Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

METODE COOKING SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN GIZI KURANG DAN GIZI LEBIH BALITA DI DESA CATUR, KINTAMANI, BANGLI, BALI Ni KETUT WIRADNYANI; Ni Wayan Nursini; Ni Putu Eny Sulistyadewi; Purwaningtyas Purwaningtyas; I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ida Bagus Agung Yogeswara; I Gede Mustika; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.206 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1376

Abstract

The purpose of community service by the Dhyana Pura University Nutrition Program Study applying the cooking method is to provide knowledge, skills to Posyandu, foster mothers who have under-fives and more. The solution that has been given by the method of cooking by moist heat and dry heat in processing various food ingredients from plant and animal origin makes a menu of less nutrition and more nutrition through lectures, demonstrations and question and answer methods. The results of the post-test stated that 88% of the posyandu community and foster mothers with less and more nutrition in toddlers aged 2 -5 years knew how to use the cooking method in making teplon pizza, purple sweet potato bread and pudding, soup pumkin, egg dishes, soto radish, capcay, breaded catfish satay, pumpkin bread, green bean juice, in the presentation of the lectures as well as the skills and target of achieving solutions that partners expect to increase from the pre-test results of 11,5%. From this activity the knowledge and ability of foster mothers and posyandu groups increased regarding the cooking method used in processing plant and animal food ingredients for alleviating the problem of undernutrition and increased by 22%. Keywords: Over nutrition, less nutrition, Moist heat, Dry heat, Catur Village
Diversifikasi Olahan Ubi Ungu Di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ni Wayan Nursini; Putu Wida Gunawan; Ida Bagus Agung Yogeswara
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 7 No. 2 (2021): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.241 KB) | DOI: 10.31940/bp.v7i2.66-70

Abstract

Kegiatan PKM di unit usaha Sari Boga yang dilakukan oleh tim dosen pengabdian Universitas Dhyana Pura bertujuan untuk melakukan diversifikasi olahan ubi ungu. Rendahnya umur simpan produk yang telah dihasilkan oleh usaha Sari Boga menjadi masalah utama yang dihadapi oleh mitra, sehingga mitra membutuhkan aneka olahan produk ubi ungu yang memiliki umur simpan lebih lama. Kegiatan dilakukan dengan cara pelatihan dan pendampingan yaitu dengan metode penyuluhan, diskusi dan praktek. Diversifikasi olahan ubi ungu yang dihasilkan berupa nastar, putri salju, cookies, brownies dan kastengel. Secara keseluruhan mitra menyukai hasil diversifikasi olahan ubi ungu berdasarkan uji organoleptik. Keberlangsungan program PKM terus dipantau dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan mitra dalam membuat aneka olahan ubi ungu.
Penerapan Teknologi Pengeringan Ubi Ungu dan Pemasaran Berbasis Digital I Gusti Ayu Wita Kusumawati I Gusti Ayu; Putu Wida Gunawan; Ni Wayan Nursini; Ida Bagus Agung Yogeswara
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v5i1.1348

Abstract

Pengolahan klepon berbahan dasar ubi ungu telah dilakukan oleh UMKM Sele Tangi Bali, tetapi produk yang dihasilkan memiliki umur simpan yang rendah. Hal ini juga berdampak pada pemasaran produk yang hanya dapat dipasarkan di daerah sekitar. Oleh karena itu kegiatan PkM ini dilakukan dengan tujuan menerapkan teknologi tepat guna dalam mengolah bahan baku menjadi produk yang memiliki umur simpan yang lebih lama dan pemasaran berbasis digital. Metode kegiatan dilakukan dengan empat tahapan yaitu pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada mitra, meliputi pengolahan daya tahan bahan baku; teknik pengemasan dan desain kemasan; daya tahan produk; dan pemasaran digital. Hasil kegiatan PkM menunjukkan bahwa mitra mampu menerapkan teknologi tepat guna yang diberikan oleh tim PkM sehingga mampu menghasilkan produk olahan yang memiliki daya tahan produk yang lebih lama, kemasan dan desain logo yang menarik serta areal pemasaran yang semakin luas sehingga berdampak dengan kenaikan omset dan pendapatan mitra.
Upaya Peningkatan Imunitas Tubuh melalui Edukasi Pangan dan Gizi bagi Pegawai dan Dosen di LLDIKTI Wilayah VIII: Efforts to Improve Body Immunity through Food and Nutrition Education for Employees and Lecturers in LLDIKTI Region VIII I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ni Wayan Nursini; Ida Bagus Agung Yogeswara; Ni Putu Eny Sulistyadewi; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum; Ni Ketut Wiradnyani; Ida Bagus Ketut Mantra; Purwaningtyas Kusumaningsih; I Gede Mustika
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.957 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v4i1.1373

Abstract

The Covid 19 pandemic and unhealthy life style may lead to depression and anxiety followed by a decreasing of immune system. A healthy diet affects a person’s health and immune system. Objective: To provide education to the community, especially employees and lecturers in the LLDIKTI region VIII work environment, regarding food consumption and nutrition that can prevent stress and increase endurance during a pandemic. Methods: The activity begins with preparation, implementation and evaluation. Education is carried out using virtual media through zoom meetings, which are in the form of webinar series containing lectures and discussions. At the beginning of the activity, partners are given a pre-test and at the end of the discussion partners are given a post-test. Community service activities are carried out from October 13, 2021, to November 13, 2021. The evaluation was carried out using a knowledge questionnaire based on the material presented by the speaker.  The results of the community service activities showed an increase in partner knowledge about food and nutrition consumption that can prevent stress and increase endurance during a pandemic. Suggestion: It is necessary to conduct training and assistance in hygiene food processing to produce processed innovations that can be used to increase body immunity.
PENGARUH SUMBER KARBON TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASAM GAMMA AMINOBUTIRAT (GABA) LACTOBACILLUS PLANTARUM PH715 Ni Wayan Nursini; Ida Bagus Agung Yogeswara
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 3 (2020): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1379.696 KB)

Abstract

ABSTRAKAsam Gamma-Aminobutyric (GABA) adalah asam amino non-protein yang diproduksi melaluidekarboksilasi glutamate oleh enzim glutamate dekarboksilase (GAD). Produksi GABA oleh bakteriasam laktat dapat ditingkatkan melalui pengaturan komposisi nutrisi pada media tumbuh salahsatunya adalah penggunaan sumber karbon. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatanproduksi GABA Lactobacillus plantarum PH715 pada berbagai sumber karbon. Media pertumbuhanyang digunakan ada;ah MRS dengan 2% MSG dan 1% sumber karbon. Sumber karbon yangdigunakan yaitu fruktosa, glukosa, laktosa dan sukrosa. Peningkatan konsentrasi GABAmenggunakan metode TLC densitometry, populasi bakteri dengan metode pengenceran dansebar, pH dengan pH meter. Dari hasil penelitian didapatkan penambahan 1% fruktosamenghasilkan GABA 341,67±4,55 μg/ml, pada pH 3,9533±0,006 dan populasi8,9433±0,17cfu/ml, penambahan 1% glukosa menghasilkan GABA 338,60±8,64 μg/ml, denganpH 3,9567±0,006 dan populasi 9,1400±0,11cfu/ml, penambahan 1% laktosa menghasilkan GABAtertinggi 383,86±2,39 μg/ml pada pH 4,0233±0,011 dan populasi 9,3900±0,10 cfu/ml danpenambahan 1% sukrosa menghasilkan GABA 312,70±5,70 μg/ml, pada pH 3,9433±0,006 danpopulasi 8,9410±0,07cfu/ml. Simpulannya adalah penambahan 1% sumber karbon mampumeningkatan produksi GABA secara signifikan (p<0,05).Kata Kunci : gaba, lactobacillus plantarum, sumber karbon
KOMPOSISI MAKRONUTRIENT COOKIES TORBANGUN DENGAN KOMBINASI KURMA, PUMKIN DAN UBI UNGU SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN IBU MENYUSUI Ni Wayan Nursini; Y. Ayu Fitria Adi Pravitasari; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 4 (2021): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.073 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian kombinasi tepung torbangun, kurma, pumpkin, dan ubi ungu terhadap sifat kimia dan organoleptik cookies ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari tepung torbangun, kurma, pumpkin, dan ubi ungu sebagai makanan tambahan ibu menyusui. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 1 kali ulangan. Kombinasi yang dilakukan memberikan pengaruh pada pada semua pengujian. Kandungan karbohidrat pada cookies torbangun tertinggi terdapat pada formulasi P1 yaitu 81,275% dikarenakan penambahan tepung terigu lebih dominan daripada tepung torbangun. Kandungan lemak tertinggi terdapat pada formulasi P2 yaitu 2,444%. Semakin banyak penambahan tepung pumpkinakan meningkatkan kadar lemak cookies. Kandungan protein tertinggi cookies yaitu pada formulasi P6 yaitu 13,400% disebabkan karena perbedaan jumlah tepung yang digunakan sehingga mengakibatkan perbedaan jumlah protein.Kata kunci: cookies, kurma, pumkin, ubi ungu, makronutrient
Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Kepada Remaja dan Pemuda Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Catur Jessica Putri Lulu Budiarsa; Ketut Ayu Widiantini; Eunike Grace BR. Sinambela; I Putu Krisna Indrayana; Luh Putu Melly Purnama Dewi; Jeany Ingnadea Sabuin; Ni Wayan Nursini
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 5 (2022): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.869 KB)

Abstract

ABSTRAKPerilaku Hidup Bersih dan Sehat atau bisa disingkat PHBS adalah sebuah upaya untukmemperkuat budaya seseorang, kelompok, dan masyarakat untuk peduli dan mengutamakankesehatansehinggadapatterwujudkehidupanyangberkualitas.SelainituPHBSjugamerupakansemuaperilakukesehatanyangdilaksanakanberdasarkankesadaransendirisehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatandanikutsertamemilikiperanaktifdalamaktivitasmasyarakat.Untukmeningkatkankesadaran tersebut dibutuhkan pengetahuan yang benar dalam masyarakat itu sendiri. Makadari itu perlu diadakan pengabdian masyarakat berupa peningkatan pengetahuan masyarakattentangPHBS.LokasipengabdianmasyarakatyaituDesaCatur,KecamatanKintamani,Kabupaten Bangli, Bali. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuandan kesadaran generasi penerus bangsa danagentofchanceyaitu remaja dan pemudatentangPHBSdanmampumemberidampakpadamasyarakatsekitarnya.Metodeyangdigunakan adalah penyuluhan dengan media materi singkat dan video animasi. Hasil yangdidapatkan adalah terdapat peningkatan pengetahuan remaja dan pemuda tentang PHBS.Katakunci:PHBS, Pengetahuan, Kesadaran, Remaja, Pemuda, Pengabdian Masyarakat,Penyuluhan
PKM PEMANFAATAN MALTODEKSTRIN DALAM PEMBUATAN BUMBU MIE KELOR GUD DI DESA BUAHAN, TABANAN Ni Wayan Nursini; Ida Bagus Agung Yogeswara; I Gusti Ayu Wita Kusumawati
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 5 (2022): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.145 KB)

Abstract

ABSTRAKKelor (Moringa oleifera) adalah tanaman bernilai tinggi yang dapat ditemui di daerah tropis dan subtropis. Manfaat kelor telah banyak dirasakan oleh masyarakat yang dikonsumsi dalam bentuk olahannya seperti ice, permen jelly, mie kelor. Salah satu masyarakat Desa Buahan, Tabanan yang bernama Bapak I Wayan Sumerta Dana Arta yang biasa disapa Pak Wayan Mokoh merintis usaha memanfaatkan daun kelor menjadi mie dengan nama “mie kelor gud” sejak tahun 2019. Permasalahan yang dihadapi yaitu rendahnya pengetahuan terkait pemanfaatan bahan pengisi untuk membuat bumbu mie yang lebih bervolume. Oleh karena itu tim pengabdi menawarkan solusi penambahan maltodekstrin pada bumbu sehingga bumbu menjadi lebih bervolume. Berdasarkan hasil pendampingan dan pelatihan pengunaan bahan pengisi yaitu maltodekstrin dalam pembuatan bumbu didapatkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 76,63% dan menghasilkan bumbu yang lebih bervolume. Sampai saat ini pesanan mie kelor sangat diminati sehingga pesanan terus meningkat selain di Bali juga dari luar daerah seperti Subang, Surabaya, Bekasi, Bogor dan Jakarta.Kata kunci: maltodekstrin, bumbu, mie kelor
AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Siti Zamiatun Zarah; Ni Wayan Nursini; Ni Ketut Wiradnyani
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.987 KB)

Abstract

ABSTRAK Penyakit infeksi menjadi penyebab utama kematian di dunia. Pengobatan infeksi menggunakan antibiotik sintetis cenderung menyebabkan resistensi, sedangkan penggunaan antibiotik alami masih jarang menyebabkan resistensi. Senyawa antibakteri atau antimikroba yang sering ditemukan dalam tanaman meliputi senyawa fenol, terpena, alkaloid, dan polipeptida. Beberapa senyawa turunan yang memiliki aktivitas antimikroba seperti katekol, pirogalol, asam fenolat, kuinon, ksanton, flavonoid, tanin dan kumarin. Salah satu tanaman yang memiliki senyawa flavonoid itu adalah buah naga. Sebagian besar masyarakat lebih terpaku pada pemanfaatan daging buahnya saja dan kulit buah yang tidak digunakan dibuang begitu saja sebagai limbah karena pemanfaatan yang sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti antimikroba ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) terhadap bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aereus. Kulit buah naga super merah dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 50oC selama 3 hari. Dijadikan ekstrak dengan metode maserasi dengan perbandingan bubuk halus dan pelarut (1:5). Pengujian antibakteri menggunakan uji difusi agar. Ekstrak kulit buah naga merah mampu melakukan penghambatan namun masih lemah terhadap E. coli yaitu 1,8 mm dan Staph. aureus yaitu 3 mm. Kata kunci: ekstrak kulit buah naga, E. coli, S. aureus, antimikroba ABSTRACT Infectious diseases are a major cause of death in the world. Treatment of infections using synthetic antibiotics tends to cause resistance, while the use of natural antibiotics still rarely causes resistance. Antibacterial or antimicrobial compounds often found in plants include phenols, terpenes, alkaloids, and polypeptides. From phenol compounds, there are also some derivative compounds that have an antimicrobial activity such as catechol, pyrogallol, phenolic acid, quinone, xanthone, flavonoids, tannins, and coumarins. One of the plants that have flavonoid compounds is dragon fruit. Most people are more focused on the use of their flesh only and unused fruit peels are thrown away as waste because of very limited utilization. The purpose of this study was to determine the antioxidant and antimicrobial activity of super red dragon fruit peel extract (Hylocereus costaricensis) on Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Super red dragon fruit skin is dried using an oven at 50oC for 3 days. Made into extract by maceration method with fine powder and solvent ratio (1: 5). Testing of antibacterial testing using agar diffusion test. Its antibacterial activity is also weak. Super red dragon fruit skin which is used as extract has very weak antibacterial activity 1,8 mm for E. coli and 3 mm for Staph. aureus. Keywords: dragon fruit peel extract, E. coli, S. aureus, antimicrobial
PROFIL SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DENGAN BERBAGAI METODE PENGERINGAN I Gusti Agung Ayu Dewi Landari; I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ni Wayan Nursini; Ida Bagus Agung Yogeswara
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 27, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.27.1.7-16.2023

Abstract

Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan karena memiliki aktivitas seperti antibakteri, antivirus, antioksidan, antijamur, anti inflamasi, antimutagenik dan antihipertensi. Tingginya kadar air pada buah mengkudu dapat mengakibatkan adanya perubahan secara biologi dan kimia, sehingga diperlukan alternatif proses pengeringan untuk mengurangi kadar air dan menjaga kandungan senyawa flavonoid. Buah mengkudu dapat menghasilkan banyak manfaat dari senyawa flavonid dengan cara mengekstrak tanaman tersebut. Salah satu tahapan ekstraksi buah mengkudu yaitu melakukan pengeringan untuk mendapatkan senyawa flavonoid yang optimal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil senyawa flavonoid ekstrak buah mengkudu dari berbagai metode pengeringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap tiga perlakuan dan tiga ulangan sehingga di dapatkan 9 unit percobaan, dengan pengeringan buah mengkudu yaitu pengeringan matahari langsung, pengeringan diangin-anginkan dan pengeringan oven kemudian simplisia buah mengkudu dianalisis kadar airnya menggunakan metode gravimetri. Bubuk kering buah mengkudu dimaserasi menggunakan etanol 96%. Kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan metode LCMS/MS QTOF.Hasil dari penelitian yaitu rata-rata kadar air bubuk buah mengkudu metode pengeringan matahari langsung, diangin-anginkan dan dioven berturut-turut adalah 12,64%, 14,11% dan 9,38%. Adapun golongan senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak buah mengkudu dengan berbagai metode pengeringan yaitu flavonol, isoflavon, flavone dan flavanone.  Kandungan komponen profil senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak buah mengkudu dengan metode pengeringan matahari langsung, metode pengeringan diangin-anginkan dan metode pengeringan oven berturut-turut yaitu sebanyak 9 senyawa flavonoid, 10 senyawa flavonoid dan 2 senyawa flavonoid.
Co-Authors Aimatun Nisfia Rizqy Aldy Wulang Kambombu Alfredo Umbu Londong Anak Agung Ayu Kanaka Mutiara Laksmi Ate, Olyn Tien Carolina Widyawati Christimulia Purnama Trimurti Cok. Istri Dewiyani Cakrawati Dewa Ayu Amira Budinitri Dewi, Ni Nyoman Ari Indra Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum Ela Tara Wini Bira Eunike Grace Br. Sinambela Fransiska Sisilia Bheni Fukuda Kenji I Gede Agus Mertayasa I Gede Mustika I Gede Mustika I Gede Mustika I Gede Putu Sedana Putra I Gusti Agung Ayu Dewi Landari I Gusti Ayu Wita Kusumawati I Ketut Agung Sudewa I Komang Krisna Praskadewa I Made Wisnu Adhi Putra I Nengah Sujaya I Putu Krisna Indrayana I Wayan Surya Aryasa Adiprawira Ida Bagus Agung Yogeswara Ida Bagus Ketut Mantra Ida Bagus Ketut Mantra Ida Bagus Mantra Indra Tirta Saman Jeany Ingnadea Sabuin Jessica Putri Lulu Budiarsa Ketut Ayu Widiantini Komalawati . KOMANG AYU NOCIANITRI Krisantus Markus Dede Kusumawati, I Gusti Luh Putu Melly Purnama Dewi Luh Suariani Mantra, Ida Bagus Ketut Marcianus Raya Goa Maria Adensiani Dola Bili Maria Fransiska Ginting Maria Reinaldis Jebaut Subin NI KADEK YUNITA SARI Ni Ketut Wiradnyani Ni Luh Made Ema Juliasari Ni Luh Okta Ayuni Ni Luh Putu Suariani Ni Luh Utari Sumadewi Ni Made Ayu Suardani Singapurwa Ni Made Kurniati Ni Made Rai Damayanti Ni Made Utami Dwipayanti Ni Putu Desy Aryantini Ni Putu Eny Sulistyadewi Ni Putu Suariani Ni Putu Widarini Ni Wayan Deswiniyanti Noviana Bili Petronela Yuyun Kurniawati Purwaningtyas Kusumaningsih Purwaningtyas Purwaningtyas PUTU INDAH LESTARI Putu Wida Gunawan Rafly Arisanto Rai Riska Resty Wasita Rai Riska Resty Wasita Siti Zamiatun Zarah Sri Endah K, Natalia Sulatri, Ni Luh Sumadewi, Ni Luh Utari Tadashu Urashima Y. Ayu Fitria Adi Pravitasari Yan Ramona Yoanita Theresia Sina Yogeswara, Ida Bagus Yoshitake Orikasa Yuji Oda