Claim Missing Document
Check
Articles

Kinetika Reaksi Esterifikasi Gliserol dengan Asam Asetat Menggunakan Katalisator Indion 225 Na Nuryoto; Hary Sulistyo; Suprihastuti, Sri Rahayu; Sutijan
Jurnal Rekayasa Proses Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.23 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.1897

Abstract

Biodisel merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Dengan semakin meningkatnya proses pembuatan biodiesel, maka akan diikuti dengan meningkatnya produk samping berupa gliserol. Untuk itu, usaha pengolahan gliserol menjadi produk lain harus dilakukan, agar nilai ekonomi gliserol makin meningkat. Salah satunya adalah dengan mengolahnya menjadi triacetin. Triacetin merupakan hasil reaksi antara gliserol dan asam asetat. Penggunaan katalisator padat berupa resin penukar ion Indion 225 Na dimaksudkan untuk mempermudah pemisahan hasil reaksi. Pembuatan triacetin pada penelitian ini dilakukan dalam reaktor batch, dengan kecepatan pengadukan 1000 rpm, suhu reaksi 333 K – 373 K, menggunakan katalisator padat ukuran diameter 0,085 cm, perbandingan pereaksi 7 gmol asam asetat/gmol gliserol, dan konsentrasi katalisator 3% berat asam asetat. Pengambilan sampel dilakukan setiap 15 menit sampai waktu reaksi 90 menit untuk dianalisis kadar asam bebasnya. Disamping itu, asam total, asam bebas, dan gliserol total pada saat awal reaksi ditentukan secara volumetri. Hasil percobaan menunjukkan konversi tertinggi diperoleh sebesar 41,7% pada suhu 373 K, dan laju reaksi merupakan langkah yang mengontrol. Pengaruh suhu terhadap konstanta kecepatan reaksi pada kisaran 333 K – 373 K dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: kr = 3,344 x 100000 exp (-7.955,56/T ) (1/detik) Kata kunci: esterifikasi, asam asetat, gliserol, Indion 225 Na, triacetin, biodisel Biodiesel is an environmentally friendly alternative fuel. The increase of biodiesel production is followed by the increase of the glycerol as by product. Therefore, conversion of glycerol into other products to increase its economic value should be done such as converting it to triacetin. Triacetin is a product from a reaction between glycerol and acetic acid. The use of solid catalysts such as ion exchange resin 225 Indion Na is an alternative method to ease product separation. Preparation of triacetin was conducted in a batch reactor with a stirring speed of 1000 rpm, at temperature of 333 K – 373 K, catalyst diameter of 0.085 cm, the reactant ratio of 7 gmol acetic acid / gmol glycerol, and catalyst concentration of 3% to weight of acetic acid. The sample was taken every 15 minutes in a reaction time of 90 minutes then was analized for free acid concentration. Total acid, free acid, and total glycerol were also determined by volumetric method at the early stage of reaction. The results showed that the highest conversion as high as 41.7% was achieved at 373 K. It was found that the reaction rate was the controlling step. The effect of temperature to rate of reaction constants in the temperature range of 333 K – 373 K can be expressed as follows: kr = 3.344 x 100000 exp (-7,955.56/T ) (1/s) Keywords: esterification, acetic acid, glycerol, Indion 225 Na, triacetin, biodiesel
Peningkatan Unjuk Kerja Katalisator Zeolit Alam Bayah pada Reaksi Ketalisasi Gliserol Nuryoto Nuryoto; Hary Sulistyo; Wahyudi Budi Sediawan; Indra Perdana
Reaktor Volume 17 No.1 Maret 2017
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.371 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.17.1.9-16

Abstract

Abstract IMPROVED PERFORMANCE OF BAYAH NATURAL ZEOLITE AS CATALYST ON   REACTION OF GLYCEROL KETALIZATION. The catalyst has an important role for the rates of chemical reactions accelerating in orde to achieve the target product of reaction. Reactants mass transfer to the active sites of the catalyst is oftenbe anobstacle to reaching of this purpose, so that the catalyst performance becomes less than the maximum. The objective of this research was to observe how much effected the diameter size catalyst, stirring speed, and catalyst concentration  in order to improved performance of Bayah natural zeolite catalyst on glycerol ketalization reaction based on glycerol conversion. The experiments were performed using a batch reactor, reaction temperature of 50oC, reactant ratio of 6:1 mol of acetone/mol of glycerol, reaction time of 90 minutes, diameter size catalyst from -18+25 until -60+70 mesh, catalyst concentration of 0-11% mass of glycerol, and stirring speed of 200-800 rpm. The results showed that the best conditions obtained at the diameter size catalyst of -40+45 mesh, catalyst concentration of 9% mass of glycerol, and stirring speed of 600 rpm by glycerol conversion reached of 60.92%. Keywords: glycerol; ketalization; performance; natural zeolite   Abstrak Katalisator mempunyai peranan penting dalam mempercepat laju reaksi kimia untuk mencapai target produk reaksi yang diinginkan. Perpindahan massa reaktan ke sisi aktif katalisator seringkali menjadi kendala dalam mencapaimaksud tersebut, sehingga unjuk kerja katalisator menjadi kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi seberapa besar pengaruh ukuran diameter katalisator, kecepatan pengadukan, dan konsentrasi katalisator dalam rangka meningkatkan unjuk kinerja katalisator zeolit alam Bayah pada reaksi ketalisasi gliserol berbasis konversi gliserol yang dihasilkan. Percobaan dilakukan dengan menggunakan reaktor batch, suhu reaksi 50oC, perbandingan pereaksi 6:1 mol aseton/mol gliserol,waktu reaksi 90 menit, ukuran diameter katalisator -18+25 sampai -60+70 mesh, konsentrasi katalisator 0-11% massa gliserol, dan kecepatan  pengadukan 200-800 rpm. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi terbaik diperoleh pada ukuran diameter katalisator -40+45 mesh, konsentrasi katalisator 9% massa gliserol, dan  kecepatan pengadukan 600 rpm  dengan konversi gliserol mencapai 60,92%. Kata kunci: gliserol;  ketalisasi; unjuk kerja; zeolit alam
The Use of Natural Zeolite as A Catalyst for Esterification Reaction Between Glycerol and Oleic Acid Anggara Diaz Ramadhan; Nindya Carolina C.S; Nuryoto Nuryoto; Teguh Kurniawan
Reaktor Volume 19 No. 4 December 2019
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.938 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.19.4.172-179

Abstract

Natural zeolite in Indonesia generally divided into 2 types, which are mordernite and clinoptilolite. As far the use of zeolites is very limited. This experiment tries to use both types of natural zeolites to find out its work. The purpose of this experiment is testing the performance of mordenite natural zeolite from Bayah-Indonesia and clinoptilolite from Lampung- Indonesia in the esterification reaction between glycerol and oleic acid integrated by several variable that affect the reaction. The experiment will be done by using three-neck rounded flask batch reactor. The result showed that modernite zeolite has a better performance compared to clinoptilolite zeolite. To get the oleic acid conversion of 70%, clinoptilolite zeolite needs 4% catalyst of glycerol weight and reactant ratio of 6:1 mole of glycerol/mole of oleic acid, Meanwhile the mordernite zeolite only needs 2% catalyst of glycerol weight with reactant ratio of 4:1 mole of glycerol/mole of oleic acid.Keywords: natural zeolite; glycerol; reaction; diffusion
MODIFIKASIZEOLIT ALAM MORDENIT SEBAGAI KATALISATOR KETALISASI DAN ESTERIFIKASI Nuryoto Nuryoto; Hary Sulistyo; Wahyudi Budi Sediawan; Indra Perdana
Reaktor Volume 16 No. 2 Juni 2016
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.38 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.16.2.72-80

Abstract

Abstract  MODIFIED  MORDENITE NATURAL ZEOLITE AS CATALYST FOR KETALIZATION AND ESTERIFICATION. The aims of this research was studied of  modified mordenite natural zeolite from Bayah effect by acidity and heating to change zeolite characteristics in orde to prepare as catalyst for glycerol ketalization and  acetit acid esterification by some reaction temperature variation. Natural zeolite which modified by precise treatment will be  produced of natural zeolite that ready for use as catalyst and has good perfomance. The characterization results showed that the best condition for modified mordenite natural zeolite of  Bayah achieved at sulfuric acid concentration of 6 N and heating temperature of 200oC, by surface area reached of 157.110 m2/g and cation exchanged capacity of 2.11 meq/ml. Modernite natural zeolite of Bayah has good performance indication as a catalyst, by the highest glycerol conversion of  70.10% at 60°C for the ketalization reaction, and for the esterification reaction, mordenit natural zeolit of Bayah able to acetit acid conversion of 11.72% at 70°C.  Keywords: characterization; esterification; glycerol; modified; ketalization   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk mempelajari pengaruh modifikasi dengan pengasaman dan pemanasan terhadap perubahan karakteristik zeolit alam mordenit dari Bayah guna persiapan sebagai katalisator pada reaksi ketalisasi gliserol dan esterifikasi asam asetat dengan beberapa variasi suhu reaksi. Zeolit alam yang termodifikasi dengan perlakuan yang tepat akan menghasilkan zeolit alam yang siap pakai, dan akan mampu menghasilkan performa yang baik. Hasil pengujian karakterisasi menunjukkan bahwa kondisi terbaik pada modifikasi zeolit alam mordenit Bayah dihasilkan pada konsentrasi pengasaman 6N H2SO4 dan suhu pengeringan 200oC dengan luas permukaan 157,110 m2/g dan kemampuan tukar kation sebesar 2,11 meq/ml. Zeolit alam mordenit Bayah menunjukkan performa yang baik sebagai katalisator dengan konversi gliserol tertinggi sebesar 70,10%  yang dicapai pada suhu 60oC pada reaksi ketalisasi, dan untuk reaksi esterifikasi,  zeolit alam mordenit Bayah mampu mengkonversi asam setat sebesar 11,72% pada suhu 70oC. Kata kunci: karakterisasi; esterifikasi; gliserol; modifikasi; ketalisasi
KINETIKA REAKSI OKSIDASI KATALITIK FERO SULFAT DARI LIMBAH BESI DALAM REAKTOR LULUHAN Hary Sulistyo; Muhammad Fadjri; Nuryoto Nuryoto
Reaktor Volume 13, Nomor 2, Desember 2010
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.753 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.13.2.67-73

Abstract

Limbah besi yang berupa serbuk direaksikan dengan asam sulfat membentuk larutan fero sulfat. Larutan fero sulfat dapat dioksidasi menjadi feri sulfat. Oksidasi dijalankan dalam reaktor drift pada tekanan dan suhu tetap. Percobaan dilakukan pada kisaran suhu 323K sampai 353K dan konsentrasi katalisator dari 1,7 sampai 6,7 g/L, waktu reaksi 150 menit pada tekanan atmosferis. Nilai konversi tertinggi fero sulfat menjadi feri sulfat yang diperoleh 39,5%. Nilai koefisien perpindahan massa gas ke cairan dan cairan ke permukaan padatan berturut-turut 37,18 cm/s dan 180 cm/s. Hubungan antara konstante kecepatan reaksi permukaan dengan suhu dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan Arrhenius, k = 2,8092x107exp(-8794/RT). Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan data di pustaka dan kinetika reaksi ditentukan oleh gabungan antara perpindahan massa gas ke cairan dan reaksi pada permukaan katalisator. 
UJi coba zeolit alam Bayah Sebagai katalisator Pada Reaksi ESterifikasi antara gliserol dan asam Asetat Nuryoto Nuryoto; Rudi Hartono; Isti Uswatun Hasanah
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 7 NOMOR 2 DESEMBER 2018
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v7i2.3814

Abstract

Gliserol sebagai produk samping biodiesel merupakan bahan  baku yang mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.  Mengkontakan asam asetat  dengan gliserol akan menghasilkan produk baru berupa triasetin,  yang akan  mampu meningkatkan nilai guna dari gliserol itu sendiri. Observasi terhadap penggunaan zeolit alam berbasis sumber daya alam lokal sebagai katalisator dapat menjadi titik tolak pencarian katalisator yang murah. Hasil pengamatan terhadap zeolit alam Bayah- Banten yang dilakukan pada rentang konsentrasi pengasaman 1-2 N asam sulfat, waktu pengasaman 1-2 jam, konsentrasi katalisator 3-5 % massa gliserol, dan perbandingan pereaksi 5:1-7:1 mol asam asetat/mol gliserol, pada pengadukan 600 rpm menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi pengasaman dan waktu pengasaman berdampak baik pada perolehan konversi reaktan berupa asam asetat, tetapi peningkatan konsentrasi katalisator dan perbandingan pereaksi justru berdampak sebaliknya. Kondisi operasi reaksi terbaik dicapai pada konsentrasi pengasaman 2 N asam sulfat, waktu pengasaman  2 jam, konsentrasi atalisator 3 % massa gliserol, dan perbandingan pereaksi 5:1 mol asam asetat/mol gliserol dengan konversi asam asetat sebesar 52,04%.
STUDI PENJERAPAN AMMONIA MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM BAYAH TANPA AKTIVASI PADA TAMBAK IKAN Nuryoto Nuryoto; Ghani Naufal; Raffli Nurmuhammad; Teguh Kurniawan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 9 NOMOR 2 DESEMBER 2020
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v9i2.9172

Abstract

Ammonia merupakan zat beracun yang sangat berbahaya. Di dalam perairan, khusunya air tambak kadar ammonia tidak boleh melebih 0,05 mg/l, jika melebihi konsentrasi tersebut maka ikan kecil  yang ada di dalam air tersebut akan mati.  Penelitian ini mencoba  melakukan penurunan kadar  ammonia  minimal mencapai ambang batas aman. Tujuan penelitian ini adalah  mengetahui kemampuan kinerja  zeolit alam bayah tanpa aktivasi sebagai adsorben dalam menurunkan kadar ammonia yang terkandung di dalam air. Observasi dilakukan pada ukuran adsorben  60 -100 mesh, suhu penjerapan 30 , massa zeolit 600 gram/20 liter larutan, dan waktu penjerapan  30 - 120  menit.  Hasil percobaan menunjukan bahwa persentase  ammonia yang terjerap oleh zeolite alam Bayah tertinggi diperoleh pada ukuran zeolite 100 mesh dan  waktu penjerapan  75 menit yaitu sebesar 68 %. 
Pengaruh Suhu Reaksi Dan Konsentrasi Katalisator Zeolit Alam Bayah Termodifikasi Pada Reaksi Esterifikasi Nuryoto Nuryoto; Wijoyono Setionegoro; Muhammad Ridwan Mubarok
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i1.10531

Abstract

Suhu reaksi dan konsentrasi katalisator  merupakan faktor yang mempengaruhi kecepatan suatu laju reaksi kimia. Peningkatan suhu reaksi akan berdampak pada peningkatan tumbukan pada molekul zat yang bereaksi, sementara peningkatan konsentrasi katalisator  padat akan meningkatan jumlah sisi aktif yang akan berinteraksi dengan reaktan yang terlibat di dalam sistem bereaksi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana dan  seberapa efektif pengaruh suhu dan konsentrasi katalisor padat berupa zeolit alam bayah termodifikasi pada reaksi esterifikasi etanol dan asam asetat. Observasi dilakukan dengan menggunakan reaktor  batch dengan waktu reaksi selama 60 menit.  Hasil observasi menunjukan bahwa konversi reaktan berbasis  asam asetat tertinggi diperoleh  sebesar  23,41%,  yang   dicapai  pada suhu reaksi 70oC dan konsentrasi zeolit alam Bayah 10% massa asam asetat.
MODIFIKASI ZEOLIT ALAM BAYAH DENGAN BASA UNTUK APLIKASI ELIMINASI AMONIUM DI DALAM KOLAM BANDENG Anita Diyanah; Saiful Bahri; Nuryoto Nuryoto; Teguh Kurniawan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 2 DESEMBER 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i2.5834

Abstract

Lingkungan perairan pada kolam ikan bandeng biasanya tercemar oleh amonia yang terlarut sebagai hasil penguraian sisa-sisa makanan ikan. Salah satu cara mengurangi pencemaran amonia adalah memanfaatkan sifat daya serap yang tinggi dari bahan zeolit, sehingga amonia dapat diserap di pori-pori zeolit. Maka dilakukan penelitian tentang pentingnya penggunaan zeolit untuk menghilangkan amonium (NH4+) pada kolam ikan bandeng. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan basa pada proses aktivasi zeolit dan pengaruh karakteristik zeolit terhadap proses adsorpsi amonium. Penelitian ini dimulai dengan melakukan aktivasi zeolit menggunakan KOH variasi konsentrasi 0,5 M; 1 M; 1,5 M; 2 M dan 2,5 M. Kemudian membilas dengan aquades lalu mengeringkannya pada suhu ruang serta pemanasan menggunakan oven. Kemudian melakukan analisis XRD dan BET dan uji adsorpsi amonium menggunakan zeolit teraktivasi. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa zeolit alam Bayah dalam penelitian ini memiliki fasa mordenit, klinoptilolit, dan quartz. Zeolit teraktivasi KOH 1 M menghasilkan luas area lebih besar yaitu 15 m2/g dibandingkan zeolit teraktivasi KOH 0,5 M. Zeolit alam Bayah berhasil mengurangi kadar amonium dalam larutan. Perlakuan aktivasi basa memengaruhi persentase penyisihan amonium dengan nilai persentase sampel 0,5 M; 1 M; 1,5 M; 2 M; dan 2,5 M berturut-turut adalah 41,30%; 47,83%; 58,70%; 60,87%; 73,91%; dan 56,52%.
MODIFIKASI ZEOLIT ALAM BAYAH MENGGUNAKAN ASAM DAN PENGAPLIKASIANNYA DALAM PENGURANGAN AMONIUM PADA KOLAM IKAN BANDENG Muchamad Ismettulloh; Fajar Gumelar; Nuryoto Nuryoto; Teguh Kurniawan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5506

Abstract

Amonia merupakan bahan pencemar utama di dalam kultur perairan seperti kolam dan tambak ikan bandeng. Jika konsentrasi amonia lebih dari 0,02 ppm, maka ikan tersebut akan mengalami kematian. Zeolit dapat digunakan untuk mengurangi amonia dalam kultur perairan. Pada percobaan ini zeolit diaktivasi dengan menggunkan asam klorida dengan variasi konsentrasi 0,2-1 M pada temperatur 70 ℃ dengan rasio massa zeolit dan volume asam sebesar 0,05 g/mL selama 30 menit. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan Difraksi Sinar–X (XRD) untuk menentukan fasa kristalin zeolit dan analisis adsorpsi nitrogen untuk menentukan luas area permukaan zeolit dengan model Brunauer–Emmett–Teller (BET). Zeolit alam Bayah selanjutnya digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan kandungan amonium pada air kolam sintesis. Proses adsorpsi amonium dilakukan pada temperatur 25 ℃ dengan menggunakan zeolit teraktivasi asam sebanyak 1,0 gram dalam 100 mL larutan amonium hidroksida yang memiliki konsentrasi 250 mg⁄L dan didiamkan selama 24 jam. Setelah itu, adorben dipisahkan dan konsentrasi larutan amonium hidroksida dianalisis kadar atau konsentrasinya menggunakan titrasi asam basa. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini zeolit alam Bayah memiliki fasa mordenit, klinoptilolit, heulandit, dan quartz. Pengaruh perlakuan aktivasi asam pada kristalinitas zeolit tidak berpengaruh secara signifikan. Perlakuan asam juga pada saat aktivasi zeolit alam bayah mempengaruhi peningkatan luas area spesifik sehingga meningkatkan kemampuan zeolit untuk menjerap amonium. Presentase penghilangan amonium pada sampel Z-0,2 M; Z-0,4 M; Z-0,8 M; Z-1 M, adalah 45,8%; 60,3%; 73,4%; 93,0.  
Co-Authors Abdul Hadi Abdullah, Aldi Abdusattar, Thareqa Achmad Syarafuddin As-syirazi Agus Rochmat Alamudin, Dimas Alya Sholikhatul Choerunnisa Amaliah, Alin Rizka Anggara Diaz Ramadhan Anita Diyanah Anton Irawan Astari, Raisa Astrilia Damayanti Bagaskara, Rafiif Nur Tahta Diana Alfi Jayanti Doni Rahmat Wicakso Dwinanto Dwinanto Erlin Filiandini Erlin Findilina Fajar Gumelar Farhan Alif Syahjaya Fortuna, Dwi Geraldi Riantoro Ghani Naufal Gustiana Awaludin Sobarsah Hakiki, Muhammad Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hary Sulistyo Hendra, Hendra Heri Heriyanto Hernadin, Ivan Aldino Hesti Prihastuti Indar Kustiningsih Indra Perdana Indra Perdana Indra Perdana Isti Uswatun Hasanah Jayanudin Jayanudin Jayanudin Julvita, Herliza Kawiarso Kawiarso Makiyi, Muhammad Megawati - Meri Yulvianti Muchamad Ismettulloh Muhammad Fadjri Muhammad Iqbal Sobari, Muhammad Iqbal Muhammad Ridwan Mubarok Muhammad Triyogo Adiwibowo Nia Mas’ulunniah Nindya Carolina C.S Perdana, Indra Prasetyo, Ridwan Anung Prayogatama, Adhi Puspitasari, Anita Raffli Nurmuhammad Rahmawati, Leli Rahmayetty Rahmayetty Rahmayetty, Rahmayetty Ramadani, Putri Dwi Ramadhan, Anggara Diaz Retno Hadi Winoto Rizki, Muhammad Prabu Rudi Hartono Sahrul Rijal, Sahrul Saiful Bahri Sediawan, Wahyudi Budi Shera D. Andini Soni Candra Suhendar Suhendar, Suhendar Sulistyo, Hary Suprihastuti, Sri Rahayu Suripno Suripno Sutijan Syifa Fauziah Teguh Kurniawan Teguh Kurniawan Tita, Lorenso Caetano Manek De Wahyu Budi Setiawan Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Wahyudi Budi Sediawan Widya Ernayati Kosimaningrum Wijoyono Setionegoro Winaningsih, Ima Yulvianti, Meri Yusuf Rumbino