Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Development of Moral Intelligence Students Through the Honesty Canteen Program in the Context of Citizenship Education (Case Study in SMAN 8 Bandung) Faisal Sadam Murron; Kokom Komalasari
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 7 No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.703 KB) | DOI: 10.36835/modeling.v7i1.607

Abstract

This research is motivated by the lack of facilities for students to do moral action as part or the output of learning Citizenship Education in order to develop their moral intelligence, especially in schools. This study aimed to get information about the development of moral intelligence of learners through honesty canteen program in the context of civic education that includes planning, implementation, advantages and disadvantages of honesty canteen program, the achievement of moral intelligence of learners up its sustainability efforts. The approach used in this study is a qualitative study with the case study method. The process of data collection is done in three ways: observation, interviews and documentation study. Location of the study were used as a case study is SMAN 8 Bandung. The parties are the subject of research is the Civics teachers, principals and students. Based on the results of this study concluded that 1) Increasing the moral intelligence of learners achieved through planning optimal collaboration with stakeholders from government elements that integrate with the concept of honesty canteen program Widyatama school; 2) Moral action will be effective learners developed using honesty canteen media in the context of Civics that engage learners in schools .; 3) Excess honesty canteen program in supporting the development of moral intelligence of learners such as civics laboratory for students in school so that they are able to apply the material Civics that they can be in the classroom, but unfortunately not all the schools are able to understand the role of honesty canteen itself; 4) Through honesty canteen These indicators moral intelligence such as empathy, conscience kotrol self, respect, kindness, tolerance and justice showed a positive development as learners are facilitated to take responsibility for their actions (moral action) unsupervised anyone; 5) In keeping with a program that is good, socialization is needed both to internal and external school by attending various events to keep the existence of this honesty canteen program that moral intelligence that learners can continue to grow.
Sosialisasi Pembelajaran Paradigma Baru dalam Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Faisal Sadam Murron; Dwi Heryanto; Mubarok Somantri; Mela Darmayanti; Ani Hendriyani; Ruswandi Hermawan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.756 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4411

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terkait Paradigma Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka. Dengan jumlah responden sebanyak 172 orang guru-guru SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini dikarenakan masih mininnya sosialisasi dan workshop yang mengkaji paradigm pembelajaran baru dalam kurikulum merdeka di kecamatan Parigi. Disamping itu sosialisasi yang dilakukan di daerah tersebut terkait Kurikulum Merdeka masih belum dilakukan secara masif. Hasil kuisiner (uji kompetensi awal) terhadap pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Parigi masih pada kategori belum paham sebanyak 62%. Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan literasi guru-guru SD di Kecamatan Parigi terkait Paradigma Pembelajaran Baru sesuai Kurikulum Merdeka untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahapan pra Tindakan, Tindakan dan pasca tindakan terhadap subjek penelitian yakni guru-guru SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yakni kuisioner dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian (uji kompetensi akhir) pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terkait Paradigma Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka menunjukkan peningkatan yaitu sangat paham sebesar 64%. Kegiatan sosialisasi workshop seperti ini harus terus dilaksanakan supaya kpengetahuan dan pemahaman guru terus terupgrade.
Sosialisasi Pembelajaran Paradigma Baru dalam Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Faisal Sadam Murron; Dwi Heryanto; Mubarok Somantri; Mela Darmayanti; Ani Hendriyani; Ruswandi Hermawan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4411

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terkait Paradigma Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka. Dengan jumlah responden sebanyak 172 orang guru-guru SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini dikarenakan masih mininnya sosialisasi dan workshop yang mengkaji paradigm pembelajaran baru dalam kurikulum merdeka di kecamatan Parigi. Disamping itu sosialisasi yang dilakukan di daerah tersebut terkait Kurikulum Merdeka masih belum dilakukan secara masif. Hasil kuisiner (uji kompetensi awal) terhadap pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Parigi masih pada kategori belum paham sebanyak 62%. Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan literasi guru-guru SD di Kecamatan Parigi terkait Paradigma Pembelajaran Baru sesuai Kurikulum Merdeka untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahapan pra Tindakan, Tindakan dan pasca tindakan terhadap subjek penelitian yakni guru-guru SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yakni kuisioner dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian (uji kompetensi akhir) pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terkait Paradigma Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka menunjukkan peningkatan yaitu sangat paham sebesar 64%. Kegiatan sosialisasi workshop seperti ini harus terus dilaksanakan supaya kpengetahuan dan pemahaman guru terus terupgrade.
Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Upaya Optimalisasi Program SDGs Indonesia Faisal Sadam Murron; Nana Djumhana; Non Dwishiera CA; Lea Christina Br Ginting; Ani Hendriani; Kurniasih Kurniasih
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8910

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimalnya pemahaman guru-guru SD di lingkungan Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan Terkait pengembangan media pembelajaran berbasis pembelajaran berdiferensiasi. Jumlah responden pada Penelitian ini adalah sebanyak 114 orang guru-guru SD di Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan. Hasil kuesioner (Uji kompetensi awal) terhadap pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Kramatmulya menunjukkan bahwa terlihat bahwa dari 11 indikator yang diteliti, pemahaman guru dalam pengembangan media pembelajaran berdiferensiasi memiliki persentase yang berbedai beda dalam setiap indikatornya. Pada aspek pemahaman akan prinsip pengembangan media, menunjukkan bahwa sebanyak 3,9% guru yang memahami prinsip pengembangan media. Hasil uji akhir terlihat bahwa dari 11 indikator yang diteliti mengalami peningkatan pemahaman dengan rinsian sebagai berikut, pada indikator pemahaman prinsip pengembangan media naik sebanyak 11% menjadi 14,90%, indicator pengetahuan aplikasi Canva untuk membuat media pembelajaran naik sebanyak 8,40% menjadi 20,20%
Kartu Kuartet sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Pengamalan Nilai Pancasila di Fase A Indri Olivia Herlina; Arie Rakhmat Riyadi; Faisal Sadam Murron
Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 12, No 3 (2024): Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkc.v12i3.93322

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman peserta didik dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada fase A, dikarenakan metode pembelajaran yang terbatas dan kurangnya penggunaan media pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan penerapan media kartu kuartet untuk meningkatkan pemahaman pengamalan nilai pancasila di fase A. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis & Mc. Taggart. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, dan tes evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I ketuntasan klasikal siswa mencapai 54,5% berada dalam kriteria cukup baik dan memperoleh nilai rata-rata sebesar 70. Pada siklus II, ketuntasan belajar klasikal siswa meningkat menjadi 91% yang berada dalam kriteria sangat baik dan nilai rata-rata meningkat menjadi 81,82. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media kartu kuartet dapat meningkatkan pemahaman pengamalan nilai pancasila.
Peran feedback peserta didik dalam efektivitas pembelajaran terdiferensiasi di sekolah dasar Intan Budi Komara; Faisal Sadam Murron; Dwi Heryanto; Mochamad Faizal Zaman
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 8, No 3 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v8i3.96331

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya peran feedback peserta didik dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran terdiferensiasi. Pada penerapan feedback peserta didik ini sering kali tidak optimal, terutama di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran feedback peserta didik yang dapat diintegrasikan secara efektif di SD, serta mengidentifikasi karakteristik peserta didik yang berbeda-beda dalam menggunakan feedback tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran feedback peserta didik dapat meningkatkan pembelajaran terdiferensiasi dengan adanya respon peserta didik terhadap tindak lanjut pembelajaran, namun masih terkendala oleh keterbatasan waktu dan pemahaman guru mengenai peran feedback peserta didik. Penelitian ini merekomendasikan peran feedback peserta didik untuk mempermudah pengumpulan dan analisis kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda, serta memberikan wawasan kepada guru untuk meningkatkan keterampilan dalam merespons feedback peserta didik secara efektif. Implikasi dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi pada pengembangan pendekatan pembelajaran yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik di kelas. The role of student feedback in the effectiveness of differentiated learning in elementary schools Abstract: This study is motivated by the importance of the role of student feedback in improving the effectiveness of differentiated learning. The application of student feedback is often not optimal, especially at the elementary school level. This study aims to analyze the role of student feedback that can be integrated effectively in elementary schools, as well as to identify the characteristics of different students who use the feedback. This study uses a qualitative approach, using observation and interviews. The results of the study indicate that the role of student feedback can improve differentiated learning with student responses to follow-up learning, but is still constrained by time constraints and teachers' understanding of the role of student feedback. This study recommends the role of student feedback in facilitating the collection and analysis of different student needs and providing insight to teachers to improve their skills in responding to student feedback effectively. The implications of this study are that it can contribute to the development of a more inclusive and responsive learning approach to the needs of students in the classroom.