Claim Missing Document
Check
Articles

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: STUDI KASUS DI DI PERGURUAN MATHLA’UL ANWAR KABUPATEN KARAWANG Firdaus, Rusydi; Saefudin Bukhori, Didin; Rosyadi, Rahmat
Turats Vol 12 No 1 (2016): Turats (Jurnal Pemikiran dan Peradaban Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam UNISMA Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.231 KB)

Abstract

Development of curriculum in Perguruan Mathla'ul Anwar aimed at Islamic values, culture and character of students who behave tasammuh (tolerant) to understand the teachings of furu?iyah in the religion. The research is descriptive by case study was conducted on the qualitative development of Islamic education curriculum in Perguruan Mathla'ul Anwar Karawang regency. The research problems are proposed: (1) how to consept a curriculum of Islamic religious education? (2) how to the contents of curriculum development of Islamic religious education?, and (3) how to the modeling of curriculum of Islamic religious education?. The study was conducted through surveys, interviews and studies with the relevant theory. The results of the study concluded that Perguruan Mathla`ul Anwar has developed a curriculum that integrated with the Islamic religious education in teaching and learning. The development of Islamic religious education curriculum is formulated into 10 subject matter set forth in the basic competencies to-Mathla'ul Anwar's include: (1) Religious Curriculum, (2) Benchmark (Minimum Standards) The Ability of Religion, (3) Local Content Curriculum , (4) Allocation of Time, (5) Management Curriculum SBC, (6) Developing Syllabus for Curriculum SBC, (7) Remedial, Enrichment And Accreditation, (8) Guidance and Counseling, (9) The Distance Education, and (10)Extracurricular.
STUDI KASUS TENTANG PERILAKU AGRESIF SISWA SMP WACHID HASJIM MADURAN KABUPATEN LAMONGAN RAHMAT ROSYADI, ALDY; DIBYO WIYONO, BAMBANG
Jurnal BK UNESA Vol 8, No 2 (2018): Volume 8 Nomer 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh seringnya perilaku agresif yang terjadi di SMP Wachid Hasjim Maduran, Lamongan. Sehingga perlunya pengkajian terkait dengan perilaku agresif siswa tentang apa saja bentuk perilaku agresif yang terjadi, faktor apa saja yang menyebabkan siswa sering berperilaku agresif, dampaknya bagaimana dari perilaku agresif siswa yang muncul dan penanganan seperti apa yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII-B, dikarenakan siswa di kelas VIII-B merupakan tempat dominannya siswa yang berperilaku agresif, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara. Jadi, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk, faktor penyebab, dampak dan penanganan yang sudah dilakukan terkait dengan perilaku agresif yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dalam bentuknya berperilaku agresif dilakukan baik secara verbal maupun non verbal. Penyebab siswa berperilaku agresif utamanya karena mengikuti pencak silat yang membuat siswa lebih berani, pengaruh situasi yang sudah tidak memiliki orang tua lengkap dan pengaruh sosial yang mendukung untuk berperilaku agresif. Dampak dari perilaku agresif utamanya adalah tidak memiliki banyak teman yang akrab dan penanganan yang sudah dilakukan oleh sekolah adalah bekerja sama dengan wali murid dan guru Bimbingan dan konseling Abstrak memanggil siswa yang berperilaku agresif untuk dilaksanakan proses konseling. Kata kunci : Studi, perilaku, agresif, siswa.
PENDAMPING ORANG TUA SISWA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM TERDAPAT HIKMAH DIBALIK COVID-19 Abdu Rahmat Rosyadi; Syasya Wizman
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.158 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i1.835

Abstract

Hikmah di balik diadakannya pembelajaran agama islam jarak jauh, para orangtua bisa dengan penuh mendampingi anak-anaknya selama proses belajar. Hubungan orang tua dan anak akan berkembang dengan baik apabila kedua belah pihak saling memupuk keterbukaan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu orang tua dalam menjaga terbukanya jalur komunikasi. Data penelitian dikumpulkan dengan mengunakan instrumen Wawancara, dan Survei . Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Menjalin hubungan anak dengan orang tua semakin dekat , 2) Meningkatnya motivasi pembelajaran agama islam bagi manusia untuk mengembangkan kemampuan berfikir dalam mengolah potensi alam ini (Q.S.Al-Hasyr,21) , 3) Memperoleh Hikmah dibalik masa pandemi.
Tinjauan Terhadap Tripusat Lingkungan Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam Abdu Rahmat Rosyadi; Dedi Supriadi; Muhammad Dahlan Rabbanie
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 10, No 02 (2021): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v10i02.1329

Abstract

Lingkungan pendidikan yang dikenal oleh masyarakat sampai saat ini terdiri atas di lingkungan pendidikan keluarga; sekolah; dan masyarakat yang disebut dengan Tripusat Pendidikan. Gagasan ini dilandasi oleh sebuah argumen bahwa setiap manusia akan selalu berada dan mengalami perkembangan dalam tiga lingkungan pendidikan tersebut. Konsep tripusat pendidikan yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat telah terselenggara sejak kali pertama digagas hingga saat ini masih tetap berlangsung, bahkan mendapat penguatan dan pengakuan dari pemerintah dalam Konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Padahal dalam perspektif pendidikan Islam, seorang anak sebelum  mendapat pendidikan dari tiga lingkungan tersebut telah mendapat pendidikan dari ibunya selama di dalam kandungan sebagai lingkungan pendidikan pertama. Tujuan penelitian ini untuk melakukan tinjauan terhadap Tripusat Pendidikan dalam perspektif pendidikan Islam. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan menganalisis secara yuridis-normatif terhadap ayat-ayat al-Quran tentang konsep pendidikan Islam yang berkaitan dengan pendidikan dalam kandungan dan konsep tripusat Pendidikan berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai obyek kajian atau sasaran penelitian. Hasil dan pembahasan dalam penelitian disimpulkan bahwa lingkungan pendidikan dapat diperluas dari  tiga menjadi empat lingkungan pendidikan, yaitu: lingkungan pendidikan dalam kandungan, lingkungan pendidikan keluarga, lingkungan pendidikan sekolah, dan lingkungan pendidikan masyarakat. Empat lingkungan Pendidikan ini harus sejalan secara paralel dan bersinerji untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Metode Pembelajaran Shalat Bagi Siswa Kelas 1 Di Sekolah Dasar Raudhatul Hasanah Deli Serdang-Sumatera Utara Muhammad Nawawi Ginting; A. Rahmat Rosyadi; Ibdalsyah Ibdalsyah
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 2, April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i2.997

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran shalat bagi siswa kelas 1 yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Raudhatul Hasanah Deli Serdang, Sumatera Utara. Pembelajaran shalat di SD Raudhatul Hasanah dilakukan sebagai implementasi pendidikan karakter sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Pendidikan di Indonesia. Ibadah shalat dipilih menjadi instrumen sebab kedudukannya sebagai ibadah yang paling utama dalam ajaran Islam, dimana shalat merupakan amalan yang paling pertama akan dihisab di hari pembalasan kelak. Untuk itu dalam sebuah proses pendidikan, dimana tujuan pendidikan adalah untuk menjadi hamba Allah, tentu pembelajaran ibadah shalat menjadi hal yang sangat urgen diberikan kepada seluruh peserta didik, terutama sejak usia dini. Hal ini dilakukan selain karena kewajiban yang melekat kepada setiap individu muslim, juga dapat membentuk karakter siswa melalui pembiasaan beribadah yang terbimbing. Hal ini diharapkan agar ketika siswa telah beranjak dewasa, karakter yang telah melekat sejak dini berdampak positif sehingga dalam melaksanakan ibadah wajib dilakukan tanpa paksaan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif (library research), yaitu sebuah metode penelitan yang dilakukan untuk menganalisa secara mendalam dari berbagai data yang didapatkan oleh peneliti, baik data yang sifatnya primer maupun data yang sifatnya sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kepustakaan dan wawancara terstruktur kepada sivitas SD Raudhatul Hasanah. Temuan dalam penelitian ini adalah metode pembelajarn shalat di SD Raudhatul Hasanah kelas 1 dilakukan melalui pengkondisian lingkungan sekolah dan pembiasaan shalat dhuha dan shalat dhuhur di Sekolah. Shalat dhuha dilakukan sebelum kelas di mulai, dan shalat dhuhur dilakukan sebelum siswa pulang ke rumah masing-masing.
Learning Methods Of Prayer Worship For First Class Elementary School Muhammad Nawawi Ginting; A. Rahmat Rosyadi; Ibdalsyah Ibdalsyah
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 3 (Juli 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i3.1027

Abstract

Prayer is an act of worship that is commanded by Allah to all those who profess their faith. Even prayer is said to be the pillar of religion, a practice that will first be accounted for. So it is fitting that prayer learning should be something that is important to be taught in the world of education, the teaching of learning to pray this must be taught as early as possible so that it becomes habituation and understanding so that when you are an adult you need to think twice when you want to leave prayer. Moreover, there has been an understanding that prayer is an obligation which if left behind is a sin. Even so, there is a need for a precise and effective method to provide such learning to early childhood children who in fact have not yet matured their way of thinking and the prayer command has not yet become a mandatory command to do. For this reason, this research is here to provide a solution about the method of learning prayer worship in grade 1 elementary school. In this study, the authors limit the research problem to only the method of learning to pray in the 1st grade of elementary school. The research method used is library research. This is done so that the study can be more in-depth using literature observation techniques, documentation of research data, both primary and secondary. The results obtained in this study are the learning methods of prayer worship in grade 1 Elementary School, namely the demonstration method, the question and answer method and the habituation method with the stages and implementation of their application. These three methods are not mutually exclusive methods.
PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) TERHADAP BANK SYARIAH DALAM MEWUJUDKAN SISTEM PERBANKAN YANG SEHAT DI INDONESIA sri hartini; Abdu Rahmat Rosyadi; Imas Nurhayati
JURNAL HUKUM DE'RECHTSSTAAT Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL HUKUM DE"RECHTSSTAAT
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jhd.v7i1.3308

Abstract

Perbankan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan, dalam ativitas bank syariah sesuai dengan dibuatnya beberapa aturan yang mengaturnya. Bahwa aktivitas bank syariah,untuk menjalankan aktivitasnya sesuai dengan prinsip syariah. Maka harus meluruskan yang tidak lurus dan mengoreksi yang salah. Sehingga bank syariah dalam opersionalnya atas produk dan jasanya berdasarkan prinsip syariah.Sesuai dengan UU N0.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bahwa setiap Bank Syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS), tugas dan fungsinya adalah peran DPS untuk mengawasi Bank Syariah yang harus menerapkan prinsip syariah, adapun pengawasan dilaksanakan setiap semester, dan setelah dilakukan pengawasan, DPS melaporkan atas pengawasannya kepada direksi, jika memang bank syariah telah menerapkan prinsip syariah, dibuat pernyataan, kemudian dilaporkan kepada Bank Indonesia, yang sekarang harus kepada Otoritas Jasa Keuangan  (OJK). Dalam hal ini peran DPS belum optimal, merupakan suatu kendala, diakibatkan SDM dan kinerja DPS kurang memahami system dan mekanisme operasional lembaga keuangan syariah.
IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DALAM PENYUSUNAN PERJANJIANSEKTORPENJAMINAN SYARIAH Ibrahim Fajri; A. Rahmat Rosyadi
YUSTISI Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v4i2.1076

Abstract

Lembaga penjaminan syariah di Indonesia masih tergolong baru keberadaannya yakni pada tahun 2013. Hingga tahun 2014, total asset perusahaan penjaminan syariah sudah mencapai Rp 376,89 miliar, dengan market share per Juni 2015 mencapai 4% dan sisanya 96% masih dikuasai oleh penjaminan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian-kajian khusus terkait implementasi prinsip-prinsip syariah dalam penyusunan perjanjian (kontrakkontrak)kegiatan transaksi di lembaga Penjaminan syariah. Penelitian ini menggunakan dataprimer dengan indepth interview kepada sejumlah praktisi di penjaminan syariah, serta data sekunder melalui research library (analisis dokumen perjanjian/aqd). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis perbandingan tetap (constant comparative method) dan content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Secara umum, implementasi ketentuan prinsip-prinsip syariah dalam penyusunan perjanjian (kontrak-kontrak) kegiatan transaksi di Lembaga Penjaminan Syariah mengacu sepenuhnya pada fatwa Dewan Syariah Nasioal Majelis UlamaIndonesia (DSN-MUI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), Peraturan Menteri Keuangan (PMK), Peraturan Menteri Agama (PMA). Temuan menunjukkan bahwa akad-akad dilaksanakan masih terdapat yang belum sesuai dengan ketentuan dan ketetapan yang berlaku.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TERHADAP PELACURAN Rahmat Rosyadi; Sri Hartini
YUSTISI Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v1i1.181

Abstract

Model Pembelajaran Blended Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Retna Maskur Dwiputro; Hasbi Indra; A. Rahmat Rosyadi
Rayah Al-Islam Vol 5 No 02 (2021): Rayah Al-Islam Oktober 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i02.451

Abstract

Abstrak Model e-learning dapat diklasifikasikan menjadi tiga model, yaitu: (1) Adjunct (model tambahan), bisa dikatakan tradisional plus proses pembelajaran. Artinya, pembelajaran tradisional didukung oleh sistem pengiriman online sebagai fakta. Memiliki sistem pengiriman online adalah tambahan yang bagus. (2) Mixed/blended (model campuran), menempatkan sistem penyampaian online sebagai bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Artinya, proses pembelajaran tatap muka dan online merupakan satu kesatuan yang utuh. (3) Fully online (sepenuhnya online), semua interaksi pembelajaran dan penyampaian materi pembelajaran secara online. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis pembelajaran blended learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Pesat Kota Bogor. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis field research. Sumber data diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam serta Focus Group Discussion (FGD) oleh Tenaga Pendidikan yang terkait, Tenaga Pendidikan lain yang mengajar PAI di sekolah tersebut, dan Tenaga Kependidikan bagian Kurikulum. Hasil dari penelitian ini: (1) Pelaksanaan model pembelajaran blended learning sudah berjalan dengan baik karena pembelajaran yang dilakukan sudah mengkombinasikan tatap muka/virtual dan online (e-learning). (2) Model pembelajaran yang diterapkan terdiri dari berbagai model pembelajaran, antara lain: discovery learning, problem-based learning, dan project-based learning. (3) Selain itu, pembelajaran juga telah memadukan berbagai pendekatan, yaitu: pendekatan saintifik, pendekatan kooperatif, pendekatan kontekstual, dan pendekatan konstruktif. (4) Penggabungan juga dilakukan dalam metode pembelajaran, yaitu: metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, demonstrasi, simulasi, dan metode ringkasan. (5) Demikian pula media pembelajaran yang digunakan bervariasi, baik itu pendidik, buku PAI, PPT, video, internet, video, dan referensi lain yang relevan. Abstract The e-learning model can be classified into three models, namely: (1) Adjunct (additional model), which can be said to be traditional plus the learning process. That is, traditional learning is supported by an online delivery system as a fact. Having an online submission system is a great addition. (2) Mixed/blended (mixed model), placing the online delivery system as an integral part of the overall learning process. That is, the face-to-face and online learning process is a unified whole. (3) Fully online (fully online), all learning interactions and delivery of learning materials online. The purpose of the study was to analyze blended learning in Islamic Religious Education subjects at SMA Pesat Bogor City. The research method uses qualitative methods with the type of field research. Sources of data were obtained from observations, documentation, and in-depth interviews as well as Focus Group Discussions (FGD) by relevant Education Personnel, other Education Personnel who teach PAI at the school, and Education Personnel in the Curriculum section. The results of this study: (1) The implementation of the blended learning learning model has been going well because the learning carried out has combined face-to-face/virtual and online (e-learning). (2) The learning model applied consists of various learning models, including: discovery learning, problem-based learning, and project-based learning. (3) In addition, learning has also combined various approaches, namely: scientific approach, cooperative approach, contextual approach, and constructive approach. (4) Merging is also done in learning methods, namely: lecture method, discussion method, question and answer method, demonstration, simulation, and summary method. (5) Likewise, the learning media used vary, be it educators, PAI books, PPT, videos, internet, videos, and other relevant references.