Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

APLIKASI ANALISIS RANTAI MARKOV UNTUK MEMPREDIKSI STATUS PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BARRU S, Syafruddin; S, Irma; Sukarna, Sukarna
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 3, No 3 (2014): Volume 3 Number 3 (December 2014)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.802 KB)

Abstract

Penelitian ini menjelaskan aplikasi rantai Markov dan bertujuan untukmemprediksi status pasien pada RSUD Barru dengan menggunakan proses stokastik.Pengambilan data penelitian dilakukan dengan melakukan observasi di RSUD Barru bulan Januari 2014.Selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan  rantai Markov untukforecasting status pasien. Data yang digunakan merupakan data sekunder. Proses perhitungan dilakukan dengan membuatprogram basis data untuk melengkapi Sistem Informasi Manajemen pasien pada rumah sakit, kemudian membuat program untuk mempermudah dalam menentukan nilai perkalian matriksmenggunakan software Visual Basic 6.0.Data status pasien terlebih dahulu diubah menjadi data probabilitas kemudian dibentuk kedalam matriks probabilitas transisi. Hasil yang diperoleh untuk status pasien setelah dilakukan analisis rantai markovadalah perkiraan pada bulan Februari 2015yaitu 67,2 % pasien yang keluar dari rumah sakit dalam keadaan sehat, 19,1 % pasien yang keluar dari rumah sakit dalam keadaan sakit biasa, dan 13,6 % pasien yang keluar dari rumah sakit dalam keadaan sakit parah. Hasil prediksi tersebut menyimpulkan bahwa pasien yang masuk ke rumah sakit dengan keadaan sakit parah menjadi sehat mempunyai peluang yang lebih besar dibandingkan periode sebelumnya.
PELATIHAN PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SAMAWA W, Noviati; E, Ramdhayani; S, Syafruddin; I D , Lestari
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini membantu mahasiswa menyusun artikel ilmiah yang sistematis dan metodologis.Selainitu mahasiswa memiliki pengalaman dalam menyusun artikel ilmiah. Target yang ditetapkan dalam kegiatan ini yaitumahasiswa Pendidikan Biologi semester enam dan semester delapan Universitas Samawa. Metode dalam kegiatanpengabdian ini yaitu dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam proses pelaksanaanmenggunakan aplikasi media social berupa whatsapp. Berdasarkan hasil pelatihan yang dilaksanakan, masing-masingmahasiswa telah mampu membuat artikel ilmiah dengan benar dan prosesnya berjalan dengan lancer sertamahasiswa sangat antusias. Namun ada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pelatihanya itu karena tidakbias tatap muka atau menggunakan sistem daring, mahasiswa dan tim kurang puas terutama pada proses pembimbingandan evaluasi.
PENINGKATAN AKTIVITAS ENZIM LIPOPROTEIN LIPASE (LPL) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS (Rattus norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIA YANG DIBERI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia sp.) (The Increase Activity of Lipoprotein Lipase (LPL) Enzyme and Histophatological Changes of Liver of Hypercholesterolemic Rat (Rattus norvegicus) Induced by Ethanolic Extract of Ant Plant (Myrmecodia sp.)) R, Roslizawaty; R, Rusli; N, Nazaruddin; S, Syafruddin; Bangun, Indahlia Syahfitri; J, Jumaidar
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 10, No 1 (2016): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v10i1.3376

Abstract

This study was aimed to find out the effect of ethanolic extract of ant plant (Myrmecodia sp.) to increase the activity of enzyme lipoprotein lipase (LPL) serum and to observe the histopathological changes of hypercholesterolemic rat liver. This study used 20 male rats grouped into 4 treatment groups, namely negative control group (K1), hypercholesterolemic group (K2), and hypercholesterolemic group that administered with ethanolic extract of ant plant 100 (K3) and 200 mg/kg bw (K4). The LPL enzyme activity were measured by the titration method and histopatological changes of liver were observed by calculated fatty degeneration and fatty infiltration. The data were analyzed using one way anova followed by Duncan test. The average of LPL enzyme activity on group K1, K2, K3, and K4 were 0.800.06, 0.450.10, 0.830.11, and 0.760.03 unit, respectively. The average number of fatty degeneration on hepatocyte and fatty infiltration were 1.800.83, 3.601.14, 23.00 1.22, and 40.201.30; and 9.200.84, 16.401.14, 2.600.54, and 4.800.83, respectively. The results showed that theraphy ethanolic extract of ant plant effects significantly (P0.01) on the increase of enzyme LPL and improve liver damage in hypercholesterolemic male rats. To conclude the administration of ethanolic extract of ant plant increases the LPL enzyme activity and improves liver damage on hyperch olesterolemic rats.Key words: Myrmecodia sp., LPL activity, histopathological liver, hypercholesterolemia
DIAGNOSIS KEBUNTINGAN DINI PADA KAMBING KACANG (Capra sp.) MENGGUNAKAN ULTRASONOGRAFI TRANSKUTANEUS (Early Pregnancy Diagnosis in Dwarf Goat (Capra sp.) by Transcutaneous Ultrasonography) Sayuti, Arman; Melia, Juli; Marpaung, Ira Khubairoh; Siregar, Tongku Nizwan; S, Syafruddin; A, Amiruddin; Panjaitan, Budianto
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 10, No 1 (2016): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v10i1.3373

Abstract

This research aimed to determine the optimum time for early pregnancy diagnosis in dwarf goat by trancutaneous ultrasonography and to determine ultrasonography imaging of dwarf goat pregnancy since insemination until embryo formation. Animal used in this research were 3 productive female goats with normal estrus cycle and 1male goat. The female goats were kept in separation pen from the male goat. The grasses were fed three times a day and additional feed were fed in the morning and afternoon with the water was given ad libitum. The goats were synchronized with intramuscular double injection of 1 ml estron/each female goat with 11 days interval. The observation of estrus was examined using male goat following the second injection of estron. The sign of estrus in female goats were characterized with standing immobile and allow the male goat to mount them. If the signs had been evident, the female goats were naturally mated. Pregnancy was determined by the presence of the embryonic vesicle by isoechogenic until hyperechogenic visualization surrounded by hypoechogenic of the embryonic fluid. The result of the transcutaneous ultrasonography in dwarf goat pregnancy showed the presence of embryonic vesicle on day 14 and embryo with isoechogenic visualization was detected on day 24 of pregnancy.Key words: dwarf goat, early pregnancy, transcutaneous ultrasonography
The Efficacy of Seminal Vesicles Extract Administration on Percentage of Estrus and Pregnancy on Local Goat S, Syafruddin; Siregar, Tongku Nizwan; H, Herrialfian; Armansyah, T; Sayuti, Arman; R, Roslizawaty
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 4, No 2 (2010): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v4i2.3096

Abstract

The aim of this research was to determine the percentage of estrus, performance of estrus, and percentage of pregnancy in local goat which synchronized with seminal vesicles extract. The seminal vesicles used in this research were collected from the waste of Banda Aceh slaughter house. The goats were allotted into 2 groups. Goats in group were injected with 0.5 ml PGF2 intramuscularly, and goats in group II were injected with 5 ml seminal vesicles extract intrauterine. The injection was done twice with the interval of 11 days. The goats which perform estrus sign are mated naturally once in every observation. Pregnancy diagnosing was done using chemical urine method 2 months after mating. The estrus percentage and pregnancy data were analyzed with chi-square and the estrus performance (onset and estrus duration) were analyzed using student T test. The estrus onset of group I and II were 29.334.62 and 24.000.00 hours (P0.05). Estrus duration of group I and II were 26.67+4.62 and 20.00+11.97 hours respectively (P0.05). The estrus percentage of group I and II did not show any significant differences (P0.05), those are 60.0 and 40.0% respectively, whereas the percentage of estrus from both groups were 100.0 %.
PEMBERIAN EKSTRAK EPIDIDIMIS BERPOTENSI MENINGKATKAN KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING JANTAN LOKAL Akmal, Muslim; Siregar, Tongku Nizwan; Wahyuni, Sri; Hambal, Muhammad; S, Sugito; A, Amiruddin; S, Syafruddin; R, Roslizawaty; Z, Zainuddin; Adam, Mulyadi; G, Gholib; Iskandar, Cut Dahlia; R, Rinidar; Asmilia, Nuzul; H, Hamny; J, Joharsyah; S, Suriadi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 2 (2015): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i2.2839

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak epididimis (EE) terhadap peningkatan kualitas spermatozoa kambing jantan lokal. Dalam penelitian ini digunakan 12 ekor kambing jantan lokal, berumur 1,5 tahun dengan bobot badan 10-15 kg dan dibagi atas empat kelompok (K0, KP1, KP2, dan KP3). Kelompok K0, hanya diinjeksi dengan NaCl fisiologis sedangkan kelompok KP1, KP2, dan KP3 diinjeksi EE masing-masing 1, 2, dan 3 ml/ekor selama 13 hari berturut-turut. Pada hari ke-14, dilakukan pengambilan semen kambing dengan elektroejakulator dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan kualitas spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EE dengan dosis 1 dan 3 ml/ekor EE selama 13 hari berturut-turut menyebabkan peningkatan kualitas spermatozoa dibanding kelompok kontrol. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa EE berpotensi meningkatkan kualitas spermatozoa pada kambing jantan lokal.
INHIBIN B MENURUNKAN KONSENTRASI FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus): UPAYA PENGEMBANGAN KONTRASEPSI HORMON PRIA BERBASIS PEPTIDA Akmal, Muslim; A, Aulanniam; Widodo, M. Aris; Sumitro, Sutiman B.; Purnomo, Basuki B.; Siregar, Tongku Nizwan; Hambal, Muhammad; A, Amiruddin; S, Syafruddin; Aliza, Dwinna; Sayuti, Arman; Adam, Mulyadi; Armansyah, T.; Rahmi, Erdiansyah
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2788

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efek injeksi inhibin B terhadap penurunan konsentrasi follicle stimulating hormone (FSH) di dalamserum pada tikus putih (Rattus norvegicus). Dalam penelitian ini digunakan 24 ekor tikus putih berjenis kelamin jantan dengan strain Wistar berumur 4 bulan dengan bobot badan 150-200 g. Tikus-tikus dikelompokkan secara acak ke dalam 4 kelompok, yaitu KK0, KP1, KP2, dan KP3, masing-masing kelompok terdiri atas 6 ekor. Kelompok KK0 merupakan kelompok kontrol hanya diinjeksi dengan phosphate buffer saline (PBS), sedangkan kelompok KP1, KP2, dan KP3 diinjeksi dengan inhibin B dengan dosis berturut-turut 25, 50, dan 100 pg/ekor. Injeksi inhibin B dilakukan secara intraperitoneum sebanyak 5 kali selama 48 hari dengan interval waktu 12 hari. Injeksi pertama inhibin B dilarutkan dengan0,05 ml PBS dan 0,05 ml Freuds complete adjuvant (FCA). Injeksi kedua sampai kelima, inhibin B dilarutkan dengan 0,05 ml PBS dan 0,05 ml Freuds incomplete adjuvant (FICA). Pada hari ke-6 setelah injeksi inhibin B terakhir, tikus dikorbankan secara dislocatio cervicalis,lalu darah dikoleksi langsung dari jantung dan didiamkan hingga didapatkan serum untuk pemeriksaan konsentrasi FSH dengan menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi inhibin B dengan dosis 100 pg/ekor menurunkan konsentrasi FSH secara nyata (P0,05) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hal tersebut, inhibin B berpeluang untuk dikembangkan sebagai kandidat kontrasepsi pria hormon berbasis peptida.
SUPLEMEN BUNGKIL INTI SAWIT TEPUNG DAUN KATUK BERPOTENSI MENINGKATKAN KUALITAS SPERMATOZOA PADA KAMBING PERANAKAN ETTAWA Akmal, Muslim; Reza Ferasyi, Teuku; Budiman, Hamdani; R, Razali; A, Azhari; A, Anwar; Aji Pamungkas, Fitra; Nasution, Saddat; Armansyah, T.; Hambal, Muhammad; S, Syafruddin; Sayuti, Arman
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i2.2638

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian suplemen bungkil inti sawit (BIS), tepung daun katuk (KAT), dan kombinasi bungkil inti sawit dan tepung daun katuk (BISKAT) terhadap peningkatan kualitas spermatozoa kambing jantan peranakan Ettawa (PE). Dalam penelitian ini digunakan 20 ekor kambing jantan PE, berumur 1,5 tahun dengan berat badan antara 15 -20 kg dan dibagi atas empat kelompok yakni P0, P1, P2, dan P3 yang masing-masing diberi akuades, BIS 100 g/hari/ekor, kombinasi BIS 100 g/hari/ekor dan KAT 15 g/hari/ekor, dan KAT 15 g/hari/ekor. Pemberian perlakuan dilakukan selama 35 hari. Pada hari ke-36 dilakukan kastrasi dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan kualitas spermatozoa yang meliputi motilitas, viabilitas, integritas membran, dan abnormalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen kombinasi BISKAT dapat meningkatkan motilitas, viabilitas, integritas membran, dan menurunkan abnormalitas spermatozoa dibanding kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa pemberian suplemen kombinasi BISKAT berpotensi meningkatkan kualitas spermatozoa kambing PE.
PENINGKATAN AKTIVITAS LUTEOLITIK SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK VESIKULA SEMINALIS SAPI PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) r, Rahmandi; Siregar, Tongku Nizwan; Akmal, Muslim; Armansyah, Teuku; s, Syafruddin
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.576

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak vesikula seminalis terhadap penurunan konsentrasi progesteron sertadiameter korpus luteum pada tikus putih. Dalam penelitian ini digunakan 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina dewasa, galur Wistar, berumur 3-4 bulan dengan berat badan antara 200-250 g dan dibagi atas dua kelompok (K1 dan K2) masing-masing diberi 25 g cloprostenol dan 0,2 cc ekstrak vesikula seminalis secara intravaginal pada hari ke-7 kebuntingan. Tiga ekor tikus masing-masing kelompok dibunuh pada jam ke-0, 3, 6, 12, dan 26. Pemeriksaan progesteron dilakukan menggunakan metode enzymelinkedimmunosorbantassay (ELISA). Konsentrasi progesteron pada kelompok perlakuan PGF2 dan ekstrak vesikula seminalis pada lima periode waktu pengukuran yakni jam ke-0, 3, 6, 12, dan 26 memperlihatkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Ekstrak vesikula seminalis mempunyai kemampuan yang sama dengan PGF2 komersial dalam menurunkan diameter korpus luteum yang ditandai secara mikroskopis dengan berkurangnya vaskularisasi darah menuju ovarium (P0,05). Disimpulkan bahwa ekstrak vesikula seminalis mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan PGF2 komersial dalam menurunkan konsentrasi progesteron tikus putih dan mempunyai kemampuan yang sama dengan PGF2 komersial dalam menurunkan diameter CL.
PENENTUAN WAKTU TERBAIK PADA PEMERIKSAAN KIMIA URIN UNTUK DIAGNOSIS KEBUNTINGAN DINI PADA SAPI LOKAL Sayuti, Arman; alfian, Herri; Armansyah, T.; s, Syafruddin; Siregar, Tongku Nizwan
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 5, No 1 (2011): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v5i1.420

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui waktu terbaik untuk mendapatkan akurasi tertinggi pada pemeriksaan kimia urin untuk diagnosis kebuntingan dini pada sapi lokal. Pemeriksaan urin dilakukan sesuai prosedur yang dikembangkan oleh Cuboni-Lunaas.Waktu koleksi urin adalah pada bulan ke-1, 2, dan 3 setelah inseminasi. Hasil positip dari pemeriksaan ditunjukkan oleh terbentuknya fluoresensi pada larutan. Hasil pemeriksaan ini dikonfirmasi dengan pemeriksaan kebuntingan secara manual. Akurasi metode diagnosis dengan kimia urin pada waktu pemeriksaan pada bulan ke-1, 2 dan 3 pasca inseminasi masingmasing adalah 75,0; 87,5; dan 100% untuk mendiagnosis sapi bunting dan 0,0; 100,0; dan 100,0 % pada untuk mendiagnosis sapi yang tidak bunting. Waktu pemeriksaan dengan akurasi terbaik untuk diagnosis bunting diperoleh pada bulan ke-3 sedang untuk diagnosis tidak bunting diperoleh pada bulan ke-2 pasca inseminasi.