Perselingkuhan saat ini menjadi salah satu fenomena yang marak terjadi di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya ditemukan pada remaja yang belum menikah, tetapi juga pada individu yang telah menikah bahkan memiliki anak. Salah satu bentuk perselingkuhan yang menarik untuk dikaji adalah yang terjadi di lingkungan kerja, tepatnya di sebuah perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal (KIK). Di sana, hubungan terlarang antara sesama karyawan sudah menjadi hal yang lumrah dan tidak lagi dianggap asing. Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah interaksi antara rekan kerja, yang sering kali menjadi pemicu munculnya rasa nyaman dan berujung pada hubungan yang tidak seharusnya terjadi. Perselingkuhan kerap terjadi karena adanya intensitas komunikasi dan kedekatan antara karyawan pria dan wanita. Faktor utama yang turut memperparah kondisi ini adalah sistem kehidupan kapitalis yang mendorong terbukanya peluang perselingkuhan, ditambah dengan sikap individu yang tidak menjaga batasan dalam hubungan kerja. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah perubahan kondisi sosial yang berlandaskan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai Zat Pengatur. Penelitian ini juga akan mengulas pendekatan psikoanalisis dengan menyoroti peran Id, Ego, dan Superego dalam merespons dan mengendalikan dorongan tersebut. Harapannya, dari penelitian ini dapat ditemukan beberapa cara untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang seperti perselingkuhan, karena perilaku tersebut bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.