Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN KARBON DIOKSIDA UNTUK SINTESIS PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DENGAN METODE KARBONASI Nuryoto Nuryoto; Nia Mas’ulunniah; Alya Sholikhatul Choerunnisa; Suripno Suripno
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 2 DESEMBER 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i2.12286

Abstract

Pada proses industri, khususnya di bagian pembakaran selalu  menghasilkan gas buang karbon dioksida (CO2), yang memicu penamanas global. Untuk itu  perlu diambil langkah guna menguranginya dengan menjadikan produk lain yang bermanfaat. Tindakan ini akan  berdampak baik pada lingkungan dan  meningkatkan keekonomian proses produksi itu sendiri. Secara teoritik  CO2 ketika dikontakan  dengan milk of limes maka akan  membentuk  PrecipitatedCalciumCarbonate(PCC). Tujuan  penelitian ini difokuskan untuk  observasi  pengaruh waktu kontak dan laju alir gas CO2  yang dipadukan terhadap kecepatan  pengadukan tertentu  di dalam sistem reaksi guna menghasilkan produk PCC yang maksimal. Penelitian  dilakukan secara semi bacth, yaitu CO2 dialirkan secara kontinyu dengan laju  1-3 liter/menit (lpm) dan waktu kontak 10-30 menit, dengan kecepataan pengadukan 300 rpm. Hasil observasi menunjukan bahwa seiring terjadi peningkatan laju gas CO2 dan waktu kontak,  diikuti dengan peningkatan produk PCC yang dihasilkan. Hasil produk PCC tertinggi diperoleh  pada laju CO2  3 lpm dan waktu kontak 30 menit dengan massa PCC sebesar 12, 11 gram.
Studi Kinerja Katalisator Lewatit Monoplus s-100 pada Reaksi Esterifikasi antara Etanol dan Asam Asetat Nuryoto
Jurnal Rekayasa Proses Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.551

Abstract

Seringkali etil asetat dibuat dengan menggunakan katalisator asam sulfat.Walaupun konversi yang dihasilkan tinggi, penggunaan katalisator asam sulfat banyak menimbulkan masalah. Proses esterifikasi antara etanol dan asam asetat dengan katalisator padat berupa resin penukar ion lewatit monoplus s-100 diharapkan dapat memecahkan permasalahan tersebut. Proses pembuatan etil asetat dilakukan dengan cara batch, perbandingan pereaksi 1,2 gmol asam asetat /gmol etanol, waktu reaksi 60 menit, dengan pengadukan berbasis bed expansion 4% mengunakan magnetit stirrer, dan katalisator lewatit monoplus s-100. Variabel yang divariasikan adalah suhu reaksi dan konsentrasi katalisator. Etanol, asam asetat, dan katalisator dimasukkan ke dalam reaktor, kemudian ambil contoh untuk dianalisis etanol awal. Tutup reaktor dengan penutup lalu hotplate dinyalakan sambil pengadukan dijalankan. Setelah 60 menit ambil sampel untuk dianalisis konsentrasi etanol. Analisis dilakukan satu kali pada akhir reaksi yaitu 60 menit dengan mengunakan kromatografi gas. Hasil percobaan menunjukkan semakin besar suhu laju reaksi semakin meningkat, tetapi naiknya konsentrasi katalisator akan menyebabkan reaksi balik. Konversi tertinggi diperoleh pada 358K, dan konsentrasi katalisator 0,8 massa resin/massa etanol, dengan konversi sebesar 87,3%. Ini menunjukkan bahwa kinerja katalisator lewatit monopluss-100 cukup baik digunakan untuk proses esterifikasi antara etanol dan asam asetat. Kata kunci : asam asetat, esterifikasi, etanol, lewatit monoplus s-100 Sulfuric acid is common catalyst in producing ethyl acetate. Despite of high conversion, using sulfuric acid as catalyst is appearing a lot of problems. The use of solid catalyst is expected to solve the problem. Utilizing of lewatit monoplus s-100 in the esterification of ethanol and acetic acid was investigated in this work. The experiments were carried out in a reactor on the hot plate equipped with magnetic stirrer. The reactant ratio was 1.2 gmol acetic acid / gmol ethanol and lewatit monoplus s-100 as catalyst. Samples were taken at initial and after 60 minutes, then the samples were analyzed by using gas chromatograph. The same experiments were conducted at different temperatures and catalyst concentrations. Based on the experimental result, lewatit monoplus s-100 performed well as solid catalyst in the esterification. It was shown that the higher the temperature, the higher the reaction rate, meanwhile increasing the catalyst concentration, the conversion was lower. The highest conversion was 87.3%, when the temperature was 358 K, and a catalyst concentration was 0.8 g. resin /g. ethanol. Key words: acetic acid, esterification, ethanol, lewatit monoplus s-100
Kinetika Reaksi Esterifikasi Gliserol dengan Asam Asetat Menggunakan Katalisator Indion 225 Na Nuryoto; Hary Sulistyo; Suprihastuti, Sri Rahayu; Sutijan
Jurnal Rekayasa Proses Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.1897

Abstract

Biodisel merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Dengan semakin meningkatnya proses pembuatan biodiesel, maka akan diikuti dengan meningkatnya produk samping berupa gliserol. Untuk itu, usaha pengolahan gliserol menjadi produk lain harus dilakukan, agar nilai ekonomi gliserol makin meningkat. Salah satunya adalah dengan mengolahnya menjadi triacetin. Triacetin merupakan hasil reaksi antara gliserol dan asam asetat. Penggunaan katalisator padat berupa resin penukar ion Indion 225 Na dimaksudkan untuk mempermudah pemisahan hasil reaksi. Pembuatan triacetin pada penelitian ini dilakukan dalam reaktor batch, dengan kecepatan pengadukan 1000 rpm, suhu reaksi 333 K – 373 K, menggunakan katalisator padat ukuran diameter 0,085 cm, perbandingan pereaksi 7 gmol asam asetat/gmol gliserol, dan konsentrasi katalisator 3% berat asam asetat. Pengambilan sampel dilakukan setiap 15 menit sampai waktu reaksi 90 menit untuk dianalisis kadar asam bebasnya. Disamping itu, asam total, asam bebas, dan gliserol total pada saat awal reaksi ditentukan secara volumetri. Hasil percobaan menunjukkan konversi tertinggi diperoleh sebesar 41,7% pada suhu 373 K, dan laju reaksi merupakan langkah yang mengontrol. Pengaruh suhu terhadap konstanta kecepatan reaksi pada kisaran 333 K – 373 K dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: kr = 3,344 x 100000 exp (-7.955,56/T ) (1/detik) Kata kunci: esterifikasi, asam asetat, gliserol, Indion 225 Na, triacetin, biodisel Biodiesel is an environmentally friendly alternative fuel. The increase of biodiesel production is followed by the increase of the glycerol as by product. Therefore, conversion of glycerol into other products to increase its economic value should be done such as converting it to triacetin. Triacetin is a product from a reaction between glycerol and acetic acid. The use of solid catalysts such as ion exchange resin 225 Indion Na is an alternative method to ease product separation. Preparation of triacetin was conducted in a batch reactor with a stirring speed of 1000 rpm, at temperature of 333 K – 373 K, catalyst diameter of 0.085 cm, the reactant ratio of 7 gmol acetic acid / gmol glycerol, and catalyst concentration of 3% to weight of acetic acid. The sample was taken every 15 minutes in a reaction time of 90 minutes then was analized for free acid concentration. Total acid, free acid, and total glycerol were also determined by volumetric method at the early stage of reaction. The results showed that the highest conversion as high as 41.7% was achieved at 373 K. It was found that the reaction rate was the controlling step. The effect of temperature to rate of reaction constants in the temperature range of 333 K – 373 K can be expressed as follows: kr = 3.344 x 100000 exp (-7,955.56/T ) (1/s) Keywords: esterification, acetic acid, glycerol, Indion 225 Na, triacetin, biodiesel
Pengaruh Penggunaan Asam Terhadap Pemisahan Logam dari Abu Layang Batubara Sebagai Bahan Dasar Sintesis Zeolit Hesti Prihastuti; Nuryoto Nuryoto; Anton Irawan; Teguh Kurniawan
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i1.72

Abstract

Abu layang merupakan produk samping berupa limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik, yang mengandung sebagian besar senyawa silika (SiO2), alumina (Al2O3), dan oksida besi (Fe2O3). Abu layang berpotensi digunakan sebagai bahan dasar sintesis zeolit. Adanya pengotor pada abu layang seperti Fe dan Ca akan berpengaruh terhadap tingkat kemurnian zeolit yang diperoleh. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan asam klorida (HCl) terhadap pemisahan logam Fe dan Ca dari abu layang sebagai bahan dasar sintesis zeolit. Metode yang digunakan untuk pemisahan logam Fe dan Ca menggunakan HCl dari abu layang adalah dengan menggunakan refluks. Pada penelitian ini, HCl dibuat variasi konsentrasi 4 M; 8 M; dan 12 M dan dilakukan analisis X-Ray Fluoerescence (XRF) terhadap abu layang. Kandungan logam Fe dan Ca sebelum perlakuan asam adalah 34.28% dan 21.60%. Berdasarkan hasil analisis XRF, abu layang dengan perlakuan asam HCl 4 M, 8 M dan 12 M menunjukkan penurunan kandungan Fe menjadi 16,29%; 14,03%; 11,98% dan penurunan Ca menjadi 3,59%, 3,30%, dan 2,96%. Dapat disimpulkan bahwa pemisahan kandungan logam Fe dan Ca kadarnya semakin berkurang dari abu layang dengan semakin besar konsentrasi HCl. Kata kunci: abu layang; asam klorida; zeolite
UJI COBA ZEOLIT ALAM KLINOPTILOLIT SEBAGAI KATALIS PADA PEMBUATAN BIOADITIF DARI GLISEROL DAN ASAM ASETAT Nuryoto Nuryoto; Diana Alfi Jayanti; Erlin Findilina
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i1.5890

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana performa zeolit alam Lampung jika digunakan sebagai katalis pada reaksi esterifikasi reaksi  antara gliserol dan asam asetat  menjadi triacetin dengan perlakuan awal pada kondisi tertentu dan  mengkolaborasikan faktor-faktor yang berpengaruh pada reaksi kimia seperti suhu reaksi, kecepatan pengadukan, serta ukuran partikel katalisator zeolit alam Lampung. Pengamatan dilakukan menggunakan reaktor bacth berupa labu leher tiga dengan perbandingan pereaksi 1:3 mol gliserol/mol asam asetat, pada variasi suhu reaksi 90-110oC, ukuran katalis zeolit alam Lampung 40-50 mesh, dan kecepatan pengadukan 600-700 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi terbaik dihasilkan pada suhu reaksi 110oC, kecepatan pengadukan 700 rpm, dan ukuran katalisr 50 mesh dengan konversi sebesar 27% dan selektivitas triacetin sebesar 2,03%.
UJI COBA ARANG BATANG PISANG TERAKTIVASI PADA PENDEGRADASIAN FOSFAT PADA LIMBAH LAUNDRY Nuryoto Nuryoto; Shera D. Andini; Syifa Fauziah; Erlin Filiandini
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v7i2.6972

Abstract

Usaha Laundry berkembang cukup pesat, dan tidak terlepas dari penggunaan detergen di dalam aplikasinya. Senyawa yang terdapat di dalam detergen salah satunya berupa fosfat,  yang mana dalam kondisi berlebih dapat mengganggu keseimbangan ekosistem pada air yaitu  menyebabkan eutrofikasi. Kandungan fosfat yang dihasilkan dari limbah suatu kegiatan usaha laundry yang diijinkan untuk dibuang ke badan air adalah 0,2 mg/liter. Untuk mendegradasi fosfat yang terdapat pada limbah laundry dapat memanfaatkan bioadsorben seperti  arang batang pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari bagaimana kinerja bioadsorben arang batang pisang yang diaktivasi menggunakan NaOH ketika dilakukan pengintegrasian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi fosfat ke sisi aktif adsorben  yaitu berupa  massa adsorben, waktu kontak, dan kecepatan pengadukan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peningkatan  massa adsorben, waktu kontak, dan kecepatan pengadukan berdampak positif terhadap kinerja bioadsorben dalam menjerap fosfat di dalam air limbah laundry. Kondisi terbaik diperoleh pada kecepatan pengaduk 600 rpm, massa adsorben 5 gram dan waktu kontak 80 menit dengan persentase degradasi fosfat sebesar  80,7%  .
Analysis of magnetic field magnitude under the extra-high-voltage airway (SUTET) with route of Cilegon - Cibinong Retno Hadi Winoto; Jayanudin Jayanudin; Nuryoto Nuryoto
Jurnal Teknika Vol 18, No 2 (2022): Available Online in November 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v18i2.17118

Abstract

Today, electricity is a very important need so the demand for electricity increases in the world. To meet the electricity needs of the community, the Indonesian government through the state electricity company (PT. PLN) has built electric power networks starting from power plants to transmission lines that can supply electricity to consumers. To reduce power losses along the transmission lines, extra-high-voltage (EHV) is needed. However, the use of this EHV also produces electric and magnetic fields around the conducting wires. This causes anxiety for people, especially people who live in the areas of EHV Airways. The large magnetic field around the conductor wires is feared to have a detrimental impact on people who live near transmission lines. The threshold for the value of the magnetic field that is permitted according to the regulations of MENKES/SK/XI/2002 and SPLN 112:1994 is 500 μT. For this reason, this research was conducted to determine the magnitude of the magnetic field around the conductor wires of the EHV Airway and to determine the effect of the magnetic field on the environment. The methods used in this research were direct measurements and theoretical calculations. The results of the research prove that the value of the magnetic field that appears, both in terms of calculations and in terms of measurements, is still below the allowable threshold both by WHO and IRPA as well as by MENKES/SK/XI/2002 and SPLN 112:1994
Pengaruh Biomassa Terhadap Efisiensi Boiler Pada Pembangkit CFB Batubara Dalam Sistem Co-firing Kawiarso Kawiarso; Nuryoto Nuryoto; Anton Irawan
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.153 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7625148

Abstract

The issue of global warming has gained widespread attention around the world. Warming of the atmosphere as a whole can be attributed mostly to the accumulation of more greenhouse gases (GHG). Coal is commonly used as a fuel source in steam power plants (PLTU), which results in a substantial CO2 gas emission when burned. Cofiring is a technology that allows palm shell biomass to be used as a fuel source in place of coal, which helps reduce greenhouse gas emissions and so slows down global warming. Cofiring trials including palm kernel shells (PKS, Palm Kernel Shell) are being conducted by PT. XYZ in Ciwandan, starting with 33% PKS, 67% PKS, and finally 100% PKS fuel. The examination of generation 2's performance looks at the impact of using coal fuel with cofiring palm shell biomass at the percentage stage. After using the indirect approach (ASME PTC-4), we find that while using coal as fuel, the boiler efficiency (HHV) is 86.27%, however when using PKS, it is only 83.33%. The boiler efficiency (HHV) is 86.30% when using PKS at a 33% cofiring ratio, and it drops to 83.62% when using PKS at a 67% cofiring ratio. It can be theoretically construed as a boiler because the efficiency increases with the use of 100% PKS fuel are still near to the efficiency of the boiler design (HHV = 89.39), and the effect of using biomass does not significantly affect the boiler's efficiency. which can now be used for combustion when fueled only by PKS biomass.
STUDI PEMISAHAN PRODUK PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DAN AIR HASIL REAKSI ANTARA MILK OF LIME DAN CO2 MENGGUNAKAN PROSES SEDIMENTASI Nuryoto Nuryoto
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i2.8096

Abstract

Poduk hasil reaksi perlu dilakukan pemisahan dari produk sampingnya sebagai upaya untuk memurnikan produk utama agar mempunyai nilai jual.. Produk Precipitated Calcium Carbonate (PCC) yang merupakan hasil reaksi antara milk of lime (susu kapur) dan gas CO2 dengan produk samping berupa air. Pada penelitian ini dicoba memisahkan air dan PCC menggunakan metode sedimentasi sebagai pemisahan awal sebelum dilakukan proses pemisahan lanjutan. Pemilihan ini didasari karena sedimentasi merupakan suatu metode yang sederhana dan mudah dalam pengoperasiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan observasi awal untuk mengetahui bagaimana pengaruh laju alir dan konsentrasi PCC umpan terhadap efektivitas proses pengendapan produk PCC dengan melihat efisiensi pengendapannya. Penelitian dilakukan pada rentang laju alir 73-113 ml/s dan massa larutan PCC di dalam air 100-300 gram dengan vomue air 15 liter. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi terbaik dihasilkan pada massa PCC yang dilarutan di dalam air sebesar 100 gram pada laju 100 ml/s dengan efisiensi pengendapan sebesar 75%.
Studi Proses Dewatering Di Unit Pengolahan Air Limbah menggunakan Plate-Frame Filter Press: Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Filter: Study of Dewatering Process in Wastewater Treatment Unit using Plate-Frame Filter Press: Effect of Concentration and Filter Type NURYOTO NURYOTO
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2023)
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jtl.2023.218

Abstract

Before being discharged into the environment, wastewater must meet quality standards following applicable requirements. The wastewater treatment process is based on biological processes with bacteria as the decomposition medium often produces activated sludge. The level of activated sludge in the system (wastewater treatment unit) must be controlled and reducing it by removing it from the system is necessary when it exceeds normal limits. However, directly discharging activated sludge into the environment without prior separation can impact environmental pollution. In this study, activated sludge (simulated with CaCO3) was tried to be separated from water using the plate-frame filter press method. Various variables are the concentration of activated sludge in the form of CaCO3 solid dissolved in water with a concentration of 1–4% w/w, and the type of filter used was cotton cloth and drill cloth. This study aimed to determine the performance of the solid-liquid separation process in the form of a CaCO3 solution using the plate-frame filter press method based on the resulting solids removal efficiency (CaCO3). The results showed that filter performance using cotton cloth produced better performance than drill cloth, with a solute efficiency of 56.00%, obtained at a CaCO3 concentration of 4% w/w. ABSTRAK Air limbah sebelum dibuang ke lingkungan harus memenuhi baku mutu sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Di dalam proses pengolahan air limbah yang berbasis proses biologis dengan bakteri sebagai media pengurainya, seringkali menghasilkan lumpur aktif (activated sludge). Kadar lumpur aktif yang ada di dalam sistem (unit pengolahan air limbah) harus terkontrol kadarnya, dan ketika melebihi batas normal, maka perlu kurangi dengan cara dikeluarkan dari sistem. Tetapi pembuangan lumpur aktif secara langsung ke lingkungan tanpa pemisahan terlebih dahulu dapat berdampak kepada pencemaran lingkungan. Pada penelitian ini, lumpur aktif (disimulasikan dengan CaCO3) dicoba dipisahkan dari air menggunakan metode plate-frame filter press.  Variabel yang divariasikan adalah konsentrasi lumpur aktif (activated sludge) berupa padatan CaCO3 yang dilarutkan di dalam air dengan konsentrasi sebesar 1–4% drill, dan Jenis filter yang digunakan adalah berupa kain katun dan kain drill. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performa dari proses pemisahan padat-cair berupa larutan CaCO3 menggunakan metode plate-frame filter press berdasarkan efisiensi penghilangan padatan (CaCO3) yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa fllter dengan menggunakan kain katun menghasilkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kain drill, dengan efisiensi solute mencapai 56,00%, yang diperoleh pada konsentrasi CaCO3 sebesar 4% berat.
Co-Authors Abdul Hadi Abdullah, Aldi Abdusattar, Thareqa Achmad Syarafuddin As-syirazi Agus Rochmat Alamudin, Dimas Alya Sholikhatul Choerunnisa Amaliah, Alin Rizka Anggara Diaz Ramadhan Anita Diyanah Anton Irawan Astari, Raisa Astrilia Damayanti Bagaskara, Rafiif Nur Tahta Diana Alfi Jayanti Doni Rahmat Wicakso Dwinanto Dwinanto Erlin Filiandini Erlin Findilina Fajar Gumelar Farhan Alif Syahjaya Fortuna, Dwi Geraldi Riantoro Ghani Naufal Gustiana Awaludin Sobarsah Hakiki, Muhammad Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hendra, Hendra Heri Heriyanto Hernadin, Ivan Aldino Hesti Prihastuti Indar Kustiningsih Indra Perdana Indra Perdana Indra Perdana Isti Uswatun Hasanah Jayanudin Jayanudin Jayanudin Julvita, Herliza Kawiarso Kawiarso Makiyi, Muhammad Megawati - Meri Yulvianti Muchamad Ismettulloh Muhammad Fadjri Muhammad Iqbal Sobari, Muhammad Iqbal Muhammad Ridwan Mubarok Muhammad Triyogo Adiwibowo Nia Mas’ulunniah Nindya Carolina C.S Perdana, Indra Prasetyo, Ridwan Anung Prayogatama, Adhi Puspitasari, Anita Raffli Nurmuhammad Rahmawati, Leli Rahmayetty Rahmayetty Rahmayetty, Rahmayetty Ramadani, Putri Dwi Ramadhan, Anggara Diaz Retno Hadi Winoto Rizki, Muhammad Prabu Rudi Hartono Sahrul Rijal, Sahrul Saiful Bahri Sediawan, Wahyudi Budi Shera D. Andini Soni Candra Suhendar Suhendar, Suhendar Sulistyo, Hary Suprihastuti, Sri Rahayu Suripno Suripno Sutijan Syifa Fauziah Teguh Kurniawan Teguh Kurniawan Tita, Lorenso Caetano Manek De Wahyu Budi Setiawan Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Widya Ernayati Kosimaningrum Wijoyono Setionegoro Winaningsih, Ima Yulvianti, Meri Yusuf Rumbino