Claim Missing Document
Check
Articles

Potensi Bahaya Dari Lemari Penyimpanan Rekam Medis Di Puskesmas Muara Muntai losong, Vanesha Silvannya; Johan, Herni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5709

Abstract

Pengelolaan rekam medis yang efektif dan efisien merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Muara Muntai. Namun, Puskesmas ini menghadapi berbagai masalah terkait pengelolaan rekam medis, seperti ruang penyimpanan yang terbatas dan penggunaan sistem manual yang memperlambat proses pelayanan. Dari PKM  ini adalah untuk mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan rekam medis dan merumuskan solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem pengelolaan tersebut. Yang digunakan dalam penelitian ini wawancara dan observasi yang kemudian dianalisis menggunakan diagram fishbone untuk mengidentifikasi penyebab masalah yang ada, yang kemudian diikuti dengan perumusan Plan of Action untuk mengatasi masalah yang ditemukan. 
Pentingnya Penerapan Gender Mainstreaming dalam Segala Aspek Kerja Profesional: Strategi untuk Mewujudkan Keadilan dan Efisiensi Organisasi Suryaningsi, Suryaningsi; Johan, Herni; Mulawarman, Widyatmike Gede; Herliah, Endang
Doh Gisin Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/dohgisin.v1i2.2944

Abstract

Penerapan gender mainstreaming di lingkungan kerja profesional merupakan strategi penting untuk menciptakan organisasi yang adil, setara, dan efisien. Pendekatan ini tidak hanya memiliki landasan moral dan hukum, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, efektivitas tim, serta daya saing institusi. Gender mainstreaming dipahami sebagai proses sistemik yang mengintegrasikan kebutuhan perempuan dan laki-laki secara setara dalam seluruh kebijakan dan praktik organisasi. Berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000, implementasinya masih menghadapi hambatan struktural dan budaya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan konsep dasar gender mainstreaming dalam kerja profesional, menelaah urgensi serta tantangan pelaksanaannya, dan merumuskan strategi guna mewujudkan organisasi yang inklusif dan responsif gender. Metode studi pustaka dengan pendekatan normatif dan sosiologis digunakan untuk mengkaji hubungan antara kebijakan, struktur, budaya organisasi, dan transformasi institusional menuju kesetaraan gender. Gender mainstreaming menuntut kepemimpinan visioner, regulasi mendukung, dan perubahan budaya kerja. Hambatan resistensi struktural dan kultural menuntut sinergi kebijakan, edukasi, dan advokasi. Dalam konteks globalisasi, pengarusutamaan gender menjadi pilar penting bagi tata kelola organisasi modern yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan.
Evaluasi Implementasi E-Puskesmas Pada Pelayanan Kesehatan Di UPTD Puskesmas Karang Asam Samarinda Aan Norhasanah; Johan, Herni; Ardan, M.
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.3822

Abstract

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakam kegiatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan puskesmas. SP2TP merupakan sumber pengumpulan data dan informasi ditingkat puskesmas. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas merupakam kegiatan dan pelapiran data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan puskesmas. SP2TP merupakan sumber pengumpulan data dan informasi ditingkat puskesmas. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas merupakam kegiatan dan pelapiran data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan puskesmas. SP2TP merupakan sumber pengumpulan data dan informasi ditingkat puskesmas. Hasil evaluasi pengabdian dapat disimpulkan bahwa efektivitas penerapan e-puskesmas di beberapa tempat cukup baik seperti adaptasi dalam penggunaan e-puskesmas yang cukup cepat dan masih dapat ditingkatkan dengan pelatihan khusus secara berjangka. Namun efektivitas pada penerapannya dinilai masih kurang karena tidak terpenuhinya sumber daya pada puskesmas yang terjadi pada aktivitas kinerja staff. Hal ini dapat menjadi referensi bagi penerapan e-puskesmas di UPTD Puskesmas Karang Asam Samarinda agar memberikan pelayanan e-puskesmas yang efektif di kemudian hari.
Sosialisasi Penerapan Sistem Pembayaran Di UPTD Sempaja riska bella, agustina; Johan, Herni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5076

Abstract

Pengabdian ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan kurangnya penerapan sistem pembayaran digital menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS). Sistem pembayaran digital merupakan suatu sistem pembayaran yang proses transaksi pembayarannya menggunakan media elektronik ataupun digital. Dengan menggunakan pembayaran digital memberikan kemudahan bagi individu dalam melakukan transaksi secara otomatis dan juga semakin berkurangnya kemungkinan individu terkena berbagai tindakan kriminal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Selanjutnya, analisis fishbone diterapkan untuk mengidentifikasi penyebab utama masalah yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah awal yang dilakukan adalah pemasangan banner informatif di berbagai lokasi strategis di area Puskesmas. Banner tersebut dirancang dengan tampilan yang menarik dan informatif , memuat informasi penting tentang QRIS, manfaatnya dan cara penggunaannya. Pemasangan banner bertujuan untuk menarik perhatian pengunjung dan memberikan informasi dasar mengenai sistem pembayaran digital ini. Kesimpulannya, kegiatan pemasangan banner dan sosialisasi mengenai penerapan sistem pembayaran digital QRIS di Puskesmas Sempaja menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat terhadap penggunaan QRIS. Diharapkan, dengan pengetahuan yang lebih baik ini maka masyarakat akan lebih terbuka untuk beralih ke metode pembayaran digital yang lebih efisien dan aman.
Pengaruh Persepsi Sarana dan Prasarana Terhadap Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Siaga Al-Munawwarah Samarinda Claudia, Maria Cindi; Johan, Herni; Nurhasanah, Nurhasanah
El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam Vol. 6 No. 11 (2025): El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmal.v6i11.9973

Abstract

Service Quality is a key to improving patient statisfaction in hospitals. Adequate facilities and infrastructure not only support hospital operations but also directly influence patients’ perceptions of service quality. This study aims to analyze the effect of perceptions of facilities and infrastructure on service quality at Siaga Al-Munawwarah Hospital in Samarinda. The study employed a quantitative approach with a cross-sectional design. The study population involved 57.923 outpatients, with a sample of 270 respondents selected through simple random sampling. Data collection was conducted through structured interviews using a questionnaire. Data were analyzed univariately and bivariately using the Wilcoxon test to assess the relationship between variables. Based on analysis, the respondents’ characteristics were as follow: the gender of respondent was predominantly female, totaling 167 individuals (62%); the age group was mostly 31-50 years, with 128 individuals (47%); the most common occupation was housewife, totaling 155 individuals (43%); and the majority of the questionnaires were filled out by the patients themselves, amounting to 165 individuals (61%). The distribution of respondents’ perceptions of facilities and infrastructure showed that 20% fell into the low category, 65% into the medium category, and only 15% into the high category. Meanwhile, the distribution of service quality responses revealed that the highest percentage was in the low category qt 66%, followed by 15% in the high category. The results of this study indicate a p-value of 0.01 (less than 0.05), thus the null hypothesis (Ho) is rejected. The conclusion of this study is that there is a significant relationship between perceptions of facilities and infrastructure and service quality at Siaga Al-Munawwarah Hospital in Samarinda.