Wiwin Lismidiati
Departemen Keperawatan Anak Dan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

Published : 51 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Upaya Penurunan Aktivitas Seksual Pranikah Melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Kesetaraan Gender Ika Parmawati; Wenny Artanty Nisman; Wiwin Lismidiati; Sri Mulyani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 6, No 1 (2020): Maret
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.088 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.38144

Abstract

Perkembangan organ reproduksi dan ketidaksetaraan peran gender dalam masyarakat meningkatkan kerentanan remaja putri untuk mengalami pemaksaan seksual. Pendidikan kesehatan reproduksi yang membahas kesetaraan gender diketahui dapat membantu remaja dalam mengontrol dorongan seksual dan menurunkan kejadian pemaksaan seksual. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah 64 siswi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Kulon Progo. Pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender disampaikan melalui metode diskusi kelompok kecil (focus group discussion) dengan modul, konsultasi pribadi dengan media elektronik, dan ceramah yang dilaksanakan pada September 2017. Skor pengetahuan, sikap, dan efikasi diri remaja yang diperoleh melalui pre-test dan post-test diuji normalitasnya dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan taraf kepercayaan 95%. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal pengetahuan, sikap, dan efikasi diri tentang seksual kesehatan reproduksi antara sebelum dan sesudah pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender dengan p-value (p) <0,05. Skor pengetahuan, sikap, dan efikasi diri seksual setelah pelaksanaan pendidikan kesehatan lebih besar daripada sebelum pendidikan kesehatan dilaksanakan. Dengan demikian, pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi berbasis kesetaraan gender dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan efikasi diri remaja putri.
Perbedaan Kemampuan Adaptasi pada ibu hamil risiko tinggi dan risiko rendah primigravida trimester pertama Mutia Nadra Maulida; Intansari Nurjannah; Wiwin Lismidiati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Kehamilan diawali oleh peristiwa konsepsi hingga usia kehamilan mencapai 38-42 minggu. Selama proses tersebut, ibu hamil mengalami perubahan sehingga dibutuhkan kemampuan adaptasi untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama masa kehamilan yang akan terjadi baik pada ibu hamil yang berisiko tinggi maupun yang berisiko rendah terutama primigravida trimester pertama. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat perbedaan kemampuan adaptasi pada ibu hamil risiko tinggi dan risiko rendah primigravida trimester pertama. Metode: Desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Sampel yaitu dalam penelitian ini adalah ibu hamil baik yang memiliki risiko tinggi maupun risiko rendah. Penentuan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan metode consequtive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 responden, 42 responden risiko tinggi dan 42 responden risiko rendah. Penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan antara kelompok ibu risiko tinggi dan risiko rendah dengan derajat kepercayaan 95%, ? = 0,05 bermakna apabila p ? 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kemampuan adaptasi pada ibu hamil risiko tinggi dan risiko rendah primigravida trimester pertama (p < 0,05). Simpulan: Ada perbedaan kemampuan adaptasi pada ibu hamil risiko tinggi dan risiko rendah primigravida trimester pertama. Kata Kunci: kehamilan, kemampuan adaptasi, risiko tinggi, risiko rendah  Abstract Aim: Pregnancy begins with conception until the gestational age reaches 38-42 weeks. During the process, pregnant women experience changes so that adaptation skills are needed to be able to adapt to changes that occur during pregnancy that will occur in both high-risk and low-risk pregnant women, especially first trimester primigravidas. The aim of this study was to see differences in adaptation ability in pregnant women at high risk and low risk of first trimester primigravida. Method: Research design with cross sectional approach. The sample in this study is pregnant women who have high risk and low risk. Determination of sample using non probability sampling technique with consequtive sampling method. The sample in this study amounted to 84 respondents, 42 high risk respondents and 42 low risk respondents. This study used the Mann Whitney test to see the difference between high risk and low risk with 95% confidence level.Result: The results of the study showed that there were differences in adaptation ability in high-risk pregnant women and low-risk first-trimester primigravida (p <0.05). Conclusion: There is a difference in adaptation ability in pregnant women at high risk and low risk of first trimester primigravida.patients. Keywords: pregnancy, adaptability, high risk, low risk 
Differences Use of Yoga and Self-Tapping Towards Long Pain of Primary Dysmenorrhea on Adolescent Mar’atun Ulaa; Wiwin Lismidiati; Elsi Dwi Hapsari
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 1, No 3 (2017): Indonesian Journal Of Nursing Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.298 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.1370

Abstract

Background: Dysmenorrhea is a common complaint in young women, characterized by pain. Dysmenorrhea pain has a significant impact on women's lives, such as limitations in daily activities. Primary dysmenorrhea can be treated using yoga and self-tapping. Objective: understanding differences on use of Complementary and Alternative Medicine (CAM), such as yoga and self-tapping towards changing long pain of primary dysmenorrheal.  Method: Study was conducted by quasi experiment with nonequivalent pretest-posttest control group design. Study was conducted on November 2016 until February2017 in SMK “A” Pedan Klaten and SMK “B” Klaten. Sample of study amounted 88 respondent divided on 47 respondents on experimental group and 41 respondent as control group. The experimental group was given a yoga intervention; control group was given self-tapping. Measuring tool using Numerical Rating Scale (NRS). Data analysis using t-test for independent sample, Mann-Whitney test and Wilcoxon.Result: Statistically yoga and self-tapping were equally effective in reducing the long pain of primary dysmenorrheal with p values of 0.000 and 0.012 respectively. Clinically yoga is more effective in reducing the long pain of primary dysmenorrhea with mean 1,49 compared with self-tapping 0,46.Conclusion: Yoga become more effective intervention on reduction long pain of primary dysmenorrhea compared to self-tapping.
Gambaran Pengetahuan tentang Pencegahan Kanker Serviks dengan Vaksin HPV pada Mahasiswi S1 Keperawatan di Daerah Istimewa Yogyakarta Rafita Ramdan Nurul Fuadah; Wenny Artanty Nisman; Wiwin Lismidiati
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.762 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.44248

Abstract

Background: Lack of knowledge is one of the factors that may lead to an increase risk of cervical cancer. Lack of the knowledge can also affect the attitude of a health worker to the patient. Therefore, it is important to find out the knowledge about cervical cancer prevention with HPV vaccine among undergraduate nursing students. Moreover, the research around this topic is underexplored.Objective: To know the level of knowledge of cervical cancer prevention with HPV vaccine among undergraduate nursing students.Method: This research is a descriptive qualitative research. The sample taken consists of 95 female students from two universities, recruited by simple random sampling and consecutive sampling. The instrument used in this study was a cervical cancer prevention knowledge questionnaire with HPV vaccine compiled by researchers. Validity test result was r >0,174 and reliability test result was 0,460. The data analisys was conducted through univariat technique.Result: The results show that total of 49 (52%) respondents have general knowledge regarding cervical cancer and the HPV vaccine. For details per domain, most respondents had good knowledge of cervical cancer risk factors (94,7%), signs and symptoms of cervical cancer (56,8%), and causes of cervical cancer (51,6%), and HPV vaccine administration (44,2%). While in the domain of understanding and administering vaccines the majority of respondents still have less knowledge (81,1% and 55,8%).Conclusion: Nursing undergraduate students have good knowledge about cervical cancer prevention with HPV vaccine, but knowledge on some indicators is still lacking. Knowledge about cervical cancer prevention with HPV vaccine in nursing undergraduate students still needs to be improved especially in indicators of understanding cervical cancer, causes, signs and symptoms of cervical cancer and the administration of HPV vaccine. ABSTRAKLatar Belakang: Rendahnya pengetahuan merupakan salah satu faktor penyebab  tingginya kejadian kanker serviks. Pengetahuan yang rendah juga dapat memengaruhi sikap seorang tenaga kesehatan terhadap pasien. Sementara, penelitian terkait tingkat pengetahuan pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV pada mahasiswi keperawatan, masih sedikit. Oleh karena itu penelitian terkait pengetahuan pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV pada mahasiswi keperawatan perlu dilakukan.Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswi S1 Keperawatan tentang pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Responden penelitian adalah mahasiswi di 2 universitas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 mahasiswi dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan yang disusun oleh peneliti dengan hasil uji validitas (r > 0,174) dan reliabilitas sebesar 0,460. Analisis data dilakukan secara univariat.Hasil: Sebanyak 49 (52%) responden mempunyai pengetahuan baik. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik terkait faktor risiko kanker serviks (94,7%), penyebab kanker serviks (51,6%), tanda dan gejala kanker serviks (56,8%) dan pemberian vaksin HPV (44,2%). Namun, responden masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengertian kanker serviks dan pemberian vaksin HPV (81,1 % dan 55,8%).Kesimpulan: Secara umum mahasiswi S1 keperawatan memiliki pengetahuan baik mengenai pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV, namun pada beberapa indikator pengetahuan mahasiswa masih kurang. Pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV pada mahasiswi S1 Keperawatan masih perlu ditingkatkan terutama pada indikator pengertian kanker serviks, penyebab, tanda dan gejala kanker serviks dan pemberian vaksin HPV.
Hubungan Pelaksanaan Discharge Planning dengan Tingkat Kecemasan dan Kesiapan Pulang pada Pasien Post Sectio Caesarea Arif Annurrahman; Retno Koeswandari; Wiwin Lismidiati
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.081 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.44271

Abstract

Background: Fear of of post caesarean section (CS) pain and complication can be the sources of fear and anxiety for the mother during the puerperium period. Moreover, the relatively short length of stay for post-CS mothers cannot cover the entire length of care until the mother is cured. Discharge planning can improve patients and their families confidence in performing proper treatment independently after home arrival.Objective: To identify the correlation between discharge planning, anxiety level, and readiness for discharge among post-CS patients in Yogyakarta hospital.Methods: This quantitative research was a descriptive correlational study with cross sectional design. Respondents of this research were both, post elective and emergency CS patients who were hospitalized in a postpartum ward in a hospital in Yogyakarta. Thirty patients participated in this study. Readiness for Hospital Discharge Scale (RHDS), Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), and discharge planning overview questionnaire were used as research instruments in this research. Data were analyzed by Spearman Rank non-parametric correlation test.Results: More than half (70%) of total respondents had low discharge planning quality. Furthermore, most of the respondents (90%) had normal anxiety, and half of total respondents (53,3%) had moderate readiness for discharge. The correlation test showed there was no correlation between discharge planning and anxiety level (r=-0,008; p value = 0,967). However, there was a statistically significant correlation between discharge planning and readiness for discharge (r=0,434; p value = 0,017).Conclusion: There was a statistically significant correlation between discharge planning and readiness for discharge. In contrast, there was not any correlation between discharge planning and anxiety level of post CS patients. ABSTRAKLatar Belakang: Selama periode nifas, rasa takut akan nyeri dan komplikasi post-SC dapat menjadi sumber ketakutan dan kecemasan bagi ibu. Lama rawat inap ibu post SC yang relatif singkat tidak mampu mencakup keseluruhan perawatan sampai ibu sembuh. Pemberian discharge planning dapat meningkatkan kepercayaan diri pasien dan keluarga dalam perawatan mandiri setelah pulang ke rumah.Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan gambaran discharge planning pada pasien post SC dengan tingkat kecemasan dan kesiapan pulang pasien di salah satu rumah sakit di Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah semua pasien post SC baik elektif maupun emergensi yang dirawat inap di ruang post partum di salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Jumlah responden penelitian adalah 30 orang dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan antara lain Readiness for Hospital Discharge Scale (RHDS), Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dan kuesioner gambaran discharge planning. Data dianalisis menggunakan uji korelasi non-parametrik Spearman Rank. Hasil: Lebih dari setengah responden (70%) memiliki kualitas discharge planning kurang, mayoritas responden (90%) memiliki kecemasan normal, dan mayoritas responden (53,3%) memiliki kesiapan pulang sedang. Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan antara discharge planning dengan tingkat kecemasan (r=-0,008; p=0,967), namun ada hubungan discharge planning dengan tingkat kesiapan pulang (r=0,434; p=0,017).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara discharge planning dengan tingkat kesiapan pulang namun tidak terdapat hubungan antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pasien post SC.
Gambaran Pengetahuan Pencegahan Kanker Serviks dengan Vaksin Human Papillomavirus pada Siswi SMP di Yogyakarta Apriyati Dwi Rahayu; Widyawati Widyawati; Wiwin Lismidiati
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.36 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.44282

Abstract

Background: Lack of knowledge is one of the factors that can lead to an increase in the incidence of cervical cancer. Adolescents knowledge on Human Papillomavirus (HPV) vaccine can improve their attitude towards cervical cancer prevention. Therefore, it is necessary to do research related to knowledge about cervical cancer prevention with the HPV vaccine.Objective: To know the overview of knowledge of cervical cancer prevention with HPV vaccine among female junior high school students in Yogyakarta.Method: This research is a descriptive qualitative research. The respondents were female students of two Junior High School in Yogyakarta. The sample were consisting of 97 students by applying simple random and consecutive sampling techniques. The instrument used in this research was a modified questionnaire from previous research, with the result of the validity and reliability test was 0,463. Data was analyzed using univariate analysis.Results: The results showed that 57 of the respondents (59%) have good knowledge. As many as 33 of total respondents (34%) had good knowledge about the definition of cervical cancer, 67 of the respondents (69%) had good knowledge about the cause of cervical cancer, and 83 of the respondents (86%) had good knowledge of cervical cancer signs and symptoms. In addition, as many as 65 of the respondents (67%) had good knowledge of cervical cancer risk factors and 55 of the respondents (55%) had good knowledge of the HPV vaccine.Conclusion: There are several aspects of cervical knowledge which are in high levels, i.e. cervical cancer causes, risk factors, and symptoms. On the other hand, low levels are gained for knowledge on cervical cancer definition and HPV vaccine delivery. ABSTRAKLatar Belakang: Pengetahuan yang rendah merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kejadian kanker serviks. Pengetahuan remaja tentang vaksin Human Papillomavirus (HPV) dapat meningkatkan perilaku dalam mencegah kanker serviks. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian terkait pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV.Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV pada siswi SMP di Kota Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah siswi pada dua SMP di Kota Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 siswi dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dimodifikasi dari penelitian sebelumnya, dengan hasil uji validitas dan reliabilitas sebesar 0,463. Analisis data dilakukan secara univariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum 57 responden (59%) mempunyai pengetahuan yang baik. Sebanyak 33 responden (34%) mempunyai pengetahuan yang kurang terkait definisi kanker serviks, 67 responden (69%) mempunyai pengetahuan yang baik terkait penyebab kanker serviks, dan 83 responden (86%) mempunyai pengetahuan cukup baik terkait tanda dan gejala kanker serviks. Selain itu, sebanyak 65 responden (67%) mempunyai pengetahuan baik terkait faktor risiko kanker serviks dan 55 responden (55%) mempunyai pengetahuan yang baik terkait pemberian vaksin HPV.Kesimpulan: Pengetahuan responden terkait penyebab kanker serviks, faktor risiko kanker serviks, dan tanda gejala kanker serviks sebagian besar berada pada tingkat baik. Sementara pengetahuan responden terkait definisi kanker serviks dan pemberian vaksin HPV berada pada tingkat kurang.
Hubungan Nyeri Menstruasi dengan Konsentrasi Belajar pada Siswi SMA Negeri di Wilayah Cangkringan Rina Dewi Anggraeni; Wiwin Lismidiati; Totok Harjanto
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.435 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.56586

Abstract

Background: Menstruation marks an important process in the life of adolescent girl because it shows that the adolescent is mature sexually. One of the occurring menstrual disorders is menstrual pain. Menstrual pain might hinder learning activities such as decreasing learning concentration, reducing sports activities, and skipping class, school, or social activities.Objective: To determine the relationship between menstrual pain and students’ learning concentration in a public high school in Cangkringan District.Method: This research used analytic survey with cross sectional research design. The sample was 37 female students at class X (Tenth) in a public high school in Cangkringan District. The data were obtained using two instruments, i.e. Visual Analog Scale (VAS) to measure the level of menstrual pain and Wechsler Adult Intelligance Scale (WAIS) to measure the respondents’ learning concentration. Data were analysed using Pearson Correlation Test.Result: The data analysis showed that most of the respondents had mild menstrual pain, 28 (75,7%) in their first cycle and 22 (59,5%) in second cycle. During luteal period (the last 14 days of menstrual cycle), most of the respondents (68% in first cycle and 78% in second cycle) had good learning concentration. On the other hand, during menstruation period, most of them (76% in the first cycle and 78% respondents in the second cycle) had less learning concentration. The result of Pearson Correlation Test showed significant relationship (p≤0,05) between menstrual pain and students learning concentration (p=0,000*, r = -0,663).Conclusion: There was a significant relationship between menstrual pain and students learning concentration in a public high school in Cangkringan District. ABSTRAKLatar belakang: Menstruasi menandai proses penting dalam kehidupan remaja putri karena menunjukkan kematangan seseorang secara seksual. Salah satu gangguan menstruasi yang dapat terjadi adalah nyeri menstruasi. Dampak nyeri menstruasi antara lain siswa dapat mengalami penurunan konsentrasi belajar, kurangnya aktivitas olahraga dan aktivitas sosial, serta absen pada saat jam pelajaran.Tujuan: Mengetahui  hubungan  nyeri  menstruasi  dengan  konsentrasi  belajar  siswi  di  salah  satu  SMA Negeri di Kecamatan Cangkringan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian yang digunakan adalah siswi kelas X di sebuah SMA Negeri di Kecamatan Cangkringan sebanyak  37  responden.  Data  diperoleh  dengan  2  instrumen  yakni  Skala  Analog  Visual  (SAV)  untuk mengukur  tingkat  nyeri  menstruasi  dan Wechsler  Adult  Intelegence  Scale (WAIS)  untuk  mengukur konsentrasi belajar responden. Analisis penelitian menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil: Sebagian  besar  responden  mengalami  nyeri  menstruasi  ringan (75,7%  pada  siklus  pertama dan pada 59,5%siklus kedua). Pada masa luteal (14 hari terakhir masa menstruasi) sebagian besar responden memilikikonsentrasi belajar yang baik (68%pada siklus pertama dan 78%pada siklus kedua). Pada fase menstruasi, sebagian besar responden mengalami kurang konsentrasi (76%pada siklus pertama dan 78%pada  siklus  kedua).  Hasil  uji  korelasi Pearsonmemperlihatkan  hubungan  yang  signifikan  antara  nyeri menstruasi dengan konsentrasi belajar siswi (p= 0,000,r = -0,663).Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara nyeri menstruasi dan konsentrasi belajar siswi di salah satu SMA Negeri di Kecamatan Cangkringan.
Gambaran Dukungan Suami Terhadap Istri yang Menjalani Persalinan di Usia Remaja Nika Susanti; Wiwin Lismidiati
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.654 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.56594

Abstract

Background: Adolescent pregnancy is a pregnancy that occurs at age under 20 years old. Adolescent pregnancy can cause both physical and psychological complications, especially during labor because adolescent doesn’t have mature reproductive organs. Adolescent facing labor will also experience fear and anxiety. It is necessary to know the role of the husband towards his wife having labor in adolescence age.Objective: This study was aimed to describe the husband support toward wife laboring at the stage of adolescence.Methods: This research was a quantitative descriptive cross-sectional design. As many as 46 husbands were recruited for samples using total sampling method. The instruments used in this study was a questionnaire of husband support in labor modified by the researcher based on literature study results. The data analysis used univariate using descriptive analysis and bivariate analysis using chi-square.Results: In general, the husband’s support given to his wife during labor in adolescence was in the high support category (60,9%). More than 50% of respondents gave emotional, informational, and instrumental support in the high category. Value support has the highest category (73,9%). External factors affecting the husband support were education (p-value = 0,004) and salary (p-value = 0,029).Conclusion: Support given by the husbands is high toward wife laboring at the stage of adolescence is in the high category. ABSTRAK Latar  belakang: Kehamilan  remaja  adalah  kehamilan  yang  terjadi  pada  usia  di  bawah  20  tahun. Kehamilan remaja dapat menimbulkan komplikasi baik fisik maupun psikologis terutama saat persalinan. Remaja  yang  menghadapi  persalinan  juga  akan  mengalami  ketakutan  dan  kecemasan. Untuk  itu  perlu diketahui peran suami pada istri yang menjalani persalinan di usia remaja.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan suami terhadap istri yang menjalani persalinan diusia remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak46 orang suami dengan menggunakan tekniktotal sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner dukungan suami dalam persalinan yang telah dimodifikasi peneliti dari hasil studi pustaka. Analisa univariat menggunakan analisis deskriptif, analisis bivariate menggunakan chi-square.Hasil: Dukungan suami secara umum yang diberikan kepada istri saat menjalani persalinan di usia remaja termasuk kategori dukungan tinggi (60,9%). Dukungan penilaian mendapat kategori tinggi terbanyak yaitu sebesar 73,9%, sementara jenis dukungan instrumental paling sedikit (58,71%). Faktor yangberhubungan dengandukungan suami adalah pendidikan (p-value= 0,004) dan penghasilan (p-value = 0,029).Kesimpulan: Dukungan persalinan yang diberikan oleh suami terhadap istri usia remaja termasuk dalam kategori tinggi.
Kecemasan dan Persepsi Pasien Kanker Ovarium dengan Kemoterapi setelah Terapi Smartphone-Based Virtual Reality (S-VR): Studi Kasus Made Satya Nugraha Gautama; Wiwin Lismidiati; Farida Widayati
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.748 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.67529

Abstract

Background: Chemotherapy is a systemic modality for cancer patients and has physical and psychological side effects. Psychological problems usually arise most often when undergoing chemotherapy. Not a few patients feel anxiety and negative perceptions when diagnosed with cancer, undergo surgery, or have an IV inserted to get chemotherapy drugs. Virtual Reality (VR) is a technology-based non-complementary therapy that has the potential to be involved as an alternative in the management of symptoms of cancer patients.Objective: To describe the effects of using Smartphone-Based Virtual Reality (S-VR) on the level of anxiety and perceptions of cancer patients during chemotherapy.Methods: A case study of ovarian cancer patient undergoing chemotherapy and were given Smartphone -Based Virtual Reality (S-VR) treatment.Results: The results obtained were a decrease in situational anxiety facing chemotherapy from a score of 40 (moderate anxiety) to a score of 21 (mild anxiety), decreased in pulse rate, and a significant increase in the perception score (28.6%) (less perception) to 94.3% ( good perception) after getting S-VR intervention during chemotherapy.Conclusion: S-VR can be a technology-based and non-invasive non-pharmacological intervention in reducing anxiety and providing positive experiences for patients during chemotherapy. ABSTRAKLatar Belakang: Tidak sedikit pasien merasakan kecemasan dan persepsi negatif saat didiagnosa kanker, menjalankan pembedahan, atau dipasang infus kemoterapi. Virtual Reality (VR) menjadi salah satu terapi non-komplementer berbasis teknologi yang potensial dilibatkan sebagai alternatif dalam manajemen gejala pasien kanker.Tujuan: Untuk mengetahui efek penggunaan Smartphone-Based Virtual Reality (S-VR) terhadap tingkat kecemasan dan persepsi pasien kanker selama menjalani kemoterapi.Metode: Studi kasus dilakukan pada pasien dengan kanker ovarium yang mendapatkan kemoterapi dan diberikan terapi S-VR. Kecemasan diukur dengan instrument S-AI, pengukuran nadi dan RR. Pengukuran persepsi menggunakan instrument dari Scates.Hasil: Terjadi penurunan kecemasan saat kemoterapi dari skor 40 (kecemasan sedang) ke skor 21 (kecemasan ringan), penurunan frekuensi nadi dan adanya peningkatan secara signifikan skor persepsi (65,7%) (persepsi cukup) menjadi 94,3% (persepsi baik) setelah mendapatkan intervensi S-VR selama  kemoterapi.Kesimpulan: S-VR dapat menjadi intervensi non-farmakologis berbasis teknologi dan non-invasif dalam menurunkan kecemasan dan memberikan pengalaman positif pada pasien selama menjalani kemoterapi.Kata Kunci: 
The Relationship of Knowledge About Puberty with Adolescents Attitude in The Face of Puberty in Adolescents in Junior High School 3 Depok, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta Dwi Agustiana Sari; Wiwin Lismidiati; Melcyanus Patut
Journal of Health (JoH) Vol 3 No 2 (2016): Journal of Health - July 2016
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.866 KB) | DOI: 10.30590/vol3-no2-p98-102

Abstract

Background : Adolescence is a period of transition charaterized by a change in the physical,emisional, and psychological. At puberty occurs maturation of human reproductive organs. The need for knowledge and attitudes of adolescents about puberty in the face of the changes that occur are physical and psychological changes. Purpose : To be able to determine the relationship of knowledge about puberty in adolescent attitude in the face of puberty. Method : This study uses an analytical cross sectional design, Sampling with purposive sampling technique. Research sample totaled 124. The data were analyzed using chi square. Result : As many as 111 people ( 89, 5% ) havw a good level of knowledge about puberty.Adolescent attitude in the face of puberty in supporting categories, namely 114 ( 91,9% ). There is a significant relationship between the variables knowledge with attitude in the face of pubertaladoleschents in junior high school class VII 3 depok, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta ( p= 0,001) Conclusion : There is a significant relationship between the variables knowledge with attitude in the face of pubertal adolescents in junior high school class VII 3Depok, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Co-Authors Ainur Rahma, Ainur Akhmadi Amir, Fadjrianty Fadhilah Anik Rustiyaningsih Anis Widyasari Anisa, Diah Nur Anita, Ayu Apriyati Dwi Rahayu Arif Annurrahman Arina Zulfa Ayyu Sandhi Candra, Novela Eka Christantie Effendy Daniswari, Handitya Detty S Nurdiati Detty S Nurdiati Detty Siti Nurdiati Dias Putri Kusumastuti Dimas Sumunar Dimas Sumunar Dwi Agustiana Sari Dwi Agustiana Sari, Dwi Agustiana Dwi Marlinawati Eka Rora Suci Wisudawati Elsi Dwi Hapsari Ema Madyaningrum Evi Ratnasari Farida Widayati Happy Indah Kusumawati Haryani Helieniastuti, Riris Chintya Heny Suseani Pangastuti Hesti Widuri Hidayah . Hikmahtika Wulaning Akbar Ika Parmawati Ika Parmawati Intansari Nurjannah Itsna Luthfi Kholisa Junitasari, Rizky Kustanti, Anita Lia Dewi, Vivian Nanny Librianty, Rina Lisa Rizky Amalia Lutfan Lazuardi Lutfan Lazuardi Made Satya Nugraha Gautama Mar’atun Ulaa Maulida Rahmawati Emha Maulida, Mutia Nadra Melcyanus Patut Melcyanus Patut, Melcyanus Mia Purnama Mia Purnama Misali, Sri Ayu Candra A. Mohammad Hakimi Muhammad Nur Muladefi Choiriyah Neni Fidya Santi Nika Susanti Nirmala Santiasari, Retty Noer Saudah Noer Saudah, Noer Nuring Pangastuti Nurkhasanah Nurkhasanah Nyoman Kertia Okky Nurlita Sari Ova Emilia Parmawati, Ika Permatasari, Ana Rafita Ramdan Nurul Fuadah Rahmah, Alfiana Maulida Rahmawati, Nadia Rahmawati, Wahyu Retno Koeswandari Retty Nirmala Santiasari Retty Nirmala Santiasari Rina Dewi Anggraeni Rusyda Anshari S Nurdiati, Detty Samutri, Erni Santiasari, Retty Nirmala Santiasari, Retty Nirmala Sarah Nikki Najah Sinta Khrisnamurti Sri Mulyani Srinalesti Mahanani Sudadi Sumarni DW Totok Harjanto Veronica Silalahi Wenny Artanty Nisman Wenny Artanty Nisman, Wenny Artanty Widyawati Widyawati Widyawati Widyawati Widyawati Widyawati Zakaria, Muhamad Abi