Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Development of Moral Intelligence Students Through the Honesty Canteen Program in the Context of Citizenship Education (Case Study in SMAN 8 Bandung) Faisal Sadam Murron; Kokom Komalasari
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 7 No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.703 KB) | DOI: 10.36835/modeling.v7i1.607

Abstract

This research is motivated by the lack of facilities for students to do moral action as part or the output of learning Citizenship Education in order to develop their moral intelligence, especially in schools. This study aimed to get information about the development of moral intelligence of learners through honesty canteen program in the context of civic education that includes planning, implementation, advantages and disadvantages of honesty canteen program, the achievement of moral intelligence of learners up its sustainability efforts. The approach used in this study is a qualitative study with the case study method. The process of data collection is done in three ways: observation, interviews and documentation study. Location of the study were used as a case study is SMAN 8 Bandung. The parties are the subject of research is the Civics teachers, principals and students. Based on the results of this study concluded that 1) Increasing the moral intelligence of learners achieved through planning optimal collaboration with stakeholders from government elements that integrate with the concept of honesty canteen program Widyatama school; 2) Moral action will be effective learners developed using honesty canteen media in the context of Civics that engage learners in schools .; 3) Excess honesty canteen program in supporting the development of moral intelligence of learners such as civics laboratory for students in school so that they are able to apply the material Civics that they can be in the classroom, but unfortunately not all the schools are able to understand the role of honesty canteen itself; 4) Through honesty canteen These indicators moral intelligence such as empathy, conscience kotrol self, respect, kindness, tolerance and justice showed a positive development as learners are facilitated to take responsibility for their actions (moral action) unsupervised anyone; 5) In keeping with a program that is good, socialization is needed both to internal and external school by attending various events to keep the existence of this honesty canteen program that moral intelligence that learners can continue to grow.
Sosialisasi Pembelajaran Paradigma Baru dalam Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Faisal Sadam Murron; Dwi Heryanto; Mubarok Somantri; Mela Darmayanti; Ani Hendriyani; Ruswandi Hermawan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.756 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4411

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terkait Paradigma Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka. Dengan jumlah responden sebanyak 172 orang guru-guru SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini dikarenakan masih mininnya sosialisasi dan workshop yang mengkaji paradigm pembelajaran baru dalam kurikulum merdeka di kecamatan Parigi. Disamping itu sosialisasi yang dilakukan di daerah tersebut terkait Kurikulum Merdeka masih belum dilakukan secara masif. Hasil kuisiner (uji kompetensi awal) terhadap pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Parigi masih pada kategori belum paham sebanyak 62%. Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan literasi guru-guru SD di Kecamatan Parigi terkait Paradigma Pembelajaran Baru sesuai Kurikulum Merdeka untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahapan pra Tindakan, Tindakan dan pasca tindakan terhadap subjek penelitian yakni guru-guru SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yakni kuisioner dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian (uji kompetensi akhir) pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terkait Paradigma Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka menunjukkan peningkatan yaitu sangat paham sebesar 64%. Kegiatan sosialisasi workshop seperti ini harus terus dilaksanakan supaya kpengetahuan dan pemahaman guru terus terupgrade.
Sosialisasi Pembelajaran Paradigma Baru dalam Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Faisal Sadam Murron; Dwi Heryanto; Mubarok Somantri; Mela Darmayanti; Ani Hendriyani; Ruswandi Hermawan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4411

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terkait Paradigma Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka. Dengan jumlah responden sebanyak 172 orang guru-guru SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini dikarenakan masih mininnya sosialisasi dan workshop yang mengkaji paradigm pembelajaran baru dalam kurikulum merdeka di kecamatan Parigi. Disamping itu sosialisasi yang dilakukan di daerah tersebut terkait Kurikulum Merdeka masih belum dilakukan secara masif. Hasil kuisiner (uji kompetensi awal) terhadap pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Parigi masih pada kategori belum paham sebanyak 62%. Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan literasi guru-guru SD di Kecamatan Parigi terkait Paradigma Pembelajaran Baru sesuai Kurikulum Merdeka untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahapan pra Tindakan, Tindakan dan pasca tindakan terhadap subjek penelitian yakni guru-guru SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yakni kuisioner dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian (uji kompetensi akhir) pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terkait Paradigma Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka menunjukkan peningkatan yaitu sangat paham sebesar 64%. Kegiatan sosialisasi workshop seperti ini harus terus dilaksanakan supaya kpengetahuan dan pemahaman guru terus terupgrade.
Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Upaya Optimalisasi Program SDGs Indonesia Faisal Sadam Murron; Nana Djumhana; Non Dwishiera CA; Lea Christina Br Ginting; Ani Hendriani; Kurniasih Kurniasih
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8910

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimalnya pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan Terkait pengembangan media pembelajaran berbasis pembelajaran berdiferensiasi. Jumlah responden pada Penelitian ini adalah sebanyak 114 orang guru-guru SD di Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan. Hasil kuesioner (Uji kompetensi awal) terhadap pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Kramatmulya menunjukkan bahwa terlihat bahwa dari 11 indikator yang diteliti, pemahaman guru dalam pengembangan media pembelajaran berdiferensiasi memiliki persentase yang berbedai beda dalam setiap indikatornya. Pada aspek pemahaman akan prinsip pengembangan media, menunjukkan bahwa sebanyak 3,9% guru yang memahami prinsip pengembangan media. Hasil uji akhir terlihat bahwa dari 11 indikator yang diteliti mengalami peningkatan pemahaman dengan rinsian sebagai berikut, pada indikator pemahaman prinsip pengembangan media naik sebanyak 11% menjadi 14,90%, indicator pengetahuan aplikasi Canva untuk membuat media pembelajaran naik sebanyak 8,40% menjadi 20,20%
Kartu Kuartet sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Pengamalan Nilai Pancasila di Fase A Indri Olivia Herlina; Arie Rakhmat Riyadi; Faisal Sadam Murron
Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12, No 3 (2024): Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkc.v12i3.93322

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman peserta didik dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada fase A, dikarenakan metode pembelajaran yang terbatas dan kurangnya penggunaan media pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan penerapan media kartu kuartet untuk meningkatkan pemahaman pengamalan nilai pancasila di fase A. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis & Mc. Taggart. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, dan tes evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I ketuntasan klasikal siswa mencapai 54,5% berada dalam kriteria cukup baik dan memperoleh nilai rata-rata sebesar 70. Pada siklus II, ketuntasan belajar klasikal siswa meningkat menjadi 91% yang berada dalam kriteria sangat baik dan nilai rata-rata meningkat menjadi 81,82. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media kartu kuartet dapat meningkatkan pemahaman pengamalan nilai pancasila.
Creative teacher's dictionary: Enhancing teacher competence in creating learning media to support Indonesia's SDGs program Dea Febrina Irawan; Adilla Dzakiroh; Diva Ayu Putri Pradana; Dwi Antika Andi Saputri; Faisal Sadam Murron
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 1 (2024): Inovasi Kurikulum, February 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i1.62921

Abstract

This research focuses on the Creative Teacher's Dictionary, specially designed for educators to assist in developing digital learning media that support Indonesia's Sustainable Development Goals (SDGs) program. This dictionary is crucial in shaping high-quality educators capable of providing meaningful learning experiences. The research is guided by selecting a dictionary as the primary tool for developing educational media because a dictionary plays a strategic role in providing comprehensive guidance to educators in designing learning media that support SDGs. The Creative Teacher's Dictionary offers practical guidance on using various up-to-date applications and technologies to create innovative and relevant learning experiences. This research aims to develop the Creative Teacher's Dictionary, provide comprehensive resources for educators, and ensure the quality of its content. The research employs the Design and Development (DD) method using the ADDIE model. The assessment involves expert validation and interviews to ensure the quality of the content of the Creative Teacher's Dictionary. The validation results by subject matter experts and language experts indicate an "Very Good" assessment. The final trial results affirm that this book can enhance teachers' competence in creating learning media and can be used by educators and students needing the most up-to-date information. This research analyzes the implementation, evaluates strengths and weaknesses, and provides solutions for creating learning media based on relevant application categories. AbstrakPenelitian ini membahas tentang Kamus Guru Kreatif yang dirancang khusus untuk para pendidik, membantu pengembangan media pembelajaran berbasis digital yang mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Kamus ini berperan membentuk pendidik berkualitas yang mampu memberikan pengalaman belajar bermakna. Penelitian ini dipandu oleh pemilihan kamus sebagai alat utama pengembangan media pembelajaran karena kamus memiliki peran strategis dalam memberikan panduan lengkap bagi pendidik dalam merancang media pembelajaran yang mendukung SDGs. Kamus Guru Kreatif menyediakan panduan praktis tentang penggunaan berbagai aplikasi dan teknologi terkini untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang inovatif dan relevan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Kamus Guru Kreatif, menyediakan sumber daya yang komprehensif bagi pendidik, dan menjamin kualitas isinya. Penelitian ini menggunakan metode Design and Development (DD) dengan model ADDIE. penilaian ini melibatkan validasi ahli dan wawancara untuk memastikan kualitas konten Kamus Guru Kreatif. Hasil validasi ahli materi dan ahli bahasa menunjukkan penilaian pada kategori “Sangat Baik”. Hasil akhir uji coba menyatakan bahwa buku ini mampu meningkatkan kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran dan dapat digunakan oleh pendidik dan siswa yang membutuhkan sumber informasi terkini. Penelitian ini menganalisis penerapan, evaluasi kelebihan dan kelemahan, serta solusi pembuatan media pembelajaran berdasarkan kategori aplikasi yang relevan.Kata Kunci: Kamus guru kreatif; kompetensi guru; media pembelajaran; program SDGs Indonesia
Pengembangan Media “PANDAPAN” Berbasis Android Untuk Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Pancasila Siswa Fase B Utama, Rildwiani Putri; Rengganis, Ira; Murron, Faisal Sadam
el-Ibtidaiy:Journal of Primary Education Vol 7, No 2 (2024): el-ibtidaiy
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ejpe.v7i2.33130

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar Pendidikan Pancasila Siswa Fase B Sekolah Dasar yang disebabkan oleh minimnya media pembelajaran inovatif yang digunakan guru pada saat proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bertujuan untuk mengembangkan media PANDAPAN berbasis android untuk meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode Design and Development (D&D) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan pengisian angket. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari pengembangan media PANDAPAN berbasis android pada saat validasi dengan ketiga ahli yang meliputi ahli materi, media, dan pembelajaran mendapatkan penilaian dengan kategori sangat layak dengan beberapa masukan pada saat validasi pertama, dan mendapatkan penilaian dengan kategori sangat layak tanpa masukan pada saat validasi kedua. Maka dapat disimpulkan bahwasannya media PANDAPAN berbasis android yang dibuat layak untuk diimplementasikan. Pada saat melakukan implementasi, ditemukan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa pada saat menggunakan media PANDAPAN. Peningkatan minat belajar ini dilihat berdasarkan indikator minat belajar yaitu perasaan senang 56,94%, ketertarikan 43,06%, perhatian siswa 44,45%, dan keaktifan siswa 31,94%.
The Development of Thematic Praxis Module in Children's Literature Pantun learning Based on Nationalism Character in Elementary School Heryanto, Dwi; Murron, Faisal Sadam; Rahmawati, Evi; Cahya Anasta, Non Dwishiera; Magistra, Ari Arasy
Widyagogik Vol 10, No 2a (2023): Widyagogik
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/widyagogik.v10i2a.19264

Abstract

Efforts to reconstruct the cultivation of character values, one of which is the character of nationalism through the development of the thematic module of children's literature in poetry learning, are due to the emergence of the phenomenon of the disappearance of national identity with the loss of character values in social life in society. This study uses a qualitative method with a Design and Development (DD) model, which refers to the PPE model modified by Richey and Klein. The process of developing this module uses planning, production, and evaluation steps through a one-time validation and improvement process to improve the quality of the final design. The results of the module development in rhyme learning based on the assessment of experts and validation show that it is feasible to use with an average overall score of 96.14% in the "Very Good" category. It can be concluded that this research is expected to be able to become a constructive reference in rhyme learning by inculcating meaningful nationalism character values through the developed modules.
Peran feedback peserta didik dalam efektivitas pembelajaran terdiferensiasi di sekolah dasar Intan Budi Komara; Faisal Sadam Murron; Dwi Heryanto; Mochamad Faizal Zaman
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 8, No 3 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v8i3.96331

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya peran feedback peserta didik dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran terdiferensiasi. Pada penerapan feedback peserta didik ini sering kali tidak optimal, terutama di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran feedback peserta didik yang dapat diintegrasikan secara efektif di SD, serta mengidentifikasi karakteristik peserta didik yang berbeda-beda dalam menggunakan feedback tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran feedback peserta didik dapat meningkatkan pembelajaran terdiferensiasi dengan adanya respon peserta didik terhadap tindak lanjut pembelajaran, namun masih terkendala oleh keterbatasan waktu dan pemahaman guru mengenai peran feedback peserta didik. Penelitian ini merekomendasikan peran feedback peserta didik untuk mempermudah pengumpulan dan analisis kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda, serta memberikan wawasan kepada guru untuk meningkatkan keterampilan dalam merespons feedback peserta didik secara efektif. Implikasi dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi pada pengembangan pendekatan pembelajaran yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik di kelas. The role of student feedback in the effectiveness of differentiated learning in elementary schools Abstract: This study is motivated by the importance of the role of student feedback in improving the effectiveness of differentiated learning. The application of student feedback is often not optimal, especially at the elementary school level. This study aims to analyze the role of student feedback that can be integrated effectively in elementary schools, as well as to identify the characteristics of different students who use the feedback. This study uses a qualitative approach, using observation and interviews. The results of the study indicate that the role of student feedback can improve differentiated learning with student responses to follow-up learning, but is still constrained by time constraints and teachers' understanding of the role of student feedback. This study recommends the role of student feedback in facilitating the collection and analysis of different student needs and providing insight to teachers to improve their skills in responding to student feedback effectively. The implications of this study are that it can contribute to the development of a more inclusive and responsive learning approach to the needs of students in the classroom.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAYTERHADAP PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA PESERTADIDIK FASE C SEKOLAH DASAR Rahayu, Tiara Tri; Riyadi, Arie Rakhmat; Murron, Faisal Sadam
JRPD (Jurnal Riset Pendidikan Dasar) Vol. 8 No. 2: OKTOBER (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/xg3pgc54

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman peserta didik fase C terhadap nilai-nilai Pancasila yang hanya bersifat hafalan dan belum terinternalisasi dalam perilaku sehari-hari. Model pembelajaran kooperatif two stay two stray dipandang efektif karena dapat menciptakan suasana belajar yang interaktif, kolaboratif, dan bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran awal pemahaman peserta didik, peningkatan pemahaman setelah penerapan model two stay two stray, serta pengaruh signifikan model tersebut terhadap pemahaman nilai-nilai Pancasila. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain quasi-experiment tipe Non-Equivalent Control Group Design. Subjek penelitian terdiri atas 40 peserta didik kelas V di salah satu sekolah dasar di Kota Bandung, yang terbagi ke dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan ganda dan uraian dengan indikator yang disesuaikan dengan capaian pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemahaman awal peserta didik pada kedua kelas berada pada kategori rendah; (2) terdapat peningkatan signifikan pada pemahaman nilai-nilai Pancasila di kelas eksperimen setelah diterapkannya model two stay two stray; dan (3) model pembelajaran two stay two stray memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pemahaman peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Temuan ini memberikan saran bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif two stay two stray dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila guna menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif.                                                                                                                       Kata Kunci: Model Two Stay Two Stray, Pemahaman, Nilai-Nilai Pancasila, Pendidikan Pancasila, Sekolah Dasar.