Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : JURNAL INTEGRASI PROSES

KINETIKA KETALISASI GLISEROL DAN ASETON MENGGUNAKAN KATALISATOR PENUKAR ION Nuryoto, Nuryoto; Rochmat, Agus
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2018
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.439 KB) | DOI: 10.36055/jip.v7i1.3217

Abstract

Hasil samping produksi biodiesel berupa gliserol mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi produk turunnya yaitu solketal, melalui reaksi ketalisasi gliserol. Reaksi ketalisasi gliserol dengan aseton  merupakan reaksi dapat balik yang menghasilkan solketal, asetal, dan air. Pendekatan matematika diperlukan untuk memprediksi laju reaksi dan untuk  pengembangan serta operasional proses reaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika reaksi ketalisasi gliserol dengan aseton menggunakan  katalisator padat berupa katalisatot penukar ion dengan pendekatan beberapa model matematika berbasis penentuan konstanta kecepatan reaksi  dan kesetimbangan  reaksi. Percobaan dilakukan  dengan katalisator zeolit alam modernit dari Bayah, Indonesia dan amberlyst 15 dry menggunakan raektor batch  pada rentang suhu reaksi  30-60oC,  perbandingan pereaksi  1:1 - 8:1 mol aseton/mol gliserol, katalisator 9% massa gliserol, dan kecepatan pengadukan 800 rpm. Hasil percobaan menunjukan bahwa model  dengan penyimpangan  rerata  terkecil dihasilkan pada model Langmuir- Hinshelwood yaitu sebesar  1,31 % untuk katalisator zeolit alam modernit dan  2,22% untuk katalisator amberlyst 15 dry.
UJi coba zeolit alam Bayah Sebagai katalisator Pada Reaksi ESterifikasi antara gliserol dan asam Asetat Nuryoto Nuryoto; Rudi Hartono; Isti Uswatun Hasanah
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 7 NOMOR 2 DESEMBER 2018
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v7i2.3814

Abstract

Gliserol sebagai produk samping biodiesel merupakan bahan  baku yang mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.  Mengkontakan asam asetat  dengan gliserol akan menghasilkan produk baru berupa triasetin,  yang akan  mampu meningkatkan nilai guna dari gliserol itu sendiri. Observasi terhadap penggunaan zeolit alam berbasis sumber daya alam lokal sebagai katalisator dapat menjadi titik tolak pencarian katalisator yang murah. Hasil pengamatan terhadap zeolit alam Bayah- Banten yang dilakukan pada rentang konsentrasi pengasaman 1-2 N asam sulfat, waktu pengasaman 1-2 jam, konsentrasi katalisator 3-5 % massa gliserol, dan perbandingan pereaksi 5:1-7:1 mol asam asetat/mol gliserol, pada pengadukan 600 rpm menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi pengasaman dan waktu pengasaman berdampak baik pada perolehan konversi reaktan berupa asam asetat, tetapi peningkatan konsentrasi katalisator dan perbandingan pereaksi justru berdampak sebaliknya. Kondisi operasi reaksi terbaik dicapai pada konsentrasi pengasaman 2 N asam sulfat, waktu pengasaman  2 jam, konsentrasi atalisator 3 % massa gliserol, dan perbandingan pereaksi 5:1 mol asam asetat/mol gliserol dengan konversi asam asetat sebesar 52,04%.
STUDI PENJERAPAN AMMONIA MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM BAYAH TANPA AKTIVASI PADA TAMBAK IKAN Nuryoto Nuryoto; Ghani Naufal; Raffli Nurmuhammad; Teguh Kurniawan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 9 NOMOR 2 DESEMBER 2020
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v9i2.9172

Abstract

Ammonia merupakan zat beracun yang sangat berbahaya. Di dalam perairan, khusunya air tambak kadar ammonia tidak boleh melebih 0,05 mg/l, jika melebihi konsentrasi tersebut maka ikan kecil  yang ada di dalam air tersebut akan mati.  Penelitian ini mencoba  melakukan penurunan kadar  ammonia  minimal mencapai ambang batas aman. Tujuan penelitian ini adalah  mengetahui kemampuan kinerja  zeolit alam bayah tanpa aktivasi sebagai adsorben dalam menurunkan kadar ammonia yang terkandung di dalam air. Observasi dilakukan pada ukuran adsorben  60 -100 mesh, suhu penjerapan 30 , massa zeolit 600 gram/20 liter larutan, dan waktu penjerapan  30 - 120  menit.  Hasil percobaan menunjukan bahwa persentase  ammonia yang terjerap oleh zeolite alam Bayah tertinggi diperoleh pada ukuran zeolite 100 mesh dan  waktu penjerapan  75 menit yaitu sebesar 68 %. 
Pengaruh Suhu Reaksi Dan Konsentrasi Katalisator Zeolit Alam Bayah Termodifikasi Pada Reaksi Esterifikasi Nuryoto Nuryoto; Wijoyono Setionegoro; Muhammad Ridwan Mubarok
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i1.10531

Abstract

Suhu reaksi dan konsentrasi katalisator  merupakan faktor yang mempengaruhi kecepatan suatu laju reaksi kimia. Peningkatan suhu reaksi akan berdampak pada peningkatan tumbukan pada molekul zat yang bereaksi, sementara peningkatan konsentrasi katalisator  padat akan meningkatan jumlah sisi aktif yang akan berinteraksi dengan reaktan yang terlibat di dalam sistem bereaksi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana dan  seberapa efektif pengaruh suhu dan konsentrasi katalisor padat berupa zeolit alam bayah termodifikasi pada reaksi esterifikasi etanol dan asam asetat. Observasi dilakukan dengan menggunakan reaktor  batch dengan waktu reaksi selama 60 menit.  Hasil observasi menunjukan bahwa konversi reaktan berbasis  asam asetat tertinggi diperoleh  sebesar  23,41%,  yang   dicapai  pada suhu reaksi 70oC dan konsentrasi zeolit alam Bayah 10% massa asam asetat.
MODIFIKASI ZEOLIT ALAM BAYAH DENGAN BASA UNTUK APLIKASI ELIMINASI AMONIUM DI DALAM KOLAM BANDENG Anita Diyanah; Saiful Bahri; Nuryoto Nuryoto; Teguh Kurniawan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 2 DESEMBER 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i2.5834

Abstract

Lingkungan perairan pada kolam ikan bandeng biasanya tercemar oleh amonia yang terlarut sebagai hasil penguraian sisa-sisa makanan ikan. Salah satu cara mengurangi pencemaran amonia adalah memanfaatkan sifat daya serap yang tinggi dari bahan zeolit, sehingga amonia dapat diserap di pori-pori zeolit. Maka dilakukan penelitian tentang pentingnya penggunaan zeolit untuk menghilangkan amonium (NH4+) pada kolam ikan bandeng. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan basa pada proses aktivasi zeolit dan pengaruh karakteristik zeolit terhadap proses adsorpsi amonium. Penelitian ini dimulai dengan melakukan aktivasi zeolit menggunakan KOH variasi konsentrasi 0,5 M; 1 M; 1,5 M; 2 M dan 2,5 M. Kemudian membilas dengan aquades lalu mengeringkannya pada suhu ruang serta pemanasan menggunakan oven. Kemudian melakukan analisis XRD dan BET dan uji adsorpsi amonium menggunakan zeolit teraktivasi. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa zeolit alam Bayah dalam penelitian ini memiliki fasa mordenit, klinoptilolit, dan quartz. Zeolit teraktivasi KOH 1 M menghasilkan luas area lebih besar yaitu 15 m2/g dibandingkan zeolit teraktivasi KOH 0,5 M. Zeolit alam Bayah berhasil mengurangi kadar amonium dalam larutan. Perlakuan aktivasi basa memengaruhi persentase penyisihan amonium dengan nilai persentase sampel 0,5 M; 1 M; 1,5 M; 2 M; dan 2,5 M berturut-turut adalah 41,30%; 47,83%; 58,70%; 60,87%; 73,91%; dan 56,52%.
MODIFIKASI ZEOLIT ALAM BAYAH MENGGUNAKAN ASAM DAN PENGAPLIKASIANNYA DALAM PENGURANGAN AMONIUM PADA KOLAM IKAN BANDENG Muchamad Ismettulloh; Fajar Gumelar; Nuryoto Nuryoto; Teguh Kurniawan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5506

Abstract

Amonia merupakan bahan pencemar utama di dalam kultur perairan seperti kolam dan tambak ikan bandeng. Jika konsentrasi amonia lebih dari 0,02 ppm, maka ikan tersebut akan mengalami kematian. Zeolit dapat digunakan untuk mengurangi amonia dalam kultur perairan. Pada percobaan ini zeolit diaktivasi dengan menggunkan asam klorida dengan variasi konsentrasi 0,2-1 M pada temperatur 70 ℃ dengan rasio massa zeolit dan volume asam sebesar 0,05 g/mL selama 30 menit. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan Difraksi Sinar–X (XRD) untuk menentukan fasa kristalin zeolit dan analisis adsorpsi nitrogen untuk menentukan luas area permukaan zeolit dengan model Brunauer–Emmett–Teller (BET). Zeolit alam Bayah selanjutnya digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan kandungan amonium pada air kolam sintesis. Proses adsorpsi amonium dilakukan pada temperatur 25 ℃ dengan menggunakan zeolit teraktivasi asam sebanyak 1,0 gram dalam 100 mL larutan amonium hidroksida yang memiliki konsentrasi 250 mg⁄L dan didiamkan selama 24 jam. Setelah itu, adorben dipisahkan dan konsentrasi larutan amonium hidroksida dianalisis kadar atau konsentrasinya menggunakan titrasi asam basa. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini zeolit alam Bayah memiliki fasa mordenit, klinoptilolit, heulandit, dan quartz. Pengaruh perlakuan aktivasi asam pada kristalinitas zeolit tidak berpengaruh secara signifikan. Perlakuan asam juga pada saat aktivasi zeolit alam bayah mempengaruhi peningkatan luas area spesifik sehingga meningkatkan kemampuan zeolit untuk menjerap amonium. Presentase penghilangan amonium pada sampel Z-0,2 M; Z-0,4 M; Z-0,8 M; Z-1 M, adalah 45,8%; 60,3%; 73,4%; 93,0.  
PEMANFAATAN KARBON DIOKSIDA UNTUK SINTESIS PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DENGAN METODE KARBONASI Nuryoto Nuryoto; Nia Mas’ulunniah; Alya Sholikhatul Choerunnisa; Suripno Suripno
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 2 DESEMBER 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i2.12286

Abstract

Pada proses industri, khususnya di bagian pembakaran selalu  menghasilkan gas buang karbon dioksida (CO2), yang memicu penamanas global. Untuk itu  perlu diambil langkah guna menguranginya dengan menjadikan produk lain yang bermanfaat. Tindakan ini akan  berdampak baik pada lingkungan dan  meningkatkan keekonomian proses produksi itu sendiri. Secara teoritik  CO2 ketika dikontakan  dengan milk of limes maka akan  membentuk  PrecipitatedCalciumCarbonate(PCC). Tujuan  penelitian ini difokuskan untuk  observasi  pengaruh waktu kontak dan laju alir gas CO2  yang dipadukan terhadap kecepatan  pengadukan tertentu  di dalam sistem reaksi guna menghasilkan produk PCC yang maksimal. Penelitian  dilakukan secara semi bacth, yaitu CO2 dialirkan secara kontinyu dengan laju  1-3 liter/menit (lpm) dan waktu kontak 10-30 menit, dengan kecepataan pengadukan 300 rpm. Hasil observasi menunjukan bahwa seiring terjadi peningkatan laju gas CO2 dan waktu kontak,  diikuti dengan peningkatan produk PCC yang dihasilkan. Hasil produk PCC tertinggi diperoleh  pada laju CO2  3 lpm dan waktu kontak 30 menit dengan massa PCC sebesar 12, 11 gram.
PENGARUH SUHU DAN PERBANDINGAN PEREAKSI PADA SINTESIS TRIASETIN DARI GLISEROL DAN ASAM ASETAT Soni Candra; Nuryoto Nuryoto; Widya Ernayati Kosimaningrum
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jip.v13i2.25857

Abstract

Cadangan energi fosil terus mengalami penurunan dan konsumsi terus mengalami peningkatan, sehingga menciptakan energi alternatif dapat menjadi pilihan untuk mengatasi kondisi tersebut. Salah satu energi alternatif yang sekarang masif dikembangkan adalah biodiesel. Sintesis biodiesel menghasilkan gliserol sebagai produk samping. Ketika produksi biodiesel mengalami peningkatan, akan diikuti dengan semakin meningkatnya gliserol. Pengolahan gliserol harus dilakukan untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan, salah satunya dengan mengubahnya menjadi produk triasetin. Triasetin sendiri dapat dimanfaatkan sebagai bahan aroma makanan, pelarut pada parfum, plasticizer untuk resin, dan dapat juga digunakan sebagai zat aditif dalam bahan bakar cair sebagai anti knocking pada mesin. Tujuan dari kajian ini adalah melakukan reviu dan menganalisis dampak suhu reaksi dan perbandingan pereaksi pada sintesis triasetin berdasarkan referensi. Hasil kajian menunjukkan bahwa semakin meningkat perbandingan pereaksi dan suhu reaksi akan diikuti dengan kenaikan konversi produk triasetin.
OPTIMASI KONSENTRASI POLIETILEN GLIKOL UNTUK KUAT TARIK, ELONGASI, DAN BIODEGRADASI DALAM TANAH PADA EDIBLE FILM SELULOSA ASETAT Rahmayetty, Rahmayetty; Ramadani, Putri Dwi; Astari, Raisa; Nuryoto, Nuryoto; Adiwibowo, Muhammad Triyogo; Yulvianti, Meri; Hendra, Hendra
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jip.v14i1.33264

Abstract

Plastik konvensional yang digunakan sebagai kemasan makanan menimbulkan permasalahan serius karena ketahanannya terhadap panas yang rendah, serta potensi migrasi monomer ke dalam bahan yang dikemas. Permasalahan ini mendorong pencarian alternatif pengganti plastik dari sumber terbarukan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Salah satu polimer alam yang menjanjikan untuk produksi bioplastik adalah selulosa asetat, yang dikenal ramah lingkungan, tidak beracun, bersifat antimikroba, dan biokompatibel. Untuk meningkatkan kekuatan mekanik edible film berbahan selulosa asetat, digunakan polietilen glikol (PEG) sebagai plasticizer. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi PEG yang optimal dalam menghasilkan edible film dengan kekuatan terbaik dari segi kuat tarik, elongasi, dan biodegradasi tanah. Metode yang digunakan yaitu melarutkan 3 gram selulosa asetat ke dalam 30 mL aseton hingga larut sempurna, kemudian menambahkan PEG dengan variasi konsentrasi (1–5% v/v) dan diaduk hingga homogen. Larutan kemudian dicetak dalam cawan petri dan dikeringkan pada suhu ruang selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan kuat tarik tertinggi (22,29 MPa, ketebalan 0,13 mm) diperoleh pada penambahan PEG 2%. Nilai elongasi tertinggi (66,8%, ketebalan 0,19 mm) dan tingkat biodegradasi terbaik dengan kehilangan berat 36% pada hari ke-14 diperoleh pada PEG 5%. Konsentrasi PEG optimal berada pada 2% dengan nilai tensile strength paling mendekati standar minimal SNI.
Co-Authors Abdul Hadi Abdullah, Aldi Abdusattar, Thareqa Achmad Syarafuddin As-syirazi Agus Rochmat Alamudin, Dimas Alya Sholikhatul Choerunnisa Amaliah, Alin Rizka Anggara Diaz Ramadhan Anita Diyanah Anton Irawan Astari, Raisa Astrilia Damayanti Bagaskara, Rafiif Nur Tahta Diana Alfi Jayanti Doni Rahmat Wicakso Dwinanto Dwinanto Erlin Filiandini Erlin Findilina Fajar Gumelar Farhan Alif Syahjaya Fortuna, Dwi Geraldi Riantoro Ghani Naufal Gustiana Awaludin Sobarsah Hakiki, Muhammad Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hendra, Hendra Heri Heriyanto Hernadin, Ivan Aldino Hesti Prihastuti Indar Kustiningsih Indra Perdana Indra Perdana Indra Perdana Isti Uswatun Hasanah Jayanudin Jayanudin Jayanudin Julvita, Herliza Kawiarso Kawiarso Makiyi, Muhammad Megawati - Meri Yulvianti Muchamad Ismettulloh Muhammad Fadjri Muhammad Iqbal Sobari, Muhammad Iqbal Muhammad Ridwan Mubarok Muhammad Triyogo Adiwibowo Nia Mas’ulunniah Nindya Carolina C.S Perdana, Indra Prasetyo, Ridwan Anung Prayogatama, Adhi Puspitasari, Anita Raffli Nurmuhammad Rahmawati, Leli Rahmayetty Rahmayetty Rahmayetty, Rahmayetty Ramadani, Putri Dwi Ramadhan, Anggara Diaz Retno Hadi Winoto Rizki, Muhammad Prabu Rudi Hartono Sahrul Rijal, Sahrul Saiful Bahri Sediawan, Wahyudi Budi Shera D. Andini Soni Candra Suhendar Suhendar, Suhendar Sulistyo, Hary Suprihastuti, Sri Rahayu Suripno Suripno Sutijan Syifa Fauziah Teguh Kurniawan Teguh Kurniawan Tita, Lorenso Caetano Manek De Wahyu Budi Setiawan Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Widya Ernayati Kosimaningrum Wijoyono Setionegoro Winaningsih, Ima Yulvianti, Meri Yusuf Rumbino