Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Program Broadband Learning Center (BLC) di Eks. Wisma Barbara, Kupang Gunung, Kota Surabaya NADILA AGITA VIONITA; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n1.p%p

Abstract

Pesatnya kemajuan teknologi informasi belakangan ini telah banyak diterapkan dalam aktivitas pemerintahan dalam konteks pembangunan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pemerintah Daerah di Indonesia yang menjalankan pemerintahan berbasis teknologi informasi salah satunya adalah Pemerintah Kota Surabaya. Berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 61 Tahun 2016 Pasal 11 Tentang Bidang Layanan Pemerintah Berbasis Elektronik (e-Gov), Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya terus mengembangkan inovasi pelayanan publik berbasis elektronik di berbagai bidang. Salah satu inovasi program yang dibuat oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah program Broadband Learning Center (BLC). Program BLC merupakan bentuk pemberian pelatihan TIK secara gratis dimana masyarakat akan diajarkan berbagai bentuk aplikasi komputer. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel pertimbangan atau sengaja (purposive sampling) dimana peneliti mengambil sampel dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, instruktur BLC serta beberapa peserta BLC yang sudah ditentukan peneliti dan satu sampel dari masyarakat umum diwakili oleh beberapa warga Kupang Gunung yang dipilih secara acak. Berdasarkan hasil penelitian mengenai program Broadband Learning Center (BLC) di Eks. Wisma Barbara, Kupang Gunung dapat disimpulkan bahwa program BLC di Eks. Wisma Barbara belum efektif. Dari 4 (empat) indikator hanya pada indikator sosialisasi program dan pemantauan program yang telah menunjukkan efektif, sedangkan 2 (dua) indikator yang lain pada ketepatan sasaran program, sosialisasi program, dan tujuan program belum efektif. Perlunya mengadakan sosialisasi kembali sangat diperlukan agar masyarakat Kupang Gunung mengetahui adanya program BLC. Kata Kunci : Efektivitas, Teknologi, Informasi dan Komunikasi
Evaluasi Program Keaksaraan Fungsional di Desa Tlambah Kecamatan Karangpenang Kabupaten Sampang Madura MITA DEVI SUKMAWATI; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n2.p%p

Abstract

Program Keaksaraan Fungsional ini sangatlah penting bagi masyarakat penyandang buta aksara. Dengan adanya program ini masyarakat terutama mereka yang tinggal di Desa terpencil akan terbantu dan meningkatkan kesadaran masyarakatterhadap pendidikan. Pada pembelajaran Keaksaraan Fungsional Fungsional ini juga bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat yang merata agar mampu berperan di tengah-tengah masyarakat yang sesuai dengan kemampuan dalam bidangnya masing-masing. Mayoritas masyarakat Kabupaten Sampang bermata pencaharian sebagai petani, sebagian kecil pedagang. Rata-rata kualitas sumber daya manusia (SDM) rendah dengan angka prestasi buta aksara sangat tinggi. sehingga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 49 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan Keaksaraan Fungsional (SK). Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk mendeskripsikan Evaluasi Program Keaksaraan Fungsional di Desa Tlambah Kecamatan Karangpenang Kabupaten Sampang Madura. Fokus dari penelitian ini adalah menggunakan Teori Evaluasi William N.Dunn, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, ketetapan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatakn kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Program keaksaraan Fungsional ini merupakan suatu pembelajaran yang diberikan diluar sekolah untuk masyarakat penyandang buta aksara. Terutama bagi mereka yang tidak bisa menulis, membaca dan menghitung. Hasil dari Evaluasi Program Keaksaraan Fungsional ini masih belum dikatakan efektiv. Karena masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan surat keterangan melek aksara (SUKMA). Kata Kunci : Evaluasi, Program, Keaksaraan, Fungsional
Implementasi Program Bajuku Libas Dosa (Bangkit Menuju Keluarga Religius, Bahagia Sejahtera dengan Orientasi Surga) di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Blitar OLGA NORMALISTIA; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n2.p%p

Abstract

KDRT masih rentan terjadi, tidak hanya pada kota-kota besar di Jawa Timur, tetapi juga di beberapa kabupaten termasuk Kabupaten Blitar. Dengan adanya Program Bajuku Libas Dosa (Bangkit Menuju Keluarga Religius, Bahagia Sejahtera dengan Orientasi Surga) di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Blitar, laporan mengenai kasus KDRT selama tahun 2015-2017 semakin meningkat. Selain itu terdapat kesenjangan antara jumlah kasus KDRT yang telah dilaporkan dan kasus KDRT yang telah ditangani. Hal ini dikarenakan faktor yang muncul dari pola pikir beberapa masyarakat masih menganggap kasus KDRT merupakan sebuah aib keluarga. Ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan pelaksana dengan kasus yang ditangani juga menjadi permasalahan dalam pelaksanaan. Penelitian bertujuan mendeskripsikan implementasi Program Bajuku Libas Dosa (Bangkit Menuju Keluarga Religius, Bahagia Sejahtera dengan Orientasi Surga) di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Blitar. Pendekatan Penelitian adalah kualitatif deskriptif, dengan fokus penelitian model implementasi kebijakan publik milik Donald P. Warwick. Lokasi penelitian di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Blitar. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan yang dilakukan oleh P2TP2A Kabupaten Blitar telah membuahkan hasil. Pada tahap implementasi terdapat dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat. Peneliti memberi saran menambah fasilitas mobil Perlindungan Perempuan dan Anak dan perbaikan pada websites P2TP2A Kabupaten Blitar. Kata Kunci : Kekerasan, Perlindungan, Implementasi
IMPLEMENTASI PROGRAM BLOOD JEK DI UTD PMI KABUPATEN LUMAJANG ROVIYANTI RAZALIA; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n2.p%p

Abstract

Abstrak Salah satu alternatif penanggulangan distribusi darah di Kabupaten Lumajang, UTD PMI Kabupaten Lumajang menjalankan program Blood Jek. Program Blood Jek adalah sistem layanan yang dirancang untuk menjamin kualitas darah, menjaga keualitas darah, dan memudahkan permintaan darah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian yang digunakan adalah variabel komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan sudah cukup baik dalam penyampaian informasi yang dilakukan oleh pelaksana program kepada kelompok sasaran, kejelasan informasi belum cukup baik karena ketidaklengkapan identitas pasien pada form permintaan darah. Sedangkan untuk konsistensi materi sudah cukup konsisten. Sumber daya manusia dalam pelaksanaan program Blood Jek masih kurang dalam segi jumlah petugas Blood Jek. Fasilitas atau sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program Blood Jek masih kurang baik. Untuk aspek disposisi, sikap implementator program Blood Jek sudah cukup baik, dan adanya insentif yang diberikan kepada implementator juga sudah baik. Sedangkan dalam pelaksanaan program Blood Jek sudah sesuai dengan SOP. Saran dari peneliti yaitu penambahan petugas Blood Jek, penambahan fasilitas sarana sepeda motor dalam layanan program Blood Jek, perbaikan prasarana gedung agar lebih luas dalam pelaksanaan program Blood Jek di UTD PMI Kabupaten Lumajang. Kata Kunci : Implementasi, Distribusi, Darah. Abstarct One alternative for the control of blood distribution in Lumajang Regency, UTD PMI Lumajang Regency runs the Blood Jek program. The Blood Jek program is a service system designed to guarantee blood quality, maintain data quality, and facilitate blood demand. In its implementation, the community and the Hospital understood enough about the Jek Blood program but the lack of blood delivery officers in the Jek Blood program, the number of facilities and infrastructure lacking in the implementation of the Blood Jek program at UTD PMI Lumajang Regency. This research uses descriptive research with a qualitative approach. The focus of the research used is variable communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The results showed that the information provided by program implementers was sufficiently good for the target group, information clarity was not good enough because of the incompleteness of the patients identity on the blood request form. As for the consistency of the material is quite consistent. Human resources in implementing the Blood Jek program are still lacking in terms of the number of Blood Jek officers. Facilities or facilities and infrastructure in the implementation of the Blood Jek program are still not good. For the disposition aspect, the attitude of the Blood Jek program implementer was quite good, and the incentives provided to the implementers were also good. While the implementation of the Blood Jek program is in accordance with the SOP. Suggestions from researchers were the shooting of the Jek Blood Officer, adding motorcycle facilities in the Blood Jek program service, improving building infrastructure to make it wider in the implementation of the Blood Jek program at UTD PMI Lumajang Regency. Keywords: Implementation, Distribution, Blood.
Implementasi Kepariwisataan Berbasis Kearifan Lokal, Seni, Dan Budaya Dayak (Studi Festival Budaya Tira Tangka Balang Di Kabupaten Murung Raya) DEBBY OLIVIA WULANDARI; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n2.p%p

Abstract

AbstrakMeningkatnya perkembangan sektor pariwisata tidak terlepas dari potensi budaya yang ada di Indonesia. Budaya merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga dengan baik oleh para penerus bangsa. Kabupaten Murung Raya sebagai daerah yang mempunyai otonomi berwenang mengatur dan mengurus daerahnya, menyelenggarakan adanya Festival Budaya “Tira Tangka Balang”, sebagai ajang pelestarian budaya dan kepariwisataan daerah berbasis kearifan lokal, seni, dan budaya Dayak. Dimana Festival Budaya “Tira Tangka Balang” diselenggarakan setiap tahunnya pada bulan April di ibu kota Kabupaten Murung Raya, yaitu Puruk Cahu, melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Murung Raya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana implementasi kepariwisataan berbasis kearifan lokal, seni, dan budaya Dayak (studi Festival Budaya “Tira Tangka Balang”). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah teori Implementasi Merilee S.Grindle. Subjek penelitian ini ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari teori Implementasi Merilee S.Grindle, pada content dan context of policy tidak menemukan adanya masalah yang sifatnya menghambat pada pelaksanaan kegiatan Festival Budaya “Tira Tangka Balang”, meskipun masih ada kekurangan seperti pada akses atau kondisi jalan yang harus ditempuh masyarakat dari tiap Kecamatan di Kabupaten Murung Raya, serta tidak ada penyediaan transportasi dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Murung Raya. Adapun saran yang diajukan peneliti adalah perlu adanya peningkatkan pada promosi yang maksimal bagi pelaksanaan Festival Budaya “Tira Tangka Balang” di Kabupaten Murung Raya.Kata Kunci: Implementasi, Pariwisata, Kearifan LokalAbstractThe increasing development of the tourism sector is inseparable from the cultural potential that exists in Indonesia. Culture is a national identity that must be respected and guarded well by the nations successors. Murung Raya Regency as an autonomous region has the authority to regulate and manage its area, holding a "Tira Tangka Balang" Cultural Festival, as a regional cultural and tourism preservation site based on local wisdom, art and Dayak culture. Where the "Tira Tangka Balang" Cultural Festival is held annually in April in the capital city of Murung Raya Regency, namely Puruk Cahu, through the Murung Raya Regency Tourism and Youth Office. The purpose of this study was to analyze and describe how the implementation of tourism based on local wisdom, arts and Dayak culture (study of the "Tira Tangka Balang Culture Festival"). This study uses a descriptive research method with a qualitative approach. The focus of this research is the theory of Merilee S. Grindle Implementation. The subject of this study was determined by purposive sampling technique. Data collection techniques in this study through interviews, observation and documentation. Data analysis is done by data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that from the theory of Merilee S. Grindle Implementation, the content and context of policy did not find any problems that were hampering the implementation of the "Tira Tangka Balang" Cultural Festival, although there were still shortcomings such as access or road conditions that must be taken by the community from each Subdistrict in Murung Raya Regency, and there is no provision of transportation from the Murung Raya District Tourism and Sports Agency. The suggestions put forward by researchers are the need to increase the maximum promotion for the implementation of the "Tira Tangka Balang" Cultural Festival in Murung Raya Regency.Keywords: Implementation, Tourism, Local Wisdom
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN JALAN KABUPATEN DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI MARITA DYAH AYU FATIMAH; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n3.p%p

Abstract

Abstrak Jalan merupakan prasarana infrastruktur dasar yang dibutuhkan manusia untuk dapat melakukan pergerakan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Pembangunan jalan dalam 3 tahun terakhir sendiri cukup masif dilakukan baik di tingkat nasional maupun di daerah. Salah satu daerah yang menjadikan infrastruktur jalan sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan daerah adalah Kabupaten Wonogiri. Bentuk komitmen Bupati Wonogiri dalam rangka melaksanakan pembangunan tersebut dapat dilihat dari konsistensi pembangunan jalan yang dilakukan, terutama adalah pembangunan Jalan Kabupaten. Pada tahun 2018, Kecamatan Selogiri menjadi salah satu Kecamatan yang dipilih untuk dilakukannya pembangunan Jalan Kabupaten. Hambatan yang ditemui di lapangan yaitu terbatasnya sumber daya manusia, peralatan yang rusak, dan kelangkaan bahan material. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah tahap perencanaan meliputi kemampuan staf perencanaan, kemampuan organisasi perencanaan, kemampuan teknik analisis, dan mutu informasi yang dibutuhkan. Sedangkan pada tahap implementasi terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor pendorong meliputi komitmen pimpinan politik, kemampuan organisasi, komitmen para pelaksana, dan dukungan dari kelompok kepentingan. Faktor penghambat meliputi banyaknya pemain (actors), terdapat komitmen atau adanya loyalitas ganda, kerumitan yang melekat pada proyek-proyek itu sendiri, jenjang pengambilan keputusan yang terlalu banyak, dan waktu dan perubahan kepemimpinan. Subjek penelitian ini ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari analisis Implementasi Pembangunan Jalan Kabupaten di Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri yang membuktikan bahwa dari tahap perencanaan sampai tahap implementasi menunjukkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonogiri khususnya Bidang Bina Marga sudah berusaha keras dalam melaksanakan pembangunan jalan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah dengan strategi meningkatkan kualitas jaringan jalan. Walaupun dalam pelaksanaannya terdapat faktor-faktor yang menghambat program tersebut. Adapun saran yang diajukan peneliti adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonogiri perlu mengajukan penambahan sumber daya manusia, terutama yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonogiri perlu melakukan update pada website yang dikelolanya, karena beberapa link tidak dapat diakses. Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonogiri perlu memperhatikan penunjang kegiatan yang bersifat administrasi seperti penyusunan SOP kegiatan pembangunan Jalan Kabupaten. Pembangunan Jalan Kabupaten yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonogiri diharapkan akan terus berjalan meskipun terjadi perubahan kepemimpinan. Kata Kunci: Implementasi, Pembangunan, Jalan Kabupaten. Abstract Roads are the basic infrastructures that humans need to be able to move from one location to another in order to meet the needs. The construction of roads in the last 3 years alone sufficiently massive to do both at the national and regional levels. One area that makes the road infrastructure as one of the main priorities in regional development is Wonogiri. Regent Wonogiri commitment in order to implement such development can be seen from the consistency of road construction is done, especially the construction of district roads. In 2018, District Selogiri become one of the District selected to undertake the construction of district roads. Obstacles encountered in the fieldnamely limited human resources, the damaged equipment, and the scarcity of materials. This type of research is descriptive and qualitative approach. The focus of this research is planning stages include the ability of staff planning, organizational capability planning, capability analysis techniques, and the quality of the information needed. While the implementation phase consists of two factors, namely the driving factors include the commitment of the political leadership and organizational skills, the commitment of the executive, and support from interest groups. Inhibiting factors include the number of players (actors), there is a commitment or their dual loyalty, complexity inherent in the project itself, the level of decision-making is too much, and time and change leadership. This research subject is determined by purposive sampling technique. Data collection techniques used were documentation, interviews, and observations. Data analysis was performed with data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that of the analysis Implementation Road Development District in District Selogiri Wonogiri which proves that the planning phase to the implementation phase shows that the Public Works Department Wonogiri especially of Highways has been trying hard to implement road construction aimed at improving the quality of regional infrastructure with strategies to improve the quality of the road network. Although in practice there are factors that hinder the program. The suggestions made by the researcher is Public Works Department Wonogiri need to propose the addition of human resources, especially those who have become the Civil Service. Public Works Department Wonogiri need to do an update on the website that it manages, since some link is not accessible.Of Highways Department of Public Works Wonogiri need to pay attention to support activities such as preparation of SOPs are administrative district roads development activities. District Road Development carried out by the Public Works Department Wonogiri expected to continue to run even if there is a change of leadership. Keywords: Implementation, Development, District roads.
EVALUASI PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DI DESA BADANG KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG (STUDI PADA SEKTOR KETAHANAN PANGAN) DWI ARIESKA SETYANINGRUM; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n3.p%p

Abstract

Pemerintah Kabupaten Jombang mengeluarkan Peraturan tentang kebijakan program yaitu Program Terpadu P2WKSS yang merupakan program penanggulangan kemiskinan. Program P2WKSS salah satunya melaksanakan kegiatan dengan pemberian bibit hortikultura dan mengadakan pelatihan. Desa Badang Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang merupakan salah satu desa sasaran program P2WKSS dengan yang memiliki potensi keunggulan potensi, yaitu kegiatan pembibitan hortikultura. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Kemudian teknik pengambilan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Fokus penelitian menggunakan model evaluasi William, N. Dunn yaitu efektivitas, efesiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Sementara itu, Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mendeskripsikan evaluasi kegiatan program P2WKSS dalam hal pemberian bibit hortikultural di Desa Badang dalam pelaksanaanya kurang berjalan dengan optimal. Hal ini berdasarkan temuan lapangan peneliti yaitu adanya keterbatasan waktu dari masyarakat utamanya kaum wanita yang tidak sesuai dengan hasil kebijakan yang terlaksana. Tidak ada kejelasan sosialisasi dan kreteria dalam penetapan masyarakat penerima bantuan karena kondisi yang hampir sama diwilayah Desa Badang penerima bantuan membutuhkan bantuan pembibitan hortikultura. Menurut hasil penelitian, saran yang bisa diberikan adalah; 1) Dalam penyampaian informasi kepada kelompok wanita tani, pendamping pelaksana diharapkan lebih kreatif lagi, sehingga pesan yang disampaikan menarik untuk diterima oleh kelompok sasaran, 2) Ibu Nurul selaku Ketua Kelompok Wanita Tani harap selalu mengingatkan masyarakatnya yang menjadi kelompok sasaran dalam program terpadu P2WKSS untuk hadir dalam pelaksanaan kegiatan, 3) Sebaiknya program yang dilaksanakan berkelanjutan dan tidak terhenti dalam satu tahun agar manfaat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh bisa lebih dikembangkan sehingga menciptakan kesejahteraan perempuan, 4) Pemberian benih bibit yang diberikan dari pemerintah kepada kelompok sasaran seharusnya langsung diberikan kepada Kelompok Wanita Tani secara langsung. Kata Kunci: Evaluasi, Program, Hortikultura.
IMPLEMENTASI PROGRAM SIM SAMSAT TERMINAL (+) KERTAJAYA MOJOKERTO SATLANTAS POLRES MOJOKERTO KOTA (Studi pada Pelayanan Perpanjangan Masa Berlaku SIM) DINI WINANTASARI; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n3.p%p

Abstract

Abstrak Sebagai badan penegak hukum, Kepolisian Resort Mojokerto Kota khususnya pada Satuan Lalu Lintas Polres Mojokerto Kota menyediakan suatu program layanan dalam hal Regident SIM yang dinamakan “SIM SAMSAT Terminal (+) Kertajaya Mojokerto” yang di dalamnya terdapat pelayanan perpanjnagan masa berlaku SIM untuk masyarakat di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota yang bertempat di Kompleks Terminal Kertajaya Mojokerto. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitian menggunakan teori pendekatan George Edward III (Agustino 2012:149) yang terdiri dari Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi, Struktur Birokrasi. Teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SIM SAMSAT Terminal (+) Kertajaya Mojokerto telah memenuhi keempat variabel tersebut dan sudah cukup baik dalam pelaksanaannya, meskipun terdapat beberapa kendala dalam hal komunikasi, sumber daya fasilitas, dan kesesuaian SOP. Selain itu jumlah pemohon perpanjangan masa berlaku SIM di SIM SAMSAT Terminal (+) Kerajaya Mojokerto cenderung sepi dibandingkan dengan program layanan yang lainnya, sehingga peneliti menyarankan untuk pihak Satlantas Polres Mojokerto Kota lebih giat dalam melaksanakan sosialisasi program kepada masyarakat. Kata Kunci: Implementasi, Perpanjangan, SIM Abstract As a law enforcement agency, the Mojokerto City Police Department, especially at the Mojokerto City Police Traffic Unit, provides a service program in the case of a Regident SIM called "SIM SAMSAT Terminal (+) Kertajaya Mojokerto" in which there is an extension service for the SIM in the area the law of the Mojokerto City Police Station which is located at the Kertajaya Terminal Complex in Mojokerto. The type of research used is descriptive research with a qualitative approach. While the focus of the research uses the theory of the approach of George Edward III (Agustino 2012: 149) which consists of Communication, Resources, Disposition, Structure of the Bureaucracy. Data collection techniques through interview techniques, observation, and documentation were analyzed using data analysis techniques according to Miles and Huberman which included data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate that SIM SAMSAT Terminal (+) Kertajaya Mojokerto has fulfilled these four variables and has been quite good in its implementation, despite several obstacles in terms of communication, facility resources, and conformity of SOP. In addition, the number of applicants for SIM validation at SIM SAMSAT Terminal (+) Kerajaya Mojokerto tend to be quiet compared to other service programs, so researchers suggested that the Mojokerto City Police Satlantas be more active in conducting program socialization to the community. Keywords: Implementation, Extension, SIM
IMPLEMENTASI PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA DIVISI KAPAL PERANG PT.PAL INDONESIA ISTIQOMAH MUJI NISAA; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 4 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n4.p%p

Abstract

AbstrakKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dalam mendukung pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pemerintah menerbitkan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang wajib dilaksanakan oleh seluruh perusahaan. Salah satunya adalah PT.PAL Indonesia sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang industri galangan kapal dengan resiko pekerjaan tinggi, membutuhkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam mengimplementasikan kegiatan operasional sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi program Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada divisi kapal perang PT.PAL Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian menggunakan model implementasi dari Edward III terdiri dari komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Teknik pengambilan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling.Teknik pendumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa Implementasi program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada divisi kapal perang PT.PAL Indonesia sudah dilaksanakan secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dapat dari apek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Dari aspek komunikasi membuktikan bahwa Informasi mengenai program K3 sudah disampaikan kepada seluruh karyawan melalui divisi dan departemen yang tergabung didalamnya, dengan cara sosialisasi maupun pelatihan yang dilakukan. Dari aspek sumber daya terdiri dari Sumber daya manusia pada divisi kapal perang cukup memadai dan kompeten karena sesuai dengan bidangnya. Akan tetapi, Sumber daya anggaran yang digunakan sering mengalami hambatan dalam proses pengajuannya yaitu terkendala persetujuan pimpinan sehingga memerlukan waktu yang lama dalam pendistribusian Alat Pelindung Diri, maupun kendala dari pihak suplier. Sumber daya peralatan terdiri dari mesin-mesin produksi, alat pelindung diri, dan alat pemadam kebakaran pada setiap unit kerja. Sumber daya informasi dan wewenang terkait dengan keputusan yang diambil oleh kepala biro K3LH pada saat terjadinya kecelakaan kerja. Aspek disposisi, terdiri dari pengangkatan pegawai yang dilakukan harus sesuai dengan kualifikasi, serta Insentif berupa gaji pokok dan tunjangan bahaya. Aspek struktur birokrasi terdiri dari SOP dan fragmentasi. Sop yang ada antara lain: SOP Alat pelindung diri, Sop Kesiagaan dan tanggap darurat, serta SOP setiap bidang pekerjaaan yang tercantum dalam buku petunjuk umum K3LH.Kata Kunci: Implementasi, Program, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)AbstractOccupational Safety and Health is all activities to guarantee and protect the safety and health of workers through efforts to prevent work accidents and work-related diseases. In supporting the implementation of the Occupational Safety and Health program the government issued PP No. 50 of 2012 concerning occupational safety and health management systems that must be implemented by all companies. One of them is PT. PAL Indonesia as a State-Owned Enterprise (BUMN) company engaged in shipyard industry with high employment risk, requiring Occupational Safety and Health programs in implement daily operational activities. The purpose of this study was to describe the implementation of the Occupational Safety and Health program at the PT. PAL Indonesia warship division. The type of research used is descriptive with a qualitative approach. The focus of research using the implementation model of Edward III consists of communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. The source data collection technique in this study uses Purposive Sampling techniques. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results of the study describe that the implementation of the Occupational Safety and Health program at the PT. PAL Indonesia warship division has been carried out to the maximum. This can be seen from the communication, resources, disposition and bureaucratic structure. From the communication aspect, it proves that Information about the K3 program has been delivered to all employees through the divisions and departments incorporated in it, by means of socialization and training carried out. From the aspect of resources consisting of human resources in the warship division is quite adequate and competent because it is in accordance with their fields. However, the budget resources used often experience obstacles in the submission process, which is constrained by leadership approval so that it takes a long time to distribute Personal Protective Equipment, as well as constraints from the supplier. Equipment resources consist of production machines, personal protective equipment, and fire extinguishers in each work unit. Information resources and authority related to decisions taken by the head of the K3LH bureau at the time of workplace accidents. The disposition aspect, consisting of the appointment of employees carried out must be in accordance with the qualifications, as well as incentives in the form of basic salaries and hazard benefits. Aspects of bureaucratic structure consist of SOP and fragmentation. The available soups include: SOP Personal protective equipment, Sop Preparedness and emergency response, and SOP for each field of work listed in the K3LH general guidebook.Keywords: Implementation, Program, Occupational Safety and Health
IMPLEMENTASI PROGRAM KEDIRI SINGLE WINDOW FOR INVESTMENT DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA KEDIRI (STUDI PADA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN) MEDRIK PATRIYA WATI; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 7 No 5 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n5.p%p

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, menuntut pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik terutama pada pelayanan perizinan yang menjadi salah satu pelayanan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Upaya pemerintah yaitu dengan penyelenggaraan pelayanan perizinan secara elektronik, salah satu daerah di Indonesia yang menjalankannya adalah Kota Kediri melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu Program Kediri Single Window for Investment yang dikenal dengan KSWI. Salah satu jenis pelayanan melalui KSWI yang mengalami kendala yaitu pada penerbitan Izin Mendirikan Bangunan. Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan program tersebut meliputi kurangnya pemahaman masyarakat terhadap program, ketidakpatuhan masyarakat untuk mengurus IMB, dan kurangnya koordinasi antar pelaksana. Jenis penelitian ini adalah deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, komunikasi antar organisasi, disposisi implementor, dan lingkungan politik, ekonomi, serta sosial. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Program KSWI terutama pada penerbitan Izin Mendirikan Bangunan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Kediri mampu berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan perbaikan kualitas pelayanan publik. Adapun salah satu saran peneliti bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu P Kota Kediri yaitu agar perlunya pengaturan jadwal untuk koordinasi dengan pihak penyelenggara program yang lain seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang selaku Tim Teknis dalam pelayanan IMB agar penyelesaian pelayanan dapat tepat waktu sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur yang telah ditentukan. Kata Kunci: Implementasi, Program, Izin Mendirikan Bangunan. Abstract The development of information and communication technology is increasingly rapid, demanding the government to improve the quality of public service, especially in licensing service which are one of the service that are often complained of by the public. Government efforts, namely by organizing electronik licensing service, one of the regions in Indonesia that run it is the City of Kediri through the Office of Investment One-Stop Integrates Service namely the Kediri Single Window for Investment Program known as KSWI. One type of service through KSWI is experiencing problems, namely the issuance of Building Contruction Permits. Contraints encountered in the implementation of the program included a lack of public understanding of the program, community disobedience to managing Building licensing, and lack of coordination between implementers. This type of research is descriptive using a qualitative approach. The focus of the research is the size and objectives of the policy, resiurce, characteristics of implementing agents, communication between organizations, disposition of the emplementor, and political, economic, and social environment. Research subject were determined by purposive sampling technique. Data collection techniques using interview, observation and documnetation methods. Analysis of data by collection data, reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results showed that the Implementation of the KSWI Program, especially in the issuance of Building Construction Permits by the Citi of Kediri Investment Service and One-Stop Integrated Services was able to run well in accordance with the aim of improving the quality of public service. One of the researchers suggestion for the Kediri City Investment Service and One-Stop Ontegrated Service is that the need for setting a schedule for coordination with other program organizer such as the Public Works and Spatial Planning Service as the Technical Team in Building permit service so that service completion can be timely in accordance with the determined. Keyword: Implementation, Program Building Permit
Co-Authors Abdur Rohman Achmad Nur Taufik Agus Suryono Ahmad Rizal Wirawan ALDI PERMANA SANTOSO Alifvia Nanda Lutfiana Anisa Anggraeni Anisah Farras Nabilah ARDHIE RADITYA Ariani, Nindy Arista ARIC SAPUTRO Arinda Savitri ARVIN MAKSUM Asmaul Khusna Azizah Ghozali, Wanda Wafiq Badrudin Kurniawan BANGKIT KRISNADY BETTY ALFA ROSYDIANA Cahya Pratama, Andy DANNY SATRIA RACHMANSYAH DEBBY OLIVIA WULANDARI Deby Febriyan Eprilianto Desita Sukma Ramdhani DHIMAS ANDREAN F Dicky Yuda Erdy Permana Dika Yoga Pratama DINATUL MAJIDAH DINI WINANTASARI DISTANTI AYUNINGTIAS DWI ARIESKA SETYANINGRUM Elfrida Ratnawati Eli Kurniasari Eva Roziah FEMI YUNIA DARMASTUTI FERINDA ARDIYANTI FIKRI FANI AHMADI Galih W. Pradana Galih Wahyu Pradana Hanin Sajida, Rania HENDY BING PUTRA HERWINDA FEBRIANI Hiskia Renaldi Setiawan IKA AYU NURROHMAH Indah Prabawati Indriani, Shelvia Dwi INTAN FRIDAY PUSPA SAPUTRI IRFAN BAKHTIAR ISTIQOMAH MUJI NISAA Istiqomah, Nur Faizatul Kiswanto, Arizal LAILATUL FITRIA M Satria Artha Wahab M. Faisal Putra Alamsyah M.Noer Falaq Al Amin Manshuri, Sopyan Marganda, Iman Pasu MARITA DYAH AYU FATIMAH Marshanda, Nisa Aulia Matofani, Alif Ridho MEDRIK PATRIYA WATI Megawati, Suci MEIRINAWATI Meirinawati Meirinawati Melda Fadiyah Hidayat Mendyeta Wahyu Prasetya Meyga Hidayah Wiranti Mulya MIFTAHUL SOLIKHIN Mirna Indarti, Fais Ariska MITA DEVI SUKMAWATI MOCHAMAD DOHAN MOHAMAD ALFIAN ANWARI ARIFIN Mudzakkir, Moh Muhammad Alif Izzuddin Muhammad Annas Subakti Muhammad Farid Ma’ruf MUHAMMAD FATHUR ROSYID Muhammad Firdaus Alamsyah Mutiara Shofiyyahtusya'diah Nabilah Sukmawati NADILA AGITA VIONITA NI WAYAN YESSINTA ARTASARI NILA MAYA PUSPITA DEWI NILA PUTRI RAHAYU NORI KARTIKA TUNGGAL STELA DHARA Novia Agustyas Putri Novinda Dwi Setiawati Nur'aini, Afifah Afifah OLGA NORMALISTIA Paragra Duncan Sentausa Pradana, Galih W. Prameswari, Pradiptia Dwi Ayu Putra, Trisnanto Setyo Putri, Rachmawati Herdianti Qilva Amalia Putri Zainny Ridho Imam Rivaldi RIKO DWI RESTIANTO RIZA IMTIKHANA Rizla Saradia Agustina ROVIYANTI RAZALIA Salsa Izza Shafinaz Sukardi Sasmita, Alvin Nanda Sekardani, Puspita Sari SHAVIRA AYU WULANDARI SINCE PUSPITA DESIANA YANS KOLLY Sindika Ayu Tristiara Gani SITI ANNAFAAH Siti Rochmah Sitohang, Lidya Lestari Sofhiana Sinta Devi SUSIANAWATI Syarifah Nikmah Tauran Tauran Tauran, Tauran Trenda Aktiva Oktariyanda Trisnanto Setyo Putra Ulfa Rahma Hidayah Ulil Albab Nur WAHYU PUJI KURNIAWAN WAHYUNI ANDIATI WISNU YOLANDINI PUTRI YOSA ANGGRAENI YUDHA ERICHASARI Yulistya, Gebriel Irene Zaenal, Siradj Aqshal Raul