Elsa Pudji Setiawati
Department of Public Health Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Level of Knowledge about Hypertension in Cilayung Village District Jatinangor, Sumedang Qisthi, Dian; Wiwaha, Guswan; Martakusumah, Abdul Hadi; Setiawati, Elsa Pudji
Althea Medical Journal Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Althea Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.484 KB)

Abstract

  Background: Hypertension known as a silent killer because it is often asymptomatic and causes target organ damage. Prevention of hypertension and its complications are pharmacological and non-pharmacological therapy, making holistic knowledge of hypertension is paramount to establish good behavior. This is needed by hypertensive and non-hypertensive individuals. Therefore, the study was conducted to identify any knowledge level differences between hypertensive and non-hypertensive groups. Methods: Respondents were 116 Cilayung residents equally divided in hypertensive and non-hypertensive groups. Respondent’s blood pressure was measured and they completed questionnaires during October 2012. This is an observational analytic cross-sectional study with chi-square test.Results: The respondents’ characteristics in both groups dominated by females, aged 50-59 years, housewives, with elementary school background. Most respondents in both groups had sufficient knowledge about hypertension in general, but for knowledge about risk factors, treatment, and complications were still not enough. The result of the chi-square test was not significant with P=0.676. It was due to distributed health promotion and non-matched respondents’age.Conclusion: There is no difference in level of knowledge about hypertension between both groups in Cilayung.Keywords: Differences, hypertension, level of knowledge DOI: 10.15850/amj.v2n1.449 
Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Dokter Puskesmas di Kota Bandung Terhadap Pengembangan Karir Sebagai Dokter Layanan Primer Tahun 2016 Winarto, Muhammad Ananta; Setiawati, Elsa Pudji; Arisanti, Nita
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 3, No 3 (2018): Volume 3 Nomor 3 Maret 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.43 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v3i3.16987

Abstract

Dokter layanan primer dapat menjadi pilihan dalam pengembangan karir dokter umum di Indonesia. Kehadiran dokter layanan primer menimbulkan pendapat dan sikap dari berbagai pihak. Pendapat dan sikap muncul setelah seseorang memiliki pengetahuan dan persepsi terhadap sesuatu. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengetahuan dan persepsi dokter yang bekerja di puskesmas kota Bandung terhadap dokter layanan primer. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada Bulan September-November 2016 di 73 Puskesmas di Kota Bandung dengan studi desain deskriptif kuantitatif dan kualitatif minor. Data diambil menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan dan persepsi terhadap dokter layanan primer yang disebar kepada dokter fungsional yang berada di Puskesmas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Terkumpul data dari 70 dokter fungsional yang berasal dari 57 Puskesmas di Kota Bandung. Hasil analisis data didapatkan bahwa 20,0% responden memiliki pengetahuan baik, 61,4% cukup, dan 18,6% responden kurang. Untuk aspek persepsi, responden yang memiliki persepsi positif dan negatif sama-sama sebesar 50% terhadap dokter layanan primer. Sebagian besar responden masih belum memiliki pengetahuan yang baik terhadap dokter layanan primer, sehingga disertai masih terdapatnya setengah responden yang memiliki persepsi negatif terhadap dokter layanan primer.Kata kunci: dokter layanan primer, dokter puskesmas.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KLIEN LSL DENGAN HASIL SKRINING HIV DI UPT PUSKESMAS X KOTA BANDUNG Hazairina, Suzy Eka; Setiawati, Elsa Pudji; Amelia, Indah
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 3, No 3 (2018): Volume 3 Nomor 3 Maret 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.397 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v3i3.17003

Abstract

LSL adalah laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki. Prevalensi HIV pada LSL tertinggi dilaporkan terjadi di Surabaya sebesar 22,1%, Bandung 21,3%, dan Jakarta 19,6%. Jumlah kunjungan klien poli IMS di UPT Puskesmas X dari bulan Januari sampai bulan Oktober 2016 sebanyak 703 orang, 77,81% (547 orang) diantaranya adalah klien LSL. Sebanyak 691 orang melakukan skrining HIV, 538 diantaranya adalah klien LSL dengan hasil HIV positif 99 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik klien  LSL dengan hasil skrining HIV di UPT Puskesmas X. Penelitian ini merupakan penelitian analitik, cross sectional, nonprobability purposive sample. Periode penelitian Januari 2017 sampai Februari 2017. Data dianalisis berdasarkan distribusi karakteristik dan chi-square. Hasil penelitian dari 235 subjek, sebanyak 62 orang menunjukkan hasil skrining HIV positif dan didapatkan hubungan antara pendidikan terakhir (p=0,003), riwayat IMS (p=0,000), peran dalam hubungan seks (p=0,000), dan penggunaan kondom (p=0,000) dengan hasil skrining HIV. Hasil analisis ini merujuk pada hal-hal terkait resiko penularan HIV pada klien LSL di UPT Puskesmas X.Kata kunci: HIV, Karakteristik, LSL, Skrining
Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Pasien Tuberkulosis di Kota Bandung Hidayat, Dodi; Setiawati, Elsa Pudji; Soeroto, Arto Yuwono
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Volume 3 Nomor 2 Desember 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.977 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v3i2.15005

Abstract

Salah satu fokus utama strategi Directly Observed Treatment Short-Course (DOTS) yaitu penemuan kasus Tuberkulosis (TB). Perilaku pencarian pengobatan masyarakat merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam penjaringan kasus TB, karena menjadi salah satu penentu perawatan yang kurang tepat dan keterlambatan diagnosis, sehingga penting diketahui agar dapat dilakukan intervensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian pengobatan pasien TB, faktor-faktor dalam pencarian pengobatan, serta melihat keterlambatan dalam pencarian pengobatan, diagnosis dan pengobatan pasien TB di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan studi desain observational deskriptif rancangan potong lintang. Menggunakan data primer diambil dari pasien Tuberkulosis yang berobat di Puskesmas Kota Bandung tahun 2016 sebanyak 96 orang. Data diambil menggunakan teknik wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi. Perilaku pencarian pengobatan responden bervariasi. Kebanyakan responden memilih berobat ke tenaga kesehatan, seperti puskesmas (62,5%), dokter praktik (20,8%). Faktor yang mempengaruhi perilaku pencarian pengobatan yaitu faktor karakteristik masyarakat, seperti keadaan demografi-sosial, kondisi keluarga, sosial-budaya, pengetahuan, dan stigma. Lama waktu yang dibutuhkan responden untuk mencari pengobatan rata-rata sekitar 24 hari, karena tidak tahu keparahan gejala yang dialami (90,6%). Sebagian besar responden lebih memilih pengobatan ke Puskesmas. Faktor karakteristik masyarakat berperan pada perilaku pencarian pengobatan. Keterlambatan pengobatan terjadi pada masyarakat karena ketidaktahuan tentang TB.Kata Kunci: Pencarian pengobatan, perilaku, Tuberkulosis
Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Loyalitas Perawat Rumah Sakit Swasta Tipe B Di Kota Bandung Kitriawaty, Depera; Setiawati, Elsa Pudji; Sumantri, Suryana
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Volume 3 Nomor 1 September 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.841 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v3i1.13964

Abstract

Permasalahan penting yang dihadapi oleh pimpinan di rumah sakit adalah bagaimana dapat mempertahankan loyalitas sehingga dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan. Rumah sakit berupaya mempertahankan pegawai bermutu agar bekerja dalam jangka waktu lama di rumah sakit merupakan salah satu tujuan rumah sakit. Namun, kenyataannya di Tahun 2015 tercatat 11,47% pegawai diantaranya 8,50% perawat yang mengundurkan diri karena berbagai alasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap loyalitas. Metode penelitian menggunakan pendekatan survey analitik cross sectional. Sampel penelitian diambil dari perawat rawat inap sebanyak 90 orang dengan pengambilan sampel acak sistematik. Analisis data melalui tiga tahap, yaitu univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian dengan regresi linier berganda kepemimpinan bernilai positif menunjukan adanya hubungan searah antara kepemimpinan dengan loyalitas, maka setiap peningkatan kepemimpinan menyebabkan meningkatnya loyalitas perawat. Motivasi bernilai positif menunjukkan adanya hubungan searah antara motivasi dengan loyalitas, maka untuk setiap peningkatan motivasi menyebabkan meningkatnya loyalitas perawat. Pembahasan hasil penelitian bahwa kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap loyalitas perawat. Kepemimpinan dan motivasi dapat dijadikan aspek yang diperhitungkan dalam pengelolaan rumah sakit untuk mewujudkan loyalitas sumber daya manusia yang tinggi dan mendukung ke arah peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit agar memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.Kata kunci : cross sectional, kepemimpinan, loyalitas, motivasi
Analisis Kebijakan Dana Desa Untuk Pembangunan Kesehatan Di Kabupaten Malinau Dengan Pendekatan Segitiga Kebijakan Suarsih, Santi; Sunjaya, Deni Kurniadi; Setiawati, Elsa Pudji; Wiwaha, Guswan; Herawati, Dewi Marhaeni; Rinawan, Fedri
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 Juni 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.886 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i4.12500

Abstract

Desa-desa di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara mempunyai sumber dana untuk pembangunan kesehatan bersumber APBD dan APBN, namun masalah kesehatan di Kabupaten Malinau masih tinggi. Pada tahun 2015, AKB yaitu 25 per 1000 kelahiran hidup dan AKI yaitu 229 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kebijakan dana desa untuk pembangunan kesehatan di Kabupaten Malinau dari aspek konten, konteks, proses dan aktor.  Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di 4 desa. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 26 responden yang terlibat dalam kebijakan dana desa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2016 sampai januari tahun 2017.Kondisi geografis, mata pencaharian, kekerabatan dan status desa memengaruhi perspektif masyarakat dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Tidak adanya regulasi dan petunjuk teknis mengenai pelaksanaan pembangunan kesehatan di desa menyebabkan ketimpangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Malinau. Tenaga kesehatan harus mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan di desa. Prinsip swakelola dalam pelaksanaan kebijakan dana desa meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi pengangguran. Kebijakan dana desa telah dilaksanakan di Kabupaten Malinau, tetapi pemanfaatan untuk pembangunan kesehatan belum optimal. Diperlukan advokasi kepada pemerintah pusat untuk membuat regulasi alokasi dana desa untuk kesehatan. Tenaga kesehatan harus pro aktif dalam proses penyusunan kebijakan untuk mengungkit pembangunan kesehatan di desa.Kata Kunci : dana desa, Kabupaten Malinau,  segitiga analisis kebijakan
PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP DIABETES SELF MANAGEMENT DI WILAYAH KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN Ernawati, Ernawati; Setiawati, Elsa Pudji; Kurniawan, Titis
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.863 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i2.13005

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik, oleh karena itu peran self-management sangat penting dalam perawatan maupun pencegahan komplikasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi diabetes self management yaitu motivasi. Tujuan menganalisis dimensi kebutuhan dan keyakinan yang menggambarkan motivasi internal, menganalisis dimensi penghargaan dan harga diri yang menggambarkan motivasi eksternal, menganalisis dimensi diet, aktivitas fisik, pemeriksaan rutin, konsumsi obat, perawatan kaki yang menggambarkan diabetes self management,  menganalisis pengaruh motivasi internal dan eksternal terhadap diabetes self management. Penelitian kuantitatif korelasional,dilaksanakan 12 Februari s.d 6 Juni 2015 di Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, sampel 92 responden, teknik proporsional sampling, pendekatan cross sectional. Menggunakan kuesioner karakteristik demografi, Treatment Self-Regulation Questionnaire (TSRQ), The Summary of Diabetes Self Care Activities (SDSCA).  Analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software Smart-PLS. Hasil menunjukkan dimensi kebutuhan (0,989), keyakinan (0,989) mampu menggambarkan motivasi internal, dimensi penghargaan (0,925), harga diri (0,800) mampu menggambarkan motivasi eksternal. Dimensi diet, aktivitas fisik, pemeriksaan rutin, konsumsi obat,  perawatan kaki mampu menggambarkan diabetes self management. Ada pengaruh signifikan motivasi internal dan eksternal (t-statistik = 3,799 ; 3,117), memberikan pengaruh sebesar 43,10% terhadap diabetes self management (R²=0,431). Motivasi internal dan eksternal berpengaruh terhadap diabetes self management. Penting bagi perawat komunitas untuk melakukan pengkajian dan mengoptimalkan sumber motivasi internal dan eksternal dalam diabetes self management.                                 Kata kunci : Diabetes Mellitus Tipe 2, Diabetes Self Management, Motivasi Eksternal,  Motivasi Internal
Perubahan Individu Dalam Organisasi Puskesmas Studi Kasus Revitalisasi Puskesmas di Kabupaten Sumedang triana, nina; Setiawati, Elsa Pudji; Desy, Insi Farisa; Sunjaya, Deni; Argadiredja, Dadi; Diah, Dewi Marhaeni
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.717 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10351

Abstract

Revitalisasi Puskesmas merupakan upaya Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kinerja Puskesmas melalui berbagai perubahan dalam penyelenggaraan Puskesmas. Perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan semangat reformasi pembangunan khususnya reformasi otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen perubahan oleh individu Puskesmas. Metode Desain penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivism dan strategi studi kasus. Metode analisis yang digunakan adalah tematik. Subyek penelitian ini adalah kepala dinas kesehatan dan kepala Puskesmas. Hasil model manajemen perubahan ADKAR mendukung hasil yang menunjukkan bahwa konstruk perubahan individu Puskesmas didasari oleh tahap-tahap yang harus berurutan. Simpulan Perubahan oleh individu dalam revitalisasi Puskesmas tidak terbangun secara utuh sehingga memengaruhi pencapaian perubahan yang diharapkan.Kata kunci : ADKAR,manajemen perubahan, revitalisasi Puskesmas
Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Kronis Degeneratif di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Oktowaty, Susi; Setiawati, Elsa Pudji; Arisanti, Nita
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Volume 4 Nomor 1 September 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.172 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v4i1.19180

Abstract

Fungsi keluarga merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung peningkatan kualitas hidup pasien penyakit kronis. Memiliki kualitas hidup yang baik akan mengurangi risiko terjadinya komplikasi yang dapat memperburuk keadaan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup pasien penyakit kronis degeneratif yang tergabung dalam komunitas Program Pengelolaan Penyakit Kronis Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau Prolanis BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang ini dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2017 dengan menggunakan kuesioner dari WHO Quality of Life - BREF (WHOQOL-BREF) dan APGAR Keluarga. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling sebanyak 128 peserta Prolanis di Klinik Pratama Mitra Sehati yang kontrol rutin dalam 3 bulan terakhir. Pada penilaian APGAR keluarga didapatkan 52,3% peserta memiliki keluarga disfungsional sedang dan 43,8% sangat fungsional. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup peserta Prolanis (p value=0,014) sedangkan pengaruh fungsi keluarga terhadap kualitas hidup peserta Prolanis sebesar 8,8% (R2=0,088). Hal ini menjadi salah satu aspek penting bagi dokter di layanan primer agar lebih melibatkan peran fungsi keluarga dalam mengelola pasien penyakit kronis.Kata kunci: fungsi keluarga, kualitas hidup, pasien penyakit kronis degeneratif
Knowledge and Attitude as Factors Affecting Regularity of Antenatal Care Visits Titania, Titania; Setiawati, Elsa Pudji; Susiarno, Hadi
Althea Medical Journal Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Althea Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.857 KB) | DOI: 10.15850/amj.v5n3.506

Abstract

Background: Maternal mortality ratio and infant mortality rate in Indonesia are still high and far from the Millennium Development Goals target. One of the solutions is by making regular antenatal care visits. Factors affecting antenatal care are knowledge and attitude. This study aimed to analyze the influence of knowledge and attitude about antenatal care toward regularity of antenatal care visit.Methods: This analytic study was conducted by using the rapid survey through cross-sectional approach. The study population was pregnant women in Cipacing Village, Jatinangor Sub-district, with 55 samples. Questionnaires were distributed to evaluate the knowledge and attitude, and Kartu Menuju Sehat observation was conducted to investigate antenatal care visit.Results: Out of 55 respondents, 26 had good knowledge, 25 had fair knowledge, and 4 had poor knowledge. Only 13 respondents had a good attitude level, while 42 had fair attitude, and none with poor attitude. As many as 46 respondents did antenatal care visits regularly, while 9 did not. Logistic regression analysis showed that knowledge and attitude had no significant influence towards regularity of antenatal care visit, with influence only approximately 2%. Conclusions: Knowledge, attitude, and regularity of antenatal care among respondents are good enough. Knowledge and attitude are not the dominant factors that affect the regularity of antenatal care visit. Thus a further study is needed to identify the other factors. 
Co-Authors Abdul Hadi Martakusumah Abdurrahman, Muniroh Ain Izzati Khiruddin, Ain Izzati Aldi Harry Ramdani, Aldi Harry Anggia Karina, Anggia Anggie Indari, Anggie Ardini S. Raksanagara, Ardini S. Arto Yuwono Soeroto Benny Hasan Purwara Budi Darmawan Dadang Hudaya Somasetia Dadi Argadiredja, Dadi Dany Hilmanto Deni Kurniadi S, Deni Deni Kurniadi Sunjaya Deni Sunjaya, Deni Dewi Hawani, Dewi Dewi Marhaeni Diah Herawati Diah Asri Wulandari Dian Qisthi, Dian Drasthya Zarisha, Drasthya Dwi Utari Rahmiati Edhyana Sahiratmadja Eliza Techa Fattima, Eliza Techa Ernawati Ernawati Faizah Rofi, Faizah Fedri Rinawan, Fedri Ferina, Ferina Guswan Wiwaha Hadiyati, Ida Hadyana Sukandar Hazairina, Suzy Eka Henni Djuhaeni Hidayat, Dodi Indah Amelia Insi Farisa Arya, Insi Farisa Insi Farisa Desy Arya Insi Farisa Desy, Insi Farisa Irvan Afriandi Kamelia Utami Suhada, Kamelia Utami Khairani, Alya Putri Kitriawaty, Depera Kusumawati, Maya Kuswandewi Mutyara, Kuswandewi Laili Aznur, Laili Lisbeth Maria Laurentia, Lisbeth Maria Lucky Saputra, Lucky Lukman Hilfi Margarita, Susan Mariani, Helni Mugia Bayu Rahardja Mugia Bayu Raharja Mulyani, Gita Nanan Sekarwana nastiti yusrin husnati, nastiti yusrin Nina Triana Nita Arisanti Noorman Herryadi Nur Fadilla, Nur Oktowaty, Susi Prayudi Santoso Ramdan Panigoro Ratna Komara, Ratna Reni Yuditha Kathrine, Reni Yuditha Rodman Tarigan Rudi Herman Sitanggang, Rudi Herman Santi Suarsih, Santi Sekar Ayu Paramita, Sekar Ayu Sharon Gondodiputro Siska Wiramihardja, Siska Sri Yusnita Irda Sari, Sri Yusnita Irda Sufia Permatasari Syaefullah Surbakti, Indra Murty Suryana Sumantri Susiarno, Hadi Tajul Al Adib, Tajul Al Titania, Titania Titis Kurniawan Tris Sutriso, Tris Uun Sumardi, Uun Winarto, Muhammad Ananta Windi Elsanita, Windi Yudith Setiati Ermaya