is the endorsement of KRS. One factor could be due to lack of servers (service personnel). The purpose of this study to determine the needs of the number of servers that should be used BAAK UTP using queue theory. The results showed that the condition of queue in solid condition, need to be added 1 server so that become 4 server, level of usage that is 79%.
Analisis Sistem Antrian Pelayanan Registrasi Mahasiswa di BAAK Universitas Tridinanti Palembang Mahmud Basuki
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.72 KB) | DOI: 10.30656/jsmi.v2i1.557

Abstract

Administrative Bureau of Academic and Student Affairs (BAAK) Tridinanti University of Palembang (UTP) is an institution that serves the academic administration and UTP student affairs. The approval of the KRS (Card Study Plan), the management of transcripts of grades, and the taking of diplomas are the requirements of the students at BAAK, so in the registration condition of the students, especially at the end of the registration period, there is a solid queue that the majority of the students need is the endorsement of KRS. One factor could be due to lack of servers (service personnel). The purpose of this study to determine the needs of the number of servers that should be used BAAK UTP using queue theory. The results showed that the condition of queue in solid condition, need to be added 1 server so that become 4 server, level of usage that is 79%.
Identifikasi Cacat Prioritas pada Proses Shaving untuk Pengendalian Mutu Kualitas Mahmud Basuki
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 6 No 02 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2019
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v6i02.378

Abstract

PT XYZ is a company engaged in leather tanning since 1966. The skin used by PT XYZ is sheep skin and goat skin, each of which has a composition of 50%. This study aims to analyze product defects in the process of shaving (tanning) by using statistical quality control and knowing the factors that cause product defects using Ishikwa diagrams. The results showed that there were three types of disabilities, namely tear, lorek, and thinness. By using the control chart p (p-chart) there are 5 out of control data observations with prioritization of repairs that must be done first is the type of tear, thinness, and finally lorek which analyzed the causes of product defects using Ishikawa diagram.
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN SLEMAN DENGAN METODE SHIFT SHARE DAN LOCATION QUOTIENT Mahmud Basuki
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 15, No 1 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v15i1.4438

Abstract

ABSTRAKPembangunan daerah yang semakin kompleks di era otonomi daerah sekarang ini, mengakibatkan persaingan antar daerah menjadi semakin ketat. Supaya kesejahteraan masyarakat tetap stabil dan bahkan semakin meningkat, pemerintah daerah harus meningkatkan daya saing wilayahnya. Agar pembangunan daerah lebih terfokus, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendeteksi sektor unggulan daerah tersebut. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor unggulan di Kabupaten Sleman supaya pemerintah daerah terfokus dalam mengembangkan daerahnya. Pendekatan shift share (SS) dan location quotient (LQ) digunakan dalam menganalisa sektor ungulan Kabupaten Sleman. Sehingga didapat kesimpulan, sektor unggulan Kabupaten Sleman adalah sektor kontruksi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor real estate, dan sektor jasa perusahaan. Kata Kunci:  Sektor Unggulan, Kabupaten Sleman, Shift Share, Location Quotient ABSTRACT Development of an increasingly complex area in the era of regional autonomy today, resulting in interstate competition becomes tighter. For the welfare of the community to remain stable and even increasing, local governments must improve the competitiveness of their territory. In order to more focused regional development, one effort that can be done is to detect the region's leading sectors. Therefore, this study aims to determine the leading sector in Sleman District so that local governments are focused in developing the region. The shift share (SS) and location quotient (LQ) approach is used in analyzing the sector of Sleman District. So in conclusion, the leading sector of Sleman Regency is the construction sector, transportation and warehousing sector, real estate sector, and the service sector of the company. Keywords: Superior Sector, Sleman District, Shift Share, Location Quotient
PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE HEURISTIK Mahmud Basuki; Hermanto MZ; Selvia Aprilyanti; Muhammad Junaidi
Jurnal Teknologi Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.11.2.117-126

Abstract

PT ABC merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Palembang yang bergerak dalam produksi kue kering. Permasalahan yang dihadapi PT ABC adalah ketika permintaan konsumen meningkat, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam mengatur lini produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan perancangan keseimbangan lintasan dengan pendekatan metode heuristik untuk meningkatkan efektifitas tenaga kerja maupun pengaturan waktu kerja sehingga dapat terciptanya keseimbangan lintasan produksi yang efektif dan efisien. Metode line balancing yang digunakan untuk analisis data adalah metode heuristik. Metode heuristik memiliki tiga metode yaitu: metode bobot posisi (Ranked Positional Weight), metode pembebanan berurut (Large Candidate Rule), dan metode pendekatan wilayah (Region Approach). Data diperoleh melalui pengukuran langsung pada tiap operasi pengerjaan produksi kue kering jenis kue satu kacang hijau. Hasil penelitian didapat bahwa metode region approach lebih diutamakan karena pendekatan wilayah dapat dimaksimalkan dengan mengatur layout stasiun kerja, sehingga waktu kelonggaran dapat diminimalkan. Hasil analisis dengan metode region approach, mendapatkan tingkat efisiensi pada lintasan produksi sebesar 80,48% dengan balance delay 19,52%, angka ini menunjukkan efisiensi yang dapat dicapai pada lintasan produksi kue satu dari total waktu keseluruhan proses produksi.
ANALISIS INDEKS KEPUASAAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN (Studi Kasus: Faskes Tingkat I Mojokerto) Febri Nugroho Mujiraharjo; Mahmud Basuki
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 2 Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.448 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i2.497

Abstract

Abstrak: Paradigma penyelenggaraan pemerintah daerah pasca diberlakukannya UU no 32 tahun 2004 tentangpemerintah daerah memberikan dampak pada paradigma penyelenggaraan yang good governance sehingga pemerintahdaerah berusaha optimal untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat secara optimal. Melalui KementerianPendayagunaan Aparatur Negara pemerintah mengeluarkan peraturan menteri no 14 tahun 2017 tentang penyusunanIndeks Kepuasan Masyarakat (IKM) unit penyelenggara pelayanan publik, peraturan ini sebagai dasar hukum danpedoman yang digunakan untuk penilaian penyelenggaraan kepuasan masyarakat bagi penyelenggara pelayanan publiktidak terkecuali Fasilitas Kesehatan (faskes) Tingkat I Kabupaten Mojokerto yang berada di bawah Dinas KesehatanKabupaten Mojokerto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kepuasan masyarakat terhadappelayanan publik bidang kesehatan pada fasilitas kesehatan (faskes) tingkat I Kabupaten Mojokerto. Pengukuran indekskepuasan masyarakat pada Faskes Tingkat I ini meliputi 27 Puskesmas yang tersebar di tiap kecamatan KabupatenMojokerto dengan sempel yang berbeda – beda. Hasil dari penelitian ini adalah nilai IKM rata-rata tiap puskesmasadalah 86,33 dengan kinerja baik, nilai IKM tertinggi adalah 89,75 yaitu Puskesmas Trawas dengan kinerja sangat baik,dan nilai IKM terendah adalah 85,50 yaitu Puskesmas Gayaman dengan kinerja baik.Kata kunci: good governance, indeks kepuasan masyarakat, permenpan rb no 14 tahun 2017
PENENTUAN RUTE OPTIMUM DISTRIBUSI PRODUK PT INDMIRA BERDASARKAN JARAK Mahmud Basuki
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 1 JANUARI 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.419 KB) | DOI: 10.52333/destek.v5i1.359

Abstract

PT Indmira merupakan perusahaan yang bergerak pada produksi obat-obatan pertanian serta merupakan konsultan pertanian dan budidaya tanaman. Produk yang dihasilkan didistribusikan pada setiap outlet. Tujuan penelitian ini mencari rute optimum berdasarkan jarak. Dengan menggunakan metode branch and bound (BnB), dapat menentukan rute optimum, dimulai dari gudang dan kembali lagi ke gudang dalam sekali perjalanan distribusi. Dari hasil pengolahan data diperoleh rute optimum yaitu 1-44-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16-43-17-18-42-41-40-39-38-37-35-34-30-31-32-33-29-28-36-27-24-23-22-21-25-26-19-20-1. Dengan adanya rute usulan didapat penghematan jarak dalam 1 tahun yaitu 20,8 kilometer. Bbm yang digunakan rute awal adalah 162,76 liter, sedangkan  rute usulan adalah 160,94 liter. Dengan harga bbm Rp. 7.400 / liter, maka biaya rute awal adalah Rp. 1.204.424, sedangkan biaya rute usulan adalah  Rp. 1.190.956. Dapat disimpulkan bahwa rute usulan lebih efisien.Kata kunci: rute optimum, branch and bound, efisien
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK DISPLAY RETAIL FASHION MENGGUNAKAN ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) Arda Yulistio; Mahmud Basuki; Azhari Azhari
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v10i1.9388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas analisis tata letak fasilitas display retail fashion pada PT. Kindo Ritel Prima (Pointbreak Store). Analisis ini dilakukan menggunakan pendekatan Metode Activity Relationship Chart (ARC) dimana ada 2 tahapan yaitu ARD dan ADD. Dari 9 departemen terdapat 4 departemen yang mengalami perubahan sehingga menjadi alternatif untuk perbaikan. Departemen (1) space area kasir mengalami perubahan yang diletakkan di tengah berdekatan dengan area gudang dan vitting room agar memudahkan dalam pengawasan semua aliran proses jual beli. Departemen (2) area gudang mengalami perubahan yaitu penggabungan antara 2 gudang menjadi 1 bertujuan untuk pengelompokan stock gudang dan memudahkan dalam proses penyusunan serta pengambilan barang. Departemen (3) vitting room mengalami perubahan ukuran yang sedikit lebih besar untuk membuat pelanggan lebih nyaman dan juga penyatuan dalam 1 area agar tidak membingungkan pelanggan dalam mencari kamar pas untuk mencoba produk. Pada space area layout awal mempunyai ukuran luas 50.14 m², setelah perbaikan layout alternatif ukuran luas space area menjadi 46.5 m². Maka ada space area yang dapat di minimalisirsebesar luas 3.64 m².
Penyuluhan Potensi Ekonomis Ekstrak Lengkuas Sebagai Bahan Campuran Kopi di Desa Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Palembang Selvia Aprilyanti; Faizah Suryani; Winny Andalia; Irnanda Pratiwi; Mahmud Basuki
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JPMI - April 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.420

Abstract

Kelurahan Karya Mulya Kecamatan Sematang Borang merupakan salah satu daerah penghasil tanaman lengkuas di Kota Palembang. Lengkuas, laos atau kelawas merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.  Lengkuas bermanfaat untuk meredakan nyeri sendi, misalnya pada kasus osteoarthritis atau rheumatoid arthritis.  Kopi Lengkuas merupakan campuran antara serbuk kopi dan bubuk lengkuas yang diproduksi sebagai salah satu inovasi di bidang agroindustri pengganti produk jamu yang biasanya memiliki cita rasa pahit. Potensi ekonomi kopi lengkuas cukupbesar, namun belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyaraka di Kelurahan Karya Mulya Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat dengan metode penyuluhan potensi ekonomis ekstrak lengkuas sebagai bahan campuran kopi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah dan potensi dari tanaman lengkuas yang cukup melimpah di Kelurahan Karya Mulya. Dari hasil kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengolah tanaman lengkuas menjadi kopi lengkuas sebagai produk inovatif dan minuman kesehatan yang dapat dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat setempat.
Analisis pH dan Pengadukan Terhadap Produksi Biogas dari Limbah Cair Kelapa Sawit Faizah Suryani; Ozkar Firdausi Homsah; Mahmud Basuki
JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Volume 2 No. 1 Maret 2018: JRST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.129 KB) | DOI: 10.30595/jrst.v2i1.1855

Abstract

Limbah Cair Kelapa Sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) merupakan salah satu sumber yang berpotensi untuk diolah menjadi biogas karena kandungan gas metana yang tinggi. Selain itu ketersediaan limbah cair kelapa sawit ini cukup memadai seiring dengan berkembangnya industri  minyak kelapa sawit di Indonesia. Pada tahun 2014, luas kebun kelapa sawit mencapai 10,9 Ha dengan produksi 29,3 juta ton CPO.  Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pH dan pengadukan pada digester untuk mendapatkan hasil biogas yang optimal. Percobaan dilakukan dengan membuat digester bervolume 3 L,  dioperasikan pada temperatur kamar, dengan mevariasikan pH 7,5 ;8 dan 8,5, waktu fermentasi 7, 10, 13, 15 dan 17 hari dan memakai digester berpengaduk dan tidak berpengaduk. Pada larutan ditambahkan NaOH sebagai pengatur pH larutan agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan.  Kondisi yang paling baik dalam menghasilkan biogas adalah pH 8,5 waktu fermentasi 13 hari dengan digester berpengaduk, dengan konsentrasi biogas sebesar 195,41 ppm. Kata Kunci: biogas ,limbah cair kelapa sawit, pH, fermentasi anaerob