Claim Missing Document
Check
Articles

Internalisasi Nilai-Nilai Patriotisme Semboyan Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing pada Pembelajaran Sejarah sebagai Upaya Membangun Karakter Siswa Moh Lutfi; Bambang Subiyakto; Heri Susanto
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.8288

Abstract

Globalisasi membawa dampak negatif berupa nilai-nilai asing yang tak selaras dengan nilai-nilai bangsa. Indonesia yang multikultur memiliki potensi konflik, hal tersebut dapat diatasi melalui pendidikan karakter dengan internalisasi nilai-nilai patriotisme haram manyarah waja sampai kaputing ke dalam aktivitas dan pembelajaran di sekolah. Penelitian deskriptif kualitatif ini akan mengumpulkan data melalui observasi, in-depth interview, dan dokumentasi. Analisis data mengikuti model Miles and Huberman, termasuk reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dikonfirmasi melalui perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Hasilnya terdapat delapan nilai patriotisme dari haram manyarah waja sampai kaputing, termasuk religius, pantang menyerah, bertanggung jawab, cerdas, peduli, disiplin, semangat kebangsaan, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini telah diinternalisasikan dalam aktivitas sekolah dan pembelajaran sejarah, baik bersifat rutin dan insidental. Guru berhasil menginternalisasikan nilai-nilai ini dari materi dan menyampaikannya kepada siswa. Tiga tahapan internalisasi nilai juga telah dijalankan dengan baik oleh sekolah dan guru sejarah.
Kearifan Lokal Nelayan Sungai Desa Anjir Serapat Muara Indriana Wijayanti; Bambang Subiyakto; Muhammad Rezky Noor Handy; Raihanah Sari; Mutiani Mutiani
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 5, No 2 (2024): THE KALIMANTAN SOCIAL STUDIES JOURNAL, APRIL 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v5i2.8912

Abstract

Kondisi lingkungan dan sumber daya alam saat ini tidak banyak menggunakan kearifan lokal dalam pemanfaatannya, dilihat dari adanya pencemaran di wilayah perairan akibat adanya limbah dan penggunaan alat tangkap illegal tentu menjadi ancaman bagi populasi ikan-ikan diperairan tersebut. Hal ini menyebabkan perlu adanya kesadaran dari masyarakat yang tinggal di sekitaran wilayah tersebut untuk menjaga dan melestarikan potensi kemaritiman yang mereka miliki. Satu diantaranya yakni dengan memanfaatkan kearifan lokal. Tujuan dari penelitian ini sendiri yakni Mendeskripsikan bentuk-bentuk kearifan lokal nelayan sungai desa Anjir Serapat Muara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana peneliti menjelaskan mengenai apa saja bentuk-bentuk kearifan lokal nelayan sungai desa Anjir Serapat Muara. Teknik pengumpulan data yang telah dilakukan yakni dengan mengamati jenis alat yang dipakai dan lokasi untuk menangkap ikan, wawancara kepada nelayan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh mereka dan melakukan dokumentasi dalam bentuk foto dan rekaman. Instrumen dalam penelitian yakni peneliti itu sendiri. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Uji keabsahan data dengan menggunakan perpanjangan pengamatan, membercheck dan triangulasi. Pengetahuan lokal nelayan sungai desa Anjir Serapat Muara yakni berupa pengetahuan nelayan dalam menentukan waktu yang tepat untuk menangkap ikan yakni pada malam hari dan mengetahui terjadinya pasang surut air sungai, selain itu para nelayan sungai ini juga memanfaatkan keahlian mereka dalam menangkap ikan dengan menggunakan alat-alat pancing tradisional Banjar seperti rengge, rempa, unjun dan keranjang undang.
Biographical Character Values K.H. Abdul Syukur as a Source for Learning IPS for Strengthening Character Education Akhmad Firdaus; M. Zaenal Arifin Anis; Bambang Subiyakto; Wahyu Wahyu; Herry Porda Nugroho Putro
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 5, No 2 (2024): THE KALIMANTAN SOCIAL STUDIES JOURNAL, APRIL 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v5i2.11644

Abstract

K.H. Abdul Syukur merupakan seorang ulama terkemuka di Kalimantan Selatan, terutama di Pondok Pesantren Darussalam Martapura dan masyarakat di Martapura. K.H. Abdul Syukur mengabdikan dirinya pada pondok pesantren selama 57 tahun dan memimpin pondok pesantren sejak tahun 1992. Selain itu, beliau juga membuka pengajian yang diikuti oleh santri dan masyarakat umum, mengajarkan materi seperti Hadits Bukhari, Tafsir Baidawi, Ilmu Fiqih, serta Muzhab dan Tuhfatul Muhtaz. Beliau juga memegang peran penting di Majelis Ulama Indonesia Banjar sebagai ketua Nazir Masjid Agung Al-Karomah Martapura dan sebagai Mustasyar/sesepuh Nahdatul Ulama cabang Kabupaten Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai karakter yang terdapat dalam biografi ulama K.H. Abdul Syukur dan nilai-nilai ini dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan historis. Penelitian dilakukan di Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, dengan melibatkan MTsN 6 Banjar dan beberapa kantor organisasi terkait. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, studi dokumentasi, dan wawancara. Instrumen penelitian mencakup peneliti, lembar observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada tujuh nilai karakter yang tercermin dalam kehidupan dan aktivitas K.H. Abdul Syukur, yaitu: religius, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, cinta tanah air, tanggung jawab. Penelitian ini juga membahas upaya penguatan karakter dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di MTsN 6 Banjar, yang mencakup kegiatan rutin seperti doa bersama, pelaksanaan salat berjamaah, kegiatan berinfaq, partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan pemasangan poster pahlawan dan ulama di ruangan kelas.
Exploration of Social Studies Learning Resources Based on Religious Activities Taufik Rahman; Bambang Subiyakto; Jumriani Jumriani; M. Ridha Ilhami; Rusmaniah Rusmaniah
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 5, No 2 (2024): THE KALIMANTAN SOCIAL STUDIES JOURNAL, APRIL 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v5i2.10704

Abstract

Sumber-sumber lokal di lingkungan dan budaya sekitar siswa diperlukan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Namun berdasarkan pemanfaatan lingkungan fisik dan juga lingkungan non fisik, belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian sumber belajar IPS yang datang langsung dari lingkungan siswa. Sejalan dengan hal tersebut, di Desa Anjir Serapat Muara terdapat kegiatan keagamaan yang belum dimanfaatkan sebagai sumber belajar, padahal kegiatan tersebut berpotensi menjadi sumber belajar bagi siswa. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan kegiatan keagamaan masyarakat Anjir Serapat Muara. 2). Mendeskripsikan kegiatan keagamaan masyarakat Anjir Serapat Muara sebagai sumber pembelajaran IPS. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Kemudian, validitas data diuji menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan teknis. Hasil penelitian ini adalah: 1). Kegiatan keagamaan Anjir Serapat Muara meliputi doa, MDA, Maulid Habsyi, Majlis Taklim, kelompok Yasinan untuk ibu dan ayah, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi'raj, Idul Fitri dan Idul Adha. 2). Integrasi kegiatan keagamaan masyarakat Anjir Serapat Muara sebagai sumber belajar IPS. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan keagamaan Anjir Serapat Muara dapat digunakan sebagai sumber belajar IPS karena dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam materi interaksi sosial, lembaga sosial, serta keragaman etnis dan budaya di kelas VII Semester I SMP.
Pemanfaatan Daun Kering Berbasis Pendekatan STM pada Peserta Didik SDN Remo Sukma Ayu Kharismawati; Wahyu Wahyu; Deasy Arisanty; Bambang Subiyakto; Mutiani Mutiani
Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor penyebab kerusakan lingkungan khususnya di sekolah adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya pembuangan limbah yang benar. Berdasarkan permasalahan tersebut, guru dapat menerapkan pembelajaran dengan pendekatan STM. Pendekatan STM merupakan satu diantara pendekatan pembelajaran kontekstual yang membantu peserta didik menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemanfaatan daun kering untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengkaji pembelajaran berbasis STM. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dicapai melalui triangulasi sumber dan triangulasi teknis, sedangkan teknik analisis data dicapai melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, diperoleh hasil bahwa peserta didik SDN Remo belum sadar akan kepedulian lingkungan. Beberapa sampah ditemukan di sekitar sekolah. Adanya tumpukan sampah di lingkungan sekolah menjadikan lingkungan sekolah terlihat kotor dan kumuh serta mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Guru mencoba mengatasi masalah ini dengan meningkatkan kesadaran lingkungan dengan mengajarkan peserta didik cara membuat kerajinan tangan dari daun-daun kering. Penelitian terhadap pemanfaatan daun kering di SDN Remo membentuk karakter peduli lingkungan pada peserta didik. Mengajarkan peserta didik untuk memanfaatkan daun-daun kering di sekitar sekolah. Menyertakan pendekatan STM memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman hidup, mengenal permasalahan, menemukan cara dan solusi penyelesaiannya. Selain itu, dapat memberikan wawasan tentang teknologi dan masyarakat.