Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI PELAKSANAA PROGRAM PPSYANDU DI DESA KALIREJO KECAMAAN DUKUN KABUPATEN GRESIK (STUDI PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN GIZI BALITA) DINATUL MAJIDAH; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 6 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n6.p%p

Abstract

ABSTRAK EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU DI DESA KALIREJO KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK (STUDI PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN GIZI BALITA) Nama : Dinatul Majidah NIM : 14040674018 Program Studi : S1 Ilmu Administrasi Negara Jurusan : Adiministrasi Publik Fakultas : Ilmu Sosial dan Hukum Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Tjitjik Rahaju, S.Sos., M.Si. Program peningkatan gizi balita di posyandu Desa Kalirejo berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Kalirejo No 7 Tahun 2013 adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi, Kesehatan Ibu dan Anak perlu adanya kesehatan dasar melalui posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan evaluasi pelaksanaan Program Peningkatan Gizi Balita di Posyandu Desa Kalirejo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala Desa Kalirejo selaku pelindung dan penanggung jawab dalam program posyandu, kader Posyandu Desa Kalirejo (Bidan desa, Kepala pengelola posyandu dan anggota-anggotanya), Peserta posyandu maupun orang tua balita posyandu Desa Kalirejo. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fokus penlitian menggunakan 6 kriteria evaluasi menurut William N. Dunn yakni efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program peningkatan gizi balita di posyandu Desa Kalirejo ini secara keseluruhan belum berjalan sesuai dengan tujuan, karena masyarakat atau orang tua balita kurang partisipatif dalam mengikuti kegiatan peningkatan gizi balita di posyandu Desa Kalirejo. Masih terdapat kendala dari segi kecukupan seperti Anggaran Dana Desa Kalirejo belum mencukupi kebutuhan dalam kegiatan peningkatan gizi balita di posyandu Desa Kalirejo, hal tersebut berpengaruh pada alat-alat yang digunakan sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan kurang maskimal. Seperti angka yang dihasilkan dari penimbangan berat badan balita kurang akurat karena posyandu Desa Kalirejo masih menggunakan timbangan yang biasa dalam hal ini bukan timbangan digital. Sehingga kader posyandu masih harus menggali dana tambahan untuk menutupi biaya kekurangan berupa iuran atau uang jimpitan. Melihat masalah yang terjadi, saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya peserta maupun orang tua balita posyandu Desa Kalirejo lebih berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan, namun tetap harus diimbangi dengan koordinasi secara menyeluruh antara kader posyandu dengan masyarakat Desa Kalirejo terkait dengan program posyandu yang tentunya dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Pemerintah kecamatan hendaknya memberikan bantuan hibah berupa uang dalam menunjang pelaksanaan kegiatan peningkatan gizi balita di posyandu Desa Kalirejo. Selain berupa uang bisa juga berupa barang atau alat-alat pendukung pelakasnaan kegiatan program seperti obat-obatan, bahan-bahan PMT, timbangan digital dll. Kata kunci: Evaluasi, Pelaksanaan program, Posyandu.
IMPLEMENTASI PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NO 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR (STUDI PADA PROGRAM BIKE TO WORK DI JALAN JIMERTO-JALAN SEDAP MALAM KOTA SURABAYA) NILA PUTRI RAHAYU; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 7 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n7.p%p

Abstract

Abstrak Peraturan Walikota Surabaya No 1 Tahun 2017 tentang penyelenggaran hari bebas kendaraan merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk mengurangi tingkat polusi udara. Kegiatan Hari Bebas Kendaraan atau yang sering kita kenal Car Free Day (CFD) ini memiliki perbedaan dengan kegiatan CFD pada umumnya, dimana dalam pelaksanaanya dilakukan tidak hanya di Hari Minggu, namun untuk di Jalan Jimerto-Jalan Sedap Malam CFD justru di laksanakan di Hari Jum’at minggu terakhir. Didalam kegiatan ini juga terdapat Program Bike To Work yaitu program yang dilaksanakan bersamaan dengan CFD di Jalan Jimerto-Jalan Sedap Malam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Peraturan Walikota Surabaya No 1 Tahun 2017 tentang penyelenggaran hari bebas kendaraan studi pada program Bike To Work di Jalan Jimerto-Jalan Sedap Malam Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Implementasi Peraturan Walikota Surabaya No 1 Tahun 2017 tentang penyelenggaran hari bebas kendaraan studi pada program Bike To Work di Jalan Jimerto-Jalan Sedap Malam Kota Surabaya secara umum telah dilaksanakan sesuai dengan indikator-indikator dari variabel isi kebijakan dan lingkungan kebijakan tetapi dalam implemetasinya masih ditemukan beberapa kendala yaitu masih ditemukan pegawai yang tidak berpartisipasi dalam melaksanakan program Bike To Work, adanya keterbatasan jarak antara rumah dengan kantor sehingga pegawai Pemerintah Kota Surabaya kesulitan untuk ikut melaksanakan serta adanya parkir ilegal dikarena penetapan zona pengganti ketika pelaksanaan program Bike To Work berjalan di sebabkan keterbatasan wilayah zona parkir. Saran dari peneliti Perlu adanya komunikasi lebih maksimal antara tim pelaksana dengan kelompok sasaran agar program dapat berjalan serta tumbuh rasa solidaritas yang lebih besar, tidak hanya sebatas pada kelompok sasaran guna meningkatkan angka partisipasi program Bike To Work agar kedepannya dapat menjadi contoh bagi masyarakat yang tengah bekerja. Perlu adanya pengarahan secara berkala terhadap para pegawai maupun masyarakat sekitar guna memberi informasi keberadaan program pada kawasan tersebut, serta mengedukasi terkait tujuan serta manfaat yang dirasa baik secara langsung maupun jangka panjang untuk mendukung keberadaan Peraturan Walikota No 1 Tahun 2017. Disediakan dan koordinasi dengan pihak terkait tentang penetapan pengalihan zona parkir khusus pegawai yang mengendarai kendaraan pribadi mereka dikarena jarak tempuh antara rumah dan kantor yang sulit dijangkau dengan hanya menggunakan sepeda kayuh serta masyarakat yang akan beraktifitas di kawasan Jalan Jimerto-Jalan Sedap Malam. Kata Kunci: Implementasi
Implementasi Aplikasi Sistem Siaga Bumi Wali (SIBI) di Kepolisian Resort Tuban BETTY ALFA ROSYDIANA; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 7 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n7.p%p

Abstract

Abstrak Instansi Kepolisian mempunyai kewajiban dalam memberikan pelayanan berupa jasa maupun barang. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memunculkan sebuah Program Promoter (Profesional, Modern, dan Terpecaya) dengan salah satu program prioritasnya “Peningkatan pelayanan publik yang lebih mudah bagi masyarakat dan berbasis teknologi informasi”. Kemudian dijabarkan oleh Polres Tuban melalui aplikasi SIBI yang memudahkan masyarakat untuk melakukan pengaduan kepada Polres Tuban serta memudahkan masyarakat mengakses informasi mengenai Polres Tuban. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah Implementasi Aplikasi Sistem Siaga Bumi Wali (SIBI) di Kepolisian Resort Tuban yang ditinjau berdasarkan teori implementasi Top Down menurut George C. Edward III yang terdapat empat variabel yaitu Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan Implemetasi Aplikasi Sistem Siaga Bumi Wali (SIBI) di Kepolisian Resort Tuban sudah cukup baik yang dilihat dari Sikap dan Komitmen pelaksana yang kuat. Kualitas dan kuantitas Sumber Daya pendukung implementasi aplikasi SIBI juga sudah memadahi. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan seperti ketidak sesuaian pelaksanaan tugas yang dijalankan operator apikasi SIBI dengan SOP aplikasi SIBI. Tidak semua BHABINKAMTIBMAS Polsek menyalurkan informasi tentang aplikasi SIBI kepada masyarakat. Penggunaan sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Twitter yang tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga peneliti memberikan saran yaitu dilakukan rapat koordinasi antar pelaksana untuk mengetahui laporan kinerja operator aplikasi SIBI, pengawasan yang berkala kepada Polsek dalam kegiatan sosialisasi aplikasi SIBI, membuat brosur dan baliho tetang aplikasi SIBI agar memudahkan sosialisasi ke masyarakat. Kata Kunci : Implementasi, Aplikasi, SIBI Abstract Police agencies have an obligation to provide services in the form of services or goods. To improve the quality of service to the community, Indonesian National Police (Polri) gave rise to a program of Promoter (Professional, Modern and Trusted) and one of the priorities program "Improved Public Services Easier for People and Based on Information Technology ". Then described by Departmental Police (Polres) Tuban through SIBI application that allows people to make a complaint to the Police Tuban and facilitate public access to information about Tuban Police. This research is descriptive research using this type of qualitative approach. The focus in this study was the Implementation of System Siaga Bumi Wali (SIBI) applications in the Departmental Police (Polres) Tuban. The focus in this research is using the theory of Implementation by George c. Edward III. Data analysis technique in this research that are that includes communication, resources, Disposition and bureaucratic structure. Data analysis technique in this research that are observation, interviews, and documentation. The results showed that the Implementation of System Siaga Bumi Wali (SIBI) applications in the Departmental Police (Polres) Tuban is good enough that influenced the attitude and commitment of the executor. The quality and quantity of resources supporting application implementation SIBI also was adequate. However, In implementing the program, there are some weakness, such as mismatches of task implementation with SOP by operator of SIBI application. Not all police BHABINKAMTIBMAS distribute information about the SIBI application to the public. The use of social media like Instagram, Facebook, and Twitter are not utilized to the maximum for dissemination to the public. So the researchers advise that coordination meeting between implementers to determine the performance report SIBI application operators, supervision periodically to the police in socialization SIBI applications, make brochures and billboards about the SIBI application in order to facilitate socialization to community Regency of Tuban. Keyword: Implementation, Application, SIBI
IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MELANGKAH DI DESA MODONG KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO ARVIN MAKSUM; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 8 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n8.p%p

Abstract

Abstrak Instansi perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan tujuan dalam bermasyarakat, dituntut bisa memahami dan mengetahui situasi yang ada. Sebagai wujud nyata dari instansi perguruan tinggi berusaha untuk menerapkan dalam bermasyarakat. Salah satu perguruan tinggi yang menerapkan kepedulian terhadap masyarakat yaitu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo(Umsida) membuat sebuah kebijakan yaitu Implementasi Program Desa Melangkah yang di terapkan di Desa Modong Kecamatan Tulangan. Tujuan Penelitian ini dilakukan yaitu untuk lebih mengembangkan potensi sesuai keadaan desa masing-masing dan mengembangkan produk unggulan bagi setiap desa yang bergabung di program desa melangkah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan teori implementasi kebijakan menurut George C. Edward III, yakni komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian bahwa implementasi program desa melangkah di desa Modong Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo sudah cukup baik dan respon masyarakat bisa menerima dengan sikap positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program desa melangkah di desa Modong Kecamatan Tulangan sudah berjalan cukup baik, serta dapat di respon oleh masyarakat khususnya Pemerintah Desa Modong. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan yang sudah dillaksanakan oleh pihak pembuat kebijakan, mulai dari pelatihan kewirausahaan, pelatihan Badan Usaha Milik Desa(BUMDes), pendampingan secara langsung ke Desa Modong. Diharapkan dengan adanya implementasi program desa melangkah ini, bisa memberikan hal yang positif dan menjadikan Desa Modong lebih baik dalam hal pembangunan. Kata kunci :Implementasi, Desa Melangkah, Pembangunan Desa
Evaluasi Program Gerakan Pendampingan Ibu Hamil dan Bayi Risiko Tinggi di Puskesmas Ngronggot Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk SINCE PUSPITA DESIANA YANS KOLLY; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 8 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n8.p%p

Abstract

ABSTRAK Evaluasi Program Gerakan Pendampingan Ibu Hamil dan Bayi Risiko Tinggi di Puskesmas Ngronggot Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk Masalah tingginya angka kematian ibu dan bayi masih menjadi perhatian bagi setiap pemerintah daerah. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Nganjuk berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program yang diusung untuk menanggulangi masalah tersebut adalah program Gerakan Pendampingan Ibu Hamil dan Bayi Risiko Tinggi (Gerdaristi) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2014. Sasarannya adalah seluruh ibu hamil yang tergolong risiko tinggi. Selama pelaksanaannya, ibu hamil risiko tinggi akan didampingi oleh satu orang kader pendamping. Ibu hamil risiko tinggi akan didampingi selama satu periode untuk memeriksakan kehamilannya setiap sebulan sekali di Puskesmas. Tujuannya agar ibu hamil mendapat perhatian dari kader pendamping serta pengawasan dari Puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berfokus pada evaluasi program Gerakan Pendampingan Ibu Hamil dan Bayi Resiko Tinggi (Gerdaristi) di Puskesmas Ngronggot Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk dengan menggunakan teori dari William N. Dunn yang memiliki 6 indikator yaitu Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Pemerataan, Responsivitas dan Ketepatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Gerdaristi di Puskesmas Ngronggot sebagian besar sudah mencapai tujuan yang ditentukan. Sebagian besar kelompok sasaran merasa terbantu dan puas selama menjadi peserta program. Disisi lain masih terdapat beberapa kendala berupa masih ada kelompok sasaran yang kurang aktif, masih terlambatnya Biaya Operasional Kesehatan (BOK) bagi Puskesmas dan kurangnya partisipasi Tim Gerdaristi dalam pelaksanaannya. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah agar penyaluran (Biaya Operasional Kesehatan (BOK) tepat waktu di Puskesmas Ngronggot dan meningkatkan koordinasi dengan kader PKK yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ngronggot. Kata Kunci: evaluasi, ibu hamil risiko tinggi, Gerdaristi. ABSTRACT EVALUATION OF MATERNAL AND HIGH-RISK MENTORING ADVOCACY MOVEMENT PROGRAM AT PUSKESMAS NGRONGGOT NGRONGGOT SUB-DISTRICT NGANJUK DISTRICT The problem of high maternal and infant mortality rates is still a concern for every local government. In response, Nganjuk District Government seeks to reduce maternal and infant mortality rates. The preparation that was carried out to overcome this problem is the Maternal and High-Risk Mentoring Advocacy Movement program (Gerdaristi) which has been implemented since 2014. The target is all pregnant women who are classified as high risk. During its implementation, high risk pregnant women will be accompanied by one assistant. High risk pregnant women will be accompanied for one period to check their pregnancy once a month at the Puskesmas The purpose so that pregnant women can get attention from the assistant and control of the puskesmas itself. This research is a descriptive research with qualitative approach. This research focuses on the evaluation of the Maternal and High-Risk Mentoring Advocacy Movement (Gerdaristi) Program at Ngronggot’s Puskesmas Ngronggot Sub-district Nganjuk District. using the theory of William N. Dunn which has 6 indicators of Effectiveness, Efficiency, Adequacy, Equity, Responsiveness and Accuracy. The results showed that the Gerdaristi program at the Ngronggot’s Puskesmas has largely reached the stated objectives. Most of the target groups feel helpful and satisfied during the program. On the other hand There are still some of target groups who are less active, slow distribution of the Operational Cost of Health (BOK) for Puskesmas and lack of Gerdaristi’s Team participation in the implementation. The advice in this research is to distribute Operational Cost of Health (BOK) on time at Ngronggot’s Puskesmas and improve the coordination with PKK organization located in Ngronggot’s puskesmas.Keyword : Evaluation, high risk pregnant woman, Gerdaristi
IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MASLAHAT DI DESA WONOSARI KECAMATAN GONDANGWETAN KABUPATEN PASURUAN (Studi Kasus Pada Kelompok Batik Jaya Asri Kreasi Wonosari) YUDHA ERICHASARI; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 8 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n8.p%p

Abstract

Abstrak Program Desa Maslahat adalah program inovasi daerah yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi-potensi ekonomi yang ada di desa tertinggal dengan memaksimalkan potensi desa tersebut. Konsep “One Village One Product” dasar pelaksanaan Program Desa Maslahat dengan memaksimalkan potensi desa dan memprioritaskan satu produk unggulannya. Program Desa Maslahat dilaksanakan dengan harapan dapat dapat mempercepat pengentasan kemiskinan dan dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di desa tertinggal untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang sejahtera, produktif, berdaya saing dan mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi Program Desa Maslahat Di Desa Wonosari Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan Pada Kelompok Batik Jaya Asri Kreasi . Adapun narasumber dari penelitian ini adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruanm Tim pelaksana Desa Wonosari dan Anggota Kelompok Batik Jaya Asri Kreasi Desa Wonosari. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ditinjau dari teori George C. Edward dengan menggunakan empat indikator yaitu Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi, Struktur Birokrasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan Program Desa Maslahat dengan menggunakan model implementasi George C. Edward III . Dinas Koperasi dalam menyampaikan isi dan tujuan dari Program Desa Maslahat yaitu melalui sosialisasi dan penyuluhan secara langsung di Desa Wonosari. Sumber daya dalam pelaksanaan Program Desa Maslahat di Desa Wonosari secara kualitas pelaksana program sudah memadai..Dalam penempatan pelaksana program, seperti petugas lapangan dan pengawas lapangan sudah sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Struktur birokrasi merupakan kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan Program Desa Maslahat, seperti petugas lapangan, kepala bidang, dan staff. Namun pada kenyataannya masih ditemukannya kendala pada penelitian ini adalah masih kurang memadai yang ada di Desa Wonosari baik manusia dan infrastruktur, serta masih belum adanya mitra usaha untuk mengembangkan batik tulis tersebut. Seharusnya Dinas Koperasi dan Usaha Mikro lebih aktif lagi dalam pemberian pelatihan agar masyarakat Desa Wonosari memiliki keahlian dan menyediakan mitra usaha agar produk batik tulis Jaya Asri Kreasi Desa Wonosari mampu berkembang lebih maju. Kata Kunci: Implementasi, Program, Desa Maslahat Abstact Village Affairs program is a program for regional innovation which aims to maximize the potential economic potential that exists in the village left behind by maximize the potential of the village. The concept of "One Village One Product" Basic Program execution the village Affairs by maximizing the potential of the village and prioritize a superior product. Village Affairs program implemented in hopes can accelerate poverty reduction and can reduce the number of unemployed in the village left behind to realize a prosperous community conditions, productive, competitive and independent power. The purpose of this study was to describe the implementation of the programme of the village Affairs in the Wonosari village Sub Gondangwetan Regency Pasuruan On Batik Jaya Group Beautiful Creations. As for the interviewees of this study is the head of Department of cooperatives and micro-managing Team Pasuruan Regency Wonosari village and Batik group member Jaya Beautiful Creations Wonosari village. The type of research that is descriptive qualitative approach. Data collected using interviews, observation, and documentation. Technique of data analysis was performed with data collection, data presentation, data reduction, and the withdrawal of the conclusion. Review of the theory of George C. Edward by using four indicators, namely Communication, resources, Disposition, bureaucratic structure. The results of this research explains that the implementation of the programme of Village Affairs by using the implementation model George c. Edward III. Department of Cooperatives in conveying the content and goals of the Program the village Affairs namely through dissemination and outreach directly at the village of Wonosari. Resources in the implementation of the programme of the village Affairs in the Wonosari village in implementing quality programs already adequate.. In implementing such a programme, placement officers and supervisors of field field field and is in compliance with their respective expertise. Bureaucratic structure was collaboration between the parties involved in the implementation of the programme of the village Affairs, as officers of the Court, the head of the field, and staff. But in fact still awaited the constraints on research is still inadequate in the Wonosari village both human and infrastructure, as well as still not the existence of the business partners to develop batik. Should the service of cooperatives and micro enterprises more active again in training delivery in order for the Wonosari village community have expertise and provides business partners so that products batik Jaya Beautiful Creations Wonosari village are able to develop further. Keywords: Implementation, Program, village affairs
PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO RIZA IMTIKHANA; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 8 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n8.p%p

Abstract

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mojokerto tahun 2017 menyebutkan bahwa jumlah penduduk Kota Mojokerto ialah 140.161 jiwa dan luas wilayah hanya 16,47 kilometer. Sehingga hal tersebut menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi yaitu 8.511 penduduk per kilometer persegi (km2) yang dapat menghambat pelayanan publik. Selain itu pemekaran daerah dilakukan karena Kota Mojokerto tidak memenuhi persyaratan sebagai kota dikarenan hanya mempunyai 2 kecamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemekaran kecamatan terhadap efektivitas pelayanan di Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto. Jenis penelitian yang digunakan yaitu asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik Pengambilan Sampel yang dilakukan dengan metode cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pemekaran kecamatan (X) tidak berpengaruh terhadap variabel efektivitas pelayanan public (Y). Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t dan uji F yaitu hasil uji nilai t hitung sebesar -1,611 dengan p-value sebesar 0,110. Nilai tersebut lebih besar dari yang ditetapkan untuk tingkat signifikan 5%, yaitu apabila hasil signifikansi kurang dari 5% maka H0 diterima. Namun pada hasil uji t nilai signifikasi lebih besar dari 5% (0,110 > 0,05). Sedangkan hasil uji F yaitu Fhitung sebesar 2,596 yang berarti kurang dari Ftabel. Sehingga dapat disimpulkan variabel independen (pemekaran kecamatan) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (efektivitas pelayanan publik).Kata Kunci : Pemekaran, Pelayanan Publik.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA SURABAYA (STUDI KASUS UPTD IV DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA SURABAYA) NI WAYAN YESSINTA ARTASARI; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 9 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n9.p%p

Abstract

Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja petugas operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya dibentuk oleh Pemerintah Kota Surabaya berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Prosedur Operasional Standar Penanggulangan Kebakaran. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi petugas operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya (Studi Kasus UPTD IV Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya). Pelaksana kebijakan adalah Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya dan UPTD IV Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini berfokus pada Implementasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya (Studi Kasus UPTD IV Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya) mengunakan teori implementasi milik George C. Edward III dengan 4 indikator yaitu Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi, dan Struktur Birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunikasi antara Dinas Pemadam Kebakaran, UPTD IV dan petugas operasional sudah terjalin baik untuk kelancaran program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan, sumberdaya informasi dan kewenangan sudah tersedia sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan, tetapi sumberdaya anggaran masih belum memadai untuk pemberian insentif. Disposisi program sudah baik karena kerjasama antar organisasi yang terjadi didalamnya sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing – masing. Birokrasi yang terkait mendukung penuh program ini sehingga dapat tercapai tujuan program dengan maksimal. Dengan demikian saran yang dapat diberikan adalah pertama, Pemerintah Kota Surabaya perlu menambahkan dana untuk Dinas Pemadam Kebakaran agar bisa menambah insentif yang diberikan kepada petugas operasional yang turun ke lapangan. Kedua, Pemerintah Kota Surabaya perlu mendirikan pos baru supaya jarak tempuh petugas pemadam kebakaran lebih dekat sehingga response time 15 menit dapat terealisasi lebih baik. Ketiga, perlunya Dinas Pemadam Kebakaran menggalakkan pembentukan SATLAKAR (Satuan Relawan Kebakaran) sebagai bantuan dari masyarakat kepada Dinas Pemadam Kebakaran
IMPLEMENTASI APLIKASI DOKTER KEPENDUDUKAN ONLINE (STUDI PADA LAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GRESIK) Ahmad Rizal Wirawan; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n1.p%p

Abstract

Abstrak Pemerintah Indonesia saat ini menerapkan kebijakan berbasis teknologi pada pelayanan administrasi kependudukan supaya tercipta kemudahan dan efisiensi. Semua daerah wajib menerapkan kebijakan tersebut dan salah satunya adalah Kabupaten Gresik. Dengan meluncurkan aplikasi Dr. Kepo pada akhir tahun 2017 Dispendukcapil Gresik menerapkan pelayanan administrasi kependudukan online yang dinamakan Dr. Kepo yang dapat diakses oleh masyarakat Gresik dengan menggunakan nomor Kartu Keluarga. Dengan demikian maka diharapkan terciptanya pelayanan administrasi kependudukan secara mudah dan cepat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, purposive sampling, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan Implementasi kebijakan aplikasi Dr. Kepo berdasarkan faktor yang mempengaruhi kebijakan publik menurut George C.Edward III yaitu:1) Komunikasi, Dispendukcapil Gresik menyampaikan kebijakan Dr. Kepo kepada register melalui pertemuan tatap muka rutin berdasarkan pembagian wilayah kerja.2)Sumber Daya, Dispendukcapil Gresik mengadakan Bimbingan teknologi kepada para register, menyediakan sarana informasi bagi para register berupa grup media sosial dan memfasilitasi PC serta jaringan internet kepada para register. 3) Disposisi, Implementor Dr.Kepo harus memiliki sikap yang mengetahui tugas dan disiplin masing-masing yang menjadi tanggung jawab. Komitmen, Pemerintah Kabupaten Gresik memberikan tunjangan khusus senilai Rp.250.000,- dalam satu tahun melalui ADD Pemkab Gresik. 4) Struktur Birokrasi, Kebijakan aplikasi Dr. Kepo memiliki SOP yang didasarkan pada Peraturan Bupati Gresik nomor 32 tahun 2016 yang menjadi pedoman pelaksanaan aplikasi Dr. Kepo dan penyelaras tindakan para register. fragmentasi, semua unit kerja instansi pelaksana kebijakan aplikasi Dr. Kepo terlibat dalam proses implementasi karena Kasi dan Staf kerjasama dan inovasi pelayanan Dispendukcapil Gresik menjadi aktor utama karena memiliki wewenang lebih dalam penyebaran tugas dan tanggung jawab kepada para implementor. Saran peneliti adalah menambah sarana sosialisasi kepada pihak eksternal, melakukan survey dan fasilitasi ulang, menambah agenda pertemuan tatap muka rutin. Kata Kunci:Implementasi,kependudukan,onlineAbstract The Indonesian government is currently implementing a technology-based policy on population administration services to create convenience and efficiency. All regions must implement the policy and one of them is Gresik Regency. By launching Dr. Kepo application at the end of 2017 Department of Population and Civil Registration Gresik District implements an online population administration service called Dr. Kepo that can be accessed by Gresik community by using family card number. Thus it is expected to create population administration services easily and quickly. The type of research used in this study is descriptive research with a qualitative approach. The research location is the Gresik Regency Population and Civil Registration Service. Data collection techniques consist of observation, interviews, purposive sampling, and documentation. The data analysis technique is done by collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results of the study show policy implementation of Dr. Kepo application based on factors that influence public policy according to George C.Edrwad III, namely:1.) Communication, Department of population and civil registration Gresik district conveys Dr. Kepo policy to registers through regular face-to-face meetings based on the division of work area.2)Resource, Department of population and civil registration Gresik district conducts technology guidance to registers, provides information facilities for registers in the form of social media groups and also facilitate PCs and internet networks to registers. 3) Disposition, Dr. Kepo’s Implementors must have an attitude that knows each task and discipline that is the responsibility. Commitment, Gresik District Government gives special allowance worth Rp.250.000,- in one year through gresik regional income.4) Bureaucratic Structure, application policy of Dr. Kepo has Standard Operating Procedure based on Regents Gresik Regulations number 32 of 2016 which is guideline for implementation of Dr. Kepo application and becomes align the actions of the registers. Fragmentation, work unit of the policy implementing agency of Dr. Kepo application involved in the implementation process because section chief and cooperation staff and service innovation of Department of Population and Civil Registration Gresik District becomes the main actor because it has more authority in the distribution of tasks and responsibilities to the implementers. Researchers suggestion is to add a means of socialization to external parties, conduct re-survey and facilitation and add to the agenda of routine face-to-face meetings. Key Words: Implementation,population,online
INOVASI LAYANAN POLISI SUROBOYO SOBO KELURAHAN PADA POLRESTABES SURABAYA MUHAMMAD FATHUR ROSYID; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n1.p%p

Abstract

Abstrak SPKT Polrestabes Surabaya sebagai salah satu unit pelaksana tugas pokok kepolisian yang memiliki wewenang memberikan layanan kepada masyarakat Kota Surabaya, menemukan kendala di lapangan yaitu masih banyak masyarakat yang belum bisa memenuhi kewajibannya dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan surat-surat kepolisisan lainnya. Pokok persoalannya adalah waktu layanan yang bersamaan dengan jam kerja dan jangkauan layanan yang dirasa cukup jauh Berdasarkan permasalahan diatas pihak Polrestabes Surabaya membentuk inovasi layanan Polisi Suroboyo Sobo Kelurahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Inovasi Layanan Polisi Suroboyo Sobo Kelurahan pada Polrestabes Surabaya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Fokus penelitian ini adalah Novelty, Effectiveness, Significance, Transferability, Sustainability. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Inovasi Layanan Polisi Suroboyo Sobo Kelurahan Pada Polrestabes Surabaya mampu menjawab keinginan dari masyarakat. Pada kriteria novelty inovasi layanan ini memiliki kebaruan. Kebaruan ini diantaranya adalah cara yang dilakukan yakni dengan datang ke kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Surabaya serta waktu pelaksanaan berada diluar jam kerja. Pada kriteria effectiveness inovasi ini bisa dikatakan efektif. Dimana masyarakat pinggir kota yang merasa terbantu selain itu masyarakat yang merupakan pegawai juga terbantu dengan waktu pelayanan yang berada diluar jam kerja. Pada kriteria significance inovasi ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat pinggir kota dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat yang tidak memiliki waktu pada jam kerja. Pada kriteria transferability inovasi ini mampu untuk dicontoh oleh instansi lainnya. Pada kriteria sustainability menunjukkan besar harapan masyarakat untuk dapat terus mendapatkan layanan bus Polisi Suroboyo Sobo Kelurahan. Kata Kunci: Layanan, Publik, Inovasi Abstract SPKT Polrestabes of Surabaya as one of the main task force units of the police that has the authority to provide services to the people of Surabaya City, found obstacles in the field that there are still many people who have not been able to fulfill their obligations in managing drivers licenses and other police documents. The main problem is the service time which coincides with working hours and service coverage that are considered quite far. Based on the above problems, the Polrestabes of Surabaya formed the Polisi Suroboyo Sobo Kelurahan service innovation. The purpose of this study was to describe Polisi Suroboyo Sobo Kelurahan Service Innovation in Polrestabes of Surabaya. The method used in this study was qualitative descriptive. Data analysis in this study is data reduction, data presentation, and conclusion. The focus of this research is Novelty, Effectiveness, Significance, Transferability, Sustainability. The results of this study indicate that the Polisi Suroboyo Sobo Kelurahan Service Innovation at the Polrestabes of Surabaya is able to answer the wishes of the community. On the criteria of novelty innovation this service has a novelty. This novelty is one of the ways that is done, namely by coming to the villages in the city of Surabaya and the time of execution is outside working hours. In effectiveness criteria, this innovation can be said to be effective. Where the suburban community feels helped besides that the people who are employees are also helped by service times that are outside working hours. In this significance innovation criteria are able to provide benefits to suburban communities and are able to provide solutions to the problems of people who do not have time during working hours. The transferability criteria of this innovation are able to be emulated by other agencies. On the sustainability criteria it shows the great expectation of the community to be able to continue to get the Suroboyo Sobo Kelurahan Police bus service. Keywords: Service, Public, Innovation
Co-Authors Abdur Rohman Achmad Nur Taufik Agus Suryono Ahmad Rizal Wirawan ALDI PERMANA SANTOSO Alifvia Nanda Lutfiana Anisa Anggraeni Anisah Farras Nabilah ARDHIE RADITYA Ariani, Nindy Arista ARIC SAPUTRO Arinda Savitri ARVIN MAKSUM Asmaul Khusna Azizah Ghozali, Wanda Wafiq Badrudin Kurniawan BANGKIT KRISNADY BETTY ALFA ROSYDIANA Cahya Pratama, Andy DANNY SATRIA RACHMANSYAH DEBBY OLIVIA WULANDARI Deby Febriyan Eprilianto Desita Sukma Ramdhani DHIMAS ANDREAN F Dicky Yuda Erdy Permana Dika Yoga Pratama DINATUL MAJIDAH DINI WINANTASARI DISTANTI AYUNINGTIAS DWI ARIESKA SETYANINGRUM Elfrida Ratnawati Eli Kurniasari Eva Roziah FEMI YUNIA DARMASTUTI FERINDA ARDIYANTI FIKRI FANI AHMADI Galih W. Pradana Galih Wahyu Pradana Hanin Sajida, Rania HENDY BING PUTRA HERWINDA FEBRIANI Hiskia Renaldi Setiawan IKA AYU NURROHMAH Indah Prabawati Indriani, Shelvia Dwi INTAN FRIDAY PUSPA SAPUTRI IRFAN BAKHTIAR ISTIQOMAH MUJI NISAA Istiqomah, Nur Faizatul Kiswanto, Arizal LAILATUL FITRIA M Satria Artha Wahab M. Faisal Putra Alamsyah M.Noer Falaq Al Amin Manshuri, Sopyan Marganda, Iman Pasu MARITA DYAH AYU FATIMAH Marshanda, Nisa Aulia Matofani, Alif Ridho MEDRIK PATRIYA WATI Megawati, Suci MEIRINAWATI Meirinawati Meirinawati Melda Fadiyah Hidayat Mendyeta Wahyu Prasetya Meyga Hidayah Wiranti Mulya MIFTAHUL SOLIKHIN Mirna Indarti, Fais Ariska MITA DEVI SUKMAWATI MOCHAMAD DOHAN MOHAMAD ALFIAN ANWARI ARIFIN Mudzakkir, Moh Muhammad Alif Izzuddin Muhammad Annas Subakti Muhammad Farid Ma’ruf MUHAMMAD FATHUR ROSYID Muhammad Firdaus Alamsyah Mutiara Shofiyyahtusya'diah Nabilah Sukmawati NADILA AGITA VIONITA NI WAYAN YESSINTA ARTASARI NILA MAYA PUSPITA DEWI NILA PUTRI RAHAYU NORI KARTIKA TUNGGAL STELA DHARA Novia Agustyas Putri Novinda Dwi Setiawati Nur'aini, Afifah Afifah OLGA NORMALISTIA Paragra Duncan Sentausa Pradana, Galih W. Prameswari, Pradiptia Dwi Ayu Putra, Trisnanto Setyo Putri, Rachmawati Herdianti Qilva Amalia Putri Zainny Ridho Imam Rivaldi RIKO DWI RESTIANTO RIZA IMTIKHANA Rizla Saradia Agustina ROVIYANTI RAZALIA Salsa Izza Shafinaz Sukardi Sasmita, Alvin Nanda Sekardani, Puspita Sari SHAVIRA AYU WULANDARI SINCE PUSPITA DESIANA YANS KOLLY Sindika Ayu Tristiara Gani SITI ANNAFAAH Siti Rochmah Sitohang, Lidya Lestari Sofhiana Sinta Devi SUSIANAWATI Syarifah Nikmah Tauran Tauran Tauran, Tauran Trenda Aktiva Oktariyanda Trisnanto Setyo Putra Ulfa Rahma Hidayah Ulil Albab Nur WAHYU PUJI KURNIAWAN WAHYUNI ANDIATI WISNU YOLANDINI PUTRI YOSA ANGGRAENI YUDHA ERICHASARI Yulistya, Gebriel Irene Zaenal, Siradj Aqshal Raul