Claim Missing Document
Check
Articles

POTENSI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN HUTAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU (Studi Kasus Desa Namo Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi) Hapid, Abdul; Ramlah, Sitti
ForestSains Vol 14, No 1 (2016): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.033 KB)

Abstract

Lore Lindu National Park (LLNP) is one of Biosphere Reserves, the habitat of various types of potential medicinal plants as an asset of biodiversity that should be managed properly for the welfare of the local communities and the ecosystem sustainability. The objective of this study was to determine the potential of medicinal plants in the area of Lore Lindu National Park, precisely in Namo Village, Kulawi Sub-district, Sigi District. Continuous strip sampling was opted as the research method by carrying out purposive sampling in the site where medicinal plants were discovered firstly, by establishing 5 (five) lines with a length of 100 m per line, each line consisted of 4 (four) plots, the distance between the line was 25 m. Total plots were 20 plots with 20 m x 20 m in size per plot. The study found out there were 18 species of medicinal plants that consisted of 14 families in Namo Village, Kulawi, Sigi. The potential of medicinal plants at the tree level is 43 stems / Ha, poles are 40 stems / Ha, sapling are 54 stems / Ha and seedlings and herbs are 296 stems / Ha. Medicinal plant dominated the area at the tree level was Pterospermum celebicum Miq. with Importance Value Index (IVI) of 97.64%, at the pole level of was Huka (Gnetum gnemon L.) with IVI of 84.64%, at the sapling level of Huka (Gnetum gnemon L.) with IVI of 72.69%, and the seedlings and understorey level was Naho (Pandanus sp.) with IVI of 19.50%.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK BIJI SELASIH (Ocimum basilicum L.) DENGAN BEBERAPA PELARUT SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA MENCIT (Mus musculus) Rahimah, Sitti; hendrarti, Wahyu; Ramlah, Sitti
Jurnal Ilmiah As-Syifaa Vol 7, No 2 (2015): AS-SYIFAA Jurnal Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.534 KB) | DOI: 10.33096/jifa.v7i2.7

Abstract

Seeds basil (Ocimum basilicum L.) has been known to the publicand is widely used to treat a variety of diseases. One of its benefits as lowering fever but have not been proven scientifically. This study was to determine whether there is an antipyretic effecte basil seeds (Ocimum basilicum L.) and to determine the effectiveness of extracts of basil seeds by using some of the solvent is n-hexane, ethyl acetate and ethanol compared with paracetamol in mice (Mus musculus). This study was an experimental study using RAL. Experimental animals used were 15 mice, stages of research giving treatment af mice in each group who had fasted for 12 hours, measured rectal temperature (initial temperature), then injected with 1 ml peptone/tail subcutaneously. The data obtained were analyzed ANOVA followed BNJ test. Test antipyretic extract basil seeds (Ocimum basilicum) with some solvent, most effectively used as a solvent in the basil seeds that solvent ethyl acetate compared with solvent n-hexane and ethanol. The results oft his study showed that the extract of basil seeds antipyretic effect.
IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN PEGAWAI TENAGA ADMINISTRASI PADA REKTORAT UNIVERSITAS HALU OLEO Sitti Ramlah; Syamsul Alam; Jamal Bake
Publica : Jurnal Administrasi Pembangunan dan Kebijakan Publik Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Publika Vol 7 No 2
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.117 KB) | DOI: 10.33772/publica.v7i2.6604

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis implementasi strategi pengembangan pegawai tenaga administrasi pada Rektorat Universitas Halu Oleo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan strategi penelitian survei. Responden penelitian sebanyak 56 orang pegawai yang diambil secara acak. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner yang berbentuk Skala Likert dengan lima poin. Analisis data menggunakan statistik deskriptif rata-rata hitung dan persentase pada SPSS Statistics Versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi strategi pengembangan pegawai tenaga administrasi berada pada kategori baik  namun belum optimal karena masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pengorganisasian tim pelaksana dan pengalokasian sumber daya keuangan.  Kata-kata kunci: Pengembangan pegawai, Tenaga administrasi, Pengorganisasian.
Sistem Pakar Penentuan Komposisi Skincare Berdasarkan Karakteristik Jenis Kulit Menggunakan Metode Certainty Factor Sitti Ramlah; Poetri Lestari L.B.; Irawati Irawati
Buletin Sistem Informasi dan Teknologi Islam (BUSITI) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.595 KB) | DOI: 10.33096/busiti.v2i1.734

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan informasi edukasi dalam menentukan komposisi skincare khususnya toner yang aman sesuai standar dermatologi dan  BPOM berdasarkan karakteristik jenis kulit wajah. Teknik klasifikasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan penerapan metode Certainty Factor dengan mesin inferensi Forward Chaining. Inputan yang digunakan yaitu karakteristik jenis kulit dan ciri pada wajah untuk menentukan kandungan skincare toner. Data yang sudah diinputkan tersebut merupakan data yang akan diuji menggunakan mesin inferensi Forward Chaining dimana bekerja untuk menghasilkan sebuah kesimpulan dari fakta-fakta yang ada, dengan teknik inferensi Forward Chaining nantinya akan didapat sebuah kesimpulan, dari kesimpulan tersebut diolah kembali untuk mendapat nilai kepastiannya dengan menggunakan metode Certainty Factor.Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode certainty factor dan forward chaining hasil uji konsultasi dengan sistem ini menunjukkan bahwa sistem mampu menunjukkan karakteristik jenis kulit dan kandungan komposisi toner berdasarkan karakteristik jenis kulit dan ciri komposisi skincare toner yang diinputkan user.
KARAKTERISTIK KANDUNGAN LEMAK DAN ASAM LEMAK COKELAT COMPOUND YANG TERBUAT DARI OLEOGEL MINYAK NABATI DAN COCOA BUTTER SUBSTITUTE DENGAN OLEOGATOR LEMAK KAKAO Dyah Wuri Asriati; Wahyuni Wahyuni; Sitti Ramlah; Andi Nur Amalia; Eky Yenita Ristanti
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v15i1.5978

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik komposisi asam lemak dan bahan penyusun produk cokelat batang yang terbuat dari oleogel minyak nabati dan Cocoa Butter Substitute komersil dengan oleogator lemak kakao. Pembuatan cokelat batang dibuat dengan 10 formula yaitu F1-F10, dimana F1-F8 menggunakan oleogel dari minyak sawit atau minyak kedelai sebagai pengganti lemak kakao, sedangkan F9-F10 menggunakan Cocoa Butter Substitute (CBS) komersil. Formula pembuatan oleogel meliputi 90% minyak sawit atau minyak kedelai, 7% dan 9% beeswax serta 1% dan 3% lemak kakao. Analisis asam lemak dilakukan dengan menggunakan metode gas kromatografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan lemak yang paling tinggi didapat pada formula pasta kakao dengan oleogel minyak sawit dengan nilai 43,31%, sedangkan yang terendah didapat pada formula bubuk kakao dari oleogel minyak sawit dengan nilai 28,80%. Kandungan asam lemak total tertinggi terdapat pada formula pasta kakao dan oleogel minyak kedelai dengan kadar 93,12%, sedangkan nilai terendah pada formula bubuk kakao dan oleogel minyak kedelai dengan kadar 83,77%.Kata Kunci: oleogel, asam lemak, kandungan lemak, cokelat batang, kromatografi gas
KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA BIJI KAKAO ASAL SULAWESI BARAT DAN TENGGARA Eky Yenita Ristanti; Suprapti Suprapti; Sitti Ramlah
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.812 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v11i2.3413

Abstract

Research on heavy metals content in cocoa beans from West and Southeast Sulawesi hasbeen done. This research aims to identify heavy metals content, which are Pb, Cu, Cd and Zn in cocoa beansfrom West and Southeast Sulawesi. Results shows that Pb content in cocoa beans from West Sulawesi is inthe interval of 49,616 ppm (Mamuju) – 112,343 ppm (North Mamuju); Cu 141,362 ppm (Mamuju) – 198,04ppm (North Mamuju); Cd 0,0494 ppm (Mamasa) – 0,7468 (Polman); Zn 193,186 ppm (Polman) – 247,362ppm (North Mamuju). Pb content of cocoa beans from Southeast Sulawesi is in the interval of 33,783 ppm(Kendari) – 112,912 ppm (North Kolaka); Cu 119,162 ppm (Muna) – 180,728 ppm (Kolaka); Cd 0,0769 ppm(Bombana) – 0,6676 (North Kolaka) dan Zn 29,21 ppm (Bombana) – 214,12 ppm (North Kolaka).Keywords: heavy metals, cocoa beans, SNI 7387:2009, West Sulawesi, Southeast Sulawesi
KARAKTERISTIK MUTU DAN CITARASA COKELAT KAYA POLIFENOL Sitti Ramlah
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.084 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v11i1.3553

Abstract

Research of Flavor and Quality Characteristics of Rich Polyphenol Chocolate has been done.This research aims to understand the flavor and quality characteristics of polyphenol–rich chocolate,therefore can be used for functional food. Research method referred to Ramlah (2014), whereas cocoabeans roasting temperature was set on 40oC and 120oC and re-formulated without soy milk addition.Testing parameters are moisture content, protein as SNI 2323-2008 procedure, fat content as SNI 3749-2009 procedure, flavor test and polyphenol content using spectrophotometer analyzed in IndonesiaCoffee and Cocoa Research Institute, Jember. Results of this study concluded that chocolate madefrom fermented cocoa beans roasted at 40oC has the quality characteristics of the water content of2.03%; protein content of 11.15%; fat content of 48.67% and polyphenol content of 5.36%. Chocolateprepared from fermented cocoa beans roasted at 120oC has the quality characteristics of water contentof 1.43%; protein content of 8.84%; fat content of 53.39% and polyphenol content of 4.83%. In termsof flavor, overall panelists’ acceptance to chocolate F1 is to have good flavor and aroma and tend to beacidic, whereas chocolate F2 has very good flavor and aroma.Kata Kunci characteristics of quality, flavor, roasting, chocolate, Polyphenol.
KARAKTERISTIK PANGAN FUNGSIONAL DARI PASTA DAN BUBUK KAKAO (Characteristics of Functional Foods from Cocoa Liquor and Cocoa Powder) Sitti Ramlah; Medan Yumas; Wahyuni Wahyuni
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v15i2.6376

Abstract

Abstrak.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuikarakteristik dan efekpanganfungsionaldari pasta dan bubukkakao. Metodologipenelitianmenggunakanmetodeeksperimen dan analisis. Pembuatan pasta dan bubukkakaomengacu pada pembuatan dark chocolate  (Ramlah dan Yumas, 2017), dengan modifikasi formula dengan menggunakan biji kakao  yang tidak difermentasi dan penambahan sukrosa 5 %.  Proses pembuatan bubuk kakao dilakukan setelah tahap pembuatan pasta kakao . Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan yaitu pangan fungsional dalam bentuk pasta kakao (A3) dan  bubuk kakao (B3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pangan fungsional pasta kakao (A3) mempunyai karakteristikmengandungpolifenol16,81 %, lemak 47.76 %, pH 6.188, FFA 1.02 %, karbohidrat 14.31%, protein 9.6 %, kadar air 1.61 %,  kalsium ,magnesium, kalium,  besi, 12 jenisasam lemak dan  15 jenisasam amino, sedangkanpanganfungsionalbubukkakaomengandungpolifenol  17,99 %, lemak 14.59 %, pH 6.098, FFA 1.52 %,  karbohidrat 22.6 %, protein 19.63 %, kadar air 4.54%,  kalsium, magnesium  , kalium, besi, , 12 jenisasam lemak dan  15 jenisasam amino.Hasil uji efek pada hewan mencit menunjukkan bahwa pangan fungsional pasta maupun bubuk kakao memberikan efek dapat menurunkan kolesterol darah, sehingga dapat dijadikan sebagai adjunct therapy pada penanganan hiperkolesterolemia.Kata Kunci. Pasta kakao, bubuk kakao, pangan fungsional.
KARAKTERISTIK DAN CITARASA COKELAT PUTIH DARI LEMAK KAKAO NON DEODORISASI DAN DEODORISASI Sitti Ramlah; Alfrida Lullung Sampe Barra
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.883 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i2.4188

Abstract

Cokelat putih merupakan satu-satunya cokelat yang menggunakan bahan baku utama lemak kakao. Deodorisasi pada pengolahan lemak kakao  adalah suatu tahap proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dalam minyak lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  karakteristik dan citarasa cokelat putih dari lemak kakao non deodorisasi dan deodorisasi . Formula pengolahan cokelat putih pada penelitian ini mengacu kepada Becket (2009). Cokelat putih pada penelitian ini menggunakan dua jenis lemak kakao yaitu lemak kakao non deodorisasi (A1) dan lemak kakao deodorisasi (A2) dan dibuat dengan dua tingkat kualitas berdasarkan jumlah lemak kakao yang digunakan, yaitu 22 % (B1) dan 30 %(B2). Parameter uji yang digunakan pada penelitian ini adalah : Kadar Air, Kadar Gula, Kadar lemak, Kadar Asam Lemak Bebas (FFA), Titik Leleh , Uji Mikrobiologi, Uji Organoleptik citarasa  (panelis tidak terlatih dan panelis terlatih ), Asam Lemak, Asam Amino.Hasil penelitian Dari hasil penelitian diperoleh bahwa cokelat putih yang diolah dari lemak kakao non deodorisasi mempunyai karakteristik mutu  ;  kadar air 1,46 – 1,52 %, kadar gula 48,25 – 55,76 %, kadar lemak 31,99 -  37,79 %, FFA 1,53 – 1,58 %, titik leleh 42 – 51 oC, sedangkan cokelat putih yang diolah dari lemak kakao deodorisasi mempunyai kadar air 1,62 – 2,73 %, kadar gula 48,84 – 54,85 %, kadar lemak 32,61 – 36,14 %, FFA 1,11 – 1,15 %, titik leleh 40 – 49 oC. Cokelat putih  dari lemak kakao non deodorisasi dan deodorisasi mempunyai tingkat keterterimaan citarasa  kategori “good”.Kata Kunci : Cokelat putih,  non deodorisasi, deodorisasi, karakteristik, citarasa.
PERBANDINGAN NUTRISI DAN KEBERTERIMAAN PRODUK JIPANG - COKELAT YANG DIOLAH MASING - MASING DARI BERAS KETAN HITAM DAN PUTIH wahyuni Daming; Sitti Ramlah
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.408 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i2.4081

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nutrisi dan keberterimaan jipang-cokelat yang diolah masing-masing dari beras ketan hitam dan beras ketan putih. Cokelat yang digunakan sebagai bahan substitusi pengganti gula merah, adalah cokelat susu. Beras ketannya disiapkan sebagai beras ketan goreng. Adonan dibuat dengan komposisi beras ketan konstan 160 g, sedangkan cokelat susu masing-masing 80 g, 160 g, dan 240 g. Hasil penelitian menunjukkan produk jipang-cokelat dari beras ketan hitam, kadar lemak, protein, dan karbohidratnya berada pada kisaran masing-masing 39,00 – 55,18 %, 7,67  - 13,67 % dan 37,09 - 39,12 %. Sedangkan yang dari beras ketan putih masing- masing 34,62 – 39,76 %, 7,47 – 13,47 %, dan 37,14 - 38,75 %. Skor keberterimaan panelis terhadap produk berada pada kisaran 2,9 - 3,7 untuk produk dari beras ketan hitam, dan pada kisaran 2,6 - 3,0 untuk produk dari beras ketan putih (dengan rentang skor 1-4)Kata Kunci : jipang- cokelat, nutrisi, keberterimaan produk.